TEKNIK RADIOGRAFI

BENDA ASING

OLEH : ASIH PUJI UTAMI, S.KM.

 TEKNIK RADIOGRAFI
LANJUT I
MATERI
• 1.Teknik Radiografi sistem pencernaan
a. Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
b. Teknik Pemeriksaan Upper GI
c. Teknik Pemeriksaan Lower GI
• 2. Teknik Radiografi Benda Asing
a. Pengantar Teknik Pemeriksaan Benda Asing
b.Teknik Parallax dan Triangulasi
c. Teknik Lokalisir Benda asing pada jaringan.
 PENGERTIAN
BENDA ASING ADL SEMUA
MATERIAL ASING YG MASUK KE
DLM TUBUH MELALUI BERBAGAI
CARA.
MATERIAL ASING DPT BERUPA
PECAHAN KACA, SERPIHAN
METAL, PLASTIK, KAYU, JARUM
DSB.
 TEKNIK MENCARI BENDA
ASING
LETAK BENDA ASING DPT
DIKETAHUI DG TEKNIK
RADIOGRAFI DAN FLUOROSCOPY.
TEKNIK RADIOGRAFI LEBIH BAIK
KARENA MEMBERIKAN CATATAN
YG TETAP & MERUPAKAN
PEMERIKSAAN AWAL BAGI
RADIOLOG.
 CARANYA ADALAH :

SELAMA DILAKUKAN
FLUOROSCOPY RADIOLOG
MELETAKKAN MARKER DI
PERMUKAAN KULIT BAGIAN
ANTERIOR ATAU POSTERIOR,
SEGERA SETELAH ITU PUSATKAN
PD GAMBAR BENDA ASING.
SELANJUTNYA DG MEMUTAR
PASIEN ATAU DG METODE
PARALAKS, MARKER DILETAKKAN
PD TUBUH DI SISI YG TEPAT DI
OBYEK UTK MENGETAHUI
KEDALAMAN BENDA ASING.
MARKER YG TELAH DIBUAT
BERGUNA UTK CP BAGI
RADIOGRAFER UTK POSISIONING
DAN DOKTER BEDAH UTK ACUAN
MELAKUKAN PEMBEDAHAN.
 FAKTOR-FAKTOR YG PERLU
DIPERHATIKAN SAAT MELAKUKAN
PEMERIKSAAN BENDA ASING :
PD SETIAP
PEMERIKSAAN
HARUS
DIPERHATIKAN DG
HATI2 FAKTOR2 YG
BERPENGARUH PD
DETAIL RADIOGRAF,
TERLEBIH LAGI PD
BENDA ASING YG
MEMILIKI DENSITAS
RENDAH.
1. FOCAL SPOT
FOCAL SPOT YG KECIL ADALAH MERUPAKAN
PRASYARAT UTK MEMPEROLEH DETAIL YG
MAKSIMUM.
PERMUKAAN YG TDK SAMA PD TARGET AKAN
MENGHASILKN RADIASI YAG DIPANCARKAN KE
SEMUA ARAH. HAL INI MENYEBABKAN
BERKURANGNYA DETAIL GAMBAR.
GUNAKAN RATING TUBE AGAR TDK MERUSAK
TARGET
2. SCREENS
DEBU DAN KOTORAN YG BERASAL DARI LUAR,
GORESAN DAN NODA AKAN MENGHASILKAN
BAYANGAN YG DPT MENYERUPAI BENDA ASING
YG KECIL.
IS YG TDK KONTAK DG BAIK AKAN MENGHASILKAN
KEKABURAN YG MENYERUPAI DARI YG
DIHASILKAN KARENA PERGERAKAN.
3. FAKTOR EKSPOSI
FAKTOR EKSPOSI HARUS DIATUR SESUAI UTK
DENSITAS JARINGAN PD BAGIAN YG DIPERIKSA DAN
PERGERAKAN YG TDK DISENGAJA HARUS
DIHINDARI DG TEKNIK YG SESUAI.
4. POSISI PASIEN
POSISI PASIEN ADL PENTING DLM MELOKALISASI
BENDA ASING KARENA SEDIKIT ROTASI PD PASIEN
ATAU OBYEK AKAN MENGHASILKAN PENGUKURAN
YG SALAH.
5. PERGERAKAN
PERGERAKAN DARI OBYEK YG DISENGAJA MAUPUN
TDK MENYEBABKAN PENGABURAN DAN DETAIL YG
RENDAH.
6. PERALATAN
KETEPATAN TEKNIK PENGUKURAN AKAN
DIPEROLEH BILA FOKUS YG ADA DITABUNG TEPAT
DAN PENGUKURAN JARAK FOKUS-FILM DAN FOKUS-
PERMUKAAN OBYEK JUGA TEPAT.
LETAK BENDA ASING YG SERING
TERJADI ANTARA LAIN :
1. PD JARINGAN TUBUH. MISAL
OTOT, TULANG DSB
2. PD SALURAN PENCERNAAN
3. PD SALURAN PERNAPASAN
4. PD BOLA MATA
5. PD ORGAN REPRODUKSI
WANITA
PROYEKSI YG BIASA DIGUNAKAN UTK
MELIHAT ADANYA BENDA ASING PD
TUBUH MANUSIA ADALAH
PENYUDUTAN AP/ PA, DAN LATERAL.

SBLM DILAKUKAN PEMERIKSAAN UTK

MENGETAHUI KEDALAMAN DAN
PENGUKURAN BENDA ASING MAKA
TERLEBIH DAHULU HRS DIKETAHUI
LETAK BENDA ASING TSB.
 TUJUAN DARI PENENTUAN LETAK
BENDA ASING

• UTK MENGETAHUI APAKAH BENDA

ASING TERSEBUT TUNGGAL ATAU
BANYAK.
• UTK MEMBEDAKAN BENTUK,
UKURAN, PERMUKAANYA.
• UTK MENGETAHUI LETAK BENDA
ASING TERSEBUT APAKAH BERADA DI
JARINGAN ATAU TULANG.
PENENTUAN LETAK BENDA ASING
PD OBYEK YG TEBAL PERLU
DILAKUKAN PEMERIKSAAN
PENDAHULUAN DG RADIOGRAF
ATAU FLUOROSCOPY.
MISAL PD DAERAH KEPALA,
DAERAH RONGGA DADA, DAERAH
RONGGA ABDOMEN DAN PELVIS.
 TEKNIK RADIOGRAFI
LOKALISIR
TEKNIK YG DIGUNAKAN
1. PROYEKSI RIGHT-ANGLE
TEKNIK RADIOGRAFI INI SEBENARNYA
TERDIRI DARI PRYEKSI AP, PA, DAN
LATERAL DG CR PD CORPAL.
2. PROYEKSI OBLIK
PROYEKSI INI DIGUNAKAN UTK
MEMISAHKAN JIKA ADA OVERLAPPING
ANTARA BEBERAPA BAGIAN ORGAN. HAL
TERSEBUT KHUSUSNYA DIGUNAKAN DLM
PENETAPAN HUBUNGAN SUPERPOSISI
TULANG DG GAMBARAN BENDA ASING
GUNA MENAMPAKKAN APAKAH OBJEK
MELEKAT PD TULANG ATAU HANYA
MENEMPEL SEMENTARA PD JARINGAN
3. PROYEKSI TANGENSIAL
DIGUNAKAN UTK MENDETEKSI BILA
BENTUK FISIK DARI BAGIAN TUBUH DG
CORPAL SAAT DISINARI TDK TAMPAK.
4. TRIANGULASI DG FILM TUNGGAL
TEKNIK INI UTK MENGETAHUI LEBIH TEPAT
PD PENGUKURAN LETAK KEDALAMAN
BENDA ASING.
PERALATAN YG DIGUNAKAN
- PESAWAT SINAR X YG ADA C-ARM NYA
- JANGKA GAMBAR
- LOCALIZER
- KASET & FILM SINAR X
 TEKNIK LOKALOSASI
DENGAN RADIOGRAFI
1. Right angle projections
Yaitu degan menggunakan proyeksi
AP, PA dan lateral dengan titik bidik
langsung pada corpalnya.
2. Oblique projections
Yaitu digunakan pada struktur organ
yang saling overlaping  antara
tulang dengan gambaran corpal
yang berdekatan. Apakah corpal
melekat pada tulang atau soft tissu.
 Lanjutan…..

3. Tangensial projections
Yaitu digunakan untuk mendeteksi
benda asing yang berada di
permukaan tubuh
4. Single film triangulation
Yaitu digunakan untuk mendeteksi
benda asing yang berada di
permukaan tubuh
 Yang Harus diketahui :

Ukuran yang akurat tentang ISD

(Image Shift Distance) dan TSD
(Tube Shift Distance) yang
digunakan
Atur pasien dan film untuk dua kali
eksposi dalam satu film
Ukuran yang akurat dari jarak skin
surface dengan film
 Cara menentukan MSS

MSS (Marking Skin Surface) dengan

fluoroscopy
Setelah ketemu corpal, ditempatkan
gelang logam atau dengan tinta,
dibuat tegak lurus terhadap
permukaan
Dibuat radiograf satu pada MSS
•Exp.I TSD II TSD :Tube Shift Distance
(Pergerakan tabung)

ISD : Image Shift Distance

(Pergeseran bayangan)
 dalam 1 film
dilakukan
2 kali eksposi.
a=c+b
ISD Film
 Tujuan menggunakan metode
triangulasi :
 Untuk mengetahui kedalaman corpal
dalam tubuh
D
y x

D=y/a=x/c
a c

ax=yc
(c+b)x=yc
x= y.c = SID.ISD
c+b TSD + ISD
Contoh :
Diketahui : SID = 40 inchi, TSD = 6
inchi dan ISD = 1,5 inchi, hitung
benda asing dengan menggunakan
cara triangulasi ?
(40 X 1,5) : (6 + 1,5 ) = 8 inchi.
• Cara mengukur triangulasi = dengan
menggunakan jangka
• Pengukurannya menggunakan alat
bantu : Lokalizer
• Syarat dilakukan triangulasi :
Kedalaman harus lebih dari 10 cm

Film

Lokaliser
 Cara menentukan :
• Posisikan lokalizer tegak lurus dengan TSD dan
sejajar dengan MSS
• Tangga yang paling kecil menempel pada
permukaan kulit
• Setiap step adalah 1 cm karena tebal tubuh
umumnya 25 cm
• Posisi film =sedikit corpal masuk dan semua
lokalizer masuk ke film
• Lokalizer berupa tangga dan berlubang-lubang
• Jika dilakukan 2 kali eksposi maka lubang yang
dekat dengan film semakin berhimpit
• Menggunakan film ukuran 35X35 cm.
 TEKNIK LOKALISASI
DENGAN FLUOROSCOPY
• Parallax method
– Menggunakan prinsip efek yang terjadi
pada perubahan posisi obyek sebagai
akibat perubahan posisi dalam
memandang obyek tersebut
– Terjadi struktur yang berbeda akibat
dilakukan 2 eksposi terhadap organ
dengan menempatkan titik fokus yang
berbeda (kekanan dan kekiri)
 I II
•
• A
• B
•
A” B” A’ B’
Contoh : adanya lesi diparu
– AP untuk mengetahui letak di kanan/kiri
– Lat untuk mengetahui letak didepan/belakang
Untuk membuat radiograf corpal :
• AP : diberi marker (MSS) pada
lubang
• Tujuannya untuk mengetahui tempat
lubang dengan posisi peluru.
• Lat : Untuk mengetahui kedalaman/jarak
peluru dengan marker.
• Cara meletakkan MMS :
• MSS harus tegak lurus dengan
corpal  caranya harus diflouroscopy
dulu sehingga tepat tegak lurus
dengan corpal.
 MSS
3 cm 3cm

3cm 3cm
MSS
• Persamaan metode parallax dengan
triangulasi :
• Peralatan (equipment)
• Identifikasi permukaan kulit (marking
sking surface)
• Pergeseran tabung (tube shift) 6
cm
• Aplikasi
• Pengukuran (deepth measurement)
• Kelemahan Parallax/triangulasi :
• a. Harus menggunakan fluoroscopy
• Obyeknya tunggal atau maksimal dua
• Tidak bisa dilakukan bila berada di
saluran/sistem.
• Syarat-syarat pelaksanaan
parallax/triangulasi :
• a. menggunakan pesawat C-arm
• dilakukan di Instalasi bedah
• dalam keadaan steril
 • Right-angle method
• Dilakukan dengan proyeksi AP dan
Lateral
• Profunda method
• Adalah melihat benda asing dengan
menggunakan fluoroscopy. Karena
prosedur ini memerlukan waktu
yang cukup lama, sehingga dosis
radiasi yang diterima oleh pasien
dan dokter bedah lebih banyak,
maka metode ini jarang digunakan.