Kehamilan dan persalinan merupakan proses fisiologis dalam siklus hidup seorang
wanita, namun bukan berarti tanpa resiko. Suatu kehamilan dan persalinan selalu mempunyai
resiko,besar atau kecil resiko ini tergantung darikekuatan fisik dari masing-masing wanita.
Resiko ini kemungkinan teradi komplikasi dalam persalinan. Komplikasi ini dapat ringan
atau pun berat yang menyebabkan kematian, kesakitan, dan cacat pada ibu atau bayi. Di masa
sekarang ini seperti yang kita tahu memasuki fase new normal setelah mewabah virus covid
19 yang sudah mendunia, banyak korban yang telah terjangkit virus ini. Di berbagai belahan
dunia diterapkan adanya social distancing yang bertujuan untuk mengurangi penyebaran
virus covid 19 tersebut dengan cara masyarakat berdiam dirumah tidak boleh keluar kecuali
keperluan yang sangat mendesak. Di fase new normal ini sudah bleh keluar rumah dengan
syarat menggunakan masker dan tetap jaga jarak tak lupa mencuci tangan.
Peran kebidanan di era new normal ini sangan penting dan tak bisa desepelekan.
Merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia selain berdampak terhadap perekonomian,
pendidikan dan sosial masyarakat, juga berdampak terhadap kesehatan salah satunya yaitu
berdampak pada pelayanan kesehatan reproduksi perempuan. Pelayanan kesehatan
reproduksi bagi perempuan adalah bentuk keharusan atau tidak bisa ditunda. Adapun
pelayanan itu di antaranya pelayanan pada Ibu hamil, bersalin, Nifas dan pelayanan Keluarga
Berencana (KB). Banyak perempuan yang harus diberi tahu pentingnya menjaga organ
reproduksi. Seperti ibu hamil yang wajib memeriksa kandungannya untuk mengetahui
perkembangan janin nya apakah ada kelainan yang terjadi, namun pada era new normal ini
pemeriksaan dilakukan dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan demi menjaga
keselamatan.
Edukasi penting untuk ibu Hamil , bersalin ,nifas , bayi baru lahir ibu
menyusui :
1. Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sedikitnya selama 20 detik (cara
cuci tangan yang benar pada buku KIA hal. 28).
2. Gunakan hand sanitizer berbasis alkohol yang setidaknya mengandung alkohol 70%,
jika air dan sabun tidak tersedia
3. Cuci tangan terutama setelah Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK),
dan sebelum makan (Buku KIA hal 28 ).
4. Khusus untuk ibu nifas, selalu cuci tangan setiap kali sebelum dan sesudah memegang
bayi dan sebelum menyusui
5. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.
6. Sebisa mungkin hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
7. Gunakan masker medis saat sakit. Tetap tinggal di rumah saat sakit atau segera ke
fasilitas kesehatan yang sesuai, jangan banyak beraktivitas di luar.
8. Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tissue. Buang tissue pada
tempat yang telah ditentukan. Bila tidak ada tissue, lakukan batuk sesuai etika batuk.
9. Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang sering
disentuh.
10. Menggunakan masker medis adalah salah satu cara pencegahan penularan penyakit
saluran napas, termasuk infeksi Covid -19.
1. Pastikan gerak janin diawali usia kehamilan 20 minggu dan setelah usia kehamilan
28 minggu hitung gerakan janin (minimal 10 gerakan per 2 jam)
2. Ibu hamil diharapkan senantiasa menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan
bergizi seimbang, menjaga kebersihan diri dan tetap mempraktikan aktivitas fisik
berupa senam ibu hamil / yoga / peregangan secara mandiri dirumah agar ibu tetap
bugar dan sehat.
3. c) Ibu hamil tetap minum tablet tambah darah sesuai dosis yang diberikan oleh
tenaga kesehatan
4. d) Kelas ibu hamil ditunda pelaksanaannya sampai kondisi bebas dari pandemik
Covid-19.
Jadi seperti itulah protokol yang diterapkan selama new normal di bidang kebidanan.
Penting untuk kita mengetahui hal yang seperti ini untuk menjaga kesehatan ibu, anak,dan
tenaga kesehatan yang menanganinya seperti bidan, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya
karena protokol yang ditetapkan sudah mencakup standar keamanan yang ada. Semoga
dengan adanya esai ini dapat mempermudah kita mengetahui info penting berkenaan
permasalahan kebidanan.