0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan13 halaman
Dokumen ini membahas tentang pelayanan kesehatan ibu nifas dan menyusui selama masa pandemi Covid-19, termasuk cara ibu hamil melindungi diri dari Covid-19, hak ibu hamil yang terjangkit Covid-19 saat bersalin, kebijakan menyusui bagi ibu yang terjangkit Covid-19, serta standar pelayanan nifas dan asuhan kebidanan bagi ibu nifas dan menyusui yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dokumen ini membahas tentang pelayanan kesehatan ibu nifas dan menyusui selama masa pandemi Covid-19, termasuk cara ibu hamil melindungi diri dari Covid-19, hak ibu hamil yang terjangkit Covid-19 saat bersalin, kebijakan menyusui bagi ibu yang terjangkit Covid-19, serta standar pelayanan nifas dan asuhan kebidanan bagi ibu nifas dan menyusui yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dokumen ini membahas tentang pelayanan kesehatan ibu nifas dan menyusui selama masa pandemi Covid-19, termasuk cara ibu hamil melindungi diri dari Covid-19, hak ibu hamil yang terjangkit Covid-19 saat bersalin, kebijakan menyusui bagi ibu yang terjangkit Covid-19, serta standar pelayanan nifas dan asuhan kebidanan bagi ibu nifas dan menyusui yang terkonfirmasi positif Covid-19.
2. MELATI ANGELITA AZIS (2015401028) A. Kesehatan Nifas Dan Menyusui Dalam Masa Pandemi Covid-19 • Masa nifas merupakan masa yang dilalui oleh setiap wanita setelah melahirkan. Masa ini berlangsung sejak plasenta lahir sampai dengan 6 minggu setelah kelahiran atau 42 hari setelah kelahiran. Pada masa tersebut dapat terjadi komplikasi persalinan baik secara langsung maupun tidak langsung • Adanya perubahan pada tubuh dan sistem imunitas ibu hamil, mereka dapat mengalami dampak yang cukup parah karena beberapa penyakit infeksi saluran pernapasan. Sehingga penting bagi ibu hamil untuk melakukan langkah pencegahan demi melindungi diri mereka dari COVID-19. Terdapat beberapa cara untuk ibu hamil melindungi diri dari COVID-19 yaitu : • Rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol. • Menjaga jarak dengan orang lain, setidaknya 1 meter, terutama dengan orang yang sedang batuk atau bersin. • Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. • Jaga kebersihan pernapasan. Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan siku yang terlipat atau tisu. Lalu segera buang tisu bekas tersebut ke dalam tempat sampah tertutup. Ibu hamil yang terjangkit atau dicurigai terjangkit COVID-19 berhak mendapatkan perawatan dan pelayanan kesehatan berkualitas tinggi yang sama dengan ibu hamil yang tidak terjangkit COVID-19, termasuk perawatan kesehatan bayi baru lahir dan kesehatan nifas. Dalam hal persalinan mereka memiliki hak : • Diperlakukan secara hormat, • Memilih pendamping persalinan, • Memilih posisi lahiran dan komunikasi yang jelas dengan tenaga kesehatan. Ibu yang terjangkit COVID-19 tetap dapat menyentuh dan memegang bayi (kontak erat). Ibu yang terjangkit Covid-19 diperbolehkan untuk menyusui dengan memperhatikan beberapa hal yaitu : • menerapkan kebersihan pernapasan selama menyusui • mengenakan masker • mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi • rutin mencuci dan membersihkan permukaan-permukaan yang disentuh. Namun apabila kondisi ibu sangat tidak sehat dan tidak memungkinkan untuk menyusui bayi karena terjangkit COVID- 19 atau adanya komplikasi lain, maka yang harus dilakukan adalah : • memberikan ASI kepada bayi dengan aman melalui suatu cara yang memungkinkan, yang tersedia dan yang dapat diterima, seperti memerah ASI, • relaktasi/menyusui kembali dan • donor ASI. B. Pelayanan Dasar Masa Nifas Masa Pandemi • Bidan yang profesional bertanggung jawab dalam membantu klien dan keluarga untuk mencapai kemandiriannya. Kemandirian ibu nifas bisa tercapai bila kegiatan asuhan kebidanan didasari adanya kerjasama yang baik antara bidan dalam memberikan pengetahuan dan motivasi kepada ibu nifas dalam memenuhi kebutuhan klien ibu nifas. Standart pelayanan nifas dalam kebidanan adalah : • Penanganan pada dua jam pertama setelah persalinan. • Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas. • Penanganan perdarahan post partum primer • Penanganan perdarahan post partum sekunder • Penanganan sepsis puerpuralis C. Asuhan Ibu Nifas Dan Menyusui Terkonfirmasi Positif Covid-19 1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa 2. Sebagai promotor yang memfasilitasi hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga. 3. Mendorong ibu untuk menyusui serta meningkatkan rasa nyaman ibu dan bayi. 4. Mendeteksi penyulit maupun komplikasi selama masa nifas 5. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya 6. Melakukan manajemen asuhan dengan langkah-langkah : • Pengkajian , • interpretasi data, • menetapkan diagnosa, • antisipasi tindakan segera terhadap permasalahan potensial, • menyusun rencana asuhan serta melakukan penatalaksanaan dan evaluasi untuk mempercepat proses pemulihan, • mencegah komplikasi, serta memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas. 7. Memberikan asuhan kebidanan nifas dan menyusui secara etis profesional : • Periode immediate postpartum Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam • Periode early postpartum (>24 jam-1 minggu) • Periode late postpartum (>1 minggu-6 minggu) • Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat terutama bila selama hamil atau bersalin memiliki penyulit atau komplikasi. TERIMAKASIH