Tugas Sik Kelompok2 Dermatitis 2c New
Tugas Sik Kelompok2 Dermatitis 2c New
ABSTRAK
Berdasarkan sebuah penelitian yang baru-baru ini dilakukan menunjukkan bahwa penderita
dermatitis yang terbanyak adalah kelompok 45-64 tahun, jenis kelamin perempuan, pekerjaan
ibu rumah tangga, lokasi tersering kaki, penyebab tersering diterjen dan karet, serta pemberian
terapi tersering ialah antihistamin dan kortikosteroid (Sunaryo dkk, 2012). Berdasarkan
penyebabnya, keadaan dermatitis mencangkup dermatitis kontak iritan, dermatitis kontak
alergik, dermatitis medikamentosa, dermatitis alimentosa, dermatitis statis dan lain sebagainya
(Ardhie, 2004). Selama 30 tahun terakhir, peningkatan prevalensi dari penyakit Atropic
Dermatitis (AD) didunia mencapai 18 % pada anak-anak dan 5 % pada orang dewasa. Selain
itu, Allergic Contact Dermatitis (ACD) terjadi sekitar 7 % dari populasi umum, diantaranya 3-
24 % pada anak-anak dan 33-64 % pada lansia (Silny dkk, 2013). Pencarian literature dilakukan
pada ProQuest dengan kata kunci yang dimasukan ke dalam database antara lain “intervention
of dermatitis”. Setelah membaca artikel dan menyeleksinyan didapatkan 21 artikel yang sesuia.
Keyword: dermatitis, intervention.
ABSTRACT
Based on a recently conducted study shows that the most dermatitis sufferers are the group of
45-64 years, the female sex, the work of housewives, the most frequent locations of the legs,
the most frequent causes of detergents and rubber, as well as the administration of the most
frequent therapies are antihistamines and corticosteroids (Sunaryo et al, 2012). Based on the
cause, the state of dermatitis includes irritant contact dermatitis, allergic contact dermatitis,
medicamentous dermatitis, alimentous dermatitis, static dermatitis and so on (Ardhie, 2004).
Over the past 30 years, the increase in the prevalence of Atropic Dermatitis (AD) disease in
the world has reached 18% in children and 5% in adults. In addition, Allergic Contact
Dermatitis (ACD) occurs around 7% of the general population, including 3-24% in children
and 33-64% in the elderly (Silny et al, 2013). Literature searches are carried out on ProQuest
with keywords entered into the database including "intervention of dermatitis". After reading
the article and selecting it, 21 articles were obtained.
Keywords: dermatitis, intervention.
2. Perbedaan
Gejala
Depresi dan
Gangguan
Tidur antara
Peserta
dengan dan
tanpa AD
Proporsi
partisipan
yang
mengalami
gangguan
tidurpada
kelompok AD
juga lebih
tinggi, yaitu
49,2%,
dibandingkan
37,7% pada
kelompok
tanpa AD (ÿ=
117.992, p <
0,001).
3. Gejala
Depresi pada
Regresi
Logistik
Multivariat
Analisis
regresi
logistik
ordinal
multivariat
dilakukan
untuk menguji
pengaruh AD
pada gejala
depresi
peserta (Tabel
3). Model 1
termasuk
diagnosis AD,
dan Model 2
termasuk usia,
tingkat
pendidikan,
gaji tahunan,
status
perkawinan,
dan BMI
sebagai
variabel
pengganggu.
4. Gangguan
Tidur dalam
Regresi
Logistik
Multivariat
Analisis
regresi
logistik
ordinal
multivariat
dilakukan
untuk
menyelidiki
efek AD pada
gangguan
tidur.
Sherman, D.W.; Walsh, S.M. INTERVENSI Pasien dengan Uji coba Kelemhan :
Promoting Comfort: A Clinician Guide DERMATITIS kanker payudara terkontrol secara tinjauan
and Evidence-Based Skin Care Plan in dapat ditawarkan acak adalah sistematis tidak
the Prevention and Management of terapi radiasi standar emas menyarankan
Radiation Dermatitis for Patients with adjuvant (RT) untuk penggunaan
Breast Cancer. Healthcare 2022, 10, setelah operasi mengidentifikasi perawatan
1496. https:// Hingga 95% dari efektivitas
pasien ini intervensi.
doi.org/10.3390/healthcare10081496 kekuatan :
mengembangkan Tinjauan
Academic Editor: Wolfgang J. C. Uter Hasil penelitian
dermatitis radiasi sistematis
Received: 29 July 2022 Accepted: 5 (RD) selama atau mensintesis menunjukkan
August 2022 Published: 9 August setelah RT. temuan yang ada bahwa pasien
2022 yang relevan yang
dengan menggunakan
pencegahan dan film penghalang
pengobatan RD, Cavilon
memberikan mengalami
tingkat bukti pruritus lebih
terbaik yang lambat
tersedia untuk dibandingkan
membuat dengan
keputusan klinis kortikosteroid
mengenai topikal. Namun,
perawatan. Karena penulis
lebih banyak yang menyimpulkan
dipelajari tentang
bahwa meskipun
RD, patofisiologi
tidak signifikan
yang mendasari
dan tingkat secara statistik
keparahan dalam keduanya
kaitannya dengan menunda
dosis pengobatan, terjadinya RD.
faktor risiko Jika RD muncul,
terkait, dan faktor disarankan agar
mediasi atau pemberian
moderator kortikosteroid
potensial, ada diberikan.
peluang untuk
menguji terapi
farmakologis,
non-farmakologis,
dan bahkan
komplementer
saat ini dan yang
baru (yaitu ,
musik, relaksasi)
untuk mencegah,
meminimalkan,
dan mengobati
RD. Dokter harus
mampu
mengkritik
literatur penelitian
dan mengevaluasi
studi untuk
menginformasikan
pengambilan
keputusan klinis
mereka dan
pengembangan
Pedoman atau
Protokol Klinis
RD berbasis bukti.
Intervensi untuk pencegahan dan perawatan tempel, area dengan risiko paparan alergen
IAD di antara orang dewasa yang lebih tua tersebut, serta menghindari paparan
dikategorikan sebagai penilaian,
terhadap alergen.
manajemen inkontinensia /manajemen
faktor penyebab, pembersihan, penerapan
REFERENSI
https://www.proquest.com/docview/2126
799493/7087AF21788749B9PQ/1?accou
ntid=25704
https://www.proquest.com/docview/2598
275081/4A49389EFC9544DFPQ/1?acco
untid=25704