Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Konsep Dasar Praktek Klinik.
kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
Penyusun
Kata pengantar.................................................................................................. 2
Daftar Isi............................................................................................................3
BAB I Pendahuluan...........................................................................................4
1.3 Tujuan..............................................................................................5
BAB II Pembahasan..........................................................................................6
A. Sejarah Laporaskopi........................................................................6
B. Pengertian Laporaskopi..................................................................6
C. Persiapan dan Pemeriksaan Diagnosa Laporaskopi.......................7
D. Kegunaan Laporaskopi..................................................................9
E. Indikasi dan Kontra Indikasi Operasi Laporaskopi......................10
F. Prosedur Laporaskopi Operatif.....................................................12
G. Jenis-jenis Laporaskopi.................................................................14
H. Anestesi pada Laporaskopi Operatif.............................................16
I. Robotik Laporaskopi.....................................................................18
Daftar Pustaka.................................................................................................20
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya prinsip operasi laparotomi ginekologi konvensional
digunakan pada laparoskopi operatif.Disamping itu, operator laparoscopy harus
berpengalaman dalam melakukan operasi melakukan operasi laparoskopi
diagnostic.Oleh karena itu mereka sebelumnya harus telah mengenal dengan baik
jaringan atau organ genitalia interna serta patologi tertentu lewat pandangan
laparoskop. Operator laparoskopi dituntut pula untuk terbiasa dan terlatih
menggunakan berbagai alat khusus yangt telah disebutkan diatas. Operator
laparoskopi juga dituntut agar terbiasa melakukan jahitan atau ikatan hemostasis
pada jaringan dalam rongga pelvis dengan endoloog dan endo-suture cara ikatan
luar atau dalam.
Untuk melatih hal-hal tersebut, oleh semm telah dibuat suatu model yang
disebut pelvic-trainer.Dengan pelvic-trainer ini seseorang dapat melatih
keterampilannya untuk melakukan hal-hal khusus tersebut diatas. Okuler
laparoskop dapat dihubungkan dengan monitor, seperti ia melakukan hal yang
sesungguhnya pada pasien. Bahan jaringan yang digunakan, biasanya plasenta
segar dengan selaput amnionnya, yang dilekatkan didalam pelvic-trainer. Pada
jaringan plasenta dan selaput amnion tersebut dapat dilakukan berbagai tindakan
seperti melakukan tindakan yang sesungguhnya. Apabila hal-hal tersebut telah
dikuasai dengan baik, maka ia telah siap untuk melakukan operasi laparoscopy
operatif yang sesungguhnya pada pasien.
Akhirnya, sewaktu akan melakasanakan operasi laparoskopyk perlu di
pertimbangkan benar-benar apakah akan menguntungkan penderita. Tindakan
operasi laparoscopy juga masih mempunyai keterbatasan.Mage dan kawa-kawan
B. Rumusan masalah
1. Jelaskan apa yang dimagsud dengan sejarah perkembangan laparoskopi?
2. Jelaskan apa yang dimagsud dengan indikasi dan kontra-indikasi laparoscopy
operatif?
3. Jelaskan apa yang dimagsud dengan prosedur laparoscopy operatif?
4. Jelaskan apa yang dimagsud dengan macam atau jenis laparoscopy operatif?
5. Jelaskan apa yang dimagsud dengan anestesi pada laparoskopi operatif?
6. Jelaskan apa yang dimagsud dengan robotic laparoskopi?
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mampu menjelaskan sejarah perkembangan laparoskopi?
2. Mampu menjelaskan gan indikasi dan kontra-indikasi laparoscopy operatif?
3. Mampu menjelaskan prosedur laparoscopy operatif?
4. Mampu menjelaskan macam atau jenis laparoscopy operatif?
5. Mampu menjelaskan anestesi pada laparoskopi operatif?
6. Mampu menjelaskan robotic laparoskopi?
PEMBAHASAN
A. SEJARAH LAPAROSKOPI
Sulit menyebutkan siapa penemu alat laparoskopi pertama kali.Pada tahun
1902, Georg Keling, di Dresden, Saxony melakukan tindakan laparoskopi
pertama pada anjing.Tahun 1910, Hans Christian Jacobaeus di Swedia
melaporkan operasi laparoskopi dilakukan pertama kalinya terhadap manusia.
Dengan ditemukannya chip komputer pada kamera TV, innovasi laparoskop lebih
berkembang lagi. Dengan adanya alat ini, dapat dilakukan pembesaran lapangan
operasi yang terlihat di monitor.
B. PENGERTIAN LAPAROSKOPI
Laparoskopi adalah sebuah teknik melihat ke dalam perut tanpa melakukan
pembedahan besar, walaupun awalnya adalah adalah prosedur ginekologi,
laparoskopi semakin sering digunakan dalam pembedahan cabang lain. Menurut
sumber lain Laparoskopi adalah teknik bedah invasif minimal yang menggunakan
alat-alat berdiameter kecil untuk menggantikan tangan dokter bedah melakukan
prosedur bedah di dalam rongga perut. Kamera mini ini digunakan terlebih
dahulu, kemudian dimasukkan gas untuk membuat jarak pemisah antara rongga
sehingga dapat terlihat dengan jelas gambar yang akan terlihat. Dokter bedah
melakukan pembedahan dengan melihat layar monitor dan mengoperasikan alat-
alat tersebut dengan kedua tangannya. Awalanya, diadopsi luas oleh para
ginekolog, laparoskopi sekarang menjadi teknik bedah yang diggunakan dalam
bayak cabang pembedahan. Teknik ini memungkinkan banyak prosedur invansif
minimal. Laparoskop adalah instrumen sempit serupa tabung pencahayaan di
bagian dalam dan melihat nyaris setiap bagian tubuh. Instrumen ini secara
2. KERUGIAN
Biaya yang dibutuhkan untuk operasi ini relatif lebih mahal karena operasi
ini memerlukan peralatan-peralatan yang canggih seperti sistim kamera, sistim
lampu dsb.Selain itu operasi laparoskopi ini relatif lebih lama dibandingkan
laparotomi tetapi jika dilakukan oleh seorang operator laparoskopi yang terlatih
dan terampil maka lama operasi tidak berbeda jauh dengan laparotomi.
D. KEGUNAAN LAPAROSKOPI
Beberapa kegunaan laparoskopi secara umum dapat dibagi dalam dua
kelompok yakni untuk mengetahui penyebab dari suatu penyakit (diagnosis) dan
untuk mengatasi masalah tersebut (terapi). Sebagai alat diagnostik, laparoskopi
seringkali digunakan untuk mendiagnosis penyebab dari ketidaksuburan
(infertilitas), terutama untuk pasangan yang telah lama mencoba berbagai cara
untuk mendapatkan anak. Penyebab infertilitas yang dapat diketahui oleh
laparoskopi antara lain adalah gangguan pada saluran telur, yang bisa terjadi
akibat proses perlekatan dengan daerah sekitar atau penekanan oleh tumor atau
proses infeksi, adanya endometriosis (suatu penyakit yang erat kaitannya dengan
infertilitas), adanya tumor kandungan atau tumor pada indung telur. Berbagai
penyebab infertilitas yang dapat diatasi melalui laparoskopi antara lain adalah
membebaskan saluran telur dari perlengketan atau penekanan oleh tumor,
mematikan sarang-sarang endometriosis, atau mengangkat tumor
kandungan/tumor pada indung telur. Selain itu, laparoskopi juga merupakan salah
satu cara untuk mengetahui dan mengatasi kehamilan di luar kandungan.
Kehamilan di luar kandungan merupakan hal yang bila dibiarkan dapat
membahayakan bagi penderita. Laparoskopi unggul dalam hal diagnostik karena
2. KONTRAINDIKASI
a. Kontraindikasi absolut
1) Kondisi pasien yang tidak memungkinkan dilakukannya anestesi
2) Diatese hemoragik sehingga mengganggu funsi pembekuan darah
3) Peritonitis akut terutama yang mengenai abdomen bagian atas , disertai
dengan distensi dinding perut ,sebab kelainan ini merupakan
kontraindikasi untuk melakukan pneumoperitonium.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perkembangan yang pesat di bidang teknologi kesehatan khususnya ilmu bedah telah
mendatangkan manfaat dan keuntungan yang besar bagi kehidupan manusia.
Ditemukannya teknik bedah Laparoskopi atau bedah minimal invasive.misalnya, kini
telah mulai menggantikan teknik-teknik konvensional, kecuali pada kasus-kasus tertentu.
Laparoskopi adalah prosedur untuk melihat rongga perut melalui sebuah teleskop yang
dimasukkan melalui dinding perut.Prosedur pembedahan pada laparoskopi menggunakan
alat-alat yang juga dimasukkan melalui dinding perut.Melalui teleskop, prosedur
pembedahan lebih jelas terlihat karena bisa dilakukan pemaparan yang lebih baik pada
rongga panggul dan efek pembesaran dari teleskop.
Surgery : pretest Self Assessment and Review, Tenth Edition. International edition 2004
David Arnot, dkk (2009). Pustaka Kesehtan Populer Saluran Pencernaan, Volume 4.Jakarta:
PT Bhuana Ilmu Populer. hlm. 144.