Di Susun Oleh :
RATNA SARI
202007037
TANGERANG SELATAN
TAHUN 2020
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
b. Teori oxytocin.
Pada akhir kehamilan kadar oxytosin bertambah. Oleh karena itu timbul
kontraksi otot – otot rahim.
c. Teori plasenta menjadi tua.
Plasenta yang tua akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan
progesterone yang akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah. Hal ini
akan menimbulkan his.
d. Teori prostaglandin.
Prostaglandin yang dihasilkan oleh deciduas menimbulkan kontraksi
miometrium pada setiap umur kehamilan.
e. Pengaruh janin.
Hipofise dan supra renal janin memegang peranan oleh karena pada
anencephalus, kehamilan sering lama dari biasanya.
f. Teori distensi rahim.
Rahim yang menjadi besar dan teregang yang menyebabkan iskemia otot –
otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi uteroplasenta.
g. Teori iritasi mekanik
Dibelakang serviks terletak ganglion servikalis, bila ganglion ini digeser
dan ditekan misalnya oleh kepala janin maka akan menimbulkan his.
Sifat His :
Amplitudo 60-80 mmHg, frekuensi kontraksi berkurang, aktifitas uterus
menurun. Plasenta dapat lepas spontan dari aktifitas uterus ini, namun
dapat juga tetap menempel (retensio) dan memerlukan tindakan aktif
(manual aid).
d. KALA IV
Dimulai pada saat plaenta telah lahir lengkap, sampai dengan 1 jam
setelahnya.
Hal penting yang harus diperhatikan pada Kala IV persalinan :
Kontraksi uterus harus baik
Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain
Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap
Kandung kencing harus kosong
Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma
Resume keadaan umum ibu dan bayi.
B. KONSEP KEPERAWATAN
c. Intervensi
Diagnosis Tujuan dan Kriteria
No Intervensi
Keperawatan Hasil
1. Ansietas b.d krisis Setelah dilakukan 1. Orientasikan klien
situasional akibat asuhan keperawatan pada lingkungan, staf
proses persalinan selama dan prosedur
……..diharapkan 2. Berikan informasi
ansietas pasien tentang perubahan
berkurang dengan psikologis dan
criteria hasil: fisiologis pada
TTV dbn persalinan.
Pasien dapat 3. Kaji tingkat dan
mengungkapkan penyebab ansietas.
perasaan 4. Pantau tekanan darah
cemasnya. dan nadi sesuai
Lingkungan indikasi.
sekitar pasien 5. Anjurkan klien
tenang dan mengungkapkan
kondusif perasaannya.
6. Berikan lingkungan
yang tenang dan
nyaman untuk pasien
2. Defisiensi Setelah dilakukan 1. Kaji persiapan,tingkat
pengetahuan asuhan keperawatan pengetahuan dan
tentang kemajuan selama….,pengetahua harapan klien
persalinan b.d n pasien tentang 2. Beri informasi dan
kurang mengingat persalinan meningkat kemajuan persalinan
informasi yang dengan kriteria hasil: normal.
diberikan, Pasien dapat 3. Demonstrasikan teknik
kesalahan mendemonstrasikan pernapasan atau
interpretasi teknik pernafasan relaksasi dengan tepat
informasi. dan posisi yang untuk setiap fase
tepat untuk fase persalinan
persalinan
5. Berikan perawatan
perineal selama 4
jam
6. Pantau suhu dan nadi
7. Kolaborasi
pemberian antibiotik
(IV)
5 Risiko kerusakan Setelah asuhan 1. Kaji adanya kondisi
gas janin keperawatan yang menurunkan
selama….,diharapkan situasi uteri plasenta
janin dalam kondisi 2. Pantau DJJ dengan
baik dengan criteria segera bila pecah
hasil: ketuban
o DJJ dbn 3. Instuksikan untuk
o Presentasi kepala (+) tirah baring bila
o Kontraksi uterus presentasi tidak
teratur masuk pelvis
4. Pantau turunnya
janin pada jalan lahir
5. Kaji perubahan DJJ
selama kontraksi
3. KALA II
a. Pengkajian
1. Aktivitas/ istirahat
Melaporkan kelelahan
Melaporkan ketidakmampuan melakukan dorongan sendiri / teknik
relaksasi
Lingkaran hitam di bawah mata
2. Sirkulasi
Tekanan darah meningkat 5-10 mmHg
3. Integritas ego
Dapat merasakan kehilangan kontrol / sebaliknya
4. Eliminasi
Keinginan untuk defekasi, kemungkinan terjadi distensi kandung kemih
5. Nyeri / ketidaknyamanan
Dapat merintih / menangis selama kontraksi
Melaporkan rasa terbakar / meregang pada perineum
Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong
Kontraksi uterus kuat terjadi 1,5 – 2 menit
6. Pernafasan
Peningkatan frekwensi pernafasan
7. Seksualitas
Servik dilatasi penuh (10 cm)
Peningkatan perdarahan pervagina
Membrane mungkin rupture, bila masih utuh
Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d tekanan mekanis pada bagian presentasi
2. Penurunan curah jantung b.d fluktasi aliran balik vena
3. Risiko kerusakan integritas kulit
c. Intervensi
Diagnosis Tujuan & Kriteria
No Intervensi
Keperawatan Hasil
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Identifikasi derajat
tekanan mekanis asuhan keperawatan ketidaknyamanan
pada bagian selama….,diharapkan 2. Berikan tanda/
presentasi nyeri terkontrol tindakan kenyamanan
dengan kriteria hasil: seperti perawatan
TTV dbn kulit, mulut, perineal
Pasien dapat dan alat-alat tenun
mendemostrasikan yang kering
nafas dalam dan 3. Bantu pasien memilih
teknik mengedan posisi yang nyaman
untuk mengedan
4. Pantau tanda vital ibu
dan DJJ
5. Kolaborasi
pemasangan kateter
dan anastesi
2. Penurunan curah Setelah dilakukan 1. Pantau tekanan darah
jantung b.d asuhan keperawatan dan nadi tiap 5 – 15
fluktuasi aliran selama…..,diharapkan menit
balik vena kondisi cardiovaskuler 2. Anjurkan pasien
pasien membaik untuk inhalasi dan
dengan kriteria hasil: ekhalasi selama upaya
TD dan nadi dbn mengedan
Suplay O2 tersedia 3. Anjurkan klien /
pasangan memilih
posisi persalinan yang
mengoptimalkan
sirkulasi.
3. Risiko kerusakan Setelah asuhan 1. Bantu klien dan
integritas kulit keperawatan pasangan pada posisi
selama….,diharapkan tepat
integritas kulit 2. Bantu klien sesuai
terkontrol dengan kebutuhan
kriteria hasil: 3. Kolaborasi epiostomi
Luka perineum garis tengah atau
tertutup medic lateral
(epiostomi) 4. Kolaborasi terhadap
pemantauan kandung
kemih dan kateterisasi
4. KALA III
a. Pengkajian
1. Aktivitas / istirahat
Klien tampak senang dan keletihan
2. Sirkulasi
Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat dan kembali
normal dengan cepat
Hipotensi akibat analgetik dan anastesi
Nadi melambat
3. Makan dan cairan
Kehilangan darah normal 250 – 300 ml
4. Nyeri / ketidaknyamanan
Dapat mengeluh tremor kaki dan menggigil
5. Seksualitas
Darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas
Tali pusat memanjang pada muara vagina
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d trauma jaringan setelah melahirkan
2. Risiko kekurangan volume cairan
3. Risiko cidera maternal
c. Intervensi
Diagnosis Tujuan & Kriteria
No Intervensi
Keperawatan Hasil
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Bantu penggunaan
trauma jaringan asuhan keperawatan teknik pernapasan
setelah selama…,diharapkan 2. Berikan kompres es
melahirkan nyeri terkontrol pada perineum
dengan criteria hasil: setelah melahirkan
Pasien dapat 3. Ganti pakaian dan
control nyeri liner basah
4. Berikan selimut
penghangat
5. Kolaborasi perbaikan
episiotomy
2. Risiko Setelah dilakukan 1. Instruksikan klien
kekurangan asuhan keperawatan untuk mendorong
volume cairan selama….,diharapkan pada kontraksi
cairan seimbang 2. Kaji tanda vital
denngan criteria hasil: setelah pemberian
TTV dbn oksitosin
Darah yang 3. Palpasi uterus
keluar ± 200 – 4. Kaji tanda dan gejala
300 cc shock
5. Massase uterus
dengan perlahan
setelah pengeluaran
plasenta
6. Kolaborasi pemberian
cairan parentral
3. Risiko cedera Setelah dilakukan 1. Palpasi fundus uteri
maternal asuhan keperawatan dan massase dengan
selama….,diharapkan perlahan
cidera terkontrol 2. Kaji irama pernafasan
dengan criteria hasil: 3. Bersihkan vulva dan
Plasenta keluar perineum dengan air
utuh dan larutan antiseptic
TTV dbn 4. Kaji perilaku klien
dan perubahan
system saraf pusat
5. Dapatkan sampel
darah tali pusat, kirim
ke laboratorium
untuk menentukan
golongan darah bayi
6. Kolaborasi pemberian
cairan parenteral
5. KALA IV
a. Pengkajian
1. Aktivitas
Dapat tampak berenergi atau kelelahan
2. Sirkulasi
Nadi biasanya lambat sampai (50-70x/menit) TD bervariasi, mungkin
lebih rendah pada respon terhadap analgesia/anastesia, atau meningkat
pada respon pemberian oksitisin atau HKK,edema, kehilangan darah
selama persalinan 400-500 ml untuk kelahiran pervagina 600-800 ml
untuk kelahiran saesaria
3. Integritas Ego
Kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
4. Eliminasi
Haemoroid, kandung kemih teraba di atas simfisis pubis
5. Makanan/cairan
Mengeluh haus, lapar atau mual
6. Neurosensori
Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya anastesi
spinal
7. Nyeri/ketidaknyamanan
Melaporkan nyeri, missal oleh karena trauma jaringan atau perbaikan
episiotomy, kandung kemih penuh, perasaan dingin atau otot tremor
8. Keamanan
Peningkatan suhu tubuh
9. Seksualitas
Fundus keras terkontraksi pada garis tengah terletak setinggi umbilicus,
perineum bebas dan kemerahan, edema, ekimosis, striae mungkin pada
abdomen, paha dan payudara.
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d efek hormone, trauma,edema jaringan, kelelahan fisik
dan psikologis, ansietas.
2. Penurunan koping keluarga b.d transisi/peningkatan anggota keluarga
3. Resiko kekurangan volume cairan
c. Intervensi
Diagnosis
No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Kaji sifat dan derajat
efek hormone, tindakan keperawatan ketidaknyamanan
trauma,edema selama … diharapkan 2. Beri informasi yang
jaringan, pasien dapat tepat tentang perawatan
kelelahan fisik mengontrol nyeri, nyeri selama periode
dan psikologis, berkurang dengan pascapartum
ansietas Kriteria hasil : 3. Lakukan tindakan
Pasien melaporkan kenyamanan
nyeri berkurang 4. Anjurkan penggunaan
Menunjukkan postur teknik relaksasi
dan ekspresi wajah 5. Beri analgesic sesuai
rileks kemampuan
Pasien merasakan
nyeri berkurang
pada skala nyeri
(0-2)
2. Penurunan Setelah dilakukan 1. Anjurkan klien untuk
koping keluarga asuhan keperawatan menggendong,
b.d selama…..,diharapkan menyentuh bayi
transisi/peningkat proses keluarga baik 2. Observasi dan catat
an anggota dengan kriteria hasil: interaksi bayi
keluarga o Ada kedekatan ibu 3. Anjurkan dan bantu
dengan bayi pemberian ASI,
tergantung pada
pilihan klien
3. Resiko Setelah dilakukan 1. Tempatkan klien pada
kekurangan asuhan keperawatan posisi rekumben
volume cairan selama….,diharapkan 2. Kaji hal yang
cairan simbang dengan memperberat kejadian
criteria hasil: intrapartal
TD dbn 3. Kaji masukan dan
Jumlah dan warna haluaran
lokhea dbn 4. Perhatikan jenis
persalinan dan anastesi,
kehilangan daripada
persalinan
5. Kaji tekanan darah dan
nadi setiap 15 menit
6. Dengan perlahan
massase fundus bila
lunak
7. Kaji jumlah, warna dan
sifat aliran lokhea
8. Kolaborasi pemberian
cairan parentral
Di Susun Oleh :
RATNA SARI
202007037
NIM : 202007037
I. DATA UMUM
Inisial klien : Ny. O (33 th) Nama Suami : Tn. G (36 th)
TB/BB : 160 cm / 72 kg
BB sebelum hamil : 62 kg
- - - - - -
Relaksasi / pernafasan / manfaat ASI / cara memberi minum botol / senam nifas /
metode KB / perawatan perineum / perawatan payudara / lain-lain, jelaskan :
(Agar mengatur jarak kelahiran)
Setelah bayi lahir, siapa yang diharapkan membantu : Diri sendiri dan keluarga
Kualitas : Baik
Irama : Terdengar
Pemeriksaan fisik
Hasil : Baik
V. DATA PSIKOSOSIAL
LAPORAN PERSALINAN
1. Pengkajian Awal
Leopold I :
Menepatkan kedua telapak tangan di bagian atas perut untuk menentukan letak
bagian tertinggi rahim (kepala janin teraba keras dan berbentuk bundar, bokong
terasa seperti objek besar dengan struktur lembut, pada sekitar 95% kehamilan)
Leopold II :
Kedua telapak tangan akan meraba perlahan kedua sisi perut klien, tepatnya di
area sekitar pusar, mengetahun bayi klien berada di sebelah kanan atau kiri
(Punggung bayi terasa lebih lebih lebar dan keras , sedangkan bagian tubuh lain
terasa lebih lembut, tidak beraturan dan dapat bergerak)
Leopold III :
Kedua tangan meraba ke bagian bawah perut klien menggunakan jempol dan jari-
jaridari salah satu tangan (bila terasa keras berati kepala, namun bila terasa objek
bergerak berati tungkai atau kaki, jika teraba kosong, bisa jadi bayi dalam posisi
melintang dalam rahim.
Leopold IV :
Bagian tangan meraba bagian perut klien, untuk mengetahui apakah sudah turun
sampai ke rongga tulang panggul
Pemeriksaan perineum :
Pada primipara prenium utuh dan elastis, pada multipara tidak utuh, longgar dan
lembek, untuk menentukan dengan menggerakan jari dalam vagina ke bawah dan
kesamping, dengan cara ini juga diketahui otot levator ani normal teraba elastis.
Pengeluaran pervaginam :
Lendir campur darah, cairan ketuban, darah berasal dari robekan jalan lahir,
plasenta previa, solusio plasenta, mekoneum, cairan putih kekuningan akibat
radang servuks atau monilia vagina, cairan hijau kekuningan terkena trikhomonas.
Tanggal 12 Oktober 2020 jam 17.30 WIB klien datang ke Rumah Sakit
Grha Kedoya dengan keluhan utama pecah ketuban dari jam 17.00 wib dan
langsung di bawa suami dan keluarga ke RS Grha Kedoya, tiba di RS jam 20.00
palpasi abdomen didapatkan hasil TFU 34 cm, letak kepala punggung kiri, teraba
bagian keras / kepala di bawah rahim dan kepala sudah masuk PAP. Sedangkan
pada pemeriksaan dalam, didapatkan pembukaan 3 cm, ketuban sudah pecah dan
perineum lunak, elastis dan tidak terdapat edema. Saat proses persalinan tidak
batas normal. Saat dilakukan pemeriksaan kontraksi uterus 3x10’x40’ dan kuat.
Sedangkan DJJ 135 x/mnt. Status janin : hidup, jumlah 1 dan sehat.
Kala I :
Mulai persalinan tanggal 06 Oktober 2020 jam .20.00 WIB. Tanda dan
gejala yang ditunjukkan oleh ibu adalah ibu merasa kenceng-kenceng diperut dan
sudah mengeluarkan lendir campur darah sejak tadi pagi sekitar jam 06.00 WIB.
Hasil pemeriksaan yang di dapatkan di kalla I adalah Tekanan Darah : 110/70
takut
saat ini adalah dukungan dari suami dan seluruh keluarga yang ada. Tindakan
yang dianjurkan untuk klien adalah; menganjurkan ibu untuk tarik nafas dalam
membuang air kecil, memberikan support mental pada klien / ibu, menggosok
Senin, 12-10-2020 Sering 2x10’x 30” 130 x/mnt Ketuban sudah pecah
Mulai tanggal 06 Oktober 2020 jam 24.30 WIB. Tanda dan gejala yang
dan DJJ (+) 138 x/mnt, vulva membuka, perinium menonjol, ibu merasa
Menjelaskan pada klien / ibu upaya untuk meneran pada waktu ada
kontraksi, dan bila kontraksi berhenti / hilang anjurkan ibu untuk menarik nafas
dalam. Keadaan psikologis ibu saat ini adalah cemas ibu mengatakan merasa
sakit sekali dan menjerit-jerit sewaktu ada kontraksi dan kecemasan bertambah
persalinan ibu adalah; memberikan support mental pada ibu agar merasa
mental untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan pada ibu saat persalinan
berlangsung. Catatan kelahiran, bayi lahir laki-laki dengan spontan lekep &
tindakan EV pada tanggal, 13-10-2020 jam 02.20 WIB, Jenis kelamin bayi
Perineum terjadi ruptur grade I. Setelah bayi keluar dan di bersihkan, langsung
diperlihatkan dan dicium oleh ibu. Tanda-tanda vital yang didapat setelah
persalinan adalah TD: 120/90 mmHg, RR: 20 x/mnt, N: 83 x/mnt dan S:36,8º C.
Kala III
Tanda dan gejala setelah bayi lahir adalah kontraksi uterus semakin kuat
dan klien mengeluh mules-mules. Plasenta lahir pada jam 02.50 WIB dengan
gr, tinggi tali pusat 45 cm, diameter 20 cm dan tebal 2 cm. Letak plasenta
insersi sentralis, tidak ada kelainan pada plasenta. Perdarahan yang terjadi
selama pengeluaran plasenta ± 100 ml dengan warna merah segar dan bau
amis.Tindakan yang harus dilakukan klien setelah plasenta keluar adalah harus
Kala IV
Mulai jam 03.00 WIB setelah plasenta keluar. Tanda-tanda vital yang
didapat sebagai berikut; TD:120/80 mmHg, N:82 x/mnt, RR:20 x/mnt dan
S:36,8 ºC. Keadaan uterus kontraksi kuat. Perdarahan yang terjadi dikalla ini ±
50 cc dengan warna merah tua dan bau amis. Tinggi fundus uteri 2 jari bawah
2 DS posisi duduk
Klien tanpak meringis
Terdapat kontraksi uterus
Payudara bengkak
Berkeringat berlebihan
Diangnosis Keperawatan
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan Dialitasi serviks, Pengeluaran janin
2. Ketidaknyamanan pasca partum berhubungan dengan Trauma perineum
selama persalinan dan kelahiran, Ketidak tepatan posisi duduk
IV. Intervensi Keperawatan
Diagnosis
No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
(SLKI) (SIKI)
(SDKI)
Nyeri melahirkan Tujuan: Manajemen Nyeri
berhubungan Setelah dilakukan intervensi - Identifikasi lokasi,
dengan Dialitasi keperawatan 2 x 24 jam karakteristik, durasi,
serviks, Pengalaman sensorik atau frekuensi, kualitas,
emosional yang berkaitan intensitas nyeri
Pengeluaran janin
dengan kerusakan jaringan - Identifikasi skala nyeri
aktual atau fungsional , - Identifikasi respons nyeri
dengan onset mendadak atau non verbal
lambat dan berintensitas - Intervensi keberhasilan
ringa hingga berat dan terapi komplementer yang
konstan dengan ekapektasi sudah diberikan
menurun - Berikan teknik
Kriteria Hasil: nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
1. Kemampuan melakukan (Mis:relaksasi otot
1 aktivitas meningkat (2) progresif)
- Fasilitasi istirahat dan
2. Keluhan nyeri menurun (3)
tidur
3. Gelisan menurun (3) - Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
4. Kesulitan tidur menurun - Anjurkan teknik
(2) farmakologis untuk
5. Menarik diri menurun (2) mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian
6. Perineum terasa tertekan analgetik
menurun (3)
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer dkk, 2010. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi Dn Indikator Diagnostik. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi Dn Indikator Diagnostik. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi
Dn Indikator Diagnostik. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Smeltzer, Bare (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner & Suddart.
Edisi 8. Volume 2. Jakarta, EGC
Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G (2006), Kozier & Erb’s Fundamentals oF
Nursing (10th ed) USA Pearson Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9th ed.).
UK : The Royal Marsden NHSFpundation Trust
Perry, A.G. & Potter , P.A. (2014). Nursing Skills & Producedures (8th ed.). St Louis:
Elsevier Wilkinson, J.M., Treas , L. S. Barnett, K. & Smith ,M. H. (2016).
Fundamentals. Of Nursing (3th ed.). Philadelphia: F. A. Devis Company
Grainger, A. (2013). Princiles of temperature monitoring. Nursing Stardard, 27 (50),
48-55.
Iganavicuis & Workman (2016). Medical Surgical Nursing , Patient-Contered
Calaborative Care (8th ed.) St. Louis: Mosby Elsevier
Alden K.R, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Dialihbahasakan oleh Maria
A. Jakarta: EGC.
Dewi V.N, 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Herdman, T. Hether. 2012. Dignosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-
2014. Jakarta. EGC
Hutahean, Serri. 2009. Asuhan Keperawatan dalam Maternitas dan Ginekologi.
Jakarta. TIM
Mitayani, 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
Nuraruf, Huda Amin, dkk. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan nanda Nic-Noc Eisi Revisi Jilid 1. Yogyakarta.
MediAction
https://www.scribd.com/doc/135028734/LAPORAN-PENDAHULUAN-
INTRANATAL -NORMAL-2-docx diakses pada 05-04-2017
LAMPIRAN