Anda di halaman 1dari 42

Oleh : Dikka Aprilia

I. Faktor Fisik
a. Status Kesehatan
Selama Kehamilan seorang wanita atau ibu mengalami perubahan secara fisik. Perubahan tersebut dapat diperberat jika status kesehatan ibu tidak baik atau buruk. Dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau penyakit yang dialami ibu hamil :

Klasifikasi Status kesehatan


1. Penyakit atau komplikasi akibat langsung

Kehamilan Hyiperemesis Gravidarum, Preeklampsi/Eklampsi, perdarahan antepartum, Gemelli


2. Penyakit atau kelainan tidak langsung

berhubungan dengan Kehamilan Jantung, Astma, DM.

2. Status Gizi
Status Gizi merupakan hal penting untuk di perhatikan pada masa kehamilan, karena sangan berpengaruh terhadap status kesehatan ibu selama hamil serta guna untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Faktor yang mempengaruhi status gizi selama hamil : a. Faktor Ekonomi b. Faktor pendidikan c. Faktor sosial Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil :

Tabel kecukupan gizi


Zat Gizi Keb. Penambahan zat makanan Contoh jenis makanan

Energi Protein Kalsium

285 k kal 65 gram 1 gram

Nasi, roti, mie, ubi, jagung, kentang dll. Daging, ikan, telur, ayam, kacang2an, tahu, tempe Susu, Ikan, Teri, sayuran hijau

Zat bezi
Vitamin A Vitamin B 1 Niasin Vitamin B2 Vitamin C

17 gram
6000 i.u 0,2 mg 15 mg 0.2 mg 90 mg

Daging, hati, sayuran hijau,


Kuning telur, hati, sayuran dan buah Biji-bijian, padi-padian Hati, daging Hati, telur, sayuran Sayuran, buah-buahan

Kebutuhan zat gizi ibu hamil


Asam Folat Konsumsi asam folat pada masa pre dan perikonsepsi menurunkan resiko kerusakan otak dan membantu produksi sel darah merah. Pemberian minimal asam folat dimulai usia kehamilan 4 minggu b. Energi efektif untuk menurunkan kejadian BBLR dan kematian perinatal c. Protein untuk pembentukan jaringan baru dari janin d. Zat besi Untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah. Setiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg, minimal 90 tablet selama hamil.
a.

Lanjutan......
e. Kalsium Untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Akibat malnutrisi pada kehamilan yaitu volume darah menjadi berkurang, aliran darah ke uterus dan plsenta berkurang, ukuran plasenta berkurang karena transfer nutrient melalui plasenta berkurang sehingga janin tumbuh lambat atau terganggu (IUGR) Proporsi kenaikan BB ibu selama hamil : a. Kenaikan BB Trimester I : 1 kg b. Kenaikan BB trimester II : 3 kg c. Kenaikan BB trimester III : 6 kg

Penilaian status gizi ibu hamil


Berat badan dilihat dari Body mass index (Indek Masa

Tubuh = IMT). Penilaian IMT berat badan sebelum hamil dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrad Indikator penilaian IMT :
Nilai IMT Kurang dari 20 20 24,9 25 29,9 Kategori Undeweight / dibawah normal Desirable / normal Moderate Obesity/gemuk

Over 30

Severe Obesity / sangat gemuk

c. Gaya Hidup
1. Subtance abouse yaitu perilaku yang merugikan atau membahayakan bagi ibu hamil termasuk penyalahgunaan atau penggunaan obat, minuman beralkohol dan zat-zat tertentu yang membahayakan ibu hamil.

*) penggunaan obat-obat selama hamil pengaruh obat terhadap janin selama hamil tidak tergantung dari macam obat tetapi tergantung dari saat obat diberikan. Obat-obat yang diberikan dapat menimbulkan :

Lanjutan
Kelainan bentuk anatomik atau kecacatan pada janin

terutama penggunaan obat pada trimstr I Kelainan Faal tubuh Ganggua pertukaran zat dalam tubuh
Perokok

Ibu hamil yang merokok dapat langsung mempengaruhi dan merusak perkembangan janin dalam rahim seperti BBLR, apneu, dan meninggal . Asap rokok dapat menyebabkan suplai oksigen dan nutrisi kepada janin melalui plasenta berkurang.

Hamil di luar nikah dan kehamilan yang tidak diinginkan


Kehamilan tidak diinginkan biasanya dialami oleh para remaja yang dikarenakan seks pranikah atau seks bebas. Tidak menutup kemungkinan terjadi pada ibu dengan status marital (Pasutri yang sedang tidak merencanakan kehamilan hal ini biasanya dikarenakan kegagalan KB). Reaksi yang mengalami hamil diluar nikah : a. Melarikan diri dari tanggung jawab, melakukan abortus, membuang anaknya dan menitipkan anaknya ke orang lain atau panti asuh b. Berusaha melakukan aborsi dan bunuh diri

Lanjutan ......
Melakukan pekerjaan sebagai seorang ibu dgn keterpaksaan. pada KH diluar nikah dan KH tidak diingikan bila KH dipertahankan kemungkinan orang tuanya akan menjadi single parents, bila pasangan tidak mau menikahinya. Jika terjadi pernikahan bisa terjadi perkawinan bermasalah dengan beban parasaan.

Pembagian Solusio Plasenta


Ringan Solusio Plasenta Sedang Berat

Deteksi Dini
Anamnesis
Adanya keluhan nyeri disertai sakit yang tiba-tiba di perut. Perdarahan pervaginam dengan berupa darah kehitaman dan bekuan-bekuan darah. Pergerakan anak mulai hebat kemudian terasa pelan dan akhirnya berhenti (tidak bergerak lagi). Kepala terasa pusing, lemas, muntah, pucat, pandangan mata kabur Adanya riwayat trauma.

Lanjutan
Inspeksi : - Gelisah - Tampak pucat - Sianosis - Berkeringat dingin - Pengeluaran darah pervaginam. Palpasi : - Fundus teraba naik - Uterus teraba tegang dan keras seperti papan (uterus in bois) - Bagian-bagian janin sulit dikenali. Auskultasi : DJJ sulit didengarkan.

Lanjutan..
Pemeriksaan umum : Tekanan darah naik &

kemudian turun Pemeriksaan laboratorium : protein urin (-), reduksi (-), albumin (+), Hb anemi. USG : terdapat gambaran perdarahan antara plasenta dan dinding uterus. Jika telah lahir, plasenta tampak tipis dan cekung pada bagian plasenta yang terlepas dan terdapat koagulan atau darah dibelakang plasenta yang disebut hematom retroplasenter.

ASUHAN
Ringan

Atur posisi ibu semi fowler, Observasi tanda-tanda vital setiap 15 menit Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan CTG Anjurkan ibu untuk rawat inap Lakukan pemeriksaan USG Tunggu persalinan spontan / lakukan seksio caesarea.

Sedang
Infus RL 20 tetes/menit dan transfusi darah Lakukan pemecahan ketuban dan induksi persalinan atau seksio caesarea

Berat

Infus RL 20gtt Jangan lakukan pemeriksaan dalam Jaga kehangatan Pantau kondisi ibu dan janin Atur posisi ibu Berioksigen Lakukan rujukan ke rumah sakit (BAKSOKU).

2. Sakit Kepala Hebat


Diagnosis : Menetap dan tidak hilang dengan beristirahat Diikuti dengan pandangan mata kabur atau berbayang dan keadaan tersebut merupakan gejala dari preeklamsi

3. Penglihatan Kabur
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam adalah perubahan visual yang mendadak (pandangan kabur dan berbayang) dan perubahan ini dapat disertai sakit kepala yang hebat yang menandakan preeklamsi.

4. Bengkak pada wajah & jari jari Tangan


Bengkak yang terjadi pada wanita hamil dapat dikatakan berbahaya apabila bengkak terjadi pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik lain seperi tekanan darah tinggi dan sakit kepala

Asuhan pada Preklamsi


Pada preekamsi ringan < 37 minggu : kehamilan dapat dipertahankan melalui pemantauan ketat kondisi ibu dan janin, diet dan jika tidak ada tanda-tanda perbaikan maka harus dilakukan perawatan di rumah sakit. Kehamilan > 37 minggu : induksi persainan dapat dilakukan setelah dilakukan pematangan serviks. Klien dengan preeklamsi berat dan eklamsi harus di rujuk pada fasilitas kesehatan yang lebih kompeten

5. Pengeluaran Cariran Pervaginam


Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun sebelum waktunya melahirkan.

Deteksi Dini KPD


Anamnesa : Keluhan keluar air-air dari

jalan lahir secara merembes atau sekaligus Mendeteksi faktor resiko KPD : riwayat KPD, hiygiene buruk, gizi buruk dan stress psikologis. Inspsekulo untuk melihat cairan yang keluar (jumlah, warna dan bau) serta membedakannya dengan urin. Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau amoniak. Cairan ini tidak akan berhenti karena diproduksi sampai kelahiran.

Lanjutan..
Gunakan pemeriksaan lakmus (test nitrazin)

untuk memastikan apakah cairan yang keluar adalah ketuban. Kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru, jika cairan tersebut adalah ketuban. Tentukan ada tidaknya infeksi : jika pengeluaran cairan disertai dengan adanya nyeri perut, demam dan DJJ bertambah, maka telah terjadi infeksi. Tentukan tanda-tanda inpartu

6. Gerakan Janin Tidak Terasa


Keadaan bahaya dapat

ditegakkan apabila janin tidak terasa bergerak atau jika gerakan janin kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam.

ASUHAN
Atur posisi ibu
Berikan Oksigen 2 6 liter Lakukan pemeriksaan DJJ

Pantau pergerakan janin


Lakukan pemerijksaan USG / CTG

Rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang

lebih kompeten

7. Nyeri abdomen Hebat


Nyeri abdomen yang

menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah nyeri perut yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat

Deteksi :
Anamnesa karakteristik nyeri Sejak kapan dan seberapa hebat.

Tanyakan apakah ibu mengalami tanda atau gejala lain seperti muntah, diare dan demam. Lakukan pemeriksaan tekanan darah, suhu dan nadi, raba uterus (keras atau tidak) Periksa adanya kontraksi (berulang atau tidak dan apakah teratur atau tidak)

KASUS I
Ny. S 30 tahun sedang hamil anak ke dua dan

belum pernah keguguran, ia merasa hamil 30 minggu. Ibu mengeluh keluar darah dari jalan lahir, perutnya terasa nyeri setelah ibu terjatuh dari tangga tadi pagi. Ibu tampak lemas, kesadaran komposmentis, TD : 110/70 mmHg, N : 90x/mnt, R : 24 x/mnt, S : 36,2 C, wajah tampak pucat, tidak ada oedema pada kelopak mata, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik. Saat palpasi abdomen terasa keras, TFU 1 jari di bawah prosesus xifoideus, bagianbagian janin sulit dipalpasi, DJJ tidak terdengar, terdapat pengeluaran darah dari jalan lahir berwarna kehitaman dan pemeriksaan Hb : 9,8 gr/dl.

KASUS II
Ny. K (21 tahun) hamil anak pertama dan belum pernah keguguran, usia kehamilan ibu 35 minggu. Ibu mengeluh keluar air-air dari jalan lahir yang tidak dapat ditahan satu jam yang lalu. Ibu tidak merasakan adanya nyeri perut atau mules. Pergerakan janin masih aktif dirasakan ibu.

Keadaan umum ibu baik, kesadaran komposmentis, TD : 110/70 mmHg,

N : 84x/mnt, R : 24 x/mnt, S : 36,6 C, wajah pucat, tidak terdapat oedema pada kelopak mata, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik. Saat palpasi abdomen ditemukan bahwa TFU : 3 jari di atas pusat, 29 cm, L I : Bokong, L II : PUKA, L III : Kepala, His tidak ada, DJJ (+) 144 x/ mnt regular. Terdapat cairan berwarna keruh, encer dan beraroma amis. Vulva-vagina tidak ada kelainan, pembukaan serviks 1 cm. Pemeriksaan penunjang Hb 10, 3 gr/dl

KESIMPULAN
Komplikasi ibu dan janin pada kehamilan

lanjut terdiri dari perdarahan per vaginam, sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak pada eajah dan jari-jari tangan, keluar cairan pervaginam, gerakan janin tidak terasa dan nyeri perut yang hebat. Perdarahan pada kehamilan lanjut dapat terjadi karena plasenta previa dan solusio plasenta.

Lanjutan.
Plasenta previa adalah plasenta yang

berimplantasi rendah sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Solusio plasenta adalah terpisahnya plasenta dari dinding rahim sebelum persalinan sebagian atau hampir seluruhnya Sakit kepala hebat, penglihatan kabur dan bengkak pada wajah serta tangan dapat merupakan tanda preeklamsi dalam kehamilan.

Gerakan janin dikatakan berkurang bila pergerakannya kurang dari 3 kali dalam 3 jam. Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan dimulai. Nyeri perut bagian bawah masalah yang mengancam keselamatan jiwa adaah nyeri perut yang hebat, menetap dan tidak

hilang setelah beristirahat.

1. Plasenta Previa
Perdarahan tanpa nyeri Warna darah yang keluar merah segar dengan bekuan. Bagian terendah anak sangat tinggi Ukuran panjang rahim bertambah Perut bagian bawah terasa lembut saat perabaan Bagian-bagian janin mudah dirasakan pada saat palpasi. DJJ dapat didengarkan dengan mudah.

2. Solusio Plasenta
Perdarahan pervaginam disertai nyeri perut

menetap Warna darah kehitaman dengan bekuan Syok yang tidak sesuai dengan perdarahan Gerakan janin berkurang Perut keras Tidak teraba bagian-bagian janin TFU bertambah DJJ tidak terdengar

3. Preeklamsi
Sakit kepala yang hebat
Penglihatan kabur Oedema pada wajah dan

jari-jari tangan

4. KPD
Pengeluran cairan pervaginam
Ibu belum inpartu

Cairan beraroma amis


Cairan merubah lakmus merah

menjadi biru

5. Gerakan Janin Berkurang


Janin bergertak < 3x dalam 3 jam
Janin tidak terasa bergerak

6. Deteksi nyeri perut yang hebat


Nyeri perut yang hebat, Menetap Tidak hilang setelah beristirahat

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai