Hari/Tanggal Intervensi
Masalah kesehatan
: Dermatitis
Tempat ujian
Nama
: Mazen
NIM
: 0961050023
Tanda tangan
ILMU KESEHATAN
I.PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Salah satu ruang lingkup epidemiologi ialah mempelajari faktor-faktor yang
mempengaruhi frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada manusia. Adapun masalah
kesehatan yang dipandang amat penting ialah yang menyangkut penyakit. Berbagai masalah
kesehatan yang bukan penyakit hanya akan mempunyai arti apabila ada hubungannya dengan
penyakit, jika tidak demikian maka penanggulangannya tidak terlalu diprioritaskan.
Salah satu masalah kesehatan di dunia saat ini salah satunya adalah masalah dermatitis .
Penyakit ini dapat menyebabkan hilangnya produktifitas dan menyebabkan kesakitan serta
menurunnya tingkat ekonomi. Penyakit ini cukup banyak ditemui di Negara yang mempunyai
beberapa musim.
Kata dermatitis berarti adanya inflamasi pada kulit. Ekzema merupakan bentuk khusus
dari dermatitis. Beberapa ahli menggunakan kata ekzema untuk menjelaskan inflamasi yang
dicetuskan dari dalam pada kulit. Prevalensi dari semua bentuk ekzema adalah 4,66%, termasuk
dermatitis atopik 0,69%, eczema numular 0,17%, dan dermatitis seboroik 2,32% yang
menyerang 2% hingga 5% dari penduduk.
Dermatitis adalah penyakit kulit gatal-gatal, kering, dan kemerahan. Dematitis juga dapat
didefinisikan sebagai peradangan pada kulit, baik karena kontak langsung dengan zat kimia yang
mengakibatkan iritasi, atau reaksi alergi.
Dengan kata lain, dermatitis adalah jenis alergi kulit. Selain penyebab bahan-bahan kimia,
sering kali dermatitis terjadi ketika kulit sensitive kontak langsung dengan perhiasan logam
biasanya emas dengan kadar rendah atau perhiasan perak dan kuningan.
ILMU KESEHATAN
sedikit
pula
yang
akan
menderita
seumur
hidupnya.
Dengan
a)
ILMU KESEHATAN
b) Dermatitis Atopik. Suatu peradangan menahun pada lapisan epidermis yang disebabkan zatzat yang bersifat alergen.
c)
Dermatitis Perioral. Suatu penyakit kulit yang ditandai adanya beruntus-beruntus merah
disekitar mulut. Penyebabnya tidak diketahui dan bisa muncul pemakaian salep
kortikosteroid diwajah untuk mengobati suatu penyakit.
d) Dermatitis Statis. Suatu peradangan menahun pada tungkai bawah yang sering meninggalkan
bekas, yang disebabkan penimbunan darah dan cairan dibawah kulit, sehingga cenderung
terjadi varises dan edema.
Dermatitis merupakan peradangan pada kulit, baik pada bagian dermis ataupun epidermis
yang disebabkan oleh beberapa zat alergen ataupun zat iritan.
Zat tersebut masuk kedalam kulit yang kemudian menyebabkan hipersensitifitas pada kulit
yang terkena tersebut. Masa inkubasi sesudah terjadi sensitisasi permulaan terhadap suatu
antigen adalah 5-12 hari, sedangkan masa reaksi setelah terkena yang berikutnya adalah 12-48
jam. Bahan iritan ataupun allergen yang masuk ke dalam kulit merusak lapisan tanduk,
denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit.
Keadaan ini akan merusak sel dermis maupun sel epidermis sehingga menimbulkan kelainan
kulit atau dermatitis.
Menurut Hendrick L Blum, terjadinya dermatitis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
Faktor penduduk :
Herediter
ILMU KESEHATAN
Faktor
lingkungan :
Faktor
pelayanan
kesehatan :
Fisik
PENYAKIT
Biologis
KULIT
Sosio kultural
DERMATITIS
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
Faktor perilaku :
Sikap
Gaya hidup
1. Lingkungan
Lingkungan sangat mempengaruhi kejadian suatu penyakit. Interaksi antara penjamu, agen
dan lingkungan sangat erat kaitannya dengan kondisi penyakit seseorang. Akan tetapi, hampir
semua penyakit pada manusia berada di antara kedua ujung spektrum ini dan kedua faktor baik
intrinsik maupun ekstrinsik saling mempengaruhi secara bermakna. Faktor luar yang menjadi
pemicu utama berjangkitnya penyakit kulit seperti dermatitis ini adalah alam tropis Indonesia
yang sangat panas dan lembab. Kelembapan di Indonesia ini menurunkan komposisi air pada
STATUS UJIAN DERMATITIS
5
MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN
lapisan kulit ( stratum korneum) yang membuat kulit lebih permeable terhadap bahan kimia,
gesekan atau lecet, juga dapat meningkatkan permeabilitas kulit terhadap bahan kimia akibat
kerusakan lapisan kulit manusia. Ini menyuburkan semua penyakit kulit, karena badan kita lebih
sering mengeluarkan keringat.
Faktor-faktor di lingkungan yang memicu atau memperparah dermatitis, misalnya :
1)
2)
3)
4)
70-80% adalah debu yang terdapat di dalam rumah. Sebetulnya penyebabnya adalah tungau yang
berukuran 0,3 x 1,2 mm yang hidup dan berkembang biak di dalam debu rumah. Kutu atau
tungau ini disebut Dermatophagoides pteronyssinus dan banyak dijumpai kasur, bantal, guling
berisi kapuk, selimut karpet, mainan anak yang berisi kapuk, atau berbulu, perabotan rumah
tangga dan lain-lain. Pada sekitar 12% orang yang mempunyai tendensi alergi, paparan debu
akan menimbulkan rasa gatal yang amat sangat pada hidung dan tenggorokan, mata
membengkak merah dan gatal, hidung mengeluarkan cairan dan pilek, seringkali kesulitan
bernafas atau asma. Di samping debu rumah penyebabnya dapat pula serpihan kulit manusia.
Kulit manusia, terutama kulit kepala, setiap hari melepaskan serpihan kulit, umpamanya saat
menggaruk atau menggosok kulit. Jika jatuh ke sarung bantal untuk orang yang peka
menimbulkan asma, atau pilek atau bersin. Begitu pula dengan serpihan kulit binatang (anjing,
kucing, kuda, lembu, dan ternak bersayap) juga spora bermacam-macam jamur (jamur tempe,
oncom, jamur pada Air Conditioner), tepung sari tumbuh-tumbuhan. (Eliss, 2008)
Jika dermatitis terjadi setelah tersensitasi bahan tertentu, kemudian terjadi reaksi
hipersensivitas immun maka keadaanya disebut dermatitis kontak. Bahan penyebab ini meliputi
bahan kosmetika, asesoris, pakaian, sepatu, obat topikal, semen, sabun pestisida, cat dan lainlain. Macam-macam bahan iritan yaitu :
ILMU KESEHATAN
1)
Air
Melarutkan
bahan
pengikat
air
dalam
lapisan
permukaan
kulit
3)
4)
5)
6)
Bahan yang dapat mencetuskan terjadinya dermatitis adalah bahan yang tergolong
sebagai iritan. Bahan wol yang kontak langsung dengan kulit merupakan iritan utama. Bahan
nilon yang mengkilat dan beberapa akrilik mungkin dapat mengiritasi kulit, tetapi campuran
katun dan poliester biasanya tidak. Sabun dan busa yang berlebihan akan membuat kulit kering
dan banyak produk yang berparfum atau mengandung obat yang dipakai di kulit dapat
menyebabkan iritasi. Beberapa preparat ekstrak tanaman yang digunakan oleh pengobat
alternatif bisa menjadi iritan atau alergen dan karenanya riwayat penggunaan zat ini harus dicari
pada saat anamnesis. (Barnetson, 2002)
2. Perilaku
Di Indonesia diduga faktor perilaku justru menjadi faktor utama masalah kesehatan
sebagai akibat masih rendah pengetahuan kesehatan. . misalnya kebiasaan pinjam meminjam
baju/ handuk, mandi di sungai yang airnya tidak bersih.
ILMU KESEHATAN
3. Pelayanan Kesehatan
Bangsa Indonesia tertantang untuk menciptakan Indonesia Sehat di tahun 2010 dengan
tujuan utamanya adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang optimal, melalui terciptanya masyarakat,
bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduk hidup dengan perilaku yang sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia
(Profil Puskesmas Indonesia, 2006).
Secara umum tujuan utama dari pelayanan kesehatan masyarakat adalah preventif
(pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Meskipun
STATUS UJIAN DERMATITIS
8
MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN
demikian, tidak berarti bahwa pelayanan kesehatan masyarakat tidak melakukan pelayanan
kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan). Dengan demikian diharapkan dapat
memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya sendiri serta lingkungannya. Oleh karena itu, hal tersebut dapat
dimulai dari diri kita sendiri untuk memelihara dan menjaga kesehatan dengan mencegah
terjadinya resiko penyakit dan melindungi diri dari berbagai ancaman penyakit, salah satunya
adalah penyakit dermatitis. Oleh karena ruang lingkup pelayanan kesehatan masyarakat
menyangkut kepentingan rakyat banyak, maka peran pemerintah dalam pelayanan kesehatan
masyarakat mempunyai porsi yang besar dalam penanggulangan penyakit dermatitis.
Data gambaran sepuluh (10) penyakit terbanyak pada penderita rawat jalan di Rumah
Sakit Umum di Indonesia yang diperoleh dari Ditjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
tahun 2004, ditemukan jumlah kasus penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya yakni sebesar
419.724 kasus atau dengan pevalensi sebesar 2,9%, 501,280 kasus pada tahun 2005 dengan
prevalensi 3.16%, dan pada tahun 2006 ditemukan sebanyak 403.270 kasus dengan prevalensi
3,91% (Profil Kesehatan Indonesia 2004-2006).
4. Herediter
Faktor keturunan atau genetik ini kebanyakan menjadi faktor pertama dalam
penyebab suatu penyakit, karena itu latar belakang keluarga yang mempunyai
riwayat penyakit tertentu termasuk dermatitis. Dermatitis adalah bentuk eksim
yang dapat memiliki kedua faktor serta akar genetik. Jenis dermatitis tampaknya
memiliki komponen genetik dan dapat saling terkait ketika melakukan penelitian
silsilah. Gejala-gejala termasuk kekeringan, bercak merah, pembengkakan dan
benjolan. Tempat-tempat umum adalah siku bagian dalam, di sekitar pergelangan
tangan dan daerah berkeringat di belakang lutut. Anak-anak dan balita juga dapat
menderita ruam ini pada wajah. Pencegahan adalah hal utama yang harus kita
lakukan sebelum kita benar-benar mengalaminya.
ILMU KESEHATAN
Kelurahan
RW
RT
Luas (Ha)
1
2
Lubang Buaya
Setu
12
6
113
44
372.20
325.12
3
4
5
6
7
8
Bambu Apus
5
65
316.50
Ceger
5
39
362.60
Cipayung
8
59
308.50
Cilangkap
6
45
603.54
Munjul
8
75
190.30
Pondok Ranggon
6
63
366.02
JUMLAH
56
503
2,844.78
Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2013
a) Batas Wilayah
Batas Wilayah Kecamatan Cipayung berdasarkan surat Keputusan Gubernur
Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1227 Tahun 1989 adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Batas Wilayah Kecamatan Cipayung
No.
Bagian
Batas Wilayah
ILMU KESEHATAN
1.
Utara
2.
Selatan
Patok batas daerah Khusus DKI Jakarta dan Jawa Barat (Patok
nomor 148 s/d nomor 165)
3.
Timur
4.
Barat
Berdasarkan hal tersebut di atas, telah diusulkan pula secara maksimal tentang
batas wilayahkelurahan yang lebih seperti batas alam, sungai saluran air,jalan lingkungan
STATUS UJIAN DERMATITIS
11
MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN
B. Geografis
Keadaan Wilayah
Kelurahan Munjul adalah merupakan salah satu dari 8 kelurahan di wilayah
kecamatan cipayung. Berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Laporan
Tahunan Kelurahan Munjul 2012, dinyatakan luas wilayah Kelurahan Munjul adalah
2,845.78 Ha yang terbagi habis dalam 8 rukun warga (RW) dan 75 Rukun Tetangga
(RT) .
Status tanah
-
Tanah Negara
35.65 Ha
87.12 Ha
Tanah Wakaf
9.00 Ha
Tanah Sertifikat
77.23 Ha
Keadaan Tanah
-
Tanah Darat
208.98 Ha
Tanah Sawah
0.75 Ha
0 Ha
Tanah Lain-lain
0 Ha
164.98 Ha
Peruntukan Tanah
-
Perumahan
ILMU KESEHATAN
Perkantoran
0.44 Ha
Sawah
0.005 Ha
Fasilitas Umum
4.05 Ha
Sarana Ibadah
12.5 Ha
Pemakaman
4.05 Ha
Lain lain
16.05 Ha
RW
Jumlah Penduduk
Jumlah
Laki Laki
Perempuan
Total
1.
01
879
843
1722
2.
02
1051
1047
2098
3.
03
771
762
1533
4.
04
1719
1699
3418
5.
05
1930
1917
3847
6.
06
768
724
1492
7.
07
979
912
1891
8.
08
998
992
1990
TOTAL
9095
8896
17.991
ILMU KESEHATAN
Tidak tamat
SD
32
46
5
73
60
27
32
45
320
SD SAMPAI SLTP
82
147
71
216
209
177
250
115
1267
SLTA
AK/PT
274
305
277
567
548
160
145
255
2531
99
77
69
111
290
48
82
114
890
RW
1
2
3
4
5
6
7
8
Jml
Laki Laki
432
529
350
868
1009
373
469
476
4505
TAHUN 2013
Perempua
n
55
46
72
98
39
40
54
503
Jumlah
487
575
422
967
1107
412
509
530
5008
ILMU KESEHATAN
RW
RT
01
02
03
10
04
12
05
13
06
07
08
Jumlah
75
Jenis Mata
Pencaharian
Pegawai
Negeri Sipil
TNI
POLRI
Swasta/Pengus
aha
Pensiunan
Tani
Buruh
Jumla
h
1103
201
305
1269
895
0
4211
ILMU KESEHATAN
8
9
10
Pedagang
Lain-lain
Pengangguran
Jumlah
3652
5684
546
17.86
6
JENIS PENYAKIT
KODE
JUMLAH
ILMU KESEHATAN
II
PENGUMPULAN DATA PRIMER
Masalah Kesehatan
: DERMATITIS
Wilayah
Sasaran
Jumlah penduduk
: 132
Jumlah KK
: 75 KK
Target Sasaran
: 10 KK
: 3 KK di RT 02 / RW 05
1. HASIL WAWANCARA
No.
Pengetahuan
Sebelum Intervensi
N
33,3
33,3
66,6
66,6
ILMU KESEHATAN
7
8
10
kulit,kecuali
Yang mengetahui tindakan yang tidak boleh
dilakukan bila kulit terasa gatal
100
66,6
66,6
33,3
Keterangan :
1. Berdasarkan hasil wawancara, 1 dari 3 responden (33,3%)
mengetahui penyebab
penyakit kulit
2. Berdasarkan hasil wawancara, 1 orang dari 3 responden (33,3%) mengetahui penyebab
penyakit panu
3. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden ( 66,6%) mengetahui gejala
utama penyakit infeksi jamur
4. Berdasarkan hasil wawancara, 0 orang dari 3 responden (0%) mengetahui penyebab
terjadinya alergi
5. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden (66,6%) mengetahui tindakan
yangharus dilakukan bila terjadi alergi
6. Berdasarkan hasil wawancara, 0 orang dari 3 responden (0%) mengetahui kondisi kulit
normal
7. Berdasarkan hasil wawancara, 3 orang dari 3 responden (100%) mengetahui berapa kali
minimal orang harus mandi dalam sehari
8. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden (66,6%) mengetahui penyakit
kurap
9. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden (66,6%) mengetahui yang bukan
faktor resiko infeksi kulit
10. Berdasarkan hasil wawancara, 1 orang dari 3 responden (33,3%) mengetahui tindakan
yang tidak boleh dilakukan bila kulit terasa gatal
ILMU KESEHATAN
Keterangan
Tingkat Pengetahuan dilihat dari nilai rata-rata responden
Nilai Rata-rata responden = Jumlah Nilai Responden
Jumlah Responden
= 0 (2) +1 (3) +2 (4) + 3 (1)
3
= 14 : 3 = 4,7
Tabel Nilai
No.
Nilai
1.
50
2.
60
3.
Keterangan
60
Tingkat Pengetahuan dilihat
responden
Nilai Rata-rata responden = Jumlah Nilai Responden
Jumlah Responden
=
170
3
= 56,6
Nilai
Kategori
.
STATUS UJIAN DERMATITIS
19
MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN
1.
<65
Kurang
2.
65-80
Sedang
3.
>80
Baik
OBSERVASI
Indikator
ya
tidak %
1/3
33,3
2/3
66,6
2/3
66,6
1/3
33,3
1/3
33,3
2/3
66,6
2/3
66,6
1/3
33,3
3/3
100
100
2/3
66,6
1/3
33,3
Mandi 2x sehari
3/3
100
10
3/3
100
11
66,6
1/3
33,3
13
3/3
100
14
2/3
66,6
1/3
33,3
15
Pencahayaan cukup
1/3
33,3
2/3
66,6
16
Lantai berkarpet
2/3
66,6
1/3
33,3
17
3/3
66,6
ILMU KESEHATAN
III
PERUMUSAN MASALAH
IV
PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH
STATUS UJIAN DERMATITIS
21
MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN
Dermatitis
Jakarta
Meningkatkan
pengetahuan
masyarakat
mengenai
masyarakat
mengenai
masyarakat
mengenai
Pengertian Dermatitis.
Meningkatkan
pengetahuan
gejala dermatitis.
Meningkatkan
pengetahuan
penyebab dermatitis
Meningkatkan
pengetahuan
masyarakat
cara
2. Sasaran
Munjul
Kecamatan Cipayung
3. Target peserta
ILMU KESEHATAN
4. Pelaksanaan
a. Hari/ Tanggal
b. Pukul
: 09.00 10.00WIB
c. Tempat
5. Sumber daya
-
Dokter muda
: 1 orang.
Petugas kesehatan
: 2 orang kader
Puskesmas
Biaya operasional
No
Keterangan
.
1.
Jumlah
2.
3.
4.
Rp. 37.500,Rp.
300.000,Rp.
Total
349.500,-
V
PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH
1. Pelaksanaan Intervensi (kegiatan intervensi)
Hari/ Tanggal
Pukul
ILMU KESEHATAN
Tempat
Munjul,
Kecamatan
3.
Pengertian Dermatitis
Pengobatan Dermatitis
Pencegahan Dermatitis
Biaya operasional
No
Keterangan
.
1.
Jumlah
2.
3.
4.
Total
Rp. 37.500,Rp.
300.000,Rp.
349.500,-
6. Daftar Hadir
Perempuan
: 20 orang
Laki Laki
: 12 orang
ILMU KESEHATAN
VI
EVALUASI DAN PEMBAHASAN
Input
SDM untuk Program ini adalah 1 orang dokter muda yaitu Mazen, S.Ked
sebagai presentan dan narasumber dengan di bantu 2 dokter
puskesmas dan 2 orang Ibu Kader sebagai pengawas sesuai dengan
perencanaan.
Proses
Kegiatan
penyuluhan
dilaksanakan
sesuai
dengan
jadwal
yang
direncanakan.
ILMU KESEHATAN
ILMU KESEHATAN
No.
Nilai
Pre Test
No.
Nilai
Post Test
1.
50
1.
80
2.
60
2.
90
3.
60
3.
80
4.
50
4.
80
5.
70
5.
70
6.
30
6.
70
7.
80
7.
80
8.
70
8.
9.
60
9.
80
10.
50
10.
90
11.
30
11.
70
12.
70
12.
70
13.
50
13.
80
14.
60
14.
80
15.
70
15.
90
16.
80
16.
80
17.
70
17.
70
18.
70
18.
70
19.
40
19.
80
20.
70
20.
70
21
60
21
80
22
70
22
70
23
60
23
70
24
50
24
80
25
50
25
80
26
80
26
80
27
60
27
70
28
50
STATUS UJIAN DERMATITIS
29
60
27
MASYARAKAT
30
60
28
70
29
80 ILMU KESEHATAN
30
80
90
31
70
31
70
32
60
32
80
Tabel
Kriteria Penilaian
No
Nilai
Kategori
1.
<65
Kurang
2.
65-80
Sedang
3.
>80
Baik
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Dermatitis hasil pretest rata - rata dari
32 responden adalah 60. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test
rata - rata dari 32 responden adalah 77,5. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan
pengetahuan responden warga RT 02/RW 05 Kelurahan Munjul, Kecamatan
Cipayung.Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Dermatitis yang diberikan
telah berhasil menambah pengetahuan responden.
{(Post testPretest ) / pretest } x 100% = {(77,5 60,0)/60,0}x100%
= 29,16%
Pengetahuan
Pretest
Posttest
Kenaika
n
N
1.
Yang
mengetahui
penyebab
18
34,6
32
61,
14
43,7
21,9
penyakit kulit
2.
Yang
mengetahui
penyakit panu
5
penyebab
20
38,5
27
84,
4
ILMU KESEHATAN
3.
Yang
mengetahui
gejala
utama
18
34,6
25
infeksi jamur
4.
Yang
mengetahui
penyebab
20
38,5
30
Yang
12
23,1
32
Yang
93,
10
31,2
mengetahui
kondisi
61,
20
62,5
13
40,6
15,6
28,1
28,1
kulit
19
36,5
32
normal
7.
21,9
terjadinya alergi
5.
78,
61.
5
mengetahui
berapa
kali
27
84,4
32
61,
5
dalam 1 hari
8.
Yang
mengetahui
penyebab
18
34,6
27
penyakit kurap
9.
Yang
84,
4
mengetahui
factor
resiko
32
61,
32
10
18
61,
5
34,
27
84,
4
terasa gatal
VII
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Dermatitis di Rt 02, Rw 05 kelurahan
munjul, kecamatan cipayung hasil pretest rata - rata dari responden
adalah
kategori
sedang.
Hal
ini
responden adalah
berarti,
telah
terjadi
77,5 dan
peningkatan
ILMU KESEHATAN
Saran
Kepada Masyarakat di Rt 02/ Rw 05 Kelurahan Munjul, Kecamatan
Cipayung
-
kesehatan sekitarnya.
Masyarakat ikut aktif
dalam
kegiatan
kesehatan
ataupun
diri
dan
lingkungan
agar
terhidar
dari
berbagai
LAMPIRAN
KUISIONER DERMATITIS
No Kuisioner
Data Responden
Nama Responden
Alamat Lengkap
ILMU KESEHATAN
Umur
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
Pengetahuan
1. Apakah yang menyebabkan penyakit kulit ?
a. Alergi , Infeksi dan Tungau / Kutu
b. Kutukan dari Tuhan
c. Terlalu banyak main air
d. Tidak mau mandi
e. Tidak tahu
2. Menurut Anda penyakit panu disebabkan oleh ?
a. Bakteri
b. Virus
c. Jamur
d. Keringat
e. Tidak Tahu
3. Apa tanda atau gejala utama infeksi jamur ?
a. Gatal, bercak putih atau hitam, dan kulit bersisik
b. Bercak merah dan gatal
c. Bercak putih dan tidak gatal
d. Bentol bentol dan gatal
e. Tidak tahu
4. Apa penyebab terjadinya alergi ?
a. Makanan, debu dan obat obatan
b. Binatang
STATUS UJIAN DERMATITIS
31
MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN
c. Parasit
d. Cacing
e. Tidak Tahu
5. Apa yang anda lakukan saat terjadinya alergi ?
a. membalurkan minyak tanah
b. menaburkan garam
c. minum jamu
d. menaburkan bedak
e. pergi konsultasi ke dokter
6. Bagaimana sebaiknya kondisi kulit normal ?
a. Kering
b. Licin
c. Lembap
d. Berminyak
e. Tidak tahu
7. Berapa Kali minimal seseorang harus mandi dalam 1 hari ?
a. satu kali
b. dua kali
c. tiga kali
d. empat kali
e. Tidak tahu
ILMU KESEHATAN
c. Virus
d. Protozoa
e. Tidak tahu
9. Di bawah ini adalah faktor resiko infeksi kulit, kecuali ?
a. Pinjam meminjam pakaian atau handuk
b. Jarang mandi
c. Tidak suka makan sayuran
d. Sering berkeringat
e. kondisi udara lembap
10. Apa yang tidak boleh anda lakukan jika kulit anda terasa gatal ?
a. Menggaruk Kulit
b. Menaburkan bedak
c. Memberi salep kulit
d. Mengoleskan minyak kayu putih
e. Mengoleskan krim anti gatal
-TERIMA KASIH-
FOTO KEGIATAN
ILMU KESEHATAN
ILMU KESEHATAN