Anda di halaman 1dari 6

Makalah MRI Safety

Modul Magneting Resonance Imaging (MRI)

DISUSUN OLEH

Lutpi Cahyana Putra (1810505001)

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

FAKULTAM ILMU KESEHATAN

DIII RADIOLOGI

2020
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB II KASUS

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Magnetic resonance imaging (MRI) memiliki kontras jaringan lunak


yang unggul dibandingkan dengan modalitas pencitraan radiologis lainnya dan
aplikasi fisiologis dan fungsionalnya telah menyebabkan peningkatan yang
signifikan dalam pemindaian MRI di seluruh dunia. Oleh karena itu, pelatihan
keselamatan MRI yang komprehensif untuk melindungi pasien dan petugas
kesehatan lainnya dari potensi bio-efek dan risiko medan magnet dalam
rangkaian MRI sangat penting. Pengetahuan tentang tujuan zona keselamatan
dalam rangkaian MRI serta kriteria kesesuaian MRI penting bagi semua
profesional kesehatan yang akan bekerja di lingkungan MRI atau merujuk
pasien untuk pemindaian MRI.
Tujuan artikel ini adalah untuk memberikan gambaran umum tentang
pedoman keselamatan resonansi magnetik saat ini dan membahas risiko
keamanan medan magnet dalam rangkaian MRI termasuk kekuatan dan torsi
benda feromagnetik, pemanasan jaringan, stimulasi saraf perifer, dan
kerusakan pendengaran. Keselamatan MRI dan kompatibilitas perangkat yang
ditanamkan, pemindaian MRI selama kehamilan dan potensi risiko agen
kontras MRI juga akan dibahas dan pelatihan keselamatan MRI yang
komprehensif untuk menghindari kecelakaan fatal dalam rangkaian MRI akan
disajikan.

A. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana prosedur keselematan di ruangan MRI?

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Mengetahui prosedur keselamatan di ruangan MRI.

BAB II
KASUS

1. MRI Death in Mumbai Hospital Accident

Seorang pria di India meninggal setelah mengalami kecelakaan fatal di


ruang pemeriksaan MRI. Dia membawa tangki oksigen kedalam ruangan MRI
dan tertarik oleh medan magnet di ruangan tersebut. Pria tersebut masuk ke
ruangan MRI setelah mendapat ijin dari seorang staff junior di rumah sakit
tersebut, meskipun pria tersebut membawa tabung oksigen yang memiliki
kandungan logam. Seperti yang kita ketahui bahwa benda logam dilarang
untuk dibawa masuk kedalam ruangan MRI. Pria tersebut meninggal setelah
menghirup oksigen cair yang bocor dari dalam tabung yang rusak karena
menghantam mesin MRI.

Source link : https://www.cbsnews.com/news/mri-death-mumbai-india-


hospital-accident-byl-nair-charitable-hospital/

2. Nurse Injured in MRI Acciddent at Swedish Hospital


Pada tanggal 25 Oktober 2019, seorang perawat radiologi mengalami
kecelakaan serius. Dia terjebak didalam medan magnet di ruang MRI dan
sekarang langsung mendapatkan perawatan intensif di ruang intensive care.
Seorang pasien berada di ruangan MRI yang menjalani pemeriksaan
pencitraan ketika kecelakaan itu terjadi. Rumah sakit mengatakan perawat
mendatangi pasien dan tampaknya mengenakan rompi berat yang
mengandung logam ferris, menurut sebuah laporan tentang insiden oleh
sumber berita Swedia Aftonbladet. Dua penjaga keamanan dari rumah sakit
datang ke lokasi untuk membantu dan keduanya menderita luka ringan.
Source link : https://www.itnonline.com/article/nurse-injured-mri-accident-
swedish-hospital

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada kasus kecelakaan diatas, masih ada petugas di Instalasi
Radiologi yang tidak memperhatikan kaidah-kaidah keselmatan diruang
MRI. Peraturannya sudah jelas, benda-benda logam tidak boleh dibawa
masuk ke dalam ruangan.

B. SARAN
Setiap tenaga medis harap memperhatikan dengan benar pada saat
memasuki ruangan MRI agar melakukan checking terllebih dahulu apakah
memakai atau membawa benda logam atau tidak, untuk meminimalkan
resiko kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai