Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Steroid topikal merupakan obat yang paling banyak dipergunakan

dalam dermatoterapi terutama karena manfaatnya yang paling utama sebagai antiinflamasi

dan antimitosis dalam proses peradangan pada kulit. Mekanisme steroid topikal dalam

dermatoterapi bersifat paliatif atau mempermudah penyembuhan alamiah dari proses

peradangan. Jadi steroid tidak bersifat menyembuhkan penyakit kulit (Steroid do not cure any

of the skin disorder) jadi dalam terapi juga harus dicarI penyebab utamanya dan segera

mungkin diatasi untuk mempercepat proses penyembuhan dari penyakit (Gorani dan Oriani,

2002).

Steroid topikal dapat menimbulkan efek samping yang cukup serius jika digunakan

tidak dalam proses terapi yang benar antara lain jika digunakan dalam jangka waktu yang

lama dan dosisnya berlebihan.

Penyakit jamur kulit atau dermatomikosis adalah penyakit pada kulit, kuku, rambut

dan mukosa yang disebabkan infeksi jamur. Pada umumnya golongan penyakit ini dibagi atas

infeksi superfisial, infeksi kutan, dan infeksi subkutan

Tinea incognito merupakan kesalahan terapi tinea dengan menggunakan steroid

topikal sehingga menimbulkan kelainan kulit yang tidak jelas setelah mendapat terapi dengan

steroid topikal untuk jangka waktu tertentu

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1. DEFINISI

Tinea incognito adalah nama yang diberikan pada infeksi jamur saat gambaran klinis yang ada

menjadi tidak jelas dikarenakan pengobatan yang tidak tepat, yang biasanya disebabkan oleh karena
pemakaian steroid topikal pada kasus infeksi yang disebabkan oleh jamur dermatofita (Gorani dan

Oriani, 2002).

2.2. ETIOLOGI

Pada banyak kasus yang ditemukan, beberapa organisme diketahui dapat menyebabkan

terjadinya tinea incognito dalam hubungannya dengan penggunaan steroid topikal. Setelah diteliti

ditemukan bahwa Trichophyton rubrum dan Trichophyton mentagrophytes sering ditemukan pada

pemeriksaan mikroskopik sebagai koloni yang ada pada tinea incognito, karenanya infeksi jamur yang

disebabkan oleh dua spesies tersebut sering berkembang menjadi tinea incognito contohnya tinea

korporis, tinea pedis et manus, tinea unguium dan tinea cruris (Gorani dan Oriani, 2002).

Anda mungkin juga menyukai