Anda di halaman 1dari 48

RESPON

ORANG TUA TERHADAP


B AY I B A R U L A H I R
C R E AT E D B Y K E L O M P O K 4 N I F A S
KONDISI YANG MEMPENGARUHI SIKAP
ORANGTUA TERHADAP BBL
• Kurang kasih sayang • Tangisan bayi
• Persaingan tugas orangtua • Kebencian orangtua pada
• Pengalaman melahirkan perawatan, privasi dan biaya
pengeluaran
• Kondisi fisik ibu setelah melahirkan
• Gelisah tentang kenormalan bayi
• Cemas tentang biaya
• SGelisah tentang kelangsungan
• Kelainan pada bayi
hidup bayi
• Penyesuaian diri bayi pascanatal
• Penyakit psikologis atau
penyalahgunaan alcohol dan
kekerasan pada anak
BOUNDING
AT TA C H M E N T
Bounding Attachment berasal dari dua suku kata, yaitu bounding dan
attachment. Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment
(membangun ikatan).

Jadi, bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih


sayang dengan keterikatan batin antara orang tua dan bayi. Hal ini merupakan
proses di mana sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus atara bayi dan
orang tua yang bersifat saling mencintai memberikan keduanya pemenuhan
emosional dan saling membutuhkan.
Konsep ikatan perlahan-lahan berkembang mulai di awal
kehamilan dan berlanjut selama berbulan-bulan, bertahun-tahun dan
mungkin seumur hidup setelah melahirkan. Bounding bukan sebuah
proses magical atau seketika, juga bukan dirangsang menurut
permintaan atau pesanan. Perasaan kehangatan yang dimulai kadang
sudah dirasakan, bahkan sebelum konsepsi dan tentu selama
kehamilan dan akan terus berkembang selama beberapa minggu,
bulan dan tahun setelah kelahiran.
TAHAP-TAHAP
BOUNDING ATTACHMENT

Perkenalan (acquittance),

Bounding (keterikatan)

Attachment,
a) Perkenalan (acquittance), dengan melakukan kontak mata,
menyentuh, berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah
mengenal bayinya.

b) Bounding (keterikatan)

c) Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan


individu lain.
ADAPUN INTERAKSI
MENYENANGKAN, SEPERTI :
1) Sentuhan pada tungkai dan muka bayi secara halus dengan tanga ibu

2) Sentuhan pada pipi dapat menstimulasi respons yang menyebabkan terjadinya gerakan muka
bayi kearah muka ibu atau kea rah payudara sehingga bayi akan menguap-nguap
menggunakan hidung serta menjilat putingnya, dan terjadilah rangsangan untuk sekresi
prolactin.

3) Ketika mata bayi dan ibu saling tatap pandang, menimbulkan perasaan saling memiliki
antara ibu dan bayi.

4) Tangis bayi.
CARA MELAKUKAN BOOUNDING
ATTACHMENT
a. Pemberian ASI ekslusif
Pemberian ASI ekslusif segera setelah lahir, secara
langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya
yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan.

b. Rawat gabung
Rawat gabungmerupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan Agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat
(early infant mother bounding). Hal ini sangat memengaruhi
perkembangan psikologis bayi, karena kehangatan tubuh ibu
merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh
bayi.
c. Kontak mata (eye to eye contact)
Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu
untuk saling memandang. Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat
untuk dapat melihat pada orang tuanya. Kontak mata mempunyai efek
yang erat terhadap perkembangan dimulainya hubungan dan rasa
percaya sebagai faktor yang penting dalam hubungan manusia pada
umumnya.
d. Suara
Orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan
tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam
keadaan sehat. Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan
menghibur. Respon antara ibu dan bayi berupa suara masing-masing.
Bayi dapat mendengar sejak dalam rahim.
e. Aroma/bau badan
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan
cepat untuk mengenali aroma susu ibunya. Indera penciuman pada
bayi baru lahir sudah berkembang dengan baik dan masih memainkan
peran dalam nalurinya untuk mempertahankan hidup.
f. Gaya bahasa (Entrainment)
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur
pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan,
mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki. Entrainment terjadi
pada saat anak mulai bicara. Bayi baru lahir menemukan perubahan
struktur pembicaraan dari orang dewasa. Selain itu juga
mengisyaratkan umpan balik positif bagi orang tua dan membentuk
komunikasi yang efektif.
g. Bioritme (Biorhythmicity)
Salah satu tugas bayi setelah lahir adalah menyesuaikan irama dirinya
sendiri. Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih
sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi
mengembangkan perilaku yang responsif. Dengan menggunakan
tanda keadaan bahaya bayi untuk mengembangkan respon bayi dan
interaksi sosial serta kesempatan untuk belajar.

h. Inisiasi Dini
Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas
ibu.Ia akan merangkak dan mencari puting susu ibunya. Dengan
demikian, bayi dapat melakukan reflek sucking dengan segera.
Klaus, Kennel (1982), keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari
kontak dini :
• Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat.
• Reflek menghisap dilakukan dini.
• Pembentukkan kekebalan aktif dimulai.
• Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak (body
warmth (kehangatan tubuh); waktu pemberian kasih sayang;
stimulasi hormonal).
PRINSIP DAN UPAYA MENINGKATKAN
BOUNDING ATTACHMENT
a. Dilakukan segera (menit pertama jam i. Kontak sedini mungkin sehingga dapat
pertama) membantu dalam memeberi kehangatan pada Bayi,
b. Sentuhan orangtua pertama kali menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa
c. Adanya ikatan yang baik dan sistematis nyaman
berupa kedekatan orang tua ke anak j. Fasilitas untk kontak lebih lama
d. Kesehatan emosional orang tua k. Penekanan pada hal-hal positif
e. Terlibat pemberian dukungan dalam proses l. Perawat maternitas khusus (bidan)
persalinan
m. Libatkan anggota keluarga lainnya/dukungan
f. Persiapan PNC sebelumnya
sosial dari keluarga, teman, dan pasangan.
g. Adaptasi
n. Informasi bertahap mengenai boungding
h. Tingkat kemampuan, komunikasi, dan attachment
ketrampilan untuk merawat anak
MANFAAT BOUNDING ATTACHMENT

Bayi merasa dicintai, diperhatikan, memepercayai, menumbuhkan sikap


sosial.

Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi.

Akan sangat berpengruh positif pada pola perilaku dan kondisi psikologis
bayi kelak.
HAMBATAN BOUNDING ATTACHMENT
Sesuatu yang prosesnya tidak sealur dengan tujuan dari
bounding attachment dan dapat dikatakan sebagai penghambat dalam
bounding attachment adalah:
• Kurangnya support sistem.
• Ibu dengan resiko (ibu sakit).
• Bayi dengan resiko (bayi prematur, bayi sakit, bayi dengan cacat fisik).
• Kehadiran bayi yang tidak diinginkan.
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGKAJIAN
BOUNDING ATTACHMENT
Tekhnik untuk mengkaji interaksi orang tua dan bayi antara lain dengan
anamnesa/interview, observasi, dan mendengarkan. Station (1981) telah merancang suatu
alat untuk menskror pengkajian terhadap interaksi orang tua – bayi, untuk digunakan
pada periode post partum. Alat ini berkaitan dengan perubahan respons ibu dan ayah.
Dimulai dari pertama mereka kontak setelah persalinan sampai dengan keseluruhan
masa awal puerperium.

Hasil observasi berupa score dengan range sebagai berikut:


• Skor 0-4 : kebutuhan support untuk proses bonding bersifat intensif
• Skor 5-7 : kebutuhan support untuk bonding bersifat ekstra
• Skor 8-10 : kebutuhan support untuk bonding bersifat biasa-biasa saja
• Penskoran ini didasarkan atas jumlah dan jenis perilaku afeksi yang ditunjukkan oleh
ibu selama berinteraksi dengan bayi.
PERAN BIDAN DALAM MENDUKUNG
TERJADINYA BOUNDING ATTACHMENT
• Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam
jam pertama pasca kelahiran.
• Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan
respon positif tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan
dan tindakan.
• Sewaktu pemeriksaan ANC, Bidan selalu mengingatkan ibu untuk
menyentuh dan meraba perutnya yang semakin membesar.
• Bidan mendorong ibu untuk selalu mengajak janin berkomunikasi.
• Bidan juga men-support ibu agar dapat meningkatkan kemampuan dan
keterampilannya dalam merawat anak, agar saat sesudah kelahiran nanti
ibu tidak merasa kecil hati karena tidak dapat merawat bayinya sendiri
dan tidak memiliki waktu yang seperti ibu inginkan.
• Ketika dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan
salah satu cara bounding attachment dalam beberapa saat setelah
kelahiran, hendaknya Bidan tidak benar-benar memisahkan ibu dan bayi
melainkan Bidan mampu untuk mengundang rasa penasaran ibu untuk
mengetahui keadaan bayinya dan ingin segera memeluk bayinya. Pada
kasus bayi atau ibu dengan risiko, ibu dapat tetap melakukan bounding
attachment ketika ibu member ASI bayinya atau ketika mengunjungi bayi
di ruang perinatal.
a. Kesehatan emosional

Mempengaruhi Bounding
orang tua

Faktor-factor yang
b. Tingkat kemampuan,
komunikasi dan ketrampilan

Attachment
untuk merawat anak

c. Dukungan social seperti


keluarga, teman dan
pasangan

d. Kedekatan orang tua dan


anak

e. Kesesuaian antara orang


tua dan anak (keadaan anak,
jenis kelamin)
A. KESEHATAN EMOSIONAL
ORANG TUA
Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam
kehidupannya tentu akan memberikan respons emosi yang berbeda
dengan orang tua yang tidak menginginkan kelahiran bayi tersebut.
Respons emosi yang positif dapat membantu tercapainya proses
bounding attachment ini.
B. TINGKAT KEMAMPUAN,
KOMUNIKASI DAN KETRAMPILAN
UNTUK MERAWAT ANAK
Dalam berkomunikasi dan keterampilan dalam merawat anak,
orang tua satu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada
kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap orang tua
dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding
attachment terwujud.
C. DUKUNGAN SOCIAL SEPERTI
KELUARGA, TEMAN DAN
PASANGAN
Dukungan dari keluarga, teman terutama pasangan merupakan
factor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya
dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatu
semangat/dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan
kasih sayang yang penuh kepada bayinya.
D. KEDEKATAN ORANG TUA DAN
ANAK

Dengan metode rooming in kedekatan antara


orang tua dan anak dapat terjalin secara langsung dan
menjadikan cepatnya ikatan batin terwujud diantara
keduanya.
E. KESESUAIAN ANTARA ORANG
TUA DAN ANAK (KEADAAN
ANAK, JENIS KELAMIN)
Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang
lain ketika keadaan anak sehat/normal dan jenis kelamin sesuai
dengan yang diharapkan. Pada awal kehidupan, hubungan ibu dan
bayi lebih dekat dibanding dengan anggota keluarga yang lain karena
setelah melewati sembilan bulan bersama, dan melewati saat-saat
kritis dalam proses kelahiran membuat keduanya memiliki hubungan
yang unik.
R E S P O N S AYA H D A N
KELUARGA TERHADAP
B AY I B A R U L A H I R
Reaksi orang tua dan keluarga terhadap bayi baru lahir
berbeda-beda. Hal ini dapat disebabkan berbagai hal,
diantaranya reaksi emosi maupun pengalaman. Masalah
lain juga dapat berpengaruh, misalnya masalah pada
jumlah anak, keadaan ekonomi, dan lain-lain.
1. RESPONS POSITIF DAPAT
DITUNJUKKAN DENGAN:
• Ayah dan keluarga • Ayah dan keluarga
menyambut kelahiran melibatkan diri dalam
bayinya dengan bahagia. perawatan bayi.

• Ayah bertambah giat bekerja


untuk memenuhi kebutuhan • Perasaan sayang terhadap
bayi dengan baik. ibu yang telah melahirkan
bayi.
2. RESPONS NEGATIVE DAPAT
DITUNJUKKAN DENGAN:
• Kelahiran bayi • Factor ekonomi
tidak diinginkan • Perhatan ibu memengaruhi • Rasa malu baik • Anak yang
keluarga karena pada bayi yang perasaan bagi ibu dan dilahirkan
jenis kelamin berlebihan yang kurang senang keluarga karena merupakan hasil
yang tidak menyebabkan atau anak lahir cacat. hubungan zina,
sesuai dengan ayah merasa kekhawatiran sehingga
keinginan. kurang dalam membina menimbulkan
mendapat keluarga karena rasa malu dan
perhatian. kecemasan aib bagi
• Kurang
dalam biaya keluarga.
berbahagia
hidupnya.
karena
kegagalan KB.
PERILAKU ORANG TUA YANG
MEMENGARUHI IKATAN KASIH SAYANG
TERHADAP BBL.
Perilaku Memfasilitasi

• Kontak mata.
• Memberikan perhatian.
• Menganggap anak sebagai individu yang unik.
• Menganggap anak sebagai anggota keluarga.
• Memberikan senyuman.
• Berbicara / bernyanyi.
• Menunjukkan kebanggaan pada anak.
• Mengajak anak pada acara keluarga.
Perilaku Penghambat

• Menjauh dari anak, tidak mempedulikan kehadirannya,


menghindar, menolak untuk menyentuh anak.
• Tidak menempatkan anak sebagai sesuatu yang tidak disukai.
• Tidak menggenggam jarinya.
• Terburu-buru dalam menyusui.
• Menunjukkan kekecewaan pada anak dan memenuhi
kebutuhannya.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI
RESPONS ORANG TUA TERHADAP BBL
Usia maternal lebih
dari 35 tahun
Jaringan Sosial
Beberapa ibu yang telah
Budaya
berusia merasa bahwa Primipara dan multipara
merawat bayi baru lahir memiliki kebutuhan yang
berbeda. Multipara dapat budaya memengaruhi
melelahkan secara fisik. interaksi oraang tua
Tindakan yang bertujuan lebih mudah beradaptasi
terhadap peran. dengan bayi, demikian
membantu ibu memperoleh juga dengan orang tua
kembali kekuatan dan tonus Sedangkan primipara
memerlukan dukungan atau keluarga yang
otot seperti latihan senam mengasuh bayi.
prenatal dan pascapartum yang lebih besar.
sangat dianjurkan.
Kondisi sosio-ekonomi

Keluarga yang mampu


Aspirasi Personal
membayar pengeluaran Beberapa wanita, menjadi orang
tambahan dengan hadirnya tua mengganggu kebebasan
bayi baru ini mungkin hampir pribadi atau kemajuan karir
tidak merasakan beban mereka. Kekecewaan yang timbul
keuangan. Keluarga yang akibat tidak mencapai kenaikan
jabatan, misalnya akan
menemukan kelahiran seorang
berdampak pada cara merawat
bayi suatu beban financial dan mengasuh bayinya dan
dapat mengalami peningkatan bahkan mereka bisa
stress. menelantarkan bayinya.
S I B L I N G R I VA L LY
PENGERTIAN..
• Menurut kamus kedokteran Dorland (Su herni,2008): anak-anak dari orangtua
yang sama, seorang saudara laki-laki atau perempuan. Sibling Rivalry adalah
kompetisi antara saudara kandung untuk mendapatkan cinta kasih, afeksi dan
perhatian dari satu kedua orang tuanya, atau untuk mendapatkan pengakuan
atau suatu yang lebih.

• Sibling Rivalry adalah kecemburuan, persaingandan pertengkaran antara


saudara laki-laki dan saudara perempuan. Sibling Rivalry atau perselisihan yang
terjadi pada anak-anak terebut adalah hal yang biasa bagi anak-anak usia antara
5-11 tahun. Bahkan kurang dari 5 tahun pun sudah sangat mudah terjadi sibing
rivalry itu.
PERUBAHAN SIKAP DAN PERILAKU
DENGAN KEHADIRAN SIBLING RIVALRY
YANG DAPAT DITUNJUKAN OLEH ANAK,
ANTARA LAIN :
• Memukul bayi
• Mendorong bayi dari pangkuan ibu
• Menjauhkan puting susu dari mulut bayi
• Secara verbal menginginkan bayi kembali ke perut ibu
• Ngompol lagi
• Kembali tergantung pada susu botol
• Bertingkah agresif
ANTISIPASI TERHADAP PERUBAHAN SIKAP
DAN PERILAKU DENGAN MENYIAPKAN
SECARA DINI UNTUK KELAHILAN BAYI
BEBERAPA HAL, DIANTARANYA :
• Mulai kenalkan organ reproduksi dan seksual
• Beri penjelasan yang konkret tentang pertumbuhan bayi dalam rahim dengan
menunjukkan gambar sederhana tentang uterus dan perkembangan fetus
• Beri kesempatan anak untuk ikut gerakan bayi
• Libatkan anak dalam perawatan bayi
• Beri pengertian mendasar tentang perubahan suasana rumah seperti alasan pindah
kamar
• Lakukan aktivitas yang biasa dan lakukan dengan anak seperti mendongeng sebelum
tidur atau piknik bersama
PENYEBAB SIBLING RIVALRY
• Masing-masing anak bersaing untuk menentukan pribadi mereka, sehingga ingin menunjukkan
pada saudara mereka
• Anak merasa kurang mendapatkan perhatian, disiplin dan mau mendengarkan dari orang tua
mereka
• Anak-anak merasa hubungan dengan orang tua mereka terancam oleh kedatangan anggota
keluarga baru/bayi
• Tahap perkembangan anak baik fisik maupun emosi yang dapat memengaruhi proses
kedewasaan dan perhatian terhadap satu sama lain
• Anak frustasi karena merasa lapar, bosan atau letih sehingga memulai pertengkaran
• Kemungkinan, anak tidak tahu cara untuk mendapatkan perhatian atau memulai permainan
dengan saudara meraka
• Dinamika keluarga dalam memaikan peran
• Pemikiran orang tua tentang agresi dan pertengkaran anak yang
berlebihan dalam keluarga adalah normal
• Tidak memiliki waktu untuk berbagi, berkumpul bersama dengan
anggota keluarga
• Orang tua mengalami stres dalam menjalani kehidupannya
• Anak-anak mengalami stres dalam kehidupannya
• Cara orang tua memperlakukan anak dan menangani konflik yang
terjadi pada mereka
SEGI POSITIF SIBLING RIVALRY
Mendorong anak untuk mengatasi perbedaan dengan
pengembangan beberapa keterampilan penting

Cara cepat untuk berkompromi dan bernegosiasi

Mengontrol dorongan untuk bertindak agresif


MENGATASI SIBLING RIVALRY
• Tidak membandingkan antara anak satu sama lain
• Menbiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri
• Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak
• Membuat anak-anak mampu bekerja sama dari pada bersaing antara
satu sama lain
• Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik
biasa terjadi
A D A P TA S I
ADAPTASI KAKAK SESUAI TAHAP
PERKEMBANGAN
Respon kanak-kanak atas kelahiran seorang bayi laki-
laki atau perempuan bergantung pada umur dan tingkat
perkembangan. Biasanya anak-anakkurang sadar akan adanya
kehadiran anggota baru,sehingga menimbulkan persaingan
dan perasaan takut kehilangan kasih sayang orang tua.
Tingkah laku negatif dapat muncul dan merupakan petunjuk
derajat stress pada anak-anak ini
BATITA (BAWAH TIGA TAHUN)
Pada tahapan perkembangan in, yang termasuk batita ( bawah tiga
tahun) ini adalah usia1-2 tahu. Cara beradaptasi pada tahap
perkembangan ini antara lain:
• Mengubah pola tidur bersama dengan anak-anak pada beberapa
minggu sebelum kelahiran
• Mempersiapkan keluarga dan kawan-kawan anak batitanya
dengan menanyakan perasaannya terhadap kehadiran anggota
baru
ANAK YANG LEBIH TUA
Tahap perkembangan pada anak yang lebih tua,
dikategorikan pada umur 3-12 tahun. Pada anak seusia ini
jauh lebih sadar akan perubahan-perubahan tubuh ibunya dan
mungkin menyadari akan kelahiran bayi. Anak akan
memberikan perhatian terhadap perkembangan adiknya.
Terdapat pula, kelas-kelas yang mempersiapkan mereka
sebagai kakak sehingga dapat mengasuh adiknya.
REMAJA
Adaptasi yang ditunjukkan para remaja yang mengahadapi kehadiran
anggota baru dalam keluarganya,misalnya:
• Berkurangnya ikatan kepada orang tua
• Remaja menghadapi perkembangan seks mereka sendiri
• Ketidakperdulian terhadap kehamilan kecuali bila mengganggu
kegiatan mereka sendiri
• Keterlibatan dan ingin membantu dengan persiapan untuk bayi.
PERAN BIDAN
Bidan mengarahkan ibu untuk menyiapkan secara dini kelahiran
bayinya
Bidan menyarankan pada ibu untuk memberi penjelasan yang
kongkrit tentang pertumbuhan bayi dalam rahim dengan
menunjukkan gambar sederhana tentang uterus dan perkembangan
fetus pada anak pertama atau tertuanya
Bidan memberi informasi pada ibu bahwa memberi kesempatan
anak untuk ikut gerakan janin/adiknya dapat menjalin kasih sayang
antara keduanya
LANJUTANNYA....
Bidan menyarankan ibu untuk melibatkan anak dalam
perawatan bayi
Bidan mengingatkan ibu untuk selalu memberi pengertian
mendasar tentang perubahan suasana rumah seperti alasan
pindah kamar pada anak tertuanya
Bidan menyarankan kepada ibu untuk tetap melakukan
aktifitas yang biasa dilakukan bersama anak seperti mendongeng
sebelum tidur atau piknik bersama.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai