Anda di halaman 1dari 24

MELATI PRATIWI

0861050064

famili hepadnavirus,
diameter 42-nm,
kelompok virus DNA

Geographic Distribution of Chronic HBV Infection

Prevalensi HBsAg

8% - High
2-7% - Intermediate
<2% - Low

Hepatitis B
Masa Inkubasi :

rata-rata 60-90 hari


45-180 hari

Manifestasi ikterus

<5 th <10%
>5 th 30%-50%

Angka kematian pada f akut: 0.5%-1%

Infeksi kronis:
Mortalitas dari Hepatitis
B kronis :

<5 thn 30%-90%


>5 thn 2%-10%
15%-25%

P
A
T
O
G
E
N
E
S
I
S

1. Surface antigen atau HBsAg yang berasal dari

selubung, positif (2 mng) sblm ada gejala klinis


2. Core antigen atau HBcAg yang merupakan
nukleokapsid virus hepatitis B.
3. E antigen atau HBeAg yang berhubungan erat dengan
jumlah partikel virus yang merupakan antigen spesifik
untuk hepatitis B

Acute Hepatitis B Virus Infection with Recovery


Typical Serologic Course
Gejala

HBeAg

anti-HBe

Titer

Total anti-HBc

IgM anti-HBc
anti-HBs

HBsAg

12

16

20

24

28

32

36

Minggu setelah paparan

52

100

HBV Modes of Transmission

Sexual
Parenteral

Perinatal

Konsentrasi HBV di Dalam Cairan Tubuh

Tinggi
Darah
Serum
Eksudat Luka

Sedang
Semen
Sekret Vagina
Saliva

Rendah atau
Tidak Terdeteksi
Urine
Feses
Keringat
Air mata
ASI

Faktor Resiko

Faktor resiko terbesar terjadinya infeksi HBV pada anak


transfer perinatal dari ibu dengan status HBsAg
positif.
Pada masa neonatus, antigen Hepatitis B muncul dalam
darah 2.5% bayi-bayi yang lahir dari ibu yang telah
terinfeksi infeksi intra uterine
Antigenemia yang baru timbul kemudian infeksi terjadi
pada saat janin melewati jalan lahir.
Virus yang terdapat dalam cairan amnion, kotoran, dan
darah ibu dapat merupakan sumber infeksi.
Status karier pembawa HBsAg positif merupakan faktor
resiko ibu dan neonatus

Patofisiologi

Transmisi vertikal :
Intra uterine terjadi bila ada kebocoran atau robekan pada
plasenta. Menduga infeksi adalah intra uterine bila bayi sudah
menunjukkan HBsAg positif pada umur satu bulan.
Perinatal infeksi yang terjadi pada atau segera setelah lahir

adalah kemungkinan cara infeksi yang terbesar


memperlihatkan antigenemia pada umur 3-5 bulan, sesuai dengan
masa inkubasinya. Infeksi diperkirakan melalui maternal-fetal
microtransfusion pada waktu lahir atau melalui kontak dengan
sekret yang infeksius pada jalan lahir.
Postnatal dapat terjadi melalui saliva, air susu ibu rupanya

tidak memegang peranan penting pada penularan postnatal

Kriteria ibu mengidap Hepatitis B kronis:

Bila ibu mengidap HBsAg positif untuk jangka waktu lebih


dari 6 bulan dan tetap positif selama masa kehamilan
dan melahirkan.

Bila status HBsAg positif disertai dengan peningkatan


SGOT/SGPT, ,maka status ibu adalah pengidap Hepatitis
B.

Bila diseertai dengan peningkatan SGOT/SGPT pada


lebih dari lebih dari 3 kali pemeriksaan dengan interval
pemeriksaan antara 2-3 bulan, maka status ibu adalah
penderita Hepatitis B kronis.

Status HBsAg positif tersebut dapat disertai dengan atau


tanpa HbeAg positif. (Matondang, 1984)

Diagnosis
ANAMNESIS :

Demam tidak terlalul tinggi


Sakit kepala
Mual, muntah
Kuning 2 3 minggu
BAK warna teh
Perut terasa penuh

PEMERIKSAAN FISIK
Ikterik
Hepatomegali
Splenomegali

SEROLOGIS

Virus Marker

Interpretasi

HBsAg

Infeksi aktif HBV; dapat akut atau kronik

HBsAb

Memiliki imunitas terhadap HBV

HBcAb-IgM

Infeksi HBV akut (bisa baru atau pada


pemeriksaan yang lebih sensitiv bisa
positif pada reaktivasi infeksi kronis)

HBeAg

efektivitas tinggi, replikasi virus aktif

HBeAb

efektivitas rendah atau tidak terinfeksi


HVB

HBV-DNA

Pemeriksaan langsung terhadap stadium


replikasi

PERJALANAN KLINIS
INFEKSI DEWASA DAN INFEKSI PERINATAL

INFEKSI DEWASA
80%asimptomatis
20% hepatitis akut

INFEKSI
PERINATAL
95% asimtomatis
4% hepatitis akut
1% gagal hepar akut

95%

SEMBUH

5%

H. KRONIS
DAN
SIROSIS

40% infeksi
perinatal

95%
5%

0.5% infeksi dewasa


Ca hepatoselular

SEMBUH

PENCEGAHAN
UMUM :
Uji tapis donor darah yang spesifik
Sterilisasi instrumen
Sarung tangan untuk tenaga medis
Mencegah kontak microlesi
Skrining ibu hamil awal dan trismester ketiga

KHUSUS

Imunisasi pasif dengan hepatitis B immunoglobulin


Imunisasi aktif

Bayi baru lahir


Paling lambat usia 11-12 tahun

VAKSINASI HEPATITIS B
Pemberian imunisasi HB pada bayi berdasarkan

status HBsAg ibu pada saat melahirkan :


1. Bayi lahir dari ibu dengan status HBsAg yang
tidak diketahui.
vaksin rekombinan (10 mg) I.M, 12 jam sejak
lahir. Dosis ke dua 1-2 bulan dan
dosis ke tiga 6 bulan. Apabila pada pemeriksaan
selanjutnya diketahui HbsAg ibu positif, segera
berikan 0,5 ml imunoglobulin anti hepatitis (HBIG)
(sebelum usia 1 minggu).

2. Bayi lahir dari ibu dengan HBsAg positif.


Dalam waktu 12 jam setelah lahir, secara
bersamaan diberikan 0,5 ml HBIG dan vaksin
rekombinan, I.M di sisi tubuh yang berlainan.
Dosis ke dua diberikan 1-2 bulan sesudahnya, dan
dosis ke tiga diberikan pada usia 6 bulan.

3. Bayi lahir dari ibu dengan HBsAg negatif.


Diberikan vaksin rekombinan secara intramuskular
pada umur 2-6 bulan. Dosis ke dua diberikan 1-2
bulan kemudian dan dosis ke tiga diberikan 6 bulan
setelah imunisasi pertama.

PROGNOSIS
Hepatitis akut , sembuh dalam 2-3 minggu dan jaringan
hati kmbali normal dalam 4-6 bln
Hepatitis akut bisa jadi kronik sekitar 1% terlihat dari biopsi
hati
Mild liver , baik atau dapat menyebabkan sirosis atau
kanker
Hepatitis kronik aktif , buruk, kematian sekitar 55% dalam
5 thn

Anda mungkin juga menyukai