VAKSIN BOOSTER

PADA IBU HAMIL

PUTRI SEKAR WIYATI
KONSULTAN OBSTETRI GINEKOLOGI SOSIAL
RSUP DR. KARIADI/FK UNDIP
POIN

Rekomendasi POGI

Rekomendasi CDC (USA)

PEDOMAN TATALAKSANA
KEMENKES EDISI 4-
JANUARI 2022
 ANALISIS SITUASI DI RSUP DR KARIADI

• PER 31 JANUARI 2022 SAMPAI DENGAN 18 FEBRUARI 2022

• 16 KASUS PERSALINAN DENGAN COVID-19
• TIDAK ADA KEMATIAN MATERNAL DAN PERINATAL
• 10 KASUS TANPA ADA KOMORBID
• 6 KASUS DENGAN KOMORBID: HIPERTENSI/PRE EKLAMPSIA, HIPERTIROID, HEPATITIS DAN DIABETES
GESTASIONAL
VAKSINASI COVID-19 PADAIBU HAMIL DAN
MENYUSUI—POGI 2021
• Semua jenis vaksin yang ada saat ini dapatdiberikan pada ibu hamil dan
menyusui (Sinovac,Sinopharm, AstraZeneca,Moderna, Pfizer, J&J /Janssen).
• Ibu hamil yang mendapat vaksinasi diutamakan kelompok sebagai berikut:
• Tenaga kesehatan
• Risiko tinggi
• Usia diatas 35 tahun
• Disertai komorbid (contoh:hipertensi, DM, penyakit jantung,penyakit ginjal,
penyakitautoimun)
• Obese (BMI diatas 30)
• Risiko rendah: dapat dilakukan vaksinasi COVID-19 setelahkonseling.
• Pemberian vaksinasi dosis pertama dianjurkan untuk diberikan diatas
12 minggu dan diharapkan paling lambat usia kehamilan 33 minggu,
sehubungan dengan periode kritikal organogenesis trimester 1 dan
guna memberikan perlindunganpada akhir trimester 2 dan 3.

• Vaksinasi covid-19 pada ibu hamil hanya dapat dilakukan dengan

pengawasan dokter.

• Pasca penyuntikan vaksinasi covid-19 harus dilakukan pemantauan

dan pencatatan oleh tim yang ditunjuk.
• Bagi ibu yang telah mendapat suntikan vaksinasi COVID-19 kemudian
diketahui hamil, tetap dapat dijadwalkan untukmengikuti penyuntikan
dosis ke-2 (usia kehamilan lebih dari 12 minggu).

• Tidak dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan tes kehamilan sebelum

dilakukan vaksinasi covid-19

• Vaksinasi COVID-19 dapat diberikanpada pasangan yang sedang

merencanakan kehamilan.

• JENIS VAKSIN REKOMENDASI KEMENKES: PFIZER, MODERNA DAN

SINOVAC
 REKOMENDASI POGI
VAKSIN BOOSTER PADA IBU HAMIL
2022
• Terkait dengan vaksinasi COVID-19 untuk ibu hamil, POKJA ISR PP POGI memberikan
rekomendasi untuk melakukan booster vaksinasi COVID-19 (vaksinasi ketiga).
• Adapun dasar pemberian booster vaksinasi COVID-19 berdasarkan rekomendasi yang telah
dikeluarkan oleh:
• The american college of obstetricians and gynecologists (ACOG, 2021) ACOG merekomendasikan
bahwa ibu hamil dan ibu postpartum sampai enam minggu dapat menerima booster vaksinasi COVID-
19 dengan jenis vaksin yang tidak harus sama dengan vaksin inisial. Hal ini juga berlaku pada ibu hamil
yang telah menerima vaksinasi COVID-19 lengkap sebanyak dua dosis sebelum hamil.
 REKOMENDASI POGI
VAKSIN BOOSTER 2022--LANJUTAN
• Australian government department of health (2022) ibu hamil dengan immunocompromise berat sebaiknya
menerima dosis ketiga vaksinasi COVID-19. Dosis keempat pada saat ini tidak direkomendasikan. Interval
yang baik yakni empat bulan setelah dosis kedua.
• Australian technical advisory group on immunisation (ATAGI, 2021) ATAGI merekomendasikan, ibu hamil yang
telah mendapatkan dua dosis vaksinasi COVID19, maka sebaiknya melakukan dosis ketiga yaitu empat bulan
setelah dosis kedua.
• Royal college of obstetricians and gynaecologists (RCOG, 2021) RCOG merekomendasikan bahwa ibu hamil
sebaiknya menerima dosis ketiga vaksin COVID19. Interval yang baik adalah tiga bulan (91 hari) setelah
dosis kedua.
• Kementerian kesehatan RI kemenkes RI merekomendasikan booster vaksinasi COVID-19 untuk populasi umum
dapat diberikan pada enam bulan setelah dosis kedua.
 The american college of obstetricians and gynecologists. COVID-19 vaccines and
pregnancy: conversation guide. 2021 nov. Available from: COVID-19 vaccines and
pregnancy: conversation guide for clinicians | ACOG

• Tidak terbukti adanya efek samping maternal atau fetal yang disebabkan oleh vaksin COVID.
• Nyeri pada lokasi injeksi dan efek sistemik (contoh: nyeri lokasi injeksi, demam, nyeri otot, nyeri
sendi, lemas, dll) tetap dapat terjadi.
• Asetaminofen dapat digunakan pada ibu hamil yang mengalami gejala-gejala tersebut
 REKOMENDASI PEMBERIAN BOOSTER VAKSINASI COVID-19 PADA IBU HAMIL MINIMAL
EMPAT BULAN SETELAH MENDAPATKAN VAKSINASI COVID-19 DOSIS KEDUA, DISARANKAN
MENGGUNAKAN JENIS VAKSIN DENGAN PLATFORM YANG BERBEDA SESUAI DENGAN
REKOMENDASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI
MENGAPA PERLU VAKSIN COVID-19?
 SAFETY AND EFFECTIVENESS OF COVID-19
VACCINATION DURING PREGNANCY

EVIDENCE ABOUT THE SAFETY AND EFFECTIVENESS OF COVID-19 VACCINATION

DURING PREGNANCY, ALTHOUGH LIMITED, HAS BEEN GROWING.
IT SUGGESTS THAT THE BENEFITS OF RECEIVING A COVID-19 VACCINE OUTWEIGH ANY
KNOWN OR POTENTIAL RISKS OF VACCINATION DURING PREGNANCY
• COVID-19 VACCINES DO NOT CAUSE COVID-19 INFECTION, INCLUDING IN
PEOPLE WHO ARE PREGNANT OR THEIR BABIES. NONE OF THE COVID-19
VACCINES CONTAIN LIVE VIRUS AND CANNOT MAKE ANYONE SICK WITH COVID-19,
INCLUDING PEOPLE WHO ARE PREGNANT OR THEIR BABIES.
• EARLY DATA ON THE SAFETY OF RECEIVING AN MRNA COVID-19 VACCINE (MODERNA OR PFIZER-BIONTECH)
DURING PREGNANCY ARE REASSURING.
• EARLY DATA FROM THREE SAFETY MONITORING SYSTEMS DID NOT FIND ANY SAFETY CONCERNS FOR PEOPLE
WHO RECEIVED AN MRNA COVID-19 VACCINE LATE IN PREGNANCY OR FOR THEIR BABIES.
• SCIENTISTS HAVE NOT FOUND AN INCREASED RISK FOR MISCARRIAGE AMONG PEOPLE WHO RECEIVED AN
MRNA COVID-19 VACCINE JUST BEFORE AND DURING EARLY PREGNANCY (BEFORE 20 WEEKS OF
PREGNANCY).
• THE MONITORING OF COVID-19 VACCINATION DURING PREGNANCY IS ONGOING. CDC WILL CONTINUE TO
FOLLOW PEOPLE VACCINATED DURING ALL TRIMESTERS OF PREGNANCY TO BETTER UNDERSTAND EFFECTS ON
PREGNANCY AND BABIES.
• EARLY DATA SUGGEST RECEIVING AN MRNA COVID-19 VACCINE DURING PREGNANCY REDUCES THE RISK FOR
INFECTION. RECENT STUDIES FROM ISRAEL COMPARED PEOPLE WHO WERE PREGNANT AND RECEIVED AN
MRNA COVID-19 VACCINE WITH PEOPLE WHO DID NOT. SCIENTISTS FOUND THAT VACCINATION LOWERED
THE RISK OF INFECTION FROM THE VIRUS THAT CAUSES COVID-19.4,5
• VACCINATION DURING PREGNANCY BUILDS ANTIBODIES THAT MIGHT PROTECT THE BABY. WHEN PEOPLE
RECEIVE AN MRNA COVID-19 VACCINE DURING PREGNANCY, THEIR BODIES BUILD ANTIBODIES AGAINST
COVID-19, SIMILAR TO PEOPLE WHO ARE NOT PREGNANT. ANTIBODIES MADE AFTER A PREGNANT PERSON
RECEIVED AN MRNA COVID-19 VACCINE WERE FOUND IN UMBILICAL CORD BLOOD. THIS MEANS COVID-19
VACCINATION DURING PREGNANCY MIGHT HELP PROTECT BABIES AGAINST COVID-19. MORE DATA ARE
NEEDED TO DETERMINE HOW THESE ANTIBODIES, SIMILAR TO THOSE PRODUCED WITH OTHER VACCINES, MAY
PROVIDE PROTECTION TO THE BABY.6
• NO SAFETY CONCERNS WERE FOUND IN ANIMAL STUDIES. STUDIES IN ANIMALS RECEIVING A
MODERNA, PFIZER-BIONTECH, OR JOHNSON & JOHNSON’S JANSSEN(J&J/JANSSEN) COVID-19
VACCINE BEFORE OR DURING PREGNANCY FOUND NO SAFETY CONCERNS IN PREGNANT ANIMALS
OR THEIR BABIES.
• NO ADVERSE PREGNANCY-RELATED OUTCOMES OCCURRED IN PREVIOUS CLINICAL TRIALS THAT
USED THE SAME VACCINE PLATFORM AS THE J&J/JANSSEN COVID-19 VACCINE. VACCINES THAT
USE THE SAME VIRAL VECTOR AS THE J&J/JANSSEN COVID-19 VACCINE HAVE BEEN GIVEN TO
PEOPLE IN ALL TRIMESTERS OF PREGNANCY, INCLUDING IN A LARGE-SCALE EBOLA VACCINATION
TRIAL. NO ADVERSE PREGNANCY-RELATED OUTCOMES, INCLUDING ADVERSE OUTCOMES
AFFECTING THE BABY, WERE ASSOCIATED WITH VACCINATION IN THESE TRIALS.
 TATA LAKSANA COVID-19 PADA NEONATUS

• Definisi kasus neonatus ditentukan oleh status definisi kasusmaternal.

• Pasca terminasi kehamilan, status definisi kasus Maternal sudah harus dapat ditentukan non-covid19, tersangka
atau terkonfirmasi COVID-19 (hasil pemeriksaan antigen virus SARS-CoV-2 yaitu RT-PCR)
• Neonatus tanpa gejala lahir dari ibu tersangka/terkonfirmasi COVID-19: skrining dengan pemeriksaan
pembuktian virus Sars-cov-2 dengan apus nasofaring harus dilakukan segera, Idealnya dua kali dengan interval
minimal 24 jam. Diagnosis COVID-19 dapat disingkirkan bila didapatkan hasil apus nasofaring tersebut negatif
dua kali pemeriksaan berturut Turut.
• Neonatus bergejala, pemeriksaan laboratorium dan pencitraan selain untuk pembuktian COVID-19 juga untuk
diagnosis penyakit utamanya. Neonatus dinyatakan tidak menderita COVID-19 bila hasil apus nasofaring tersebut
negatif dua kali pemeriksaan berturut turut
 TATALAKSANA PASCA PERSALINAN PADA NEONATUS

• Penundaan pemotongan tali pusat berdasarkan pedoman Kementerian kesehatan republik indonesia, bayi
baru lahir dari ibu tersangka atau terkonfirmasi COVID-19 tidak dilakukan.
• INISIASI MENYUSU DINI → Diskusikan dengan orang tua mengenai keuntungan dan kerugian IMD,
serta cara penularan virus COVID-19. IMD dilakukan atas keputusan bersama dengan orang tua

• IMD dapat dilakukan bila status ibu adalah kontak erat atau kasus suspek, dan dapat dipertimbangkan
pada ibu dengan status kasus konfirmasi (simtomatik ringan /asimtomatik), DAN klinis ibu maupun bayi
baru lahir dinyatakan stabil.
 RAWAT GABUNG

• Bayi sehat dari ibu kasus suspek dapat dirawat gabung dan menyusu langsung dengan mematuhi protocol
pencegahan secara tepat.
• Bayi dari ibu kasus konfirmasi atau kasus probable dilakukan perawatan bayi di ruang isolasi khusus
terpisah dari ibunya (tidak rawat gabung).

• Rawat gabung tidak dianjurkan:

- bila ruang rawat gabung berupa ruangan/bangsal bersama pasien lain.
- Ibu sakit berat sehingga tidak dapat merawat bayinya.
TERIMAKASIH