Anda di halaman 1dari 29

Oleh :

NOVIAWATI

3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ
manusia dan hewan tertentu, kelainan
dan/atau penyakit yang mungkin
terjadi serta implikasinya pada
Salingtemas.
3.4. Menjelaskan keterkaitan antara
struktur, fungsi, dan proses serta
kelainan/penyakit yang dapat
terjadi pada sistem pernapasan
pada manusia dan hewan
(misalnya burung).
PERNAPASAN/RESPIRASI
Definisi :
Proses pengambilan oksigen, pengeluaran
karbondioksida (CO
2
)
,
dan menghasilkan energi
yang dibutuhkan tubuh)
Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya
ALAT- ALAT DALAM SISTEM PERNAPASAN
1. RONGGA HIDUNG
merupakan tempat masuknya udara
pernapasan (pertama kali)
Terdapat rambut-rambut hidung dan
mukus
Udara mengalami perlakuan sbb :
Penyaringan penghangatan
2. FARING
Anatomi Faring
merupakan persimpangan antara
saluran makanan (esofagus) dan
saluran respirasi (trakhea)
Tiga bagian Faring :
1. Nasofaring (daerah faring yang
membuka ke arah rongga
hidung)
2. Orofaring (membuka ke arah
rongga mulut)
3. Laringofaring (membuka ke arah
laring)

3. LARING
Terletak di bawah faring, dan merupakan pangkal tenggorok
Tersusun oleh tulang rawan
Fungsi : menyalurkan udara dari faring ke trakhea
Terdapat glotis (bagian atas laring), glotis akan menutup oleh jaringan
penutup bernama epiglotis saat ada makanan yang lewat
Laring juga di sebut sebagai kotak suara karena memiliki pita suara
4. TRAKEA
Lapis luar terdiri atas
jaringan ikat.

Lapis tengah terdiri atas
otot polos dan cincin
tulang rawan.

Lapis terdalam terdiri
atas jaringan epitel
bersilia yang
menghasilkan banyak
lendir yang berfungsi
untuk menangkap benda-
benda asing yang akan
masuk ke paru-paru
bersama udara
pernapasan.
5. BRONKUS
Bronkus merupakan cabang batang
tenggorok. Jumlahnya sepasang,
menuju ke paru-paru kanan dan kiri.
Dinding bronkus terdiri atas 3 lapis,
yaitu jaringan ikat, otot polos, dan
jaringan epitel, seperti pada trakea,
perbedaannya adalah bahwa
dinding trakea jauh lebih tebal dan
cincin tulang rawan pada bronkus
tidak berbentuk lingkar sempurna
6. BRONKIOLUS
Bronkiolus adalah percabangan
kecil-kecil dari bronkus.
Sel-sel epitel bersilia pada
bronkiolus berubah menjadi sisik
epitel.
Pada bronkiolus ini sudah tidak
terdapat cincin tulang rawan
Bronkiolus akan berakhir pada
alveolus
7. PARU-PARU DAN ALVEOLUS
Paru-paru manusia berjumlah sepasang
kanan dan kiri.
Setiap paru-paru dibungkus oleh selaput
pembungkus paru-paru yang dikenal dengan
pleura
Paru-paru kanan ada 3 gelambir, paru-paru
kiri ada 2 gelambir.
Di dalam paru-paru terdapat kantong udara
sebagai tempat difusi gas yaitu alveolus
Permukaan alveolus dilingkupi kapiler darah
sehingga memungkinka terjadinya difusi gas
MEKANISME PERNAPASAN MANUSIA
PERNAPASAN
MANUSIA
EKSPIRASI
(Pengeluaran Udara)
INSIPRASI
(Pengambilan Udara)
PERNAPASAN
BERDASARKAN CARA
MELAKUKANNYA
/ORGAN YANG
BERPERAN
PERNAPASAN DADA
(Otot antar tulang rusuk)
PERNAPASAN PERUT
(Diafragma)
MEKANISME PERNAPASAN DADA DAN PERUT
Pernapasan Dada
Udara
masuk Tulang rusuk
terangkat karena
kontraksi otot
antar tulang rusuk
Volume
Rongga Dada
Membesar
INSPIRASI
Udara
Keluar
Tulang rusuk
turun karena
Otot
antartulang
rusuk
berelaksasi
Volume
Rongga Dada
Mengecil
EKSPIRASI
Pernapasan Perut
Udara
masuk
Otot Diafragma
Kontraksi, diafragma
mendatar
Volume Rongga
Dada Membesar

INSPIRASI
Udara
Keluar
Otot Diafragma
Relaksasi, Otot
Perut Kontraksi,
Diafragma
melengkung ke
rongga dada.
Volume rongga
dada mengecil

EKSPIRASI
Animasi
VOLUME UDARA PERNAPASAN
MACAM-MACAM VOLUME UDARA PERNAPASAN
Udara yang dihirup dan dihembuskan dalam keadaan
biasa (500 cc)
Volume tidal
Udara sebanyak 1500 cc yang masih dapat dihirup
lagi dengan cara inspirasi yang maksimum, setelah
inspirasi biasa.
Volume cadangan
inspirasi /
komplementer
Udara sebanyak 1500 cc yang dapat diembuskan
lagi pada ekspirasi maksimum dengan
mengerutkan otot perut kuat-kuat.
Volume cadangan
ekspirasi/
suplementer
Udara sebanyak 1000 cc yang tidak dapat
dihembuskan lagi, dan menetap pada paru-paru
Udara residu
PERTUKARAN GAS DALAM TUBUH
Pertukaran Gas di Paru-Paru
a. Disebut sebagai respirasi ekternal (berhubungan dengan
udara luar tubuh terkait dengan pernapasan melalui hidung).

b. Terjadi difusi O
2
dari alveolus ke dalam darah dan difusi CO
2

dari darah ke alveolus.

c. Dalam pengikatan O
2
oleh darah, terjadi reaksi :
Hb + O
2
HbO
2
(oksihemoglobin) yaitu O
2
diikat oleh Hb
darah.

a. Dalam pelepasan CO
2
dari darah, terjadi reaksi :
H
+
+ HCO
3
-
H
2
CO
3
H
2
O + CO
2

Pertukaran Gas di Jaringan
a. Disebut sebagai respirasi internal (di dalam tubuh).

b. Terjadi pelepasan O
2
dari darah ke jaringan dan pengikatan
CO
2
dari jaringan oleh darah.

c. Dalam pelepasan O
2
dari darah, terjadi reaksi : HbO
2
(oksihemoglobin) Hb + O
2

d. Dalam pengikatan CO
2
dari jaringan, terjadi reaksi : CO2 +
H2O H2CO3 H+ + HCO3

e. Reaksi ini dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase dalam
eritrosit.
Animasi
Pertukaran Oksigen
Proses pertukaran oksigen dari alveolus ke dalam darah. Dan setelah berada di
darah,oksigen dibawa ke sel-sel tubuh yang membutuhkan.

Pertukaran O
2

Sebagian besar diangkut oleh Hb dalam sel
darah merah
Hb
4
+ 4O
2

DALAM PARU-PARU
DALAM JARINGAN
4HbO
2

Proses pengikatan dan pelepasan O
2
dipengaruh
oleh kadar O
2,
CO
2,
dan tekanan O
2

Pertukaran Karbondioksida
Proses pertukaran karbondioksida dari sel-sel jaringan ke dalam darah. Setelah
berada di dalam darah, karbondioksida di bawa ke alveolus untuk dikeluarkan.
Pertukaran CO
2

Ada 3 cara pengangkutan CO
2

1. CO
2
larut dalam plasma, membentuk asam
karbonat.
CO
2
+ H
2
O H
2
CO
3

Cara ini hanya : 5%


2. Dalam bentuk senyawa karbomino.
CO
2
berdifusi ke dalam sel darah merah,
berikatan dengan Amin (-NH
2
)
Cara ini : 30%
3. Dalam bentuk ion HCO
3
-
melalui proses berantai
yang disebut pertukaran klorida. CO
2
masuk ke
dalam sel darah merah yang mengandung enzim
karbonat anhidrase.
enzim karbonat
CO
2
+ H
2
O H
2
CO
3

anhidrase


H
+

HCO
3

H
2
CO
3

Keluar dari sel darah merah masuk
plasma darah. Kedudukan HCO
3

diganti Ion klorida.
Dengan cara ini : 65% (terbanyak)
KELAINAN
SISTEM
PERNAPASAN
Chronic Obstructive
Pulmonary Disease
(COPD)
Bronkitis
Emfisema
Pneumonia
Rhinitis
Kanker
Paru-paru
Nama
Gangguan
Penjelasan
Chronic
Obstructive
Pulmonary
Disease
(COPD)
Di Indonesia dikenal sebagai Penyakit Paru Obtruktif Kronik (PPOK)
merupakan penyakit paru kronik. Ditandai dengan keterbatasan aliran
udara pada saluran napas yang disebabkan rokok, asap polusi dari
pembakaran dan partikel gas berbahaya.
Emfisema Rusaknya paru-paru yang ditandai dengan robeknya alveolus, sehingga
tempat pertukaran udara di alveolus pun terganggu.
Bronkitis Radang yang terjadi pada bronkus akibat infeksi.
Kanker Paru-
paru
Terjadi akibat kebiasaan merokok. Racun yang terkandung dalam rokok
merangsang pertumbuhan sel paru-paru menjadi tidak normal dan tak
terkendali.
Pneumonia Peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Diplococcus pneumoniae.
Rhinitis Peradangan pada rongga hidung hingga menyebabkan bengkak dan
banyak mengeluarkan lendir akibat alergi

Anda mungkin juga menyukai