Kepala : Bentuknya bulat, diraba tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, rambut hitam
dan agak sedikit lengket.
Mata : Mata simetris, sklera warna putih, konjungtiva tidak anemis.
Hidung : Tidak ada gangguan penciuman, tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada pernfasan cuping hidung.
Mulut : Bibir kering, lidah agak sedikit kotor, tidak ada gigi bolong.
Telinga : Tidak ada gangguan pendengaran.
Leher : Tidak teraba adanya massa, tidak ada pembesaran vena jugularis, refleks
menelan baik.
Dada
Jantung : Akral teraba hangat, nadi teratur dan kuat, bunyi jantung saat diperkusi
dullness, bunyi jantung saat di auskultasi.
Paru : Pengembangan dada simetris, bunyi paru saat diperkusi resonan, bunyi paru
saat diauskultasi vesikuler.
Payudara : Tidak ada benjolan, tidak ada lesi, bentuk normal, tidak ada nyeri tekan.
Putting susu : Tidak terlalu menonjol, aerola berwarna coklat gelap.
Pengeluaran ASI : Keluar hanya sedikit.
Abdomen
Hepar : Tidak teraba, tidak ada nyeri tekan.
Lambung : Tidak teraba, tidak ada nyeri tekan.
Lien : Tidak teraba, tidak ada nyeri tekan.
Ginjal : Tidak teraba, tidak ada nyeri tekan.
Fundus Uterus : 3 jari dibawah pusar.
Kontraksi : Baik dan kuat.
Diastasis Rectie: Normal.
Bekas Jahitan : Basah, tidak ada hematom.
Nyeri tekan : Sedikit nyeri.
Perineum dan Genital
Vagina : Integritas kulit robek, perineum luka episiotomi.
Lochea (rubra) : Jumlah darah yang keluar sedikit terlihat dibagian softex yang dipakai,
bau darah amis, konsistensi cairan dan darah warna merah segar.
Hemoroid : Tidak ada benjolan di anus.
Kateter : Tidak terpasang kateter.
Ekstremitas
Ekstremitas Atas :Tidak ada edema, turgor kulit baik, CRT < 3 detik.
Ekstremitas bawah :Tidak ada edema, turgor kulit baik, tidak ada varises CRT < 3 detik.
Latihan/senam :Klien mengatakan tidak pernah melakukan senam.
Tingkat mobilisasi :Masih agak sedikit lemah, mobilisasi tampak perlahan-lahan, klien
sudah bisa miring kanan-kiri, klien perlahan bisa duduk dan sudah mulai bisa berjalan.
Obat – obatan
1. Cefotaxime
2. Misoprosto
DATA BIOLOGIS
1. Nutrisi
a. Antropometri
BB sebelum hamil : 54 kg
BB selama hamil : 67 kg
TB : 157 cm
b. Biomedical data
HB : 14,3 g/dl
c. Clinical sign
Konjungtiva tidak anemis, turgor kulit baik, mukosa bibir kering.
d. Diet
Tidak ada diet makanan
1. Makan dan Minum
Aspek Pola Kebiasaan Selama Hamil Setelah Melahirkan
Frekuensi makan 3x sehari 3x sehari
Jumlah sekali makan 1 porsi 1 porsi
Frekuensi+jumlah
Tidak Terkaji
minum
Jenis
makanan/minuman Nasi dan lauk pauk Nasi dan lauk pauk
Makan/
pokok
Minum
Makanan/minuman Roti dan ciki Roti dan ciki
yang disukai/selingan
Makanan/minuman
Soda dan jengkol Tidak ada
pantangan
Alergi Tidak ada Tidak ada
BB/TB 54 kg/ 157 cm 67 kg/ 157 cm
Klien mengatakan
Perasaan mual, muntah sempat mual dan Pusing
muntah
Gangguan menelan Tidak ada Tidak ada
4. Personal hygiene
Aspek Pola Kebiasaan Sebelum Melahirkan Setelah Melahirkan
Mandi 2x sehari 1x sehari
Kuku Tidak Terkaji Pendek dan Bersih
Personal Genetalia Tidak Terkaji Bersih
hygiene Rambut Tidak Terkaji Agak sedikit lengket
Sikat gigi 2x sehari 2x sehari
PSIKOSOSIAL
KONSEP DIRI
1. Identitas diri
- Bagaimana orang lain atau keluarga menggambarkan tentang diri ibu?
Klien mengatakan nama saya Ny.S, saya seorang ibu yang baru pertama kali hamil,
saya mempunyai suami bernama Tn.D.
- Apa saja bakat atau kemampuan yang ibu miliki?
Klien mengatakan bahwa paham untuk merawat bayi.
- Adakah yang ingin ibu ubah pada diri ibu yang menurut ibu sangat menggangu dan
berfikir orang lain tidak menyukainya dan ibu bisa merubahnya?
- Klien mengatakan tidak ada, ibu merasa percaya diri karena bahagia memiliki anak
pertama.
2. Gambaran diri atau citra diri
- Bagaimana perasaan ibu mengenai penampilan ibu setelah melahirkan?
Klien mengatakan percaya diri dengan kondisi tubuh saat ini, klien mengutamakan
anak supaya tumbuh sehat.
- Apakah ibu nyaman dengan keadaan ibu saat ini?
Klien mengatakan sudah nyaman dan sudah tenang karena telah melahirkan.
- Apakah ibu mensyukuri dengan keadaan ini saat ini?
Klien mengatakan pasrah dengan kondisi tubuh saat ini yang penting sehat.
3. Harga diri
- Bagaimana perasaan ibu tentang perubahan yang ibu alami?
Klien mengatakan kalau ibu menerima perubahan-perubahan yang terjadi dan tidak
menganggap perubahan itu sebagai suatu masalah.
- Apakah ibu sudah merasa puas dengan keadaan ibu sekarang?
Klien mengatakan puas dengan keadaan ibu saat ini.
4. Peran atau prilaku
- Bagaimana hubungan ibu dengan keluarga terdekat?
Klien mengatakan hubungan klien dengan mertua serta orangtuanya baik-baik saja
serta klien setiap 5 hari sekali jika ada waktu libur kerja suaminya selalu
menyempatkan waktu untuk berkunjung kerumah mertua dan orangtuanya.
- Apa tanggung jawab ibu dalam keluarga?
Klien mengatakan tanggung jawab seorang ibu yaitu mengurus anak dan suami supaya
terawat dan sehat.
- Apakah ibu bangga dengan angota keluarga ibu?
Klien mengatakan bangga dengan keluarganya karena selalu mendukung dalam
kondisi apapun.
5. Ideal diri
- Apakah yang ingin ibu lakukan saat ini dengan bayi ibu?
Klien mengatakan ingin tidur disamping bayinya serta merawat bayinya dengan baik.
- Apakah ibu sudah puas dengan pencapaian ibu saat ini?
Klien mengatakan belum puas karena belum bisa merawat bayi dengan baik dan sehat.
SEKSUALITAS
- Bagaimana tanggapan ibu terhadap hubungan suami istri setelah melahirkan?
Klien mengatakan ngeri dan takut dalam melakukan hubungan suami istri selama 2
bulan setelah melahirkan.
- Apakah kondisi saat ini membuat ibu khawatir untuk melakukan hubungan seksual?
Klien mengatakan khawatir dan belum kering untuk melakukan hubungan suami istri.
SOSIAL BUDAYA
- Selama persalinan ibu biasa didampingi oleh? Suami
- Ibu bersalin lebih percaya di rumah sakit atau bidan? Rumah Sakit
SPIRITUAL
- Kegiatan dalam melaksanakan ibabah ?
Klien mengatakan sering melakukan ibadah dirumah.
- Kegiatan ibadah selama dalam perawatan ?
Klien mengatakan tidak dapat melakukan beribadah selama perawatan
- Keyakinan terhadap pertolongan tuhan ? Klien mengatakan selalu berdoa.
BOUNDING ATTACHMENT
1. Kontak Mata : Ada. Klien menatap mata saat menyusui bayinya.
2. Sentuhan : Ada. Klien menggendong dan mengusap-usap bayinya saat nangis.
3. Usaha Menyusui : Ada.
4. Mengajak Bayinya berbicara : Ada.
PENGETAHUAN
PENGETAHUAN TANDA BAHAYA MASA NIFAS
1. Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan masa nifas?
Klien mengatakan tidak tahu definisi nifas.
2. Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan tanda bahaya masa nifas?
Klien mengatakan tidak tahu tanda bahay masa nifas.
3. Apakah ibu tahu apa saja tanda bahaya masa nifas?
Klien mengatakan tidak tahu tanda bahaya masa nifas.
4. Apakah ibu tahu makanan yang bagus buat ibu nifas?
Klien mengatakan tidak tahu makanan yang bagus untuk ibu nifas.
PENGETAHUAN MENYUSUI
1. Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan ASI ekslusif?
Klien mengatakan tidak tahu ASI ekslusif.
2. Apakah ibu tahu apa manfaat ASI eksklusif bagi bayi?
Klien mengatakan tidak tahu manfaat ASI ekslusif.
3. Apakah ibu tahu posisi menyusui yang benar?
Klien mengatakan tidak tahu posisi menyusui yang benar.
4. Apakah ibu tahu makanan yang bagus buat ibu menyusui?
Klien mengatakan tidak tahu makanan yang bagus untuk ibu menyusui.
5. Apakah ibu tahu tanda kalau bayi sudah cukup menerima ASI?
Klien mengatakan tidak tahu sudah cukup menerima ASI
PENGETAHUAN KB
1. Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan KB?
Klien mengatakan jika pakai KB untuk menunda mepunyai anak.
2. Apakah ibu tahu manfaat dari pemakaian KB?
Klien mengatakan jika memakai KB manfaatnya tidak hamil.
3. Apakah ibu tahu jenis-jenis KB?
Tahu.
4. Apakah ibu tahu efek samping dari setiap jenis KB?
Klien mengatakan jika cocok maka badan akan melar, dan jika tidak cocok maka badan
akan kurus.
PENGETAHUAN PERAWATAN BAYI DI RUMAH
1. Bagaimana cara ibu memandikan bayi di rumah?
Klien mengatakan jika memandikan bayi dirumah harus dengan paraji.
2. Bagaimana cara ibu merawat tali pusat bayi di rumah?
Klien mengatakan tidak mengerti tentang merawat tali pusar bayi.
3. Bagaimana cara ibu mengganti popok bayi di rumah?
Klien mengatakan tahu cara mengganti popok bayi.
4. Bagaimana cara ibu merawat alat kelamin bayi di rumah?
Klien mengatakan tahu merawat alat kelamin bayi dengan cara dibasuh air dan sabun.
5. Apakah ibu tahu cara menjemur bayi dirumah?
Klien mengatakan tahu menjemur bayi dirumah.
KECEMASAN
Skala pengukuran kecemasan menggunakan BAI (The Back Anxiety Inventory)
Tidak Tidak Begitu Kadang Sangat
Sama Mengganggu Mengganggu Mengganggu
Item
Sekali saya Saya Saya
(0) (1) (2) (3)
Merasa panas
Mati rasa atau kesemutan pada otot
Merasa tidak mampu untuk bersantai
Pusing atau pening
Merasa goyah/goyang di kaki
Merasa goyah/goyang
Jantung berdebar
Gugup/ kegugupan
Perasaan tersedak
Tangan gemetar
Kegoyangan
Teror ketakutan
Takut kehilangan kontrol
Gangguan pencernaan
Muka kemerahan
Berkeringat
Perasaan takut
Susah bernafas
Merasa takut untuk mati
Merasa sesuatu yang buruk terjadi
Merasa lemah
Jumlah 17
Keterangan: Nilai 5 = Kecemasan normal
BUDAYA
1. Apakah ada kebiasaan di keluarga/lingkungan ibu yang mengharuskan ibu melakukan sesuatu
selama hamil?
Klien mengatakan dilarang keluar malam, dilarang pakai gurita setelah melahirkan, jika makan
lalu piring langsung di cuci.
2. Apakah ada kebiasaan di keluarga/lingkungan yang mengharuskan ibu melakukan sesuatu
setelah melahirkan?
Klien mengatakan menjaga makanan setelah melahirkan.
3. Apakah ada kegiatan yang tidak boleh dilakukan setelah melahirkan menurut kebiasaan yang
ada di keluarga/lingkungan ibu?
Klien mengatakan tidak boleh mengangkat beban berat.
4. Apakah ada jenis makanan yang tidak boleh dimakan setelah melahirkan menurut kebiasaan
yang ada di keluarga/lingkungan ibu?
Klien mengatakan tidak boleh makan petis dan mie.
5. Bagaimana kebiasaan di keluarga/lingkungan ibu dalam merawat bayi yang baru lahir?
Klien mengatakan jika memandikan bayi harus didukun dan sebelum tali pusar copot.
DUKUNGAN KELUARGA
Apakah keluarga mendukung ibu dalam memberi ASI eksklusif pada bayi?
Iya. Klien mengatakan enakan ASI dibanding susu formula. Krena sehat untuk bayi, jika
formula harus keluar biaya tiap bulan.
Apakah keluarga mendukung ibu dalam merawat anak ibu? Jika ya dukungan seperti apa?
Iya. Klien mengatakan dukungan seperti doa yang terbaik dan menjadi anak soleh.
Apakah keluarga mendukung ibu dalam proses penyembuhan ibu?
Klien mengatakan kleuarga mendukung dslsm proses penyembuhan ibu.
B. ANALISA DATA
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1. DS : Ibu hamil primigravida Ansietas pada ibu
1. Klien mengatakan sangat setelah melahirkan
khawatir terjadi apa-apa Krisis situasional
kepada anaknya, karena
ini adalah keinginan Kekhawatiran mengalami
memiliki anak akan kegagalan
kehamilan pertamanya.
2. Klien mengatakan takut Kurang terpapar informasi
akan sesuatu buruk tentang bahaya setelah
terjadi pada anaknya. melahirkan
DO :
1. Klien nampak wajah Ansietas
gelisah ketika sudah
melahirkan karena klien
merasa melahirkan saat
ini adalah pertama
kalinya.
Berdasarkan skala
kecemasan didapatkan
skala ukur BAI (The
Back Anxiety Inventory)
di total dengan skor 17
(kecemasan sedang)
dengan data yang
didapatkan sebagai
berikut:
- Merasa panas (1)
- Merasa tidak mampu
untuk bersantai (3)
- Merasa goyah/ goyang
di kaki (3)
- Jantung berdebar (1)
- Gugup/ kegugupan (1)
- Tangan gemetar (2)
- Perasaan takut (3)
- Merasa sesuatu yang
buruk terjadi (3)
2. DS : Ibu hamil primigravida Menyusui Tidak
1. Klien mengatakan cemas Efektif
karena ASI belum keluar, Anomali payudara ibu
pasien merasa nyeri pada
payudara dan pasien Ketidakadekuatan reflex
mengeluh sakit jika menghisap bayi
payudaranya di pegang.
2. Klien mengatakan belum Ketidakadekuatan reflex
tahu dan paham mengenai oksitosin
pemberian ASI ekslusif
pada bayi. Ketidakadekuatan suplai
3. Klien mengatakan ASI
bingung saat ASI belum
keluar dan klien Menyusui Tidak Efektif
mengatakan kebingungan
mencari cara lain agar ASI
bisa keluar.
DO :
1. Payudara teraba keras,
pasien terlihat sakit saat
payudaranya dipegang.
2. Pada saat ASI belum
keluar saat, bayi terlihat
menangis setelah
menyusu.
3. Putting tampak masuk ke
dalam.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas ibu setelah melahirkan b.d kurang terpapar informasi tentang bahaya setelah
melahirkan
2. Menyusui tidak efektif b.d ketidakadekuatan suplai ASI
3. Kurang pengetahuan tentang pemberian ASI eksklusif b.d Kurang paparan informasi
tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Ansietas ibu Setelah 1. Pantau tanda- 1. Mengetahui
setelah dilakukan tanda vital. kondisi pasien
melahirkan b.d tindakan 2. Kaji tingkat 2. Mengetahui
kurang keperawatan. kecemasan ibu. tingkat kecemasan
terpapar KH : 3. Gali dan pada ibu dapat
informasi. - Klien tingkatkan memberikan
kecemasan mekanisme intervensi yang
berkurang. koping ibu yang tepat untuk pasien.
- Total skor efektif. 3. Kecemasan akan
kecemasan 4. Berikan support dapat teratasi jika
berada pada sistem pada ibu. mekanisme koping
rentang tidak 5. Berikan dimiliki efektif
mengalami dukungan pada oleh ibu.
kecemasan. ibu. 4. Ibu mempunyai
6. Berikan motivasi untuk
penjelasan meghadapi
mengenai hal apa keadaan saat ini
saja yang terjadi dengan tenang hati.
dan yang 5. Memberikan
dilakukan setelah dukungan pada ibu
melahirkan. dapat memberikan
semangat pada ibu.
6. Memberikan
penjelasan pada
ibu terkait hal apa
saja yang terjadi
dan harus
dilakukan setelah
melahirkan.
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Menyusui tidak Setelah 1. Pantau jika ada 1. Mengetahui
efektif b.d dilakukan pembengkakan kondisi
ketidakadekuatan tindakan payudara yang payudara
suplai ASI keperawatan. berhubungan pasien.
KH : dengan 2. Memperlancar
- Pasien dapat ketidaknyamanan ASI
memberikan atau sakit. 3. Agar pasien
ASI secara 2. Lakukan pijat mandiri
eksklusif. oksitosin untuk melakukan
- Pasien dapat memperlancar pijat oksitosin
melakukan ASI. di rumah.
perawatan 3. Ajarkan pasien 4. Agar pasien
payudara mengenai merasa
secara langkah-langkah mendapatkan
mandiri. pijat oksitosin. dukungan
- Putting susu 4. Libatkan keluarga lebih dan
menonjol. untuk membantu mempermudah
- Tidak dan memberikan melakukan
mengalami dukungan pada pijat okstosin
bengkak ibu. dirumah.
pada
payudara
dan ASI
DO :
1. Teraba payudara klien
agak sedikit keras.
2. Ketika dilakukan brest
care pada payudara, ASI
keluar lebih banyak
dibandingkan sebelum
dilakukan brest care.
3. Klien terlihat senang dan
ingin tahu ketika diberikan
edukasi tentang cara
perawatan payudar.
H. INTERVENSI FOLLOW UP (HOME VISIT)
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Menyusui tidak Setelah dilakukan 1. Pantau jika ada 1. Mengetahui
efektif b.d tindakan pembengkakan kondisi
ketidakadekuatan keperawatan. payudara yang payudara
suplai ASI KH : berhubungan pasien.
- Pasien dapat dengan 2. Memperlancar
memberikan ketidaknyamanan ASI
ASI secara atau sakit. 3. Agar pasien
eksklusif. 2. Lakukan pijat mandiri
- Pasien dapat oksitosin untuk melakukan
melakukan memperlancar pijat oksitosin
perawatan ASI. di rumah.
payudara 3. Ajarkan pasien 4. Agar pasien
secara mengenai langkah- merasa
mandiri. langkah pijat mendapatkan
- Putting susu oksitosin. dukungan
menonjol. 4. Libatkan lebih dan
- Tidak keluarga untuk mempermudah
mengalami membantu dan melakukan
bengkak pada memberikan pijat oksitosin
payudara dan dukungan pada dirumah
ASI dapat ibu.
keluar lancar.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pasca melahirkan (masa nifas) merupakan masa atau keadaan selama enam minggu
atau 40 hari. Pada masa ini, ibu mengalami perubahan fisik dan alat-alat reproduksi yang
kembali ke keadaan sebelum hamil, masa laktasi (menyusui), maupun perubahan
psikologis menghadapi keluarga baru.
Pada masa nifas perawatan payudara merupakan suatu tindakan yang sangat penting
untuk merawat payudara terutama untuk memperlancar pengeluaran ASI. Perawatan
payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal ini karena
payudara merupakan satu-satunya penghasil ASI yang merupakan makanan pokok bayi
yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin. Dimana tujuan perawatan
payudara setelah melahirkan, salah satunya untuk meningkatkan produksi ASI dengan
merangsang kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan (Saryono dan Pramitasari,
2008).
Air susu yang pertama kali dikeluarkan adalah kolostrum mengandung bahan-bahan
yang berguna bagi bayi dan bisa menjaga kekebalan bayi. (Saleha, 2009).
Agar produksi ASI pada ibu nifas lancar maka diperlukan berbagai perawatan
diantaranya perawatan payudara. Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk
merawat payudara terutama pada masa nifas (masa menyusui) untuk memperlancarkan
pengeluaran ASI.
A. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan ini, diharapkan ibu nifas dapat mengetahui tentang
perawatan payudara yang baik dan dapat dilakukan sendiri dirumah.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan payudara, diharapkan ibu dapat:
1) Mengetahui pengertian perawatan payudara
2) Mengetahui manfaat dan tujuan perawatan payudara
3) Mengetahui akibat jika tidak dilakukan perawatan payudara
4) Mengetahui waktu pelaksanaan perawatan payudara
5) Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan
payudara
6) Mengetahui langkah-langkah perawatan payudara
7) Mengetahui tekhnik perawatan payudara
8) Mengetahui perawatan payudara dengan masalah
C. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
D. Media
Leaflet
E. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Tahap Kegiatan
Kegiatan Penyuluh Sasaran
1 5 Menit Pembukaan Memberi salam Menjawab
pembuka salam
Memperkenalkan Mendengarkan
diri Memberi
Kontrak waktu respon
2 15 Kegiatan Inti Penjelasan: Mendengarkan
Menit Menjelaskan Memperhatikan
pengertian
perawatan
payudara
Menjelaskan
manfaat dan
tujuan perawatan
payudara
Menjelaskan
akibat tidak
dilakukan
perawatan
payudara
Menjelaskan
waktu perawatan
payudara
Menjelaskan hal-
hal yang perlu
diperhatikan
dalam
melakukan
perawatan
payudara
Menjelaskan
langkah-langkah
perawatan
payudara
Menjelaskan
tekhnik
perawatan
payudara
Menjelaskan
perawatan
payudara dengan
masalah
3 10 Penutup Tanya jawab Mengajukan
Menit Menyimpulkan pertanyaan
hasil penyuluhan Memahami
Salam penutup Membalas
salam