Anda di halaman 1dari 17

PELAYANAN KESPRO DAN KB

tentang
“KONSEP KB”

Kelompok 5 :
EVITA AISYAH DAMAYANTI (1915401015)
AYU TAMARA SARI (1915401016)
YUWIKA CAHYA (1915401017)
SINDI ANJALITA (1915401018)
 Pengertian KB
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan
untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera
dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah
perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan
yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-
alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran
seperti kondom,spiral,IUD,dan sebagainya
 Tujuan KB
Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan
kekutan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan
kelahiran anak,
Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia
perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki
kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa;
Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat
dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan
pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya
menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta
penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
 Manfaat KB
 1. Menurunkan Risiko Kanker pada Ibu

Dengan menjadi peserta program keluarga berencana tentunya para ibu menggunakan
alat kontrasepsi hormonal. Manfaat alat kontrasepsi hormonal ini dapat membantu
menurunkan risiko timbulnya kanker pada sistem reproduksi.
 2. Menurunkan Risiko Kehamilan

Manfaat program keluarga berencana selanjutnya dapat berfungsi menurunkan


risiko kehamilan yang tidak diinginkan. Dengan menggunakan alat kontrasepsi juga
tentunya dapat mencegah kehamilan pada usia yang terlalu muda maupun terlalu tua.
 3. Menjaga Kesehatan Mental

Depresi yang dialami oleh ibu usai melahirkan atau kerap disebut baby blues ini sering
terjadi karena dianggap belum siap merawat anak yang dilahirkan
 4. Tidak Mengganggu Tumbuh Kembang Anak

Banyak orang abai soal jarak kelahiran anak pada suatu keluarga.Jika anak belum satu
tahun sudah memiliki adik, tentunya tumbuh kembang anak akan terganggu.
 Sasaran KB
 Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang
meliputi:
1.Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi
sekitar 1,14 persen per tahun.
2.Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2
per perempuan.
3.Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin
menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai
alat/cara kontrasepsi(unmet need) menjadi 6%.
4.Meningkatnya pesertaKB laki-laki menjadi 4,5persen.
5.Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional,
efektif, dan efisien
 Ruang Lingkup Program KB
Ruang lingkup KB antara lain: Keluarga
berencana; Kesehatan reproduksi remaja; Ketahanan dan
pemberdayaan keluarga; Penguatan pelembagaan keluarga
kecil berkualitas; Keserasian kebijakan kependudukan;
Pengelolaan SDM aparatur; Penyelenggaran pimpinan
kenegaraan dan kepemerintahan; Peningkatan pengawasan
dan akuntabilitas aparatur negara
 Strategi Pendekatan dan Cara
Operasional Program Pelayanan KB
1.Pendekatan kemasyarakatan (community approach).
2.Pendekatan koordinasi aktif (active coordinative
approach).
3.Pendekatan integrative (integrative approach).
4.Pendekatan kualitas (quality approach).
5.Pendekatan kemandirian (self rellant approach)
6.Pendekatan tiga dimensi ( three dimension approach).
 Dampak Program KB Terhadap
Pencegahan Kelahiran
1). Untuk ibu, dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran maka
manfaatnya :
Peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya
waktu yang cukup untuk mengasuh anak, beristirahat, dan menikmati
waktu luang serta melakukan kegiatan lainnya.
2). Untuk anak-anak yang dilahirkan, manfaatnya:
Sesudah lahir, anak mendapat perhatian, pemeliharaan dan makanan yang
cukup karena kehadiran anak tersebut memang diinginkan dan
direncanakan.
3). Untuk anak-anak yang lain, manfaatnya:
Perkembangan mental dan sosialnya lebih sempurna karena pemeliharaan
lebih baik dan lebih banyak waktu yang dapat diberikan oleh ibu untuk
setiap anak.
 Macam-macam Metode KB
1. Metode perintang
2.Metode Hormonal
3. Metode Intra Uterine Device (IUD) / Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
4. Metode operasi (sterilisasi)
5. Metode Alami
6. Metode Darurat
Sejarah KB di Indonesia
Pada Januari 1967 diadakan simposium kontrasepsi di
Bandung oleh masyarakat luas melalui media massa

Pada bulan Februari 1967 diadakan kongres PKBI


pertama yang mengharapkan agar KB sebagai program
pemerintah segera dilaksanakan

Pada bulan April 1967, Gubernur DKI Jakarta, Ali


Sadikin menganggap bahwa KB dilancarkan secara resmi
di Jakarta dengan menyelenggarakan proyek KB DKI
Jakarta Raya
lanjutan
Tanggal 16 Agustus 1967 gerakan KB di Indonesia
memasuki era peralihan pidato pemimpin negara dan
diakui serta dimasukan dalam program pemerintah

Bulan Oktober 1968 berdiri Lembaga Keluarga


Berencana Nasional (LKBN) yang sifatnya semi
pemerintah yang dalam tugasnya diawasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan KB di Indonesia
 Sosial Ekonomi
contoh:
Keluarga dengan penghasilan cukup akan lebih
mampu mengikuti program KB dari pada keluarga yang
tidak mampu karena bagi keluarga yang kurang mampu
KB bukan merupakan kebutuhan pokok

 Budaya
Masyarakat masih mempercayai bahwa banyak anak
banyak rezeki
Lanjutan
 Pendidikan
Wanita yang berpendidikan menginginkan keluarga
berencana yang efektif

 Agama
sebagian ulama berpendapat bahwa menggunakan alat
kontrasepsi itu haram karena sama saja menentang apa
yang sudah ditetapkan oleh allah
Organisasi organisasi KB di Indonesia
1. PKBI
Singkatan dari Perkumpulan Keluarga Berencana
Indonesia merupakan lembaga swadaya masyarakat
yang melopori gerakan KB di Indonesia.

PKBI mendasarkan pengembangan programnya pada


pendekatan yang berbasis hak sensitif gender dan
kwalitas pelayanan serta keberpihakan kepada
kelompok miskin
BKKBN
Singkatan dari Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional adalah lembaga pemerintah non
kementerian yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada presiden melalui menteri kesehatan.

Tugasnya yaitu melaksanakan tugas pemerintah di


bidang pengadilan penduduk dan penyelenggarakan KB
Fungsi BKKBN:
1. Penyelenggarakan pelatihan, penelitian, dan
pengembangan di bidang pengendalian penduduk
2. Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas
administrasi umum di lingkungan BKKBN
3. Penetapan norma, standar dan prosedur
4. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi
5. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan
BKKBN
 KESIMPULAN
Keluarga berencana berarti pasangan suami istri yang telah
mempunyai perencanaan yang kongkrit mengenai kapan
anaknya diharapkan lahir agar setiap anaknya lahir disambut
dengan rasa gembira dan syukur dan merencanakan berapa
anak yang dicita-citakan, yang disesuaikan dengan
kemampuannya dan situasi kondisi masyarakat dan
negaranya.
Hukum KB secara prinsipil dapat diterima oleh Islam, Selain
itu, Kb juga memiliki sejumlah manfaat yang dapat
mencegah timbulnya kemudlaratan. Bila dilihat dari fungsi
dan manfaat KB yang dapat melahirkan kemaslahatan dan
mencegah kemudlaratan maka tidak diragukan lagi kebolehan
KB dalam Islam

Anda mungkin juga menyukai