Anda di halaman 1dari 44

PERUBAHAN PSIKOLOGIS

MASA NIFAS DAN MENYUSUI

WN. Seftianingtyas, SST, M. Kes


 Bounding Attachment
 Sibling Rivalry
 Respon Ayah dan Keluarga
 Adaptasi Psikologi Ibu Nifas
BONDING
Dimulainya interaksi : emosi, fisik, dan sensorik
antara orang tua dan bayi (segera setelah lahir)

ATTACHMENT
Ikatan perasaan yang terjadi antara individu
Meliputi pencurahan perhatian serta adanya
hubungan evaluasi dan fisik yang akrab
(Nelson & May, 1986)
PENINGKATAN TALI
KASIH DAN
KETERIKATAN
ORANG TUA DAN
BAYI
Faktor keterikatan ibu - bayi
LINGKUNGAN
Penampilan
Sentuhan
Kontak mata
Aroma

PERSONAL TEMPERAMEN
IBU SIKLUS HUBUNGAN BAYI

Aroma
Nangis
Kontak mata
Penampilan
LINGKUNGAN
BONDING AND ATTACHMENT
ORTU BAYI

(DINI) KONTAK : Tatap muka


Suara khas
Sentuhan
Pelukan
Menyusui
Memberi kehangatan
Menurunkan rasa sakit ibu dan bayi
Memberikan rasa nyaman
Meningkatkan perkembangan
Emosi
Intelektual SEJAK AWAL DEWASA
Fisik
PRINSIP IKATAN KASIH SAYANG
( KLOUS & KENNEL)

Menit dan jam pertama kelahiran :


Periode sensitif & wkt yg optimal u/ kontak ortu
& bayi
Sentuhan ortu untuk pertama kali
 Timbul respon khusus dari bayi thd ortu :
dimulainya hub
Ikatan yg baik & sistimatis
Isyarat bayi : gerakan bola mata pada ibu
Individu yang terlibat dlm proses persalinan,
memiliki ikatan yg kuat dgn bayinya
Bbrp kejadian awal persalinan cemas yg berupa
 Mempengaruhi keterikatan ortu – bayi
ASPEK KASIH SAYANG DARI AYAH SAMA DGN
IBU, SEHINGGA AYAH DIHARAPKAN
BERPARTISIPASI DI DLM PROSES KELAHIRAN
& PERAWATAN BAYI (Reeder/Martin)

HASIL RISET (REEDER, 1983)

AYAH YG MELIHAT PROSES PERSALINAN DAN


MERAWAT BAYI MENUNJUKAN TINGKAH LAKU
“KETERIKATAN KASIH SAYANG” LEBIH BERAT
DARIPADA AYAH YG TDK MELIHAT PROSES
PERSALINAN & TDK MERAWAT BAYI
(Reeder/Martin)
DAMPAK POSITIF PADA BAYI
Menurut Klaus
 Bayimerasa : dicintai, diperhatikan, mempercayai
dan menumbuhkan sikap sosial
 Bayi merasa : aman, berani mengadakan
eksplorasi bertambahnya pengertian
 Merupakan awal menciptakan dasar “kepribadian
positif” yaitu perasaan besar hati dan sikap positif
terhadap orang lain.
(Reeder/Martin)
Orang tua, melalui suara
Orang lain
Belajar berinteraksi
Ada keterikatan dengan ibu

ADA KASIH SAYANG


DAMPAK TDK TJDINYA
KETERIKATAN KASIH SAYANG DG SEGERA
(KLAUS)

TERTUNDANYA PERKEMBANGAN TINGKAH


LAKU ANAK, DITANDAI :
1. TINGKAH LAKU STERIOTIP : tidur di lantai,
menghisap jari, membenturkan badan
2. SOSIAL ABNORMALY : ketakutan, cari
perhatian pada orang dewasa
3. KEMUNDURAN MOTORIK, KOGNITIF,
VERBAL
4. SIKAP APATIS

(Reeder/Martin)
HAMBATAN DALAM “BONDING
ATTACHMENT” ORTU – BAYI
Kurang support system
Ibu dengan resiko
Bayi dengan resiko
Kehadiran bayi tidak diharapkan

UPAYA MENINGKATAN KETERIKATAN KASIH


SAYANG IBU-BAYI-KELUARGA
Adaptasi
Kontak sedini mungkin
Fasilitas untuk kontak lebih lama
Penekanan pada hal-hal positif
Keterlibatan anggota keluarga lain
Informasi bertahap
PERAN BIDAN
 Bidan/perawat hrs dpt menciptakan s/ lingk
yg meningkatkan kontak positif ortu &
anak.Misalnya: meletakkan bayi yg baru
lahir lahir diatas perut ibu & kmdn
menyuruh ibu u/ memeluk & meneteki
bayinya.
 Bidan/perawat dpt mendorong kesadaran
ortu ttg kemampuan & respon anaknya u/
berkomunikasi,memberi dukungan &
dorongan semangat saat ortu berusaha u/
mjd kompeten & memainkan perannya dgn
penuh kasih & meningkatkan proses ikatan.
Respon Ayah dan Keluarga
Respon Positif
 Respon positif dapat ditunjukkan dengan:

 Ayah dan keluarga menyambut kelahiran bayinya

dengan bahagia.
 Ayah bertambah giat bekerja untuk memenuhi
kebutuhan bayi dengan baik.
 Ayah dan keluarga melibatkan diri dalam
perawatan bayi.
 Perasaan sayang terhadap ibu yang telah melahirkan
bayi.
Respon Negatif
 Respon negatif dapat ditunjukkan dengan:
 Kelahiran bayi tidak dinginkan keluarga karena jenis kelamin

yang tidak sesuai keinginan.


 Kurang berbahagia karena kegagalan KB.

 Perhatian ibu pada bayi yang berlebihan yang menyebabkan ayah


merasa kurang mendapat perhatian.
 Faktor ekonomi mempengaruhi perasaan kurang senang atau

kekhawatiran dalam membina keluarga karena kecemasan dalam


biaya hidupnya.
 Rasa malu baik bagi ibu dan keluarga karena anak lahir cacat.

 Anak yang dilahirkan merupakan hasil hubungan zina, sehingga


menimbulkan rasa malu dan aib bagi keluarga.
Perilaku orangtua
 Perilaku orang tua yang dapat mempengaruhi
ikatan kasih sayang antara orang tua
terhadap bayi baru lahir, terbagi menjadi:
 Perilaku memfasilitasi.
 Perilaku penghambat.
Perilaku Memfasilitasi
 Menatap, mencari ciri khas anak.
 Kontak mata.
 Memberikan perhatian.
 Menganggap anak sebagai individu yang unik.
 Menganggap anak sebagai anggota keluarga.
 Memberikan senyuman.
 Berbicara/bernyanyi.
 Menunjukkan kebanggaan pada anak.
 Mengajak anak pada acara keluarga.
 Memahami perilaku anak dan memenuhi kebutuhan anak.
 Bereaksi positif terhadap perilaku anak.
Perilaku Penghambat
 Menjauh dari anak, tidak memperdulikan
kehadirannya, menghindar, menolak untuk
menyentuh anak.
 Tidak menempatkan anak sebagai anggota keluarga
yang lain, tidak memberikan nama pada anak.
 Menganggap anak sebagai sesuatu yang tidak disukai.
 Tidak menggenggam jarinya.
 Terburu-buru dalam menyusui.
 Menunjukkan kekecewaan pada anak dan tidak
memenuhi kebutuhannya.
Respon Orangtua
 Respon orang tua terhadap bayinya
dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu:
 Faktor internal.
 Faktor eksternal.
Faktor internal
 Yang termasuk faktor internal antara lain
genetika, kebudayaan yang mereka praktekkan
dan menginternalisasikan dalam diri mereka,
moral dan nilai, kehamilan sebelumnya,
pengalaman yang terkait, pengidentifikasian
yang telah mereka lakukan selama kehamilan
( mengidentifikasikan diri mereka sendiri
sebagai orang tua, keinginan menjadi orang tua
yang telah diimpikan dan efek pelatihan selama
kehamilan ).
Faktor eksternal
 Yang termasuk faktor eksternal antara lain
perhatian yang diterima selama kehamilan,
melahirkan dan postpartum, sikap dan
perilaku pengunjung dan apakah bayinya
terpisah dari orang tua selama satu jam
pertama dan hari-hari dalam kehidupannya.
SIBLING RIVALLY
Sibling rivalry adalah kecemburuan, persaingan
dan pertengkaran antara saudara laki-laki
dan saudara perempuan. Hal ini terjadi pada
semua orang tua yang mempunyai dua anak
atau lebih.
Sibling rivalry atau perselisihan yang terjadi
pada anak-anak tersebut adalah hal yang
biasa bagi anak-anak usia antara 5-11 tahun.
Bahkan kurang dari 5 tahun pun sudah
sangat mudah terjadi sibling rivalry itu. Istilah
ahli psikologi hubungan antar anak-anak
seusia seperti itu bersifat ambivalent dengan
love hate relationship.
Faktor yang menyebabkan Sibling
Rivally
 Masing-masing anak bersaing untuk menentukan pribadi
mereka, sehingga ingin menunjukkan pada saudara mereka.
 Anak merasa kurang mendapatkan perhatian, disiplin dan
mau mendengarkan dari orang tua mereka.
 Anak-anak merasa hubungan dengan orang tua mereka
terancam oleh kedatangan anggota keluarga baru/ bayi.
 Tahap perkembangan anak baik fisik maupun emosi yang
dapat mempengaruhi proses kedewasaan dan perhatian
terhadap satu sama lain.
 Anak frustasi karena merasa lapar, bosan atau letih
sehingga memulai pertengkaran.
 Kemungkinan, anak tidak tahu cara untuk
mendapatkan perhatian atau memulai permainan
dengan saudara mereka.
 Dinamika keluarga dalam memainkan peran.
 Pemikiran orang tua tentang agresi dan pertengkaran
anak yang berlebihan dalam keluarga adalah normal.
 Tidak memiliki waktu untuk berbagi, berkumpul
bersama dengan anggota keluarga.
 Orang tua mengalami stres dalam menjalani
kehidupannya.
 Anak-anak mengalami stres dalam
kehidupannya.
 Cara orang tua memperlakukan anak dan

menangani konflik yang terjadi pada mereka.


Cara mengatasi sibling rivalry
 Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk
mengatasi sibling rivalry, sehingga anak dapat bergaul dengan
baik, antara lain:
 Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.
 Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.
 Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.
 Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing
antara satu sama lain.
 Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika
konflik biasa terjadi.
 Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk
mendapatkan perhatian dari satu sama lain.
 Bersikap adil sangat penting, tetapi
disesuaikan dengan kebutuhan anak. Sehingga
adil bagi anak satu dengan yang lain berbeda.
 Merencanakan kegiatan keluarga yang
menyenangkan bagi semua orang.
 Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu
yang cukup dan kebebasan mereka sendiri.
 Orang tua tidak perlu langsung campur tangan
kecuali saat tanda-tanda akan kekerasan fisik.
 Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas
kepada anak-anak, bukan untuk anak-anak.
 Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik
tidak menyalahkan satu sama lain.
 Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya
sifat anak.
 Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang
baik dari perilaku orang tua sehari-hari adalah cara
pendidikan anak-anak untuk menghindari
sibling rivalry yang paling bagus.
Peran Bidan
Peran bidan dalam mengatasi sibling rivalry,
antara lain:
 Membantu menciptakan terjadinya ikatan

antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca


kelahiran.
 Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga
untuk memberikan respon positif tentang
bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan
dan tindakan.
Adaptasi Psikologis Ibu Dalam Masa
Nifas
Perubahan Psikologis
mempunyai peranan yang
sangat penting.
Ibu nifas sangat sensitif
peran bidan sangat
penting dalam hal
memberikan pengarahan
kpd keluarga.
Post Partum Blues

fenomena psikologis yang dialami


oleh wanita yang terpisah dari
keluarga dan bayinya
terjadi hari ke 3 s/d ke 5
postpartum
mulai perasaan sedih, mudah
tersinggung, sedih yang tidak jelas,
sering menangis.
Upaya mengatasinya

kontak dini dan berkelanjutan


Lakukan kedekatan fisik
berikan pujian kpd ibu dalam
merawat bayinya
penyuluhan dalam merawat
bayi
Kesedihan dan Duka Cita

Duka cita adalah : respon fisiologis


terhadap kehilangan
Kesedihan adalah : reaksi individu
terhadap kehilangan sesuatu yang
sgt bernilai, tidak hanya ketika
orang tua kehilangan bayinya tetapi
juga mengalami komplikasi dalam
persalinan.
Umumnya kesedihan berlangsung
selama 1 tahun
Tahapan Respon Berduka

Syock
Penekanan, Fase Realitas
Resolusi, membuat Hub baru yang Significan
Syock

Penolakan,Ketidakpercayaan,
Keputusasaan, Marah, Takut,
Cemas, Merasa bersalah, Kesepian,
Kesedihan, Kepahitan, Frustasi,
Kehilangan konsentrasi
Manifestasi Fisiknya : Kehilangan
berat, anoreksia, susah tidur,
kurang istirahat, sesak nafas,
mengomel, gemetaran, DLL.
Penekanan, Fase Realitas

Menyesuaikan dengan lingkungannya


Menangis adalah bentuk yang umum
Resolusi

Menerima penyesuaian kehilangan, individu menjadi


berfungsi kembali
Tindakan Yang membantu spt : melihat, menyentuh,
memegang bayi yang meninggal sampai menyelesaikan
pemakaman si bayi
Tugas Individu yang Berduka

Menerima realitas kehilangan


Menerima sakitnya rasa duka
Menyesuaikan diri dengan
lingkungan
Melanjutkan kehidupan.
Tipe suami dalam menghadapi duka cita

Tipe pria kuat


Tipe pria protektif
Tipe pria yang berperan
Peran Bidan Dlm Proses Berduka

Mengetahui ( Knowing )
Bersama dengan ( Being with )
Melakukan untuk ( Doing for )
Memampukan ( Enabling )
Mempertahankan keyakinan
( Maintening belief )
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai