adalah kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik maupun mental. A. Ikatan Kasih Sayang Bounding attachment adalah ikatan kasih sayang antara ibu dan anak yang kuat yang menyebabkan ibu memberi pengorbanan untuk melindungi, mengasihi, mencium, menatap, dan memberi rasa aman pada bayinya. Bounding Attachment pada neonatus: a. Pemberian ASI ekslusif 5 keuntungan pemberian ASI adalah: 1. Bayi mendapat terapi psikologis berupa ketenangan dan kepuasan. 2. Tertanamnya kepercayaan pada ibu dan bayi. 3. Bayi akan terlatih sejak dini bahwa untuk mendapatkan sesuatu harus ada upaya. 4. Oksitosin akan keluar lebih banyak sehingga perdarahan dapat diatasi. 5. Oleh karena kontraksi yang baik dari hasil kerja hormone oksitosin, proses involusi akan lebih cepat terjadi. Bounding Attachment pada neonatus: b. Rawat Gabung Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bounding Attachment pada neonatus: c. Kontak Mata (Eye to eye contact) d. Suara (Voice) e. Aroma/ Odor (bau badan) f. Gaya bahasa (Entrainment) g. Bioritme (Biorhythmicity) h. Inisiasi dini Bounding Attachment pada bayi: Adapun tahap-tahap bonding attachment adalah sebagai berikut: a. Perkenalan (acquaintance) dengan melakukan kontak mata, memberikan sentuhan, mengajak berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya b. Keterikatan (bonding) c. Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu lain Bounding Attachment pada bayi: Elemen-elemen bonding attachment dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Sentuhan b. Kontak mata c. Suara d. Aroma e. Hiburan f. Bioritme g. Kontak dini Bounding Attachment pada bayi: Prinsip-prinsip dan upaya bonding attachment : a. Bonding attachment dilakukan dimenit pertama dan jam pertama b. Orang tua merupakan orang yang menyentuh bayi pertama kali c. Adanya ikatan yang baik dan sistematis d. Orang tua ikut terlibat dalam proses persalinan e. Persiapan (perinatal care) f. Cepat melakukan proses adaptasi g. Kontak sedini mungkin sedini mungkin Bounding Attachment pada bayi: h. Tersedianya fasilitas untuk kontak lebih lama i. Penekanan pada hal-hal positif j. Adanya perawat maternitas khusus (bidan) k. Libatkan anggota keluarga lainnya l. Pemberian informasi bertahap mengenai bonding attachment Bounding Attachment pada balita: a. Berikan rangsangan positif kepada balita. b. Tanggap terhadap kebutuhan balita. c. Ajak anak bermain d. Sengaja meluangkan waktu bersama anak e. Terima anak apa adanya dengan tulus dan ikhlas f. Jangan bersikap kasar, kesal dan menunjukkan kemarahan pada anak. Bounding Attachment pada anak prasekolah: Kebutuhan asih ini meliputi : a. Kasih sayang orangtua b. Rasa aman c. Harga Diri d. Dukungan/dorongan e. Mandiri f. Rasa memiliki g. Kebutuhan akan sukses, mendapatkan kesempatan, dan pengalaman Bounding Attachment pada anak prasekolah: Berikut ini merupakan hal- hal yang dapat dilakukan oleh ibu dalam memberikan kasih sayang pada anak : a. Memperlakukan anak secara positif b. Memberi dukungan pada tingkah laku anak c. Menciptakan kondisi rumah yang penuh dengan kasih sayang d. Jangan lupa melibatkan anak pada kegiatan yang bisa memberi pengalaman e. Berikan rangsangan positif f. Tanggap terhadap kebutuhan anak. g. Terima anak apa adanya dengan tulus dan ikhlas. Peran bidan dalam hal ini adalah : a. Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi b. Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif tentang bayinya c. Sewaktu ANC, Bidan selalu mengingatkan ibu untuk menyentuh dan meraba perutnya. d. Mendorong ibu untuk selalu mengajak janin berkomunikasi e. Mensupport ibu agar meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam merawat anak, f. Bidan tidak memisahkan ibu dan bayi melainkan Bidan mampu untuk mengundang rasa penasaran ibu untuk mengetahui keadaan bayinya B. Sibling Rivalry Sibling Rivalry adalah bentuk prilaku anak yang memiliki adik baru. Anak cenderung bersikap lebih nakal karena merasa cemburu dan tersaingi atas kehadiran adiknya. Sibling rivalry atau perselisihan yang terjadi pada anak- anak tersebut adalah hal yang biasa bagi anak-anak usia antara 5-11 tahun. B. Sibling Rivalry Menurut Boyle, pencetus timbulnya sibling rivalry ada dua yaitu: a. Usia Jarak antara kakak beradik yang dekat cenderung menimbulkan adanya sibling rivalry. a. Jenis kelamin Jenis kelamin yang berbeda antara kakak adik cenderung jarang menimbulkan persaingan dibanding anak yang memiliki jenis kelamin yang sama. B. Sibling Rivalry Selain faktor diatas, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan sibling rivalry, yaitu : a. Sibling rivalry cenderung terjadi antara anak pertama dengan anak kedua b. Anak bersaing untuk menentukan pribadi mereka, c. Merasa kurang mendapatkan perhatian d. Merasa hubungan dengan orang tua mereka terancam e. Tahap perkembangan anak baik fisik maupun emosi yang dapat mempengaruhi proses kedewasaan dan perhatian terhadap satu sama lain. f. Anak frustasi karena merasa lapar, bosan atau letih sehingga memulai pertengkaran. B. Sibling Rivalry g. Anak tidak tahu cara untuk mendapatkan perhatian atau memulai permainan dengan saudara mereka. h. Dinamika keluarga dalam memainkan peran. i. Pemikiran orang tua tentang agresi dan pertengkaran anak yang berlebihan dalam keluarga adalah normal. j. Tidak memiliki waktu untuk berbagi, berkumpul bersama dengan anggota keluarga. k. Orang tua mengalami stres dalam menjalani kehidupannya. l. Anak-anak mengalami stres dalam kehidupannya. m. Cara orang tua memperlakukan anak dan menangani konflik yang terjadi pada mereka. B. Sibling Rivalry Tanda – Tanda Sibling Rivalry: a. Melakukan kekerasan baik secara fisik maupun psikis b. Peningkatan upaya menarik perhatian orang tua c. Regresi pada anak yang lebih tua d. Displacement e. Anak mengalami gangguan dalam tidur f. Anak mengalami depresi atau menderita kegelisahan akan perpisahan. B. Sibling Rivalry Dampak untuk anak: Dengan adanya persaingan dalam diri anak, tertanam asumsi bahwa saudara kandung adalah saingannya. Dampak untuk orangtua: Orangtua dapat menjadi stres dengan tingkah laku yang ditunjukan anak-anak Dampak untuk masyarakat: Perilaku psikologis yang merusak yang dapat berupa perilaku agresif atau perilaku kriminal tertentu yang mengganggu masyarakat. B. Sibling Rivalry Meskipun sibling rivalry mempunyai pengertian yang negatif tetapi ada segi positifnya, antara lain: a. Mendorong anak untuk mengatasi perbedaan dengan mengembangkan beberapa keterampilan penting. b. Cara cepat untuk berkompromi dan bernegosiasi. c. Mengontrol dorongan untuk bertindak agresif. B. Sibling Rivalry Cara beradaptasi agar tidak terjadinya sibling rivalry antara lain: a. Merubah pola tidur bersama anak-anak pada beberapa minggu sebelum kelahiran. b. Mempersiapkan keluarga dan kawan-kawan anak dengan menanyakan perasaannya terhadap kehadiran anggota baru. c. Mengajarkan pada orang tua untuk menerima perasaan yang ditunjukkan oleh anaknya. d. Memperkuat kasih-sayang terhadap anaknnya. B. Sibling Rivalry Cara Mengatasi Sibling Rivalry: a. Tidak membandingkan antara anak satu sama lain. b. Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri. c. Menyukai bakat dan keberhasilan anak- anak Anda. d. Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara satu sama lain. e. Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik biasa terjadi. B. Sibling Rivalry f. Mengajarkan anak cara positif untuk mendapatkan perhatian satu sama lain. g. Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak. h. Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang. i. Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan mereka sendiri. j. Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda akan kekerasan fisik. B. Sibling Rivalry k. Orang tua harus berperan memberikan otoritas kepada anak-anak. l. Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu sama lain. m. Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak. n. Kesabaran dan keuletan serta contoh- contoh yang baik dari perilaku orang tua sehari-hari adalah cara pendidikan anak- anak untuk menghindari sibling rivalry yang paling bagus. B. Sibling Rivalry Peran bidan dalam mengatasi sibling rivalry, antara lain: a. Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca kelahiran. b. Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan. THANK YOU