Anda di halaman 1dari 3

Respectful Midwifery care During the Covid – 19 Pandemic

Resfectful midwifery care atau yang sering disebut RMC telah direkomendasikan WHO sejak
februari 2018. Resfectful midwifery care ini merupakan Asuhan maternitas yang penuh hormat
- yang mengacu pada asuhan yang diatur dan diberikan kepada semua wanita dengan cara
menjaga martabat, privasi dan kerahasiaan mereka, memastikan kebebasan dari bahaya dan
penganiayaan, dan memungkinkan pilihan yang diinformasikan serta dukungan terus menerus
selama kehamilan dan persalinan. Dalam masa pandemic covid – 19 ini tentunya akan
memicu kondisi stress yang akan mempengaruhi kesehatan ibu dan bayinya. Dalam kondisi
seperti ini tentunya ibu memerlukan suatu “Respectful Midwifery care During the Covid – 19
Pandemic”. Konsep dasar resfectful midwifery care during the covid – 19 pandemic tidak jauh
berbeda dengan pada saat sebelum terjadinya pandemic.
Adapun konsep dasar dari asuhan ini menekankan pada :
1. Menjaga martabat, privasi dan kerahasiaan ibu
2. Memastikan ibu bebas dari bahaya penganiayaan
3. Memberikan informasi dan dukungan terus menerus selama proses persalinan.

1. Menjaga martabat, privasi dan kerahasiaan ibu


Semua pasien yang datang baik rujukan maupun datang sendiri harus dijaga
martabat, privasi dan kerahasiaan ibu. Pasien dijaga privasinya dengan dilakukan
pemeriksaan secara tertutup dan dihargai pendapat yang dikemukakan oleh ibu.
Berusaha memfasilitasi pelayanan yang di inginkan oleh ibu
2. Memastikan ibu bebas dari bahaya penganiayaan
Memastikan ibu bebas dari bahaya penganiayaan atau ketidaknyamanan ,
penganiayaan yang dimaksudkan disini bukan hanya penganiayaan fisik melainkan
penganiayaan verbal. Adapun tindakan – tindakan yang harus dihindari untuk
memastikan ibu bebas dari bahaya penganiayaan: tindakan menakut – nakuti ibu,
pembicaraan yang merendahkan ibu, ataupun melakukan suatu prosedur tanpa
persetujuan klien.
3. Memberikan informasi dan dukungan terus menerus selama proses persalinan.
Menjadi seorang pasien yang terkonfirmasi ataupun probable covid – 19 tentunya
akan membuat suatu kepanikan, kebingungan akan kondisi kesehatannya, apalagi
pasien tersebut dalam kondisi hamil terlebih lagi menjelang proses persalinannya.
Kebanyakan pasien yang kami terima di rs ini masuk dalam kondisi ini sehingga
berpengaruh terhadap kondisi bayinya. Dalam hal ini pasien memerlukan
pendampingan dan selalu diberikan informasi mengenai prosedur atau tindakan yang
akan dilakukan, sehingga pasien paham terhadap rposedur yang akan dilakukan.

Pelayan yang dilakukan di RS unud selama pandemic COVID – 19 dalam rangka menerapkan
Resfectful midwifery care adalah :
1. Penerimaan pasien
Penerimaan diawali dengan petugas bersiap menggunakan APD sebelum menemui
pasien. Dalam proses peneriman pasien kami melakukan triage pasien terlebih dahulu
di IGD ponek yang dilakukan di ruang yang tertutup sehingga privasi dan kerahasiaan
ibu terjaga. Disini dilakukan pemilahan pasien yang terkonfirmasi ataupun probable,
memilah pasien yang memerlukan tindakan segera dan konservatif. Tentunya
pengambilan keputusan berada di tangan DPJP. Semua hasil pemeriksaan yang kami
dapatkan akan dilapor kepada DPJP. Untuk pasien yang terkonfirmasi dan probable
tentunya akan menempati ruang perawatan yang berbeda di ruang perawatan isolasi.
Untuk pasien yang memerlukan tindakan segera akan dipersiapkan sesuai kebutuhan
pasien apakah itu prose persalinan SC ataupun persalinan normal. Yangmana semua
proses ini sebelumnya dijelaskan terlebih dahulu kepada pasien dan suami kemudian
diminta untuk menandatangi informed consent setelah mengerti dengan prosedur
yang telah dijelaskan. Dijelaskan juga diawal bahwa Untuk mengurangi risiko transmisi
virus dari ibu ke bayi, harus disiapkan fasilitas untuk perawatan terpisah pada ibu yang
telah terkonfirmasi COVID-19 atau PDP dari bayinya sampai batas risiko transmisi
sudah dilewati, sehingga nanti ibu dan bayi tidak dapat dilakukan rawat gabung baik
untuk ibu yang probable maupun yang confirm.
2. Prosedur tindakan
Menjalani prosedur tindakan di rumah sakit rujukan covid tentunya membuat ibu panik
dan takut. Hal yang kami lakukan disini adalah selalu memberikan pendampingan
pada ibu. Memberikan informasi – informasi kepada ibu agar ibu tenang dan
memotivasi ibu bahwa ibu mampu melalui prosedur tindakan ini.
3. Pemulihan pasca tindakan
Untuk pemulihan pasca tindakan yang dilakukan di ruang isolasi, ibu sebelumnya
telah diberikan penjelasan tentang hal – hal yang harus diperhatikan ataupun tanda –
tanda bahaya pasca tindakan sehingga jika mengalami hal tersebut dapat
menghubungi petugas. Dalam proses pemulihan ibu akan berpisah dengan bayinya
karena bayi akan dirawat di ruang isolasi terpisah dengan ibu. Adapuun hal yang kami
lakukan dengan memberikan rekaman video bayinya setiap pagi atau kapan pun ibu
mengingikan untuk berkomunikasi dengan bayinya kami fasilitasi melalui video.
4. Pendampingan selama masa konservatif di ruang isolasi
Untuk ibu yang memerlukan perawatan maternal selama proses perawatan di ruang
isolasi, akan dilakukan pemeriksaan ke ruang isolasi oleh bidan. Disana akan
dimonitor kesejahteraan ibu dan bayi yang kemudian akan dilporkan kepada dokter
DPJP. Pelayanan telemedicine juga diberlakukan dalam hal ini, sehingga jika pasien
mengalami ketidaknyamanan bisa langsung menghubungi bidan yang bertugas. Bidan
juga selalu memberikan informasi yang ditanyakan oleh pasien dan memotivasi pasien
agar semangant melalui proses penyembuhannya.

Adapun pasien hamil dan bersalin yang sudah dirawat di RSPTN selama pandemi covid
-19 :
Jenis Kasus Jumlah
Probable 11
confirmed 18
Total 29

Jenis tindakan
Jenis Tindakan Jumlah
SC 13
Partus Spontan 2
Konservatif 14
Total 29

Pelayan maternal di RS unud dilakukan secara cara kolaborasi Jika seorang wanita
dengan COVID-19 dirawat di ruang isolasi di ruang bersalin, dilakukan penanganan
tim multi-disiplin yang terkait yang meliputi dokter paru / penyakit dalam, dokter
kandungan, anestesi, bidan , dokter neonatologis dan perawat neonatal

Untuk prosedur tindakan harus dilakukan upaya untuk meminimalkan jumlah anggota
staf yang memasuki ruangan dan harus melakukan pembagian tuugas disesuaikan
dengan julamh personil yang bertugas untuk menyesuaikan dengan lamanya
penggunaan APD pada petugas.
Demikian pemaparan materi yang dapat kami berikan diakhir kata kami berharap agar
seluruh ibu hamil mampu menjaga kesehatannya dengan menerapkan pola hidup
bersih dan sehat, menjaga jarak, selalu menggunakan masker dan selalu melakukan
cuci tangan sehingga terhindar dari terpaparnya virus COVID – 19
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai