Anda di halaman 1dari 33

Respon orang tua

terhadap BBL dan


Proses adaptasi
psikologi ibu masa
nifas
Dosen Pengampu : Martini, SKM., MKM
Anggota Kelompok :

Adellia Nadi
Aulia Putri P Desy Intan I
P
2215371015 2215371022 2215371030
Table of contents
01 02 03
Bounding Respon ayah Sibiling
Attacement & keluarga Rivalry

04
Adaptasi
05 06
Depresi,
Post-partum
psikologi ibu Kesedihan dan
blues Duka cita
masa nifas
Respon orang tua
terhadap BBl
Respon berasal dari kata response, yang berarti
balasan atau tanggapan (reaction). Respon adalah
istilah psikologi yang digunakan untuk
menamakan reaksi terhadap rangsang yang di
terima oleh panca indra. Hal yang menunjang
dan melatarbelakangi ukuran sebuah respon
adalah sikap, persepsi, dan partisipasi.
Respon dapat dibagi menjadi dua
kategori yaitu :
Over
Response
respon yang dapat dilihat
oleh orang lain

Covert
Response
respon yang tidak dapat
dilihat oleh orang lain dan
sifatnya adalah pribadi
01
Bounding
Attacement
Bounding Attacement itu apa si?
Bounding Attacement
Bounding adalah dimulainya interaksi emosi Attachment adalah ikatan yang terjalin antara
sensorik fisik antara orang tua dan bayi segera individu yang meliputi pencurahan perhatian
setelah lahir yaitu hubungan emosi dan fisik yang akrab.

Bounding Attecement
Bounding attachment merupakan permulaan
saling mengikat antara orang- orang seperti
antara orang tua dan anak pada pertemuan
pertama
Faktor Yang Mempengaruhi Proses Bounding
Attachment
Kesehatan emosional Kedekatan orang tua dan
orang tua anak

Tingkat kemampuan Kesesuaian orang tua


komunikasi, dan (keadaan anak, jenis
keterampilan untuk kelamin)
merawat anak Dukungan sosial seperti
keluarga, teman dan
pasangan
Tahapan Bounding Attacement
Perkenalan Keterkaitan Attacement
Dengan melakukan kontak terjadi apabila ada perasaan sayang yang
mata, menyentuh, berbicara ketertarikan, respon dan mengikat individu dengan
dan mengeksplorasi segera kepuasan serta dapat individu lain.
setelah mengenal bayinya. dikembalikan dengan
interaksi yang terus menerus
setelah bayi dilahirkan.
Cara Melakukan Bounding
Inisiasi Attecement
Pemberian asi
Rawat Gabung
Menyusui Dini salah satu cara yang dapat

Setelah bayi lahir, dengan


esklusif dilakukan agar antara ibu dan
bayi terjalin proses lekat
segera bayi ditempatkan bayi akan mengalami kontak (early infant mother
diatas ibu. la akan merangkak kulit dengan ibunya yang bounding) akibat sentuhan
dan mencari puting susu menjadikan ibu merasa badan antara ibu dan bayinya.
ibunya. Dengan demikian, bangga dan diperlukan, rasa
bayi dapat melakukan reflek yang dibutuhkan oleh semua
suckling dengan segera manusia Suara
Mendengar dan merenspon
Kontak Mata suara antara orang tua dan
bayinya sangat penting. Suara
Bayi baru lahir dapat
tersebut membuat mereka
diletakkan lebih dekat untuk
yakin bahwa bayinya dalam
dapat melihat pada orang
keadaan sehat.
tuanya.
Aroma
Setiap anak memiliki aroma Bioritme
yang unik dan bayi belajar
Orang tua dapat
dengan cepat untuk
membantu proses ini
mengenali aroma susu
dengan memberi kasih
ibunya.
Entrainment sayang yang konsisten
dan dengan
Bayi mengembangkan memanfaatkan waktu
irama akibat kebiasaan. saat bayi
Bayi baru lahir bergerak- mengembangkan
gerak sesuai dengan perilaku yang responsif.
struktur pembicaraan
orang dewasa.
Entrainment terjadi pada
saat anak mulai bicara.
Manfaat Bounding
Attecement :
 Air liur bayi mampu membersihkan bakteri dari dada
ibu
 Tubuh ibu mampu berfungsi sebagai natural
termostant (penyesuaian suhu tubuh)
 Bunyi detak jantung ibu mampu membuat kondisi
bayi menjadi stabil
 Bounding attecement dan inisiasi menyusui dini dapat
menurunkan angka kematian pada bayi
 Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai dan
menumbuhkan sikap social
 Bayi merasa aman dan berani mengadakan eksplorasi
Keuntungan Bounding
Attecement :
 Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat.
 Reflek menghisap dilakukan dini.
 Pembentukkan kekebalan aktif dimulai.
 Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak (body warmth atau
kehangatan tubuh; waktu pemberian kasih sayang; stimulasi hormonal).
 Bayi merasa dicintai, menumbuhkan sikap sosial. diperhatikan, mempercayai,
 Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi
Hambatan Bounding Attecement

Ibu sakit
Bayi dengan
- support resiko
sistem
Bayi tdk di
Fasilitas
inginkan
IMD
02
Respon ayah dan
keluarga
Respon Ayah
kedekatan ayah dengan bayi penting bagi
tumbuh kembang bayi, hasil penelitian Robert A
Veneziano dalam the importance of father love
menyebutkan kedekatan ayah dan bayi sangat
membantu mengembangkan kemampuan sosial,
kecerdasan emosi dan perkembangan kognitif bayi.
Sebagai ayah baru, peran ayah tidak kurang rumitnya. Tentu sang
ayah tidak mengandung si bayi selam 9 bulan, tetapi harus membuat
penyesuaian secara fisik dan emosi ketika waktu persalinan semakin dekat
dan persiapan untuk bayi menjadi penting sekali.

Pendekatan terbaik adalah menjadi ayah yang seaktif mungkin.


Misalnya, saat istrinya melahirkan di rumah sakit, ayah mungkin di
tempatkan di dalam ruang rawat gabung sampai waktunya membawa
pulang bayi ke rumah. Ini akan membantu ayah merasa tidak seperti
penonton tetapi lebih sebagai peserta aktif. Ayah akan mengenal bayinya
dari permulaaan juga memungkinkan ayah berbagi pengalaman emonsional
dengan istirnya.
Respon Keluarga
Respon keluarga seperti kakek atau nenek akan merasakan
kepuasan besar karena melihat satu generasi baru dalam keluarganya
dan bahagia karena cucunya akan mengetahui warisan dan tradisi
mereka. Dengan adanya anggota keluarga lain seperti kakek, nenek dan
para sepupu akan memberikan kesempatan yang ideal bagi bayi untuk
membentuk lebih dari satu ikatan dan masing-masing ikatan akan
mempunyai nilai sendiri.

Seorang ibu dan ayah berprilaku terhadap bayi baru lahir sebagian
dipengaruhi oleh faktor internal dan ekternal.
03
Sibiling Rivalry
Sibiling Rivalry?
Sibling rivalry atau persaingan antara kakak dan
adik kerap terjadi dalam keluarga. Kondisi ini
umumnya disebabkan oleh rasa cemburu akibat salah
satu anak mendapat perhatian lebih.

Sibling rivalry lebih sering dialami antara saudara


kandung yang jarak usianya lebih dekat, misalnya
hanya berjarak 1–2 tahun.

Anak mungkin memiliki reaksi campuran terhadap adik


baru, bergairah karena mendapat teman bermain baru,
takut akan ditelantarkan dan sering kecewa ketika sang
adik tidak mau segera bermain.
Hal terpenting yang perlu dipersiapkan untuk meminimalkan
masalah yang akan datang agar anak menerima saudaranya
yang baru lahir adalah:
Informasi Jujur soal
kan perubahan fisik
mempekenalkan
Kehamila
kakaknya kepada bayi
didalam kandungan
Beritahu bahwa ibu
dan mental
gampang Lelah dan tidak
bisa menggendong sesuka
n hati

Libatkan
Perluas Libatkan anak dalam

lingkup sosial anaktamu dan


menyambut
tugas-tugas ringan
perawatan bayi
anak pertama
Perasaan cemburu ini pun dapat timbul terhadap sang
ayah. Kadang-kadang para ayah menjadi cemburu
terhadap hubungan antara ibu/istrinya dengan anak-anak
mereka sendiri. Terkadang para ayah merasa ditinggalkan
terutama bila ibu dan bayi adalah pusat perhatian dalam
keluarga, sehingga muncullah perasaan "disingkirkan"
pada diri sang ayah.

Untuk mencegah kecemburuan sang ayah ini agar


diupayakan keterlibatan ayah dalam merawat bayi
karena merawat dan mengasuh bayi dewasa ini bukan
hanya tugas seorang ibu, ayah diupayakan sebanyak
mungkin terlibat dalam proses mengasuh bayi seperti
memberi makan, menganti popok, menidurkan bayi
dan lainnya.
04
Adaptasi Psikologi
Ibu Masa Nifas
Perubahan psikologis
Perubahan peran dari wanita biasa
menjadi seorang ibu memerlukan adaptasi
sehingga ibu dapat melakukan perannya
dengan baik. Perubahan hormonal yang
sangat cepat setelah proses melahirkan juga
ikut mempengaruhi keadaan emosi dan proses
adaptasi ibu pada masa nifas
Fase- fase yang akan dialami
oleh ibu pada masa nifas
Fase
Fase taking Letting
fase menerima Go
tanggung jawab peran
barunya sebagai
in
fase ketergantungan seorang ibu. Fase ini
yang berlangsung
dari hari pertama
Fase Taking berlangsung selama
10 hari setelah
sampai hari kedua
setelah melahirkan Holdantara 3- 10
fase yang berlangsung
melahirkan.

hari setelah melahirkan. Ibu merasa


khawatir akan ketidakmampuan dan
rasa tanggung jawab dalam
perawatan bayinya.
05
Postpartum Blues
Postpartum blues (Baby
Blues) disebabkan oleh perubahan perasaan
yang dialami ibu saat hamil sehingga
sulit menerima kehadiran bayinya.
Postpartum blues merupakan Ibu yang mengalami baby blues akan
perasaan sedih yang dialami oleh mengalami perubahan perasaan,
seorang ibu berkaitan dengan menangis, cemas, kesepian khawatir,
bayinya. Biasanya muncul sekitar 2 yang berlebihan mengenai sang bayi,
hari sampai 2 minggu sejak kelahiran penurunan gairah sex, dan kurang
bayi. percaya diri terhadap kemampuan
menjadi seorang ibu.
Hal yang dapat dilakukan Ketika terjadi
baby blues
Bantu
Komunikasi
merawat
dngn suami Cari
bayidalam
membantu Percaya diri Komunikasikan
merawat bayi atau
melakukan tugas-tugas
Buang rasa cemas
dan kekhawatiran
dengan suami atau
keluarga mengenai
Hiburan
luangkan waktu untuk
rumah tangga sehingga yang berlebihan istirahat dan
apa yang sedang ibu menyenangkan diri
ibu bisa cukup akan kemampuan rasakan, mintalah sendiri, misalnya dengan
istirahat untuk merawat bayi. dukungan dan cara menonton, membaca,
menghilangkan
pertolongannya. atau mendengar musik
kelelahan.
06
Depresi, Kesedihan
& Duka Cita
Depresi Postpartum?
Seorang ibu primipara lebih beresiko mengalami kesedihan
atau kemurungan postpartum karena ia belum mempunya
pengalaman dalam merawat dan menyusui bayinya.
Kesedihan atau kemurungan yang terjadi pada awal masa
nifas merupakan hal yang umum dan akan hilang sendiri
dalam dua minggu sesudah melahirkan setelah ibu melewati
proses adaptasi.

tanda-tanda depresi postpartum : sulit tidur, tidak ada


NOTE : Jika ibu nafsu makan, perasaan tidak berdaya atau kehilangan
mengalami sebagian dari kontrol, terlalu cemas atau tidak perhatian sama sekali
tanda- tanda seperti yang pada bayi, tidak menyukai atau takut menyentuh bayi,
disamping sebaiknya pikiran yang menakutkan mengenai bayi, sedikit atau
segera lakukan konseling tidak ada perhatian terhadap penampilan bayi, sedikit atau
pada ibu dan keluarga. tidak ada perhatian terhadap penampilan diri, gejala fisik
seperti sulit bernafas atau perasan
berdebar-debar.
Kesedihan & Duka Cita
Duka cita adalah respon fisiologis terhadap
kehilangan. Bentuk kehilangan dapat beragam
diantaranya Infertil, keguguran, IUFD,
kelainan kongenital, bayi meninggal.
Tahapan dalam proses duka cita
1. Shock 3. Resolusi
Merupakan respon awal terhadap kehilangan, Di fase ini individu mulai aktif kembali, fase
bentuk respon fase shock ini diantaranya; resolusi merupakan tahap individu mulai
menolak, tidak percaya, putus asa, marah. menerima kehilangannya, dan mulai membuat
hubungan baru. Orang disekitarnya sangat
berperan, begitu pula dengan peran tenaga
2. Realitas dan kesehatan. Bidan sangat penting dalam membantu
ibu yang berduka. Beri ibu kesempatan untuk
Penerimaan menceritakan perasaan mereka walaupun
berulang- ulang, karena hal ini merupakan
Merupakan fakta kehilangan dan
manifestasi duka cita.
penyesuaian/adaptasi terhadap keyataan yang
terjadi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai