EPIDEMIOLOGI
SCREENING DALAM EPIDEMILOGI TERKAIT KESEHATAN REPRUDUKSI
MAMOGRAFI
Disusun Oleh :
Adinda Pratama Dewi (P27824419001)
Devi Annisa (P27824419011)
Maharani Agustin Lestari (P27824419029)
Rizki Wulansari (P27824419039)
Warda Aulia Mufarrocha (P27824419049)
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini merupakan tugas kelompok bagi mahasiswa Prodi Profesi Bidan
Kampus Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya untuk memenuhi tugas mata kuliah
Genetika dan Bioreproduksi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada :
2. Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes selaku ketua prodi pendidikan profesi
bidan Kampus Poltekkes Kemenkes Surabaya
3. Elfira N.A, SST, M.Keb selaku dosen mata kuliah Epidemiologi Kampus
Poltekkes Kemenkes Surabaya
4. Seluruh pihak yang turut membantu dan kerja sama dalam menyelesaikan
makalah yang berjudul sistem imun.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampe akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita, Amin.
Penulis
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
BAB 1......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................................2
1.3 Manfaat...................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................3
“MAMOGRAFI”...................................................................................................................3
2.1 Definisi Mamografi........................................................................................................3
2.2 Tujuan Mamografi.......................................................................................................3
2.3 Cara Melakukan Screening Mamografi.....................................................................4
2.4 Tes Diagnostik Mamografi..........................................................................................5
2.5 Peralatan Yang Digunakan.........................................................................................6
2.6 Cara Menyimpulkan Screening Mamografi..............................................................7
2.7 Intervensi Mamografi..................................................................................................8
BAB III...................................................................................................................................9
PENUTUP..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA Bibliography...............................................................................................i
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
yang terkeeil hingga kurang dari 5 mm (stadium nol). Pad a stadium ini, mamografi
dapat memperlihatkan adanya mikrokalsifikasi, yaitu suatu benjolan yang tidak dapat
teraba baik oleh perempuan itu sendiri maupun dokter sekalipun, hingga benjolan
tersebut berukuran 1 em atau lebih.
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum :
Mengetahui secara umum Tes diagnostik Mamografi
b. Tujuan Khusus :
1. Untuk mengetahui tentang pengertian Mamografi7
2. Untuk mengetahui tentang tujuan Mamografi
3. Untuk mengetahui tentang cara melakukan Skrining
4. Untuk mengetahui tentang test diagnostik Mamografi
5. Untuk mengetahui tentang peralatan yang di gunakan
6. Untuk mengetahui tentang cara menyimpulkan skrining
7. Untuk mengetahui tentang Intervensi Mamografi
1.3 Manfaat
1. Untuk menambah wawasan tentang Pengertian Mamografi
2. Untuk menambah wawasan tentang tujuan Mamografi
3. Untuk menambah wawasan tentang cara melakukan Skrining
4. Untuk menambah wawasan tentang test diagnostik Mamografi
5. Untuk menambah wawasan tentang peralatan yang di gunakan
6. Untuk menambah wawasan tentang cara menyimpulkan skrining
7. Untuk menambah wawasan tentang Intervensi Mamografi
2
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
“MAMOGRAFI”
3
b. Mammografi diagnostik (diagnostic mammography). Tes ini dilakukan untuk
mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada payudara, seperti rasa nyeri,
muncul benjolan, perubahan warna kulit di sekitar payudara, penebalan puting,
atau keluarnya cairan dari puting. Mammografi diagnostik juga digunakan untuk
mengevaluasi kelainan yang sebelumnya didapatkan saat skrining. Terkadang,
dokter juga mungkin akan menyarankan pemeriksaan mammografi untuk
dilakukan beserta pemeriksaan penunjang lain, seperti USG payudara.
2. Pilihlah fasilitas screening mamografi yang sama setiap kali pemeriksaan agar
lebih mudah
4
3. Berkunsultasi dengan petugas kesehatan serta menjelaskan gejala ataupun
tanda – tanda yang dirasakan oleh pasien, dan memberikan hasil mamogram
sebelumnya jika ada)
4. Gunakan baju atasan berkancing atau kemeja agar lebih mudah dilepas saat
pemeriksaan
5
5. payudara pasien akan ditempatkan ke dalam alat Rontgen dengan kompresor
yang akan menekan payudara untuk mendatarkan jaringan di dalamnya. Tes
ini dapat dilakukan dalam posisi duduk atau berdiri.
6
7. Dalam proses ini, dokter akan meminta pasien untuk menahan napas saat
payudara ditekan. Payudara diperiksa satu per satu, diposisikan diantara dua
lempengan pada mesin mamografi. Kemudian payudara akan dikompres
secara lembut selama sekitar 10 detik Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
hasil gambar yang lebih jelas dan mengurangi tingkat paparan radiasi. Pasien
mungkin akan merasa tidak nyaman atau nyeri untuk beberapa saat. Payudara
yang sebelumnya sudah dirasakan nyeri, dapat terasa lebih sakit pada saat
penekanan, hal ini dapat diberitahukan kepada petugas operator mamogram
untuk dapat dikurangi tekanannya
8. Gambar jaringan payudara akan diambil dari sisi samping dan sisi atas. Waktu
pemeriksaan ini biasanya berlangsung selama kurang dari 30 menit kecuali
ada prosedur tambahan yang perlu dilakukan.
7
9. Jika hasil pemindaian tidak jelas atau ditemukan kelainan, dokter mungkin
akan mengulang tes tersebut. Hal ini umum dilakukan dalam tes mammografi.
Pemeriksaan ulang dapat dilakukan secara langsung atau beberapa hari setelah
hasil Rontgen keluar.
Pada umumnya, pasien tidak perlu berpuasa sebelum tes dilakukan. Namun,
hindari kafein, seperti kopi, kola, atau cokelat, setidaknya 2 minggu sebelum
pemindaian, karena kafein dapat membuat payudara nyeri dan tidak nyaman saat
pemeriksaan.
8
posisi duduk atau berdiri. Dalam proses ini, dokter akan meminta pasien untuk
menahan napas saat payudara ditekan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil
gambar yang lebih jelas dan mengurangi tingkat paparan radiasi. Pasien mungkin
akan merasa tidak nyaman atau nyeri untuk beberapa saat. Jika hasil pemindaian
tidak jelas atau ditemukan kelainan, dokter mungkin akan mengulang tes tersebut.
Hal ini umum dilakukan dalam tes mammografi. Pemeriksaan ulang dapat
dilakukan secara langsung atau beberapa hari setelah hasil Rontgen keluar.
Keseluruhan pemeriksaan mammografi memerlukan waktu sekitar 30 menit,
kecuali ada prosedur tambahan yang perlu dilakukan.
9
full-field mammografi screen-film mammografi
Pada saat ini, mammografi masih menjadi standar terbaik untuk screening dini
kanker payudara. Ultrasound, Ductography, dan Magnetic Resonance merupakan
beberapa teknik lain yang juga digunakan untuk memperkuat hasil mammografi.
Ductogram digunakan untuk mengevaluasi darah yang keluar dari puting. Magnetic
resonance imaging (MRI) digunakan untuk evaluasi lanjutan atau sebelum operasi
untuk melihat adanya daerah abnormal lainnya.
10
4. Area padat yang muncul pada satu sisi payudara atau area spesifik
saja.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Setelah mengetahui tentang sreening mamogarfi, semoga dapat memahami
dengan jelas dan mudah untuk di mengerti. dan semoga kanker payudara di Indonesia
bisa berkurang.
12
DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
Rachman, Sylvia. 2015. "THE ROLE OF RADIOLOGY IN DIAGNOSTIC
BREAST TUMOR." Majalah KedokteranAndalas, Vol. 38, No.Supl.
1,Agustus2015 9-10.
Santoso Imam, dkk. 2008. Jurnal Teknik Elektro, Jilid 10, Nomor 1, Maret 2008, hlm
43-48