Bayi Baru Lahir sepenuhnya bergantung pada orang tua untuk seluruh kebutuhan dasarnya. Mereka memiliki cara untuk mengkomunikasikan antara ibu dan bayi. Proses Give & Take yang terjadi antara ibu dan bayi akan menciptakan ikatan yang kuat.
Kebutuhan rasa aman - Bayi akan mengalami berbagai ancaman dalam proses adaptasi dan kehidupan - Perubahan lingkungan akan menimbulkan perasaan tidak aman - orang tua sebagai satu-satunya sumber ketenangan - utk mencapai rasa aman anak perlu kehangatan atau cinta orgtua
Kebutuhan dasar dan otoritas - untuk dapat mempelajari tingkah laku yang dapat diterima dan menyenangkan perlu bimbingan orang tua - disiplin yg baik dapat mencegah bahaya dan mengembangkan cara berfikir mandiri dan bertindak dalam lingkup yang aman
Kebutuhan dependent dan independent anak perlu diberikan kesempatan untuk belajar berfikir dan membuat keputusan mandiri sesuai dg tumbuh kembang Kebutuhan self esteem Self-esteem merupakan sikap jalan tengah (middle path). Ia berada di antara dua ektrimitas sikap anti-sosial: minder dan sombong. Jadi, seorang dengan self-esteem sempurna tidak akan minder atas kekurangan yg dimiliki, tapi juga tidak akan sombong pada kelebihan yg disandang.
PERAN BIDAN :
Peran bidan sebagai family advocaty bidan bekerjasama dg anggota klg dan mengidentifikasi kebutuhan bayi dan merencanakan dg tindakan yg tepat Peran bidan sebagai health teaching bidan memberikan pendidikan tahap-tahap tumbang bayi dan anticipatory guidance utk menghindari bahaya atau kecelakaan yg mugkin terjadi.
Peran bidan sebagai support dan konseling - pemenuhan kebutuhan emosional (sentuhan atau rabaan, mendengarkan, kehadiran fisik) - konseling Peran bidan sebagai terapeutik pemenuhan kebutuhan fisik dan mental, meliputi makan/minum, istirahat, kasih sayang, rasa aman dan sosialisasi
Peran bidan sebagai koordinasi dan kolaborasi adanya keterbatasan kemampuan dan wewenang Peran bidan sbg health care planning merencanakan tindakan yang berkaitan dengan perawatan Peran bidan sebagai prevention Prevention primer : imunisasi, nutrisi, perawatan gigi prevention sekunder : skrinning TBC prevention rehabilitatif : skrinning test
2. BOUNDING ATTACHMENT
Bounding Attachment terjadi pada kala IV, dimana ada kontak antra ibu-ayah-anak dan berada dalam ikatan kasih sayang Brazelton (1978), Bounding : suatu keterikatan mutualisme pertama antara individu, misalnya antara orang tua dan anak, saat pertama kali mereka bertemu Attachment : perasaan menyayangi yg mengikat indvidu dengan indvidu lainnya.
perasaan (Afeksi) / kasih sayang oleh ibu kepada bayinya Attachment : interaksi antara Ibu dan anak secara specifik sepanjang waktu. Jadi Bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orang tua dan bayi.
Maternal Neonatal Health BA : kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan.
Sentuhan Sebagai sarana untuk mengenali bayinya dg mengeksplorasi tubuh bayi Kontak mata Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka, mereka merasa lebih dekat dengan bayinya.
Suara Saling mendengarkan dan merespon suara antara bayi dan orangtua sangatlah penting. Bayi akan berpaling kearah orangtua saat mereka berbicara dengn suara bernada tinggi Aroma Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk mengenali aroma susu ibunya.
Entrainment (gaya bahasa) Bayi bergerak2 ssi dg struktur pbicaraan org dewasa. Ex. mgerakkan tangan, mangkat kepala, menendang kaki. Entrainment tjd saat anak mulai bbicara Bioritme (irama tubuh) anak yg blm lhir/baru lahir, dpt diktakan senada dg ritme alamiah ibunya. Orgtua dpt mbntu proses ini dg memberi kasih sayang dg memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yg responsif.
Kontak dini keuntungan fisiologis kontak dini: - kadar oksitosin dan prolaktin meningkat - refleks mhisap dilakukan scr dini - pembentukan kekebalan aktif dimulai - mpcepat proses ikatan batin Body warmht (kehangatan tubuh) Waktu pemberian kasih sayang
BA
Menit pertama jam pertama Sentuhan orangtua pertama kali Adanya ikatan yg baik Terlibat proses persalinan Kontak sedini mgkin Fasilitas utk kontak lbh lama Perawatan maternitas (bidan) Libatkan klg lainnya
Hambatan BA
Kurangnya support Ibu dengan resiko Bayi dengan resiko Kehadiran bayi yg tdk diinginkan
Kesehatan emosional orang tua Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam kehidupannya tentu akan memberikan respon emosi yang baik. Respon emosi yang positif dapat membantu tercapainya proses bounding attachment ini.
2. Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anak Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam merawat anak, orang tua satu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment terwujud.
3. Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan faktor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatu semangat / dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang penuh kepada bayinya.
4. Kedekatan orang tua ke anak Dengan metode rooming in kedekatan antara orang tua dan anak dapat terjalin secara langsung dan menjadikan cepatnya ikatan batin terwujud diantara keduanya.
5. Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak, jenis kelamin) Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang lain ketika keadaan anak sehat / normal dan jenis kelamin sesuai dengan yang diharapkan.
Peran kehadiran seorang ayah dan anggota keluarga yang lain juga dibutuhkan dalam perkembangan psikologis anak yang baik nantinya. Beberapa hal yang dapat dilakukan seorang laki-laki dalam proses perubahan peran menjadi seorang ayah, diantaranya : Ketika ibu hamil, seorang suami akan merasa bangga karena dia akan mempunyai keturunan dan dia akan menjadi seorang ayah. Ketika bayi lahir, maka suami akan merasa bahagia dan juga prihatin yang disebabkan oleh :
Cemas
akan biaya persalinan dan perawatan bayinya kelak Kekhawatiran adanya kecacatan pada bayinya, antara lain: kecewa, gelisah tentang bagaimana perawatan bayi dan bagaimana nasibnya kelak, dan lain sebagainya. Gelisah tentang kemampuan merawat dan mendidik anaknya (pesimis akan keberhasilannya sebagai seorang ayah) Harapan orang tua tidak sesuai dengan kenyataan, khususnya maasalah jenis kelamin.
Tdk melihat, tdk menyentuh Tdk bicara pada bayi Tdk menggendong bayi
Memangku bayi dg Menggendong kontak mata bayi,tidak kontak mata Mengekspresikan kesan positif thd kelahiran bayi
HARI II NILAI 2
Kontak dengan bayi Memperhatikan seluruh tubuh bayi
NILAI 1
Menerima kontak dg bayi Memperhatikan & meraba,tp menghindari bagian2 tertentu
NILAI 0
Menghindari kontak dg bayi Menghindari menyentuh
Tertarik pd perilaku tp Sedikit tertarik pd tdk bertanya perilaku byi Berhadapan muka tp kontak mata tdk ada Tdk menghadapkan pd muka bayi
HARI III NILAI 2 Memangku bayi dg hangat ketika bayi minum Spontan memanggil bayi dg menyebut nama Scr konsisten memelihara posisi berhadapan dg bayi dan ada kontak mata
Berbicara dg bayi tp tdk langung bicara dg bayi Posisi berhadapan tp kontak mata hanya sesekali
SCORE : 10-8 : Perlu Support keperawatan yang biasa dalam Bounding attachment 5-7 : perlu ekstra support untuk bounding attachment 0-4 : perlu support intensif untuk bounding attachment
Rencana asuhan
Pengkajian data - pemeriksaan fisik - keadaan umum - tnda2 vital - ukuran keseluruhan tubuh bayi
Keseluruhan kesehatan bayi Masalah menyusui Amati posisi menyusui Amati refleks hisap Kebersihan rumah Suasana hati ibu Interaksi ibu dan bayi Pertumbuhan Peningkatan BB Demam Menyusu 2-4 jam sekali