Anda di halaman 1dari 10

KASUS I: INVERSIO UTERI

Nama : Nadya rahmadani.z


Nim: 318.082
Kelas: 2/B
Definisi inversio uteri

Inversio uteri adalah


komplikasi persalinan yang
jarang terjadi dimana rahim
sebagian atau seluruhnya ikut
keluar ketika plasenta lahir.
Bagian rahim atas (fundus)
menjadi terbalik (inversi)
mengarah ke bawah.
ETIOLOGI

1. Adanya atonia uteri (gagal berkontraksi setelah persalinan)


2. Serviks yang masi terbuka lebar
3. Adanya kekuatan yang menarik fundus ke bawah (misalnya karena
plasenta akreta, inkreta dan perkreta yang tali pusatnya di tarik keras
dari bawah)
4. adanya tekanan pada fundus uteri dari atas (manuver crade) atau
tekanan intraabdominal yang keras dan tiba-tiba (misalnya batuk
keras atau bersin)
TANDA DAN GEJALA

1. Uterus terlihat
2. Uterus bisa terlihat sebgai tonjolan mengilat merah, merah lembayung di vagina
3. Plasenta mungkin masih melekat(tampak tali pusat)
4. Perdarahan
5. Benjolan yang keluar dari vagina
6. Perdarahan hebat
7. Pusing
8. Keringat dingin
9. Lemas
10. Napas pendek-pendek
11. Jantung berdetak lebih kencang dari normal
FAKTOR RESIKO TERJADINYA
INVERSIO UTERI

1. Persalinan sebelum waktunya


2. Persalinan yang lama (lebih dari 24 jam).
3. Penggunaan relaksan otot magnesium sulfat selama
persalinan.
4. Tali pusat yang pendek.
5. Menarik terlalu keras tali pusat pada saat melahirkan plasenta,
terutama jika plasenta melekat di fundus.
6. Plasenta akreta (plasenta yang menempel terlalu dalam ke
dalam dinding rahim) sehingga sulit terlepas.
7. Kelainan kongenital (bawaan) atau kelemahan dari rahim.
PENANGANAN INVERSIO UTERI

1. Karena ibu yang mengalami kondisi ini umumnya mengalami perdarahan


hebat, maka untuk penanganan pertama, pemberian infus dan transfusi
darah sangatlah krusial.

2. Kedua langkah ini dilakukan untuk segera mengganti cairan yang hilang
berlebihan agar ibu tidak mengalami syok hipovolemik, sekaligus
mengatasi hipotensi atau tekanan darah rendah yang terjadi.

3. Setelah itu, dokter akan langsung melakukan usaha untuk mereposisi


atau membenarkan posisi rahim. Sebelum reposisi dilakukan, dokter
mungkin akan memberikan anestesi atau bius total pada ibu
KOMPLIKASI

Salah satu komplikasi yang bisa terjadi adalah inversio uteri. Ini
merupakan komplikasi persalinan yang membuat rahim ikut
turun dan berputar sehingga menyebabkan bagian atas rahim
(fundus) bergerak ke bawah menuju leher rahim atau keluar area
vagina, tepat setelah melahirkan.
PENCEGAHAN

1. Istirahat yang cukup, hindari kerja berat yang melelahkan gizi


cukup
2. Pimpin yang benar waktu persalinan, seperti: tidak mengedan
sebelum waktunya, kala ll jangan terlalu lama, kandung kemih
kosongkan, episiotomi agar di jahit dengan baik, episiotomi
jika ada indikasi.
Penyebab inversio uteri

• Mengedan berlebihan ketika sedang mengeluarkan plasenta.


• Adanya tarikan yang terlalu kuat saat mengeluarkan plasenta.
• Plasenta tertanam kuat pada dinding rahim.
• Persalinan berlangsung sangat lama.
• Persalinan prematur.
• Tali pusat pendek.
• Kondisi rahim abnormal atau lemah.
• Memiliki riwayat inversio uteri sebelumnya.
• Konsumsi obat relaksan otot selama persalinan.
• Plasenta melekat di bagian paling atas dinding rahim.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai