Anda di halaman 1dari 4

Lifestyle

Selengkapnya
Kesehatan Fisik

Inversio Uteri : Gejala, Penyebab, Pengobatan


Update terakhir: Mar 9, 2019 Waktu baca: 3 menit
Telah dibaca 468.087 orang

Bagikan artikel ini

Inversio uteri adalah komplikasi persalinan yang jarang terjadi


dimana rahim sebagian atau seluruhnya ikut keluar ketika plasenta
lahir. Bagian rahim bagian atas (fundus) menjadi terbalik (inversi)
mengarah ke bawah, tergantung derajatnya bagian rahim ini bisa
sampai ke mulut rahim hingga keluar dari jalan lahir.

Meskipun inversi uteri tidak sering terjadi, namun ketika itu terjadi
ada risiko tinggi kematian akibat pendarahan hebat dan shock.
Namun, bisa diobati dengan sukses ketika terdeteksi dengan cepat dan
diberi penanganan dengan tepat. Oleh sebab itu penting kiranya bagi
kita untuk mengetahui gejala, penyebab, dan langkah penanganan
pada inversio uteri ini.
Apa Penyebab inversio uteri?
Penyebab pasti dari inversio uteri tidak diketahui sepenuhnya.
Namun, faktor-faktor risiko berikut berhubungan erat:

 Persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam


 Tali pusar pendek
 Bayi lahir sebelum waktunya
 Penggunaan obat relaksan otot selama persalinan
 Rahim abnormal atau lemah
 Riwayat inversio uteri sebelumnya
 Plasenta akreta, dimana plasenta terlalu dalam tertanam di dinding
rahim
 Implantasi plasenta pada fundus uteri, di mana plasenta melekat di
bagian paling atas dari rahim

Juga, menarik terlalu keras pada tali pusat saat melahirkan plasenta
dapat menyebabkan inversio uteri. Oleh sebab itu tali pusat tidak
boleh ditarik, cukup ditegangkan saja.

Setelah bayi lahir, normalnya plasenta akan terlepas dengan sendiri


dari perlekatannya dengan dinding rahim, rata-rata 10-15 menit
setelah bayi lahir. Namun dalam beberapa kasus plasenta tak lepas-
lepas, bahkan dalam waktu 30 menit setelah melahirkan, maka
diperlukan tindakan untuk melepaskan plasenta oleh dokter atau
bidan, tindakan ini disebut dengan manual plasenta. Tindakan ini
dilakukan dengan cara memasukkan tangan penolong ke dalam lahir
melalui jalan lahir, kemudian jari-jemari mencari letak plasenta dan
mengikis dari tepi perlekatan hingga terlepas seluruhnya.
Apa Tanda-Tanda Inversio Uteri?
Seorang dokter biasanya dapat mendiagnosis inversio uteri dengan
mudah, yaitu dengan memperhatikan setiap tanda-tanda dan gejala
pada pasien yang meliputi:

 Keluarnya bagian rahim yang menonjol dari vagina


 Setelah melakukan pemeriksaan, rahim tidak berada ditempatnya
 Pendarahan dari jalan lahir, pasien kehilangan cukup banyak darah
sehingga tekanan darah cepat turun.

Adapun gejala inversio uteri akibat kehilangan banyak darah antara


lain:

 Pengilahatan kunang-kunang
 Pusing
 Kedinginan
 Kelelahan
 Sesak napas

Dari pemeriksaan yang dilakukan, dokter akan mengelompokkan


inversio uteri ke dalam klasifikasi sebagai berikut berdasarkan
keparahannya:

 inversi tidak lengkap, di mana bagian atas rahim telah jatuh terbalik,
namun tidak satupun dari bagian rahim yang mencapai leher rahim
(serviks)
 inversi lengkap, di mana bagian rahim telah mencapai serviks
 inversi prolaps, di mana bagian atas rahim terlihat keluar dari vagina
 inversi total, di mana rahim dan vagina sama-sama terdorong ke luar
Penanganan Inversio Uteri
Ini merupakan kondisi gawat darurat yang harus segera mendapatkan
penanganan. Dokter akan mendorong bagian atas rahim yang terbalik
atau yang ke luar kembali ke atas melalui jalan lahir dengan kepalan
tangan. Untuk lancarnya proses ini mungkin diperlukan anestesi
umum, seperti halotan (Fluothane) gas, atau obat-obatan seperti
magnesium sulfat, nitrogliserin , atau terbutaline.

Anda mungkin juga menyukai