Kala IV
Kala IV adalah o menit sampai 2 jam setelah persalinan plasenta berlangsung. Ini merupakan
masa kritis bagi ibu, karena kebanyakan wanita melahirkan kehabisan darah atau mengalami
suatu keadaan yang menyebabkan kematian pada kala IV ini. Bidan harus terus memantau
keadaan ibu sampai masa kritis ibu telah terlewati.
Penanganan
Periksa apakah ada laserasi akibat persalinan atau tidak. Jika ada maka segera lakukan penjahitan
sesuai dengan derajat laserasi.
Periksa fundus setiap 15 menit pada satu jam pertama, dan setiap 20-30 menit pada satu jam
kedua. Jika tidak ada kontraksi lakukan massase uterus, namun jika ada selalu pantau kontraksi
uterus, karena hal ini akan menyebabkan pembuluh darah terjepit dan perdarahan akibat
persalinan akan perlahan –lahan terhenti.
Pemeriksaan tekanan darah, nadi dan kantong kemih setiap 15 menit jam pertama dan 30 menit
pada satu jam kedua.
Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi.
Tawarkan ibu untuk makan minum yang disukai.
Bersihkan perineum ibu,ganti pakaian ibu dengan pakaian bersih, dan kenakan ibu tella.
Inisiasi dini harus tetap dilakukan agar bayi mendapat kolostrum ibu dan membantu uterus
berkontraksi.
Evaluasi dan Penatalaksanaan Uterus
Setelah lahirnya placenta :
1. Lakukan rangsangan taktil (pemijatan) uterus untuk merangsang uterus berkontraksi
2. Evaluasi tinggi fundus dengan meletakkan jari tangan anda secara melintang antara pusat
dan fundus uteri. Fundus uteri harus sejajar dengan pusat atau lebih bawah. Misalnya,jika
2 jari bisa diletakkan dibawah pusat dan di atas fundus uteri maka disebut “ 2 jari di
bawah pusat “.
3. perkirakan kehilangan darah secara keseluruhan
4. periksa perineum dari perdarahan aktif (misalnya apakah dari laserasi atau episiotomi)
5. Periksa kondisi ibu secara umum
6. Dokumentasikan semua asuhan dan temuan selama kala empat persalinan di halaman
belakang partograf segera setelah asuhan diberikan atau setelah penilaian dilakukan.
Jadi tindakan pertama bidan setelah kelahiran plasenta adalah mengevaluasi konsistensi uterus
dan melakukan massase uterus sesuai kebutuhan untuk memperkuat kontraksi. Pada saat yang
sama,derajat penurunan servik atau uterus ke dalam vagina dapat dikaji. Kebanyakan uterus yang
sehat dapat berkontraksi dengan sendirinya. Apabila bidan menetapkan bahwa uterus relaksasi
atau atonik,penyebab nya harus dikaji dan penatalaksanaan untuk sepenuhnya membantu
kontraksi uterus segera dimulai. Kegagalan mengatasi masalah atonik dapat mengakibatkan
perdarahan pasca partus.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan sebagai berikut :
1. konsistensi uterus ; uterus harus berkontraksi efektif,teraba padat dank eras
2. potensial untuk relaksasi uterus ,termasuk hal-hal berikut :
1. Riwayat atonia uterus pada kehamilan sebelumnya
2. Ststus ibu sebagai grand multipara
3. Distensi berlebihan pada uterus,misalnya pada kehamilan kembar,polihidramnion
dan makrosemia
4. Induksi atau augmentasi persalinan
5. Persalinan presipitatus
6. Persalinan memanjang
3. Kelengkapan placenta dan membrane pada saat inspeksi
4. Status kandung kemih
5. ketersediaan orang kedua untuk membantu konsistensi uterus dan aliran lochea
6. kemampuan pasangan ibu dan bayi untuk pemberian ASI
kulit perineum
Penjahitan tidak diperlukan jika tidak ada perdarahan dan jika luka teraposisi secara ilmiah.
derajat dua
mukosa vagina
fourchette posterior
kulit perineum
otot perineum
kulit perineum
otot perineum
otot spingter ani eksternal
kulit perineum
otot perineum
otot sfingter ani eksternal
dinding rectum anterior