Situasi Covid-19 Saat Ini Situasi Covid-19 Saat Ini Vaksinasi Covid-19 Saat Ini IPC/PPI
• IPC/PPI (Pencegahan dan pengendalian infeksi ):
pendekatan praktik berbasis bukti yang mencegah pasien dan petugas kesehatan dari bahaya infeksi yang dapat dihindari dan sebagai akibat dari resistensi antimikroba. Tidak seorang pun boleh tertular infeksi saat menerima perawatan kesehatan
NAMUN, infeksi ini dapat
menyebar melalui wabah dan praktik perawatan rutin mempengaruhi ratusan juta orang di seluruh dunia setiap tahun Siapa yang beresiko ? Pertimbangan PPI Untuk fasilitas layanan kesehatan yang menyediakan pelayanan obstetric = pasien hamil dengan suspek atau terkonfirmasi COVID-19 di rawat inap, triase obstetrik, ruang bersalin, recovery, dan ruang post partum. Slide Title
• Unit perawatan bersalin dan • Setiap fasilitas harus
bayi baru lahir memiliki mempertimbangkan ruang konfigurasi fisik yang dan kebutuhan staf yang berbeda sesuai untuk mencegah penularan virus yang menyebabkan COVID-19. Slide Title
• Pertimbangan ini • Pelatihan dasar dan penyegaran
mencakup isolasi yang untuk semua tenaga kesehatan di tepat dari pasien hamil unit maternity tentang kepatuhan yang diduga atau praktik pengendalian & pencegahan terkonfirmasi COVID-19; infeksi serta penggunaan APD dan persediaan APD yang memadai dan tepat di semua titik perawatan. OUTPATIENT and OUTPATIENT OBSTETRIC Operational Considerations for IPC in Outpatient Facilities (Aug. 28, 2021)
OUTPATIENT FACILITIES CAN INCLUDE:
• Hospital-based outpatient clinics • Nonhospital-based clinics • Community health centers • Physician offices • Alternate care sites INPATIENT OBSTETRIC HEALTHCARE SETTINGS: Obstetrical triage, Labor and delivery, Recovery and Inpatient postpartum IPC in Maternity Setting
• Pregnant and recently
pregnant people are at an increased risk for severe illness from COVID-19 — including illness that results in ICU admission, mechanical ventilation, and death—compared with non-pregnant people. IPC in Maternity Setting
• Pregnant people with
COVID-19 are at increased risk of preterm birth and might be at increased risk for other adverse pregnancy outcomes. Pregnancy with Covid-19 Prehospital Considerations • Pasien hamil suspek/terkonfirmasi COVID-19 harus memberi tahu unit kebidanan sebelum kedatangan. • FASKES membuat persiapan pengendalian infeksi yang tepat: – mengidentifikasi ruang yang paling tepat untuk persalinan dan melahirkan, – memastikan persediaan pencegahan dan pengendalian infeksi dan APD dengan benar, – menginformasikan semua tenaga kesehatan yang akan terlibat dalam perawatan pasien, harapan pengendalian infeksi sebelum kedatangan pasien. • Penyedia layanan kesehatan harus segera memberi tahu petugas PPI di FASKES tentang antisipasi kedatangan pasien hamil yang diduga atau mengonfirmasi COVID-19. During Hospitalization • Pasien hamil suspek COVID-19 /mengalami gejala yang konsisten dengan COVID-19 diprioritaskan untuk pemeriksaan. • Pemeriksaan pasien hamil tanpa gejala menjadi kebijaksanaan Faskes. • Faskes harus memastikan praktik PPI untuk pasien hamil yang dirawat di rumah sakit dg suspek atau dikonfirmasi COVID-19. • Semua Faskes yang memberikan perawatan maternity harus memastikan bahwa personelnya terlatih dan mampu menerapkan intervensi PPI yang direkomendasikan, termasuk penggunaan APD.
• Personel kesehatan harus memastikan bahwa
mereka memahami dan dapat mematuhi persyaratan pengendalian infeksi. • Faskes perawatan obstetrik rawat inap harus membatasi pengunjung untuk orang hamil yang telah mengetahui atau diduga terinfeksi COVID-19.
• Penggunaan mekanisme alternatif untuk interaksi pasien dan
pengunjung, seperti aplikasi panggilan video. • Setiap pengunjung yang diizinkan di ruang bersalin harus diperiksa untuk mengetahui gejala COVID-19 dan tidak boleh masuk jika ada demam atau gejala lain. • Pengunjung dan setiap orang yang memasuki faskes harus diberitahu tentang penggunaan masker dan APD yang tepat sesuai dengan kebijakan faskes saat ini. • Pengunjung hanya boleh mengunjungi kamar pasiennya dan tidak boleh pergi ke lokasi lain di dalam faskes, termasuk kamar bayi baru lahir. Considerations for Newborns and Breastfeeding • CDC telah mengembangkan rekomendasi untuk penyedia layanan kesehatan yang merawat neonatus (bayi baru lahir) yang berisiko COVID-19 • Pasien COVID-19 dapat dipulangkan dari faskes sesuai indikasi klinis • Pasien yang dapat dipulangkan dari RS tetapi belum memenuhi kriteria untuk menghentikan isolasi dan ingin mengurangi risiko penularan kepada BBL-nya dapat melanjutkan pemisahan sementara di rumah mereka (jika memungkinkan), sampai isolasi dihentikan. • Ketika pemisahan sementara dipertimbangkan, risiko dan manfaatnya harus didiskusikan bersama ibu dan tim kesehatan • Orang yang merawat bayi dan anak kecil mungkin mengalami peningkatan stres, perasaan terisolasi, atau kesepian karena tindakan menjaga jarak sosial selama pandemi COVID-19 • Gejala depresi pasca melahirkan dapat diperburuk karena tindakan menjaga jarak sosial COVID-19. • Pemberi layananan keperawatan/kesehatan didorong untuk berbagi referensi dengan pasien tentang mengatasi stres selama pandemi COVID-19. • Untuk tujuan asuhan obstetric, kasus suspek COVID-19 adalah seseorang yang memiliki gejala COVID-19, atau memiliki kontak berisiko tinggi baru-baru ini (seperti anggota keluarga di rumah dengan COVID-19) dan tidak memiliki hasil tes negatif. • Beberapa faskes dapat memilih untuk melakukan tes semua pasien terlepas dari gejala atau paparan yang diketahui sebagai bagian dari protokol tes universal. • Terlepas dari hasil tes yang tertunda, ibu hamil yang tidak menunjukkan gejala pada saat masuk RS dan tidak memiliki riwayat kontak berisiko tinggi tidak boleh dianggap sebagai kasus yang dicurigai. Infection Prevention and Control • Tingkat infeksi SARS-CoV-2 pada neonatus tidak dipengaruhi oleh cara persalinan, metode pemberian makan bayi, atau kontak dengan ibu yang diduga atau dikonfirmasi terinfeksi SARS-CoV-2. • Semua neonatus yang lahir dari ibu suspek/ konfirmasi infeksi harus dianggap suspek infeksi SARS-CoV-2 bila hasil tes tidak tersedia. • Secara umum, ibu suspek/konfirmasi SARS-CoV-2 dan neonatusnya harus diisolasi dari ibu dan neonatus sehat lainnya dan dirawat sesuai dengan praktik pencegahan dan pengendalian infeksi.
• Jika neonatus tidak rooming-in faskes harus
mempertimbangkan kapasitas dan sumber daya institusi serta potensi risiko penularan SARS-CoV-2 ke neonatus berisiko tinggi lainnya saat menentukan di mana neonatus harus diisolasi. • Mengisolasi bayi suspek/konfirmasi SARS-CoV-2 di NICU harus dihindari kecuali jika kondisi klinis neonatus memerlukan perawatan di NICU. • Menempatkan neonatus tsb di NICU dapat meningkatkan risiko terpaparnya bayi rentan lainnya dan staf NICU terhadap SARS-CoV-2. • Di beberapa RS, NICU mungkin satu-satunya lingkungan yang cocok untuk perawatan isolasi neonatus. Penentuan tentang penempatan harus dilakukan di tingkat faskes. Mother/Neonatal contact • Bonding attachment ibu dan neonatus memiliki banyak manfaat. Perawatan bayi baru lahir yang sehat dan cukup bulan di RS dengan “rooming-in.” • Evidence based saat ini menunjukkan risiko neonatus tertular SARS-CoV-2 dari ibunya rendah. • Data penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan risiko infeksi SARS-CoV-2 pada neonatus apakah neonatus dirawat di ruangan terpisah atau tetap di kamar ibu. • Namun, ada potensi risiko penularan SARS-CoV-2 ke neonatus melalui kontak sekresi pernapasan dari ibu, pengasuh, atau orang lain yang terinfeksi SARS- CoV-2, termasuk individu dg suspek. • Semua pemberi asuhan pd neonates harus mempraktikkan PPI (memakai masker, mempraktikkan kebersihan tangan) sebelum dan saat merawat neonatus. • Ibu suspek/konfirmasi infeksi SARS-CoV-2 idealnya, harus mendiskusikan dg penyedia layanan apakah dia ingin neonatus dirawat di kamarnya atau di lokasi terpisah. • Diskusi ini dimulai selama perawatan prenatal dan dilanjutkan selama periode intrapartum. • Penyedia layanan kesehatan harus menghormati otonomi ibu dalam proses pengambilan keputusan. Considerations for discussions on whether a neonate should remain in the mother’s room • Ibu rooming-in dapat lebih mudah belajar dan merespons isyarat makan bayi, serta membantu memantapkan menyusui. • Menyusui mengurangi morbiditas & mortalitas. • Ibu yang menyusui harus mengenakan masker dan mempraktikkan kebersihan tangan • Ikatan ibu-bayi difasilitasi dng rooming-in. • Rooming-in mempromosikan FCC & pendidikan orang tua tentang perawatan bayi baru lahir dan praktik PPI. Ibu suspek/konfirmasi SARS-CoV-2 tidak boleh dianggap memiliki potensi risiko penularan virus kepada bayinya jika telah memenuhi kriteria penghentian isolasi dan tindakan pencegahan: • Setidaknya 10 hari sejak gejala pertama kali muncul (hingga 20 hari jika mereka memiliki penyakit kritis yang lebih berat atau dengan gangguan kekebalan), dan • Setidaknya 24 jam setelah demam terakhir tanpa menggunakan antipiretik, dan • Gejala lain mereka telah membaik. Pemisahan dengan bayinya diperlukan bagi ibu yang sakit berat/ membutuhkan tingkat perawatan lebih intensif. Pemisahan untuk neonatus yang berisiko tinggi (bayi prematur, bayi dengan kondisi medis tertentu, bayi yang membutuhkan perawatan intensif). • Pemisahan untuk mengurangi risiko penularan dari ibu suspek/ dikonfirmasi kepada neonatusnya tidak diperlukan jika neonatus dinyatakan positif SARS-CoV-2. Measures to minimize risk of transmission Jika neonatus tetap rooming-in, tindakan untuk meminimalkan risiko penularan dari ibu yang diduga atau dikonfirmasi COVID-19 meliputi: • Ibu harus memakai masker dan mempraktikkan kebersihan tangan selama kontak dengan bayinya. • Pelindung wajah bayi plastik tidak direkomendasikan dan masker tidak boleh dipasang pada neonatus atau anak-anak di bawah usia 2 tahun. • Menjaga jarak fisik >6 kaki (1.8 m) antara ibu dan neonatus atau menempatkan neonatus dalam inkubator, harus dilakukan jika memungkinkan. • Jika bayi di inkubator, perhatikan pencegahan cidera pada bayi (yaitu, mengunci pintu inkubator) • Pengasuh sehat yang tidak memiliki risiko (tetap mengenakan masker, mempraktikkan kebersihan tangan), harus memberikan perawatan untuk neonatus, jika memungkinkan. Terima Kasih