Anda di halaman 1dari 34

STATUS UJIAN

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PERIODE 15 DESEMBER 2014 28 FEBRUARI 2015

Hari / Tanggal pengambilan data

: Kamis/22/ Januari 2015

Hari/Tanggal Intervensi

: Senin/26/ Januari 2015

Masalah kesehatan

: Dermatitis

Tempat pengambilan data

: RT 02/ RW 05 Kelurahan Munjul


Kecamatan Cipayung

Hari / tanggal ujian

Tempat ujian

: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Nama

: Mazen

NIM

: 0961050023

Tanda tangan

STATUS UJIAN DERMATITIS


1
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

I.PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Salah satu ruang lingkup epidemiologi ialah mempelajari faktor-faktor yang
mempengaruhi frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada manusia. Adapun masalah
kesehatan yang dipandang amat penting ialah yang menyangkut penyakit. Berbagai masalah
kesehatan yang bukan penyakit hanya akan mempunyai arti apabila ada hubungannya dengan
penyakit, jika tidak demikian maka penanggulangannya tidak terlalu diprioritaskan.
Salah satu masalah kesehatan di dunia saat ini salah satunya adalah masalah dermatitis .
Penyakit ini dapat menyebabkan hilangnya produktifitas dan menyebabkan kesakitan serta
menurunnya tingkat ekonomi. Penyakit ini cukup banyak ditemui di Negara yang mempunyai
beberapa musim.
Kata dermatitis berarti adanya inflamasi pada kulit. Ekzema merupakan bentuk khusus
dari dermatitis. Beberapa ahli menggunakan kata ekzema untuk menjelaskan inflamasi yang
dicetuskan dari dalam pada kulit. Prevalensi dari semua bentuk ekzema adalah 4,66%, termasuk
dermatitis atopik 0,69%, eczema numular 0,17%, dan dermatitis seboroik 2,32% yang
menyerang 2% hingga 5% dari penduduk.
Dermatitis adalah penyakit kulit gatal-gatal, kering, dan kemerahan. Dematitis juga dapat
didefinisikan sebagai peradangan pada kulit, baik karena kontak langsung dengan zat kimia yang
mengakibatkan iritasi, atau reaksi alergi.
Dengan kata lain, dermatitis adalah jenis alergi kulit. Selain penyebab bahan-bahan kimia,
sering kali dermatitis terjadi ketika kulit sensitive kontak langsung dengan perhiasan logam
biasanya emas dengan kadar rendah atau perhiasan perak dan kuningan.

STATUS UJIAN DERMATITIS


2
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit


yang mana kulit tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi
dimana saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Pada
beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia, namun
tidak

sedikit

pula

yang

akan

menderita

seumur

hidupnya.

Dengan

pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik


sehingga mengurangi angka kekambuhan.
Penyakit Dermatitis ini juga merupakan salah satu penyakit tersering
pada anak-anak dan dewasa di negara-negara yang sedang berkembang.
Berdasarkan penelitian kasus dermatitis ini semakin meningkat dari tahun ke
tahunnya.

a)

dermatitis dibagi dalam type :


Dermatits kontak
- Dermatitis kontak toksis akut. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh iritan primer kuat
- Dermatitis Kontak Toksis Kronik. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh iritan primer
lemah

STATUS UJIAN DERMATITIS


3
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

Dermatitis Kontak Alergi. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh alergen .

b) Dermatitis Atopik. Suatu peradangan menahun pada lapisan epidermis yang disebabkan zatzat yang bersifat alergen.
c)

Dermatitis Perioral. Suatu penyakit kulit yang ditandai adanya beruntus-beruntus merah
disekitar mulut. Penyebabnya tidak diketahui dan bisa muncul pemakaian salep
kortikosteroid diwajah untuk mengobati suatu penyakit.

d) Dermatitis Statis. Suatu peradangan menahun pada tungkai bawah yang sering meninggalkan
bekas, yang disebabkan penimbunan darah dan cairan dibawah kulit, sehingga cenderung
terjadi varises dan edema.
Dermatitis merupakan peradangan pada kulit, baik pada bagian dermis ataupun epidermis
yang disebabkan oleh beberapa zat alergen ataupun zat iritan.
Zat tersebut masuk kedalam kulit yang kemudian menyebabkan hipersensitifitas pada kulit
yang terkena tersebut. Masa inkubasi sesudah terjadi sensitisasi permulaan terhadap suatu
antigen adalah 5-12 hari, sedangkan masa reaksi setelah terkena yang berikutnya adalah 12-48
jam. Bahan iritan ataupun allergen yang masuk ke dalam kulit merusak lapisan tanduk,
denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit.
Keadaan ini akan merusak sel dermis maupun sel epidermis sehingga menimbulkan kelainan
kulit atau dermatitis.

Menurut Hendrick L Blum, terjadinya dermatitis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
Faktor penduduk :
Herediter

STATUS UJIAN DERMATITIS


4
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

Faktor
lingkungan :

Faktor
pelayanan
kesehatan :

Fisik

PENYAKIT

Biologis

KULIT

Sosio kultural

DERMATITIS

Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif

Faktor perilaku :
Sikap
Gaya hidup

1. Lingkungan
Lingkungan sangat mempengaruhi kejadian suatu penyakit. Interaksi antara penjamu, agen
dan lingkungan sangat erat kaitannya dengan kondisi penyakit seseorang. Akan tetapi, hampir
semua penyakit pada manusia berada di antara kedua ujung spektrum ini dan kedua faktor baik
intrinsik maupun ekstrinsik saling mempengaruhi secara bermakna. Faktor luar yang menjadi
pemicu utama berjangkitnya penyakit kulit seperti dermatitis ini adalah alam tropis Indonesia
yang sangat panas dan lembab. Kelembapan di Indonesia ini menurunkan komposisi air pada
STATUS UJIAN DERMATITIS
5
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

lapisan kulit ( stratum korneum) yang membuat kulit lebih permeable terhadap bahan kimia,
gesekan atau lecet, juga dapat meningkatkan permeabilitas kulit terhadap bahan kimia akibat
kerusakan lapisan kulit manusia. Ini menyuburkan semua penyakit kulit, karena badan kita lebih
sering mengeluarkan keringat.
Faktor-faktor di lingkungan yang memicu atau memperparah dermatitis, misalnya :
1)

Bahan seperti wol atau pelapis car seat

2)

Detergen, sabun, bubble baths, antiseptic

3)

Kontak dengan bulu hewan

4)

Menggunakan krim pelembab (moisturizer)(Nurul Itqiyah, 2007)


contohnya Alergen penyebab serangan asma atau pilek pada penderita atopi, antara

70-80% adalah debu yang terdapat di dalam rumah. Sebetulnya penyebabnya adalah tungau yang
berukuran 0,3 x 1,2 mm yang hidup dan berkembang biak di dalam debu rumah. Kutu atau
tungau ini disebut Dermatophagoides pteronyssinus dan banyak dijumpai kasur, bantal, guling
berisi kapuk, selimut karpet, mainan anak yang berisi kapuk, atau berbulu, perabotan rumah
tangga dan lain-lain. Pada sekitar 12% orang yang mempunyai tendensi alergi, paparan debu
akan menimbulkan rasa gatal yang amat sangat pada hidung dan tenggorokan, mata
membengkak merah dan gatal, hidung mengeluarkan cairan dan pilek, seringkali kesulitan
bernafas atau asma. Di samping debu rumah penyebabnya dapat pula serpihan kulit manusia.
Kulit manusia, terutama kulit kepala, setiap hari melepaskan serpihan kulit, umpamanya saat
menggaruk atau menggosok kulit. Jika jatuh ke sarung bantal untuk orang yang peka
menimbulkan asma, atau pilek atau bersin. Begitu pula dengan serpihan kulit binatang (anjing,
kucing, kuda, lembu, dan ternak bersayap) juga spora bermacam-macam jamur (jamur tempe,
oncom, jamur pada Air Conditioner), tepung sari tumbuh-tumbuhan. (Eliss, 2008)
Jika dermatitis terjadi setelah tersensitasi bahan tertentu, kemudian terjadi reaksi
hipersensivitas immun maka keadaanya disebut dermatitis kontak. Bahan penyebab ini meliputi
bahan kosmetika, asesoris, pakaian, sepatu, obat topikal, semen, sabun pestisida, cat dan lainlain. Macam-macam bahan iritan yaitu :

STATUS UJIAN DERMATITIS


6
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

1)

Air

Melarutkan

bahan

pengikat

air

dalam

lapisan

permukaan

kulit

sehinggamengakibatkan kekeringan (Ca, Mg, Fe, Khlor, Brom)


2)

Pembersih kulit : Sabun detergen meningkatkan PH melarutkan lemak, pewangi,


pembersih iritan

3)

Alkalis : Soda, Amonia, semen, Kapur

4)

Asam : asam asetat, oksalat, nitrat

5)

Tumbuh-tumbuhan : Kulit jeruk, bawang putih, rempah, padi, dll

6)

Iklim : panas, dingin, lembab. (Sapto Harnowo, 2001)

Bahan yang dapat mencetuskan terjadinya dermatitis adalah bahan yang tergolong
sebagai iritan. Bahan wol yang kontak langsung dengan kulit merupakan iritan utama. Bahan
nilon yang mengkilat dan beberapa akrilik mungkin dapat mengiritasi kulit, tetapi campuran
katun dan poliester biasanya tidak. Sabun dan busa yang berlebihan akan membuat kulit kering
dan banyak produk yang berparfum atau mengandung obat yang dipakai di kulit dapat
menyebabkan iritasi. Beberapa preparat ekstrak tanaman yang digunakan oleh pengobat
alternatif bisa menjadi iritan atau alergen dan karenanya riwayat penggunaan zat ini harus dicari
pada saat anamnesis. (Barnetson, 2002)

2. Perilaku
Di Indonesia diduga faktor perilaku justru menjadi faktor utama masalah kesehatan
sebagai akibat masih rendah pengetahuan kesehatan. . misalnya kebiasaan pinjam meminjam
baju/ handuk, mandi di sungai yang airnya tidak bersih.

STATUS UJIAN DERMATITIS


7
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

Selain itu masyarakat cenderung kurang memperhatikan kesehatan kulkit dibandingkan


dengan angota badan yang lain.
Proses terbentuknya sebuah perilaku yang diawali pengetahuan membutuhkan sumber
pengetahuan dan diperoleh dari pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan
atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada sasaran sehingga pengetahuan sasaran
terhadap sesuatu masalah meningkat dengan harapan sasaran dapat berperilaku sehat.
Perilaku manusia sebagian besar dengan menggunakan tangan sehingga tangan yang
dapat menjadi sumber penularan penyakit. Penyakit yang dapat ditularkan ini salah satunya
penyakit kulit. Perilaku yang tidak sehat lainnya pada orang-orang yang tidur berdesak-desakan
dalam satu tempat tidur yang terlalu padat penghuni adalah kebiasaan tidak dalam rumah karena
penyakit dapat mudah terlalu dengan cepat. Perilaku manusia yang sering saling bergantian
memakai pakaian. Kondisi tersebut mungkin terkait tingkat pendidikan yang mempengaruhi
pengetahuan masyarakat untuk berperilaku sehat.
Proses terbentuknya sebuah perilaku yang diawali pengetahuan membutuhkan sumber
pengetahuan dan diperoleh dari pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan
atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada sasaran sehingga pengetahuan sasaran
terhadap sesuatu masalah meningkat dengan harapan sasaran dapat berperilaku sehat.

3. Pelayanan Kesehatan
Bangsa Indonesia tertantang untuk menciptakan Indonesia Sehat di tahun 2010 dengan
tujuan utamanya adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang optimal, melalui terciptanya masyarakat,
bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduk hidup dengan perilaku yang sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia
(Profil Puskesmas Indonesia, 2006).
Secara umum tujuan utama dari pelayanan kesehatan masyarakat adalah preventif
(pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Meskipun
STATUS UJIAN DERMATITIS
8
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

demikian, tidak berarti bahwa pelayanan kesehatan masyarakat tidak melakukan pelayanan
kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan). Dengan demikian diharapkan dapat
memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya sendiri serta lingkungannya. Oleh karena itu, hal tersebut dapat
dimulai dari diri kita sendiri untuk memelihara dan menjaga kesehatan dengan mencegah
terjadinya resiko penyakit dan melindungi diri dari berbagai ancaman penyakit, salah satunya
adalah penyakit dermatitis. Oleh karena ruang lingkup pelayanan kesehatan masyarakat
menyangkut kepentingan rakyat banyak, maka peran pemerintah dalam pelayanan kesehatan
masyarakat mempunyai porsi yang besar dalam penanggulangan penyakit dermatitis.
Data gambaran sepuluh (10) penyakit terbanyak pada penderita rawat jalan di Rumah
Sakit Umum di Indonesia yang diperoleh dari Ditjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
tahun 2004, ditemukan jumlah kasus penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya yakni sebesar
419.724 kasus atau dengan pevalensi sebesar 2,9%, 501,280 kasus pada tahun 2005 dengan
prevalensi 3.16%, dan pada tahun 2006 ditemukan sebanyak 403.270 kasus dengan prevalensi
3,91% (Profil Kesehatan Indonesia 2004-2006).
4. Herediter
Faktor keturunan atau genetik ini kebanyakan menjadi faktor pertama dalam
penyebab suatu penyakit, karena itu latar belakang keluarga yang mempunyai
riwayat penyakit tertentu termasuk dermatitis. Dermatitis adalah bentuk eksim
yang dapat memiliki kedua faktor serta akar genetik. Jenis dermatitis tampaknya
memiliki komponen genetik dan dapat saling terkait ketika melakukan penelitian
silsilah. Gejala-gejala termasuk kekeringan, bercak merah, pembengkakan dan
benjolan. Tempat-tempat umum adalah siku bagian dalam, di sekitar pergelangan
tangan dan daerah berkeringat di belakang lutut. Anak-anak dan balita juga dapat
menderita ruam ini pada wajah. Pencegahan adalah hal utama yang harus kita
lakukan sebelum kita benar-benar mengalaminya.

DATA GEOGRAFI DAN DATA DEMOGRAFI


A. Data Geografi Luas Wilayah
STATUS UJIAN DERMATITIS
9
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

Kecamatan cipayung terletak antara 1060 49 35 Bujur Timur dan 06 0 10 37


lintang selatan, dengan luas wilayah 2,844.78 Hektar.
Berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1227
Tahun 1989,tertanggal 18 September 1989, dinyatakan luas wilayah Kecamatan Cipayung,
Jakarta Timur adalah2,844.78 Hektar.Adapun Kecamatan Cipayungterdiri dari 8 (delapan)
kelurahan yang masing-masing kelurahan mempunyai luas yang sangat bervariasi, 56 RW
dan 503 RT dan 35.400 kepala keluarga. Secara persentase, lahan dikecamatan Cipayung
didominasi oleh kegiatan perumahan besar 73,32% dan total seluruh kecamatan dengan
peruntukan terkecil berupa industri sebesar 1,07% dengan perincian sebagai berikut
Tabel 1
Luas kelurahan di kecamatan Cipayung.
No

Kelurahan

RW

RT

Luas (Ha)

1
2

Lubang Buaya
Setu

12
6

113
44

372.20
325.12

3
4
5
6
7
8

Bambu Apus
5
65
316.50
Ceger
5
39
362.60
Cipayung
8
59
308.50
Cilangkap
6
45
603.54
Munjul
8
75
190.30
Pondok Ranggon
6
63
366.02
JUMLAH
56
503
2,844.78
Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2013
a) Batas Wilayah
Batas Wilayah Kecamatan Cipayung berdasarkan surat Keputusan Gubernur

Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1227 Tahun 1989 adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Batas Wilayah Kecamatan Cipayung
No.

Bagian

STATUS UJIAN DERMATITIS


10
MASYARAKAT

Batas Wilayah

ILMU KESEHATAN

1.

Utara

Jalan Pintu I bagian barat tembok TMII, Jalan Pintu II bagian


timur TMII, dan Jalan Raya Pondok Gede Bekasi

2.

Selatan

Patok batas daerah Khusus DKI Jakarta dan Jawa Barat (Patok
nomor 148 s/d nomor 165)

3.

Timur

4.

Barat

Kali Sunter (Pilar batas nomor 125 s/d nomor 148)


Barat : Jalan Raya Tol Jagorawi Kecamatan Ciracas

Sumber : Profil puskesmas kecamatan CipayungJakarta Timur Tahun 2013

Berdasarkan hal tersebut di atas, telah diusulkan pula secara maksimal tentang
batas wilayahkelurahan yang lebih seperti batas alam, sungai saluran air,jalan lingkungan
STATUS UJIAN DERMATITIS
11
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

dan lain sebagainya,sehingga dengan demikian akan terlihat batas-batas kelurahan


kelurahan.

KONDISI WILAYAH KELURAHAN MUNJUL

B. Geografis

Keadaan Wilayah
Kelurahan Munjul adalah merupakan salah satu dari 8 kelurahan di wilayah
kecamatan cipayung. Berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Laporan
Tahunan Kelurahan Munjul 2012, dinyatakan luas wilayah Kelurahan Munjul adalah
2,845.78 Ha yang terbagi habis dalam 8 rukun warga (RW) dan 75 Rukun Tetangga
(RT) .
Status tanah
-

Tanah Negara

35.65 Ha

Tanah milik adat

87.12 Ha

Tanah Wakaf

9.00 Ha

Tanah Sertifikat

77.23 Ha

Keadaan Tanah
-

Tanah Darat

208.98 Ha

Tanah Sawah

0.75 Ha

Tanah Rawa Setu

0 Ha

Tanah Lain-lain

0 Ha

164.98 Ha

Peruntukan Tanah
-

Perumahan

STATUS UJIAN DERMATITIS


12
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

Perkantoran

0.44 Ha

Sawah

0.005 Ha

Fasilitas Umum

4.05 Ha

Sarana Ibadah

12.5 Ha

Pemakaman

4.05 Ha

Lain lain

16.05 Ha

B. Data Demografi Kelurahan Munjul


1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah Kelurahan Munjul sampai Bulan Desember 2013 adalah 17,991 jiwa,
terdiri dari: 9,095 penduduk laki-laki ; 8,896 penduduk perempuan , dengan perincian sebagai
berikut :
No.

RW

Jumlah Penduduk

Jumlah

Laki Laki

Perempuan

Total

1.

01

879

843

1722

2.

02

1051

1047

2098

3.

03

771

762

1533

4.

04

1719

1699

3418

5.

05

1930

1917

3847

6.

06

768

724

1492

7.

07

979

912

1891

8.

08

998

992

1990

TOTAL

9095

8896

17.991

Sumber : Data kependudukan Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung tahun 2013

STATUS UJIAN DERMATITIS


13
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

2. Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan


Tingkat pendidikan
RW
1
2
3
4
5
6
7
8
TOTAL

Tidak tamat
SD
32
46
5
73
60
27
32
45
320

SD SAMPAI SLTP
82
147
71
216
209
177
250
115
1267

SLTA

AK/PT

274
305
277
567
548
160
145
255
2531

99
77
69
111
290
48
82
114
890

Sumber : Data kependudukan Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung tahun 2013

3. Jumlah Kepala Keluarga tiap Rukun Warga (RW)

RW
1
2
3
4
5
6
7
8
Jml

Laki Laki
432
529
350
868
1009
373
469
476
4505

TAHUN 2013
Perempua
n
55
46
72

STATUS UJIAN DERMATITIS


14
MASYARAKAT

98
39
40
54
503

Jumlah
487
575
422
967
1107
412
509
530
5008

ILMU KESEHATAN

Sumber : Data kependudukan Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung tahun 2013

4. Jumlah Rukun Tetangga (RT) setiap Rukun Warga (RW)


No

RW

RT

01

02

03

10

04

12

05

13

06

07

08

Jumlah

75

Sumber : Data Kependudukan Kelurahan Munjul tahun 2013

5. Mata Pencaharian Penduduk


No.
1
2
3
4
5
6
7

Jenis Mata
Pencaharian
Pegawai
Negeri Sipil
TNI
POLRI
Swasta/Pengus
aha
Pensiunan
Tani
Buruh

STATUS UJIAN DERMATITIS


15
MASYARAKAT

Jumla
h
1103
201
305
1269
895
0
4211
ILMU KESEHATAN

8
9
10

Pedagang
Lain-lain
Pengangguran
Jumlah

3652
5684
546
17.86
6

Sumber : Data kependudukan Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung tahun 2013

C. DATA 10 PENYAKIT TERTINGGI, KELURAHAN MUNJUL


Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Kelurahan Munjul selama bulan Januari Desember 2013
10 jenis penyakit terbanyak yang terdapat di Puskesmas Kelurahan Munjul
N
o
1
2
3
4

JENIS PENYAKIT

KODE

JUMLAH

Infeksi akut pada sal.pernafasan bag.atas


1302
2.460
Gastritis dan duodenitis
88
1436
Penyakit lainnya
22
1102
Penyakit pada system otot dan jaringan
2003
865
pengikat
5 Hipertensi
1032
841
6 Penyakit kulit alergi
2002
683
7 Diare
0102
675
8 Penyakit Kulit Infeksi
2001
670
9 Asma
1403
668
10 Gangguan Neurotik
0802
624
Sumber : Puskesmas kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur tahun 2012-2013

STATUS UJIAN DERMATITIS


16
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

II
PENGUMPULAN DATA PRIMER
Masalah Kesehatan

: DERMATITIS

Wilayah

: RT 02 /RW 05 Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung.

Sasaran

: Warga RT 02 /RW 05 Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung.

Jumlah penduduk

: 132

Jumlah KK

: 75 KK

Target Sasaran

: 10 KK

Jml Sasaran Yang Dicapai

: 3 KK di RT 02 / RW 05

1. HASIL WAWANCARA

A. Tabel 1 . Jumlah Orang yang menjawab Benar Tentang Pengetahuan

No.

Pengetahuan

Sebelum Intervensi
N

Yang mengetahui penyebab penyakit kulit

33,3

Yang mengetahui penyebab penyakit panu

33,3

Yang mengetahui gejala utama infeksi jamur

66,6

Yang mengetahui penyebab terjadinya alergi

66,6

Yang mengetahui tindakan yang harus


dilakukan bila terjadi alergi

STATUS UJIAN DERMATITIS


17
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

Yang mengetahui kondisi kulit normal


Yang mengetahui berapa kali minimal

7
8

seseorang harus mandi dalam 1 hari


Yang mengetahui penyebab penyakit kurap
Yang mengetahui faktor resiko infeksi

10

kulit,kecuali
Yang mengetahui tindakan yang tidak boleh
dilakukan bila kulit terasa gatal

100

66,6

66,6

33,3

Keterangan :
1. Berdasarkan hasil wawancara, 1 dari 3 responden (33,3%)

mengetahui penyebab

penyakit kulit
2. Berdasarkan hasil wawancara, 1 orang dari 3 responden (33,3%) mengetahui penyebab
penyakit panu
3. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden ( 66,6%) mengetahui gejala
utama penyakit infeksi jamur
4. Berdasarkan hasil wawancara, 0 orang dari 3 responden (0%) mengetahui penyebab
terjadinya alergi
5. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden (66,6%) mengetahui tindakan
yangharus dilakukan bila terjadi alergi
6. Berdasarkan hasil wawancara, 0 orang dari 3 responden (0%) mengetahui kondisi kulit
normal
7. Berdasarkan hasil wawancara, 3 orang dari 3 responden (100%) mengetahui berapa kali
minimal orang harus mandi dalam sehari
8. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden (66,6%) mengetahui penyakit
kurap
9. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden (66,6%) mengetahui yang bukan
faktor resiko infeksi kulit
10. Berdasarkan hasil wawancara, 1 orang dari 3 responden (33,3%) mengetahui tindakan
yang tidak boleh dilakukan bila kulit terasa gatal

STATUS UJIAN DERMATITIS


18
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

Keterangan
Tingkat Pengetahuan dilihat dari nilai rata-rata responden
Nilai Rata-rata responden = Jumlah Nilai Responden
Jumlah Responden
= 0 (2) +1 (3) +2 (4) + 3 (1)
3
= 14 : 3 = 4,7

Tabel Nilai

No.

Nilai

1.

50

2.

60

3.
Keterangan
60
Tingkat Pengetahuan dilihat
responden
Nilai Rata-rata responden = Jumlah Nilai Responden
Jumlah Responden
=
170
3

dari nilai rata-rata

= 56,6

Tabel Kriteria Penilaian


No

Nilai

Kategori

.
STATUS UJIAN DERMATITIS
19
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

1.

<65

Kurang

2.

65-80

Sedang

3.

>80

Baik

OBSERVASI

CHECKLIST PHBS DERMATITIS


N
o

Indikator

ya

tidak %

Rumah berada di pinggir jalan besar


yang sering dilalui kendaraan

1/3

33,3

2/3

66,6

Banyak pohon/tanaman di sekitar rumah

2/3

66,6

1/3

33,3

Banyak tumpukan barang di dalam


rumah

1/3

33,3

2/3

66,6

Ada binatang peliharaan yang berbulu

2/3

66,6

1/3

33,3

Pinjam meminjam baju/handuk

3/3

100

Banyak yang sakit kulit di sekitar tempat 3/3


tinggal

100

Mencuci tangan menggunakan sabun

2/3

66,6

1/3

33,3

Mandi 2x sehari

3/3

100

10

Mengganti pakaian jika berkeringat

3/3

100

11

Ketersediaan air bersih untuk mandi dan 2/3


mencuci pakaian

66,6

1/3

33,3

13

Tersedia tempat sampah

3/3

100

14

Ada ventilasi udara yang cukup

2/3

66,6

1/3

33,3

15

Pencahayaan cukup

1/3

33,3

2/3

66,6

16

Lantai berkarpet

2/3

66,6

1/3

33,3

17

Lantai rumah diubin/dikeramik

3/3

66,6

STATUS UJIAN DERMATITIS


20
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

III
PERUMUSAN MASALAH

Dari hasil wawancara dan Observasi yang dilakukan pada warga RT 02 / RW


05 Kelurahan Munjul Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur didapatkan tingkat
pengetahuan warga setempat masih kurang tentang penyakit dermatitis.

IV
PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH
STATUS UJIAN DERMATITIS
21
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

1. Rencana Intervensi : Memberikan penyuluhan mengenai penyakit

Dermatitis

kepada masyarakat di RT 02 /RW 05 Kelurahan Munjul,

Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.


2. Tujuan
a. Umum

: Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT

02 /RW 05 , Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung,

Jakarta

Timur terhadap Penyakit Dermatitis


b. Khusus

Meningkatkan

pengetahuan

masyarakat

mengenai

masyarakat

mengenai

masyarakat

mengenai

Pengertian Dermatitis.

Meningkatkan

pengetahuan

gejala dermatitis.

Meningkatkan

pengetahuan

penyebab dermatitis

Meningkatkan

pengetahuan

masyarakat

cara

menanggulangi dan mencegak terjadinya dermatitis .


1. Kegiatan

: Penyuluhan mengenai dermatitis

2. Sasaran

: Warga Masyarakat RT 02/ RW 05 Kelurahan

Munjul
Kecamatan Cipayung

3. Target peserta

: 60 orang warga RT 02/ RW 05 dan

Santri pesantren Ulul


Ilmi, Kelurahan Munjul. Kecamatan Cipayung

STATUS UJIAN DERMATITIS


22
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

4. Pelaksanaan
a. Hari/ Tanggal

: Rabu, 28 Januari 2015

b. Pukul

: 09.00 10.00WIB

c. Tempat

: Pesantren Ulul Ilmi , Munjul.

5. Sumber daya
-

Dokter muda

: 1 orang.

Petugas kesehatan

: 2 orang kader

Puskesmas

Alat peraga penyuluhan: Laptop, LCD, Proyektor.

Biaya operasional

: 2 orang dokter puskesmas

No

Keterangan

.
1.

Jumlah

Print pretest dan post test 4 lembar @

2.

Rp. 2000,Rp.500,Fotokopi pretest dan post-test 4 x 20 lembar Rp. 10.000,-

3.
4.

@ Rp.125,Alat tulis ( pulpen ) 25 buah @ Rp. 1.500,Konsumsi @5000 x 60

Rp. 37.500,Rp.
300.000,Rp.

Total

349.500,-

V
PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH
1. Pelaksanaan Intervensi (kegiatan intervensi)

Hari/ Tanggal

Pukul

STATUS UJIAN DERMATITIS


23
MASYARAKAT

: Rabu, 28 Januari 2015


: 09.00 12.00WIB

ILMU KESEHATAN

Tempat

: Pesantren Ulul Ilmi , Munjul RT

02/RW 05 Kelurahan Munjul , Kecamatan Cipayung


2. Peserta yang hadir :
-

Warga : 12 orang warga RT 02/ RW 05 Kelurahan

Munjul,

Kecamatan

Cipayung dan 20 santri pesantren Ulul Ilmi

3. Dilakukan penyuluhan mengenai dermatitis, yang diinformasikan :

3.

Pengertian Dermatitis

Jenis jenis Dermatitis

Faktor Penyebab Dermatitis

Tanda dan gejala Dermatitis

Pengobatan Dermatitis

Pencegahan Dermatitis

Biaya operasional
No

Keterangan

.
1.

Jumlah

Print pretest dan post test 4 lembar @

2.

Rp. 2000,Rp.500,Fotokopi pretest dan post-test 4 x 20 lembar Rp. 10.000,-

3.
4.

@ Rp.125,Alat tulis ( pulpen ) 25 buah @ Rp. 1.500,Konsumsi @5000 x 60

Total

Rp. 37.500,Rp.
300.000,Rp.
349.500,-

6. Daftar Hadir
Perempuan

: 20 orang

Laki Laki

: 12 orang

STATUS UJIAN DERMATITIS


24
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

VI
EVALUASI DAN PEMBAHASAN
Input

SDM untuk Program ini adalah 1 orang dokter muda yaitu Mazen, S.Ked
sebagai presentan dan narasumber dengan di bantu 2 dokter
puskesmas dan 2 orang Ibu Kader sebagai pengawas sesuai dengan
perencanaan.

Biaya Perencanaan sesuai Perencanaan, sumber dana berasal dari


dokter muda sendiri.

Materi penyuluhan Mengenai Dermatitis.

Penyuluhan diberikan dengan menggunakan LCD, Proyektor dan


Laptop .

Proses

Penyuluhan di lakukan di Pesantren Ulul Ilmi Kelurahan Munjul RT02,


RW 05, Kecamatan cipayung.

Kegiatan

penyuluhan

dilaksanakan

sesuai

dengan

jadwal

yang

direncanakan.

Jumlah peserta kurang dari target yang direncanakan. Hal ini


dikarenakan beberapa peserta harus mengikuti acara lain yang tidak
bisa ditinggalkan.

Dilakukan kegiatan penyuluhan mengenai Dermatitis yang diakhiri


dengan Post test.

Pembagian test diikoordinasikan oleh satu dokter muda dibantu juga


oleh tenaga kader.

Pengawasan dilakukan oleh 2 Ibu Kader dan 2 dokter dari puskesmas

STATUS UJIAN DERMATITIS


25
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

Output Tabel 1. Hasil Perbandingan Pre test dan Post test

STATUS UJIAN DERMATITIS


26
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

No.

Nilai
Pre Test

No.

Nilai
Post Test

1.

50

1.

80

2.

60

2.

90

3.

60

3.

80

4.

50

4.

80

5.

70

5.

70

6.

30

6.

70

7.

80

7.

80

8.

70

8.

9.

60

9.

80

10.

50

10.

90

11.

30

11.

70

12.

70

12.

70

13.

50

13.

80

14.

60

14.

80

15.

70

15.

90

16.

80

16.

80

17.

70

17.

70

18.

70

18.

70

19.

40

19.

80

20.

70

20.

70

21

60

21

80

22

70

22

70

23

60

23

70

24

50

24

80

25

50

25

80

26

80

26

80

27

60

27

70

28
50
STATUS UJIAN DERMATITIS
29
60
27
MASYARAKAT
30
60

28

70

29

80 ILMU KESEHATAN

30

80

90

31

70

31

70

32

60

32

80

Tabel

Kriteria Penilaian
No

Nilai

Kategori

1.

<65

Kurang

2.

65-80

Sedang

3.

>80

Baik

Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Dermatitis hasil pretest rata - rata dari
32 responden adalah 60. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test
rata - rata dari 32 responden adalah 77,5. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan
pengetahuan responden warga RT 02/RW 05 Kelurahan Munjul, Kecamatan
Cipayung.Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Dermatitis yang diberikan
telah berhasil menambah pengetahuan responden.
{(Post testPretest ) / pretest } x 100% = {(77,5 60,0)/60,0}x100%
= 29,16%

Tabel. Peningkatan Pengetahuan Dilihat Dari Jawaban Tiap Soal

Pengetahuan

Pretest

Posttest

Kenaika

n
N

1.

Yang

mengetahui

penyebab

18

34,6

32

61,

14

43,7

21,9

penyakit kulit
2.

Yang

mengetahui

penyakit panu

STATUS UJIAN DERMATITIS


28
MASYARAKAT

5
penyebab

20

38,5

27

84,
4

ILMU KESEHATAN

3.

Yang

mengetahui

gejala

utama

18

34,6

25

infeksi jamur
4.

Yang

mengetahui

penyebab

20

38,5

30

Yang mengetahui tindakan yang

Yang

12

23,1

32

Yang

93,

10

31,2

mengetahui

kondisi

61,

20

62,5

13

40,6

15,6

28,1

28,1

kulit

19

36,5

32

normal
7.

21,9

harus dilakukan bila terjadi alergi


6.

terjadinya alergi
5.

78,

61.
5

mengetahui

berapa

kali

27

84,4

32

minimal seseorang harus mandi

61,
5

dalam 1 hari
8.

Yang

mengetahui

penyebab

18

34,6

27

penyakit kurap
9.

Yang

84,
4

mengetahui

factor

resiko

32

61,

infeksi kulit, kecuali

32

10

Yang mengetahui tindakan yang

tidak boleh dilakukan bila kulit

18

61,
5

34,

27

84,
4

terasa gatal

VII
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Dermatitis di Rt 02, Rw 05 kelurahan
munjul, kecamatan cipayung hasil pretest rata - rata dari responden

adalah

60,0 dan masuk dalam kategori kurang. Sedangkan setelah diberikan


penyuluhan, hasil post test rata - rata dari
menjadi

kategori

sedang.

Hal

ini

responden adalah

berarti,

telah

terjadi

77,5 dan
peningkatan

pengetahuan responden sebesar 62,5% . Hal ini menandakan penyuluhan


mengenai Dermatitis yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan
responden.
STATUS UJIAN DERMATITIS
29
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

Saran
Kepada Masyarakat di Rt 02/ Rw 05 Kelurahan Munjul, Kecamatan
Cipayung
-

Masyarakat harus lebih peduli terhadap kesehatan mereka yaitu

dengan rutin memeriksakan kesehatannya.


Selain memeriksakan kesehatan, masyarakat juga di anjurkan untuk
lebih peduli terhadap kebersihan diri, kebersihan lingkungan dan

kesehatan sekitarnya.
Masyarakat ikut aktif

dalam

kegiatan

kesehatan

ataupun

penyuluhan sehingga bisa menambah wawasan tentang berbagai


penyakit
Kepada Petugas Kesehatan Setempat
- Para petugas dapat memberikan bimbingan atau penyuluhan
kepada warga setempat mengenai penyakit penyakit yang sering
-

timbul di daerah tersebut.


Para petugas juga memotivasi masyarakat agar selalu menjaga
kebersihan

diri

dan

lingkungan

agar

terhidar

dari

berbagai

penyakit.termasuk penyakit dermatitis.

LAMPIRAN

KUISIONER DERMATITIS

No Kuisioner

Data Responden
Nama Responden

Alamat Lengkap

STATUS UJIAN DERMATITIS


30
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

Umur

Pendidikan terakhir

Pekerjaan

Pengetahuan
1. Apakah yang menyebabkan penyakit kulit ?
a. Alergi , Infeksi dan Tungau / Kutu
b. Kutukan dari Tuhan
c. Terlalu banyak main air
d. Tidak mau mandi
e. Tidak tahu
2. Menurut Anda penyakit panu disebabkan oleh ?
a. Bakteri
b. Virus
c. Jamur
d. Keringat
e. Tidak Tahu
3. Apa tanda atau gejala utama infeksi jamur ?
a. Gatal, bercak putih atau hitam, dan kulit bersisik
b. Bercak merah dan gatal
c. Bercak putih dan tidak gatal
d. Bentol bentol dan gatal
e. Tidak tahu
4. Apa penyebab terjadinya alergi ?
a. Makanan, debu dan obat obatan
b. Binatang
STATUS UJIAN DERMATITIS
31
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

c. Parasit
d. Cacing
e. Tidak Tahu
5. Apa yang anda lakukan saat terjadinya alergi ?
a. membalurkan minyak tanah
b. menaburkan garam
c. minum jamu
d. menaburkan bedak
e. pergi konsultasi ke dokter
6. Bagaimana sebaiknya kondisi kulit normal ?
a. Kering
b. Licin
c. Lembap
d. Berminyak
e. Tidak tahu
7. Berapa Kali minimal seseorang harus mandi dalam 1 hari ?
a. satu kali
b. dua kali
c. tiga kali
d. empat kali
e. Tidak tahu

8. Apa yang menyebabkan anda terkena penyakit Kurap ?


a. Jamur
b. Bakteri
STATUS UJIAN DERMATITIS
32
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

c. Virus
d. Protozoa
e. Tidak tahu
9. Di bawah ini adalah faktor resiko infeksi kulit, kecuali ?
a. Pinjam meminjam pakaian atau handuk
b. Jarang mandi
c. Tidak suka makan sayuran
d. Sering berkeringat
e. kondisi udara lembap
10. Apa yang tidak boleh anda lakukan jika kulit anda terasa gatal ?
a. Menggaruk Kulit
b. Menaburkan bedak
c. Memberi salep kulit
d. Mengoleskan minyak kayu putih
e. Mengoleskan krim anti gatal

-TERIMA KASIH-

FOTO KEGIATAN

STATUS UJIAN DERMATITIS


33
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

STATUS UJIAN DERMATITIS


34
MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai