MEMPENGARUHI MASA
NIFAS DAN MENYUSUI
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASA
NIFAS DAN MENYUSUI
1) Respon dan dukungan keluarga dan teman
Bagi ibu post partum, apalagi pada ibu yang baru pertama kali melahirkan akan sangat membutuhkan dukungan orang-orang
terdekatnya, karena ibu belum sepenuhnya berada pada kondisi stabil, baik fisik maupun psikologisnya. Ia masih sangat asing
dengan perubahan peran barunya yang begitu dramatis terjadi dalam waktu yang begitu cepat, yaitu peran sebagai seorang
“ibu”.
2) Hubungan dari pengalaman melahirkan terhadap harapan dan aspirasi. Hal yang dialami oleh ibu ketika melahirkan akan
sangat mewarnai oleh alam perasaannya terhadap perannya sebagai ibu. Ibu akhirnya menjadi tahu bahwa masa transisi
terkadang begitu berat untuk dilalui dan hal tersebut akan memperkaya pengalaman hidupnya untuk lebih dewasa. Banyak
kasus terjadi, setelah seorang ibu melahirkan anaknya yang pertama, ibu akan bertekad untuk lebih meningkatkan kualitas
hubungannya dengan ibunya, karena baru menyadari dengan nyata ternyata pengalaman menjadi ibu adalah tugas yang luar
biasa dan mempunyai tanggung jawab yang berat.
3) Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu atau terdahulu. Walaupun kali ini adalah
bukan lagi pengalamannya yang pertama melahirkan bayinya, namun kebutuhan untuk mendapatkan
dukungan positif dari lingkungannya tidak berbeda dengan ibu yang baru melahirkan anak pertama.
4) Pengaruh budaya
Adanya adat-istiadat yang dianut oleh lingkungan dan keluarga sedikit banyak akan mempengaruhi
keberhasilan ibu dalam melewati saat transisi ini. Apalagi jika hal yang tidak sinkron atau berbeda
antara arahan dari tenaga kesehatan dengan budaya yang dianut. Dalam hal ini, bidan harus bijaksana
dalam menyikapi, namun tidak mengurangi kualitas asuhan kebidanan yang harus diberikan.
Bounding Attachment
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment (membangun ikatan) jadi bounding attachment adalah
sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orangtua dan bayi. Hal ini merupakan proses
dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai
memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan. Bonding attachment terjadi pada kala IV, dimana
Menurut Brazelton (1978), bonding merupakan suatu ketertarikan mutual pertama antar individu, misalnya antara orang
tua dan anak, saat pertama kali mereka bertemu. Attachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang
mengikat individu dengan individu lain. Sedangkan menurut Nelson & May (1996), attachmen merupakan ikatan antara
individumeliputi pencurahan perhatian serta adanya hubungan emosi dan fisik yang akrab.
Menurut Klaus, Kenell (1992),bonding attachment bersifat unik, spesifik, dan bertahan
lama. Mereka juga menambahkan bahwa ikatan orangtua terhadap anaknya dapat terus
berlanjut bahkan selamanya walau dipisah oleh jarak dan waktu dan tanda-tanda keberadaan
secara fisik tidak terlihat. Menurut maternal neonatal health Bonding attachment adalah kontak
dini secara lngsung natara ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai
dengan postpartum.
Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan areksi (kasih sayang) oleh ibu
kepada bayinya segera setelah lahir sedangkan attachment adalah interaksi antara ibu dan bayi
1) Tidak membandingkan antara anak satu sama lain. 10) Orang tua tidak perlu langsung campur tangan
2) Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri. kecuali saat tanda-tanda akan kekerasan fisik.
3) Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak meskipun terbatas. 11) Orang tua harus dapat berperan memberikan
4) Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing otoritas kepada anak-anak, bukan untuk anak-anak.
antara satu sama lain.
5) Memberikan perhatian setiap waktu atau mengembangkan pola 12) Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari
ketika konflik terjadi. konflik tidak menyalahkan satu sama lain.
6) Mengajarkan anak-anak cara-cara positif untuk mendapatkan 13) Jangan memberi tuduhan tertentu tentang
perhatian dari satu sama lain.
negatifnya sifat anak.
7) Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan
kebutuhan anak. Sehingga adil bagi anak satu dengan yang lain 14) Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh
berbeda. yang baik dari perilaku orang tua seharihari adalah
8) Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi cara pendidikan anak-anak untuk menghindari sibling
semua orang. rivalry yang paling bagus
9) Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan
kebebasan mereka sendiri.
Adaptasi peran sebagai orang tua dapat dilakukan sebagai
berikut:
1. Selama masa kehamilan dan melahirkan, tanggung jawab utama pria 3. Anak yang baru lahir berada dalam keadaan lemah, tidak berdaya, tidak bisa
yaitu memberikan dukungan penuh kepada istrinya. Suami terkadang apa-apa, tidak bisa mengurus diri sendiri, tidak bisa memenuhi kebutuhan-
kecewa karena hanya dianggap sebagai pendukung dan penolong, bukan kebutuhannya sendiri. Jadi bayi tergantung sepenuhnya pada lingkungannya,
sebagai bagian dari calon orang tua. Maka dari itu, menjadi semakin baik lingkungan hidupnya. terutama orang tua dan lebih khusus lagi ialah ibunya.
apabila melalui kelas ibu, dilibatkan para suami atau kelas bagi calon ayah Mengenai lingkungan hidup yang menjadi tokoh pusat ialah orang tua. Maka
mengenal perannya lebih jauh. orang tua yang berperan besar, langsung atau kadang-kadang tidak langsung.
2. Ketika seorang ibu melahirkan anak, suatu hal yang ingin diketahui 4. Berdasarkan pada hal-hal tersebut di atas, orang tua jelas berperan besar
ialah: seperti apakah atau seperti siapakah anak saya? Ini suatu dalam perkembangan dan memperkembangkan kepribadian anak. Orang tua
keingintahuan yang biasa dan wajar. Namun sebenarnya ada satu hal yang menjadi faktor penting dalam menanamkan dasar kepribadian yang ikut
lebih penting lagi yaitu akan seperti apakah kelak anak saya ini? Suatu menentukan corak dan gambaran kepribadian seorang setelah dewasa. Jadi,
pertanyaan dengan rentangan panjang, memakan waktu lama untuk bisa gambaran kepribadian yang terlihat dan diperlihatkan seseorang setelah
menjawabnya, dan sulit untuk bisa diramalkan antara apa yang ada dan dewasa banyak ditentukan oleh keadaan dan proses-proses yang ada dan
apayang akan terjadi, serta antara yang terlihat dan apa yang akan terjadi sebelumnya.
diperlihatkan.
Respon Ayah dan Keluarga
Jam pertama Post Partum =) saat yg peka bagi ibu =) kontak yang erat dengan bayi =)
mempermudah proses penjalinan hubungan batin
Tanpa memandang umur, paritas dan status perkawianan =) ibu akan memperlihatkan tingkah laku
dengan menyentuh bayi, merangkul dan berbicara untuk mengomentari rupa bayinya
Sebagian ibu ingin segera menyusui bayinya, sebagian lagi tidak ingin menyentuh bayinya yang
belum dimandikan, masih basah dan kadang masih berlumur darah.
Ayah
Ayah akan merasakan kepuasan/bangga yang mendalam, sangat gembira =) ingin menyentuh &
menggendong bayinya.
Emosi ayah lebih baik dari ibu jika bayi tersebut tidak sesuai harapan (cacat,mati atau jenis
kelamin tidak sesuai) =) akan berfokus untuk membantu ibu melupakan hal tersebut.
Keluarga Lainnya
Akan membantu ibu dalam pemenuhan kebutuhannya dan bayinya
RESPON POSITIF
Ayah dan keluarga menyambut kelahiran bayinya dengan sangat suka cita karena sebagai
anggota baru dalam keluarga dianggap sebagai anugerah yang sangat menyenangkan
Ayah bertambah giat dalam mencari nafkah karena ingin memenuhi kebutuhan bayinya
dengan baik
Ada sebagian ayah/keluarga yang lebih mencintai ibu-ibu yang melahirkan anak yang telah
lama diidam-idamkan
RESPON NEGATIF
Keluarga/ayah tidak menginginkan kelahiran bayinya karena tidak sesuai dengan keinginan
Kurang bahagia dengan kegagalan KB
Ayah merasa kurang mendapat perhatian dari istrinya karena semua perhatian dicurahkan ke
bayinya
Kecemasan dalam membina dan membiayai kebutuhan hidup keluarga
Rasa malu ayah/keluarga kepada anaknya (bayi yang cacat, bayi yang dilahirkan dari hasil
hubungan haram)
DUKUNGAN BIDAN DALAM PEMBERIAN ASI
1. Pemberian ASI segera setelah lahir
2. Mengajarkan perawatan payudara
3. Membantu ibu pada waktu pertama kali pemberian ASI
4. Rooming In (Rawat Gabung)
5. Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin
6. Berikan kolostrum dan ASI saja
7. Hindari susu botol dan “dot” empeng
TERIMA KASIH