Anda di halaman 1dari 6

Ibu Hamil Bisa Divaksin Covid-19

Kategori : BeritaRabu, 25 Agustus 2021

Flyer Vaksinasi Bagi Ibu Hamil

(Banda Aceh, 25/08) -- Upaya memperluas sasaran vaksin Covid-19 terus dilakukan pemerintah.

Setelah pemberian vaksin Covid-19 kepada anak-anak usia 12-17 tahun, pemerintah juga memberikan lampu hijau pemberian vaksin Covid-19 kepada
ibu hamil.

Kendati demikian, tidak semua ibu hamil bisa mengikuti program vaksinasi Covid-19.

Ada persyaratan tertentu bagi ibu hamil yang ingin mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Kepastian pemberian vaksin Covid-19 bagi ibu hamil tersebut tertuang dalam Surat Edaran Kemenkes Nomor HK.02.01/I/2007/2021 tentang Vaksinasi
Covid-19 bagi Ibu Hamil dan Penyesuaian Skrining dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.

Aturan tersebut berlaku secara nasional mulai 3 Agustus 2021.

Terkait dengan pelaksanaannya, dapat dilakukan di fasilitas kesehatan manapun.

Adapun vaksin yang bisa digunakan ada 3 merek, yaitu CoronaVac (Sinovac), Pfizer, dan Moderna.

Tidak bisa memilih

Pemberian vaksin Covid-19 kepada ibu hamil tergantung dari ketersediaan vaksin, sehingga masyarakat tidak bisa memilih merek tertentu dalam
pemberian vaksin tersebut.
Tapi untuk alokasi vaksinnya menyesuaikan perhitungan dari dinkes masing-masing.

Dalam SE Kemenkes disebutkan, keputusan diperbolehkannya vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil diambil setelah melihat kasus Covid-19 terhadap ibu
hamil meningkat di kota besar dalam keadaan berat (severe case), khususnya ibu hamil dengan kondisi media tertentu.

"Upaya pemberian vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil tersebut juga telah direkomendasikan oleh Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI),"
demikian bunyi SE tersebut.

Adapun prosedur pelaksanaan vaksinasi pada ibu hamil tak jauh berbeda dari vaksinasi yang biasa dilakukan.

Sebelum divaksinasi, ibu hamil akan melewati tahapan skrining seperti pengecekan suhu tubuh, tekanan darah, hingga ditanya soal riwayat penyakit.

Kemudian, pemberian dosis pertama vaksinasi dimulai pada trimester kedua kehamilan dan untuk pemberian dosis kedua dilakukan sesuai dengan
interval dari jenis vaksin.

Syarat Vaksinasi Pada Ibu Hamil :

1. Ibu hamil dengan usia kehamilan trimester 2 (13-28 minggu) dan trimester ketiga (29 sampai dengan aterm).

2. Ibu hamil yang memiliki tekanan darah di atas 140/90 mmHg tidak dianjurkan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 dan dirujuk ke RS.

3. Ibu hamil yang memiliki gejala seperti kaki bengkak, sakit kepala, nyeri ulu hati, dan pandangan kabur akan ditinjau ulang untuk menerima vaksinasi
dan dirujuk ke RS.

4. Jika mempunyai penyakit jantung, asma, DM, penyakit paru, HIV, hipertiroid, ginjal kronik, dan penyakit hati harus dalam kondisi terkontrol.

5. Jika mengidap penyakit autoimun harus dalam kondisi terkontrol dan dapat persetujuan dokter.
6. Jika memiliki riwayat alergi berat harus mendapatkan pemantauan khusus, apalagi setelah mendapatkan vaksinasi untuk mengantisipasi munculnya
efek samping.

Pemberian vaksinasi untuk ibu hamil saat ini masih diprioritaskan didaerah dengan tingkat penularan tinggi Covid-19. Di kota Banda Aceh sendiri,
pemerintah Aceh melalui Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) akan membuka layanan vaksinasi untuk ibu hamil mulai Kamis, 26 Agustus mendatang, di
Rumah itu yang berlokasi di depan Lapangan Blang Padang Banda Aceh.

Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.

Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi.
Usia Kehamilan yang Aman Dapat Vaksin Covid-19 Menurut Dokter
tim | CNN Indonesia
Senin, 05 Jul 2021 14:49 WIB
Bagikan :
POGI merekomendasikan pemerintah agar mulai memperluas sasaran vaksinasi Covid-19 kepada ibu hamil, serta mengungkapkan kondisi yang aman untuk terima vaksin.
(Pexels/Pixabay)

Jakarta, CNN Indonesia -- Ibu hamil termasuk kelompok yang rentan terpapar virus Covid-19. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) pun
merekomendasikan kepada pemerintah agar mulai memperluas sasaran vaksinasi Covid-19 kepada ibu hamil.
Pasalnya, sejumlah daerah mulai melaporkan peningkatan angka kasus ibu hamil yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala yang lebih buruk.

"Kami sebagai organisasi profesi, mengacu pada data studi dan analogi pada vaksin, merekomendasikan vaksin Covid-19 pada ibu hamil di bawah pengawasan dokter,"
kata Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat POGI, Budi Wiweko dalam acara daring pada Jumat (2/7).

"Boleh atau tidaknya, kami menunggu dari pemerintah," tambahnya.

Pilihan Redaksi
Dokter Rekomendasikan Ibu Hamil Dapat Vaksin Covid-19
Daftar Vitamin untuk Pasien Covid-19 yang Direkomendasikan
7 Makanan yang Kaya Kandungan Vitamin D
POGI menyarankan pemberian vaksinasi pada ibu hamil diperluas khususnya pada kelompok dengan kriteria risiko tinggi seperti berusia 35 tahun ke atas, memiliki indeks
massa tubuh (BMI) di atas 40, serta memiliki komorbid diabetes dan hipertensi.

Budi atau kerap disapa Prof Iko juga menyampaikan bahwa pemberian vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil juga dapat memberi perlindungan terhadap janin yang dikandung.
PlayUnmute
Loaded: 0.20%
Fullscreen

"Secara teori, antibodi yang dihasilkan ibu bisa ditransmisikan plasenta ke janin," katanya seraya memaparkan kondisi serta usia kehamilan yang dapat menerima vaksinasi
Covid-19.

Selain itu, POGI mengungkapkan pemberian vaksinasi pada ibu hamil setidaknya diberikan pada saat usia kehamilan mencapai 33 minggu sehingga efek perlindungan dan
pembentukan antibodi terhadap virus SARS-CoV-2 dapat dirasakan oleh janin.

Sementara untuk pemberian vaksinasi pada ibu hamil disarankan paling cepat dilakukan ketika kandungan berusia 12 minggu.

Hal itu dimaksudkan untuk menghindari risiko pada proses organogenesis atau proses pembentukan organ- organ tubuh pada janin.

"Kami sarankan pemberian vaksin dilakukan di atas kehamilan 12 minggu, hal itu bertujuan menghindari masalah pada proses organogenesis meski hingga saat ini
penelitian menunjukkan tidak ada masalah pembentukan organ pada kelahiran bayi setelah ibu divaksin," katanya.

Sementara, terkait dosis dan jenis yang diberikan, menurut Prof Iko pemberiannya sama saja seperti pada kelompok penerima vaksin yang lain. Begitu juga dengan
penanganan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

"Berdasarkan studi di Inggris pada Maret 2021, KIPI antara ibu hamil paling banyak sakit atau nyeri di lokasi injeksi, dan [saat ada KIPI lain] obat-obatan analgetik banyak
yang aman untuk ibu hamil seperti paracetamol," katanya.

Berdasarkan catatan Pokja Infeksi Saluran Reproduksi POGI dan beberapa cabang POGI, tercatat ada 536 kasus ibu hamil yang terinfeksi virus corona penyebab Covid-19
selama rentang April 2020 hingga April 2021.

"Pasien Covid-19 dengan usia kehamilan di atas 37 minggu sebanyak 72 persen," ujar Prof Iko, dalam keterangan sebelumnya.

Selain itu, banyaknya mutasi virus SARS-CoV-2 yang masuk ke Indonesia juga menjadi pertimbangan POGI untuk mendesak pemerintah dalam memperluas sasaran
vaksinasi kepada ibu hamil. Budi menyebut, perlindungan dan kepastian kesehatan terhadap ibu hamil juga perlu menjadi prioritas pemerintah.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat dalam pernyataannya, kata Prof Iko, pernah bicara soal pentingnya memprioritaskan ibu hamil dalam
penanganan Covid-19. CDC menyebut, ibu hamil yang terinfeksi akan mengalami gejala yang lebih berat dibandingkan ibu yang tidak hamil. Ibu hamil akan membutuhkan
perawatan intensif di rumah sakit, ventilator, dan alat bantu medis lainnya.

"Terutama varian delta yang menyebabkan populasi ibu hamil menjadi lebih rentan dan lebih cepat mengalami perburukan dan kematian," ungkapnya.

Kendati demikian, Prof Iko mengatakan bahwa hingga saat ini, belum ada data ilmiah yang mencatat efektivitas maupun potensi bahaya terkait pemberian vaksin Covid-19
pada kelompok ibu hamil. Secara teoritis, lanjutnya, kehamilan seharusnya tidak mengubah efikasi atau kemanjuran vaksin.

Sebelumnya, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes No. HK. 02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019, pemerintah menyatakan bahwa ada beberapa kondisi yang tidak bisa menerima suntikan
vaksin Covid-19, salah satunya adalah ibu hamil.

Baca artikel CNN Indonesia "Usia Kehamilan yang Aman Dapat Vaksin Covid-19 Menurut Dokter" selengkapnya di
sini: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210702103807-255-662179/usia-kehamilan-yang-aman-dapat-vaksin-covid-19-menurut-dokter.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Anda mungkin juga menyukai