Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 8

Proses Adaptasi  Ayu Wulandari


psikologis ibu masa  Siti Zahro
 Taniya Dwiputri
nifas
 Verna Anggelia
 Vina Monica
 Yenni Safitri
 Yunita Anggraini

Jens Martensson 1
Adaptasi psikologis ibu
masa nifas

Jens Martensson 2
Adaptasi psikologis masa nifas
merupakan suatu proses adptasi dari
seorang ibu post partum, dimana pada
saat ini ibu akan lebih sensitive dalam
sgala hal, terutama yang berkaitan
dengan dirinya serta bayinnya.
Perubahan psikologis mempunyai
peranan yang sangat penting. Pada masa
ini, ibu nifas menjadi sangat sensitive.

Jens Martensson
Hal-hal yang dapat membantu ibu dalam
beradaptasi pada masa nifas adalah sebagai
berikut:

- Fungsi menjadi orang tua


- Respon dan dukungan dari keluarga
- Riwayat dan pengalaman kehamilan serta
persalinan
- Harapan, keinginan dan aspirasi saat hamil
dan melahirkan

Jens Martensson
Fase-fase yang akan dialami oleh ibu pada
masa nifas antara lain:

Fase taking in
Fase taking hold
Fase letting go

Jens Martensson
POST PARTUM BLUES

Jens Martensson 6
PENGERTIAN
Post partum blues merupakan perubahan
psikologis pasca persalinan yang bisa
berdampak pada perkembangan anak karena
stres dan sikap ibu yang tidak tulus
secara terus menerus sehingga bisa
membuat bayi tumbuh menjadi anak yang
mudah menangis, cenderung rewel,
pencemas, pemurung, dan mudah sakit.
Postpartum blues sering terdapat dalam
dua minggu pertama persalinan

Jens Martensson
FAKTOR PENYEBAB
• Faktor Konstitusional • Faktor Fisik
Ganguan postpartum berkaitan Perubahan fisik setelah
dengan status paritas adalah proses kelahiran merupakan
riwayat obstetri pasien yang faktor penting karena
meliputi riwayat hamil sampai perubahan hormon secara
bersalin apakah ada komplikasi drastis setelah melahirkan
dari kehamilan dan persalinan sangat berpengaruh terhadap
sebelumnya. Postpartum blues keseimbangan. Sehingga
lebih banyak terjadi pada terkadang kadar progesteron
wanita primipara karena naik dan estrogen menurun
setelah melahirkan wanita secara cepat setelah
primipara berada dalam proses melahirkan.
adaptasi yang semula hanya
memikirkan diri sendiri
menjadi memikirikan diri dan
bayinya.

Jens Martensson
• Faktor Psikologis • Faktor Sosial
Peralihan yang cepat dari Paykel (Regina dkk, 2001)
keadaan “dua dalam satu” mengemukakan bahwa
pada akhir kehamilan pemukiman yang tidak
menjadi dua individu memadai lebih sering
yaitu ibu dan bayi, menimbulkan depresi pada
bergantung pada ibu selain kurangnya
penyesuaian psikologis dukungan dalam
individu. Pentingnya cinta persalinan.
dalam menanggulangi
masa peralihan ini untuk
memulai hubungan baik
antara ibu dan anak.

Jens Martensson
GEJALA
1. Sering tiba-tiba menangis 1. Sering berganti mood atau
karena merasa tidak suasana hati
bahagia 2. Tidak bergairah
2. Tidak sabar 3. Tidak percaya diri
3. Merasa takut 4. Tidak mampu
4. Tidak mau makan berkonsentrasi dan sulit
5. Tidak mau bicara mengambil keputusan
5. Merasa tidak mempunyai
ikatan batin dengan anak
yang baru saja
dilahirkannya

Jens Martensson
CARA PENCEGAHAN

1. Pelajari Diri Sendiri 3. Olahraga adalah kunci utama


Pelajari dan mencari informasi dengan melakukan peregangan
mengenai postpartum blues selama 15 menit dengan berjalan
sehingga ibu dapat sadar dengan setiap hari sehingga membuat ibu
kondisinya saat ini sehingga apabila merasa lebih baik dan dapat
terjadi dapat segera ditangani.Tidur menguasi emosi diri.
Dan Makan Yang Cukup 4. Beritahukan Perasaan
2. Penuhi nutrisi yang cukup untuk 5.Senam Hamil
kesehatan dan tidur yang cukup. 6.Dukungan Emosional
Olahraga 7.Persiapkan Diri Dengan Baik
Dukungan dari keluarga atau orang
yang dicintai selama melahirkan
sangat diperlukan.

Jens Martensson
PENATALAKSANAAN MENGATASI
POSTPARTUM BLUES

• Mendorong pasien untuk


mampu meredakan segala
ketegangan emosi
• Dapat memahami diri
• Dapat mendukung tindakan
konstruktif
• Dengan cara peningkatan
support mental
KESEDIHAN &
DUKA CITA
Definisi Kesedihan

Kesedihan adalah reaksi emosi,


mental dan fisik dan sosial yang
normal dari kehilangan sesuatu yang
dicintai dan diharapkan. Berduka
sangat bervariasi tergantung pada
apa yang hilang dan respon
terhadap kehilangan akan berbeda
setiap individunya.
Jens Martensson 14
Tahap kesedihan
(Kubler Ross, 1970)

1) Denial (penyangkalan)
2) Anger (kemarahan)
3) Bargaining (tawar menawar)
4) Depression (depresi)
5) Acceptance (menerima)

Jens Martensson 15
Tanda gejala berduka:

1) Efek fisik, ibu akan merasa kelelahan, sulit


tidur, nafsu makan menghilang, gelisah dan
lemah.
2) Efek emosional, ibu merasa bersalah
terhadap apa yang terjadi, marah, sedih, dan
benci pada dirinya sendiri.
3) Efek sosial, ibu cenderung untuk menarik
diri.

Jens Martensson 16
DUKA CITA

Duka cita adalah suatu respon fisiologis


terhadap kehilangan. Ada beberapa tahapan
proses duka cita.
1) Tahap shock, merupakan respon awal
individu terhadap kehilangan.
a) Manifestasi perilaku dan perasaan
b) Manifestasi fisik
2) Tahap penekanan / fase realitas

Jens Martensson 17
PERAN BIDAN

Dalam upaya membantu klien yang bersedih dan berduka, bidan


dapat memfasilitasi penerimaan mereka pada :
1) Kehilangan bayi :
a) Mengajak untuk melihat, menyentuh dan
memegang bayi yang meninggal
b) Memberi harapan kepada mereka dengan
memberi nama bayi, memberi satu set
2) Anak yg tidak sempurna/kelainan :
a) Memberikan rasa aman dan sabar
b) Mendengarkan keluhannya
c) Tidak menyalahkan

Jens Martensson 18
THANK YOU 
Any questions?

Jens Martensson 19

Anda mungkin juga menyukai