Anda di halaman 1dari 15

Tahapan-tahapan

perkembangan pada bayi,


balita dan anak
Tahapan perkembangan motorik

perkembangan
motorik adalah proses tumbuh
kembang kemampuan gerak seorang
anak yang dikoordinasi oleh saraf,
pusat saraf dan otot. 
O Tahap perkembangan motorik usia 1-9 bulan
O Usia 1 bulan
O Pada usia 1 bulan, otot leher bayi belum cukup berkembang untuk menopang kepala dalam waktu
lama. Bayi hanya bisa mengangkat kepala hanya sebentar ketika berbaring tengkurap.
O Usia 2 bulan
O Memasuki usia 2 bulan, si kecil memiliki perkembangan motorik cukup pesat. Pada usia ini, bayi
biasanya sudah mampu mengangkat kepalanya dalam posisi tengkurap. Bayi juga sudah bisa
menoleh ke kanan dan ke kiri.
O Usia 3 bulan
O Di usia 3 bulan, kita masih dapat memantau pertumbuhan anak dari kepalanya. Si kecil pun sudah
kuat untuk menjaga kepalanya tegak dalam posisi duduk, meskipun belum mampu duduk sendiri.
O Usia 4 bulan
O Kemampuan bayi tengkurap dan kembali telentang sudah mulai terlihat pada usia 4 bulan. Selain
itu, bayi pun sudah mulai bisa memegang benda-benda. Oleh karena itu, Genbest bisa mengajak si
kecil bermain dengan benda-benda berwarna mencolok untuk menstimulasi kemampuan motorik
dasar bayi.
O Usia 5 bulan
O Kemampuan motorik yang dapat dikuasai bayi pada usia 5 bulan adalah meraih dan memegang
benda. Jika sebelumnya hanya mampu memegang benda yang diletakkan di tangannya, di usia ini
bayi lebih terampil meraih benda-benda yang tidak diletakkan di tangan secara langsung.
O Usia 6 bulan
O Di sekitar usia ini, kemampuan keseimbangan bayi meningkat secara dramatis. Bayi
mungkin bisa duduk sebentar, meskipun tangannya harus disangga agar bisa
seimbang. Ia juga mulai bisa memegang mainan dengan lebih baik.
O Usia 7 bulan
O Bayi semakin mengembangkan koordinasi tungkai dan kakinya. Ia juga mulai bisa
duduk sendiri dengan lebih mantap dan dapat merangkak. Bahkan, beberapa bayi
sudah dapat berdiri dengan berpegangan, walaupun urutan tonggak ini sangat
bervariasi. Baca juga: Pahami Cara Menstimulasi Kemampuan Motorik Dasar Bayi
O Usia 8 bulan
O Pada usia 8 bulan motorik dasar bayi yang berkembang adalah kemampuan berdiri
sambil berpegangan. Untuk menstimulasi kemampuan motorik ini, Genbest bisa
membantu bayi berdiri dari posisi duduk. Kemampuan lain yang berkembang di usia
8 bulan, yakni bayi sudah bisa mengucapkan kata, seperti “ma ma ma”.
O Usia 9 bulan
O Bayi mulai tahu cara mengambil atau menjumput benda kecil seukuran biji kacang
dengan ibu jari dan telunjuknya. Tak hanya itu, bayi mungkin juga sudah semakin
mantap dalam merangkak dan berdiri. Dalam beberapa bulan selanjutnya, bayi akan
mulai berjalan. Biasanya bayi akan sering menghabiskan waktu berjam-jam belajar
berjalan dengan berpegangan pada furnitur dan benda-benda lainnya.
Tahapan perkembangan bahasa

Bahasa merupakan suatu bentuk komunikasi


yang dilakukan baik dengan cara diucapkan,
ditulis, ataupun diisyaratkan yang didasarkan
pada sebuah simbol dan terdiri dari kata-kata
yang digunakan oleh seseorang untuk
memvariasikan dan mengkombinasikan kata-kata
tersebut. Dalam ilmu Psikologi Perkembangan
anak akan melalui beberapa tahapan untuk bisa
menggunakan bahasa dengan baik.
O Usia 0-12 bulan
O Tahap perkembangan Bahasa anak yang pertama dimulai dari si Kecil
baru lahir hingga memasuki usia 12 bulan. Pada awalnya si Kecil hanya
bisa merespon suara Mama dan menunjukkannya dengan memberikan
ekspresi pada wajah Mama. Selanjutnya, si Kecil akan mulai merespon
dengan mengulang konsonan atau vokal (babbling), memahami
perintah verbal, dan mampu mengetahui arah datangnya suara.
O Ketika si Kecil memasuki usia 10-16 bulan, si Kecil akan mulai
mengucapkan beberapa kata pertama seperti Mama atau nama
panggilan kepada orang-orang di sekitarnya.

O Usia 1-2 Tahun
O Setelah si Kecil memasuki usia 1-2 tahun, tahap perkembangan bahasa
anak selanjutnya adalah si Kecil akan mampu untuk memahami kata-
kata tunggal atau sederhana serta mampu memproduksi kata-kata
tersebut. Si Kecil mulai bisa menunjukan bagian-bagian tubuh seperti
hidung, tangan, mata dan telinga. Lebih lanjut, si Kecil mampu
memahami makna di balik kalimat-kalimat sederhana seperti kata tepuk
tangan dan ambil mainan.
O Usia 2-3 tahun
O Tahap perkembangan Bahasa berikutnya adalah ketika si Kecil sudah memasuki
usia 24 bulan atau 2 tahun hingga usia 3 tahun. Pada usia ini, si Kecil sudah
mampu memahami kata-kata sederhana, kemudian si Kecil mulai belajar
memahami kalimat sederhana. Lebih lanjut, pada usia 2 tahun, si Kecil akan
mampu mengingat nama orang tua, keluarga dan nama binatang peliharaannya.
O Pada usia ini si Kecil juga sudah bisa mengatakan kalimat sederhana seperti
Mama saya mau makan yang sebelumnya hanya bisa mengatakan Mama makan.

O Usia 3-4 tahun
O Memasuki usia 3 sampai 4 tahun si Kecil sudah mulai memikirkan lingkungan di
sekitarnya dan mulai bersosialisasi. Hal ini didukung oleh kemampuan Bahasa si
Kecil yang sudah makin membaik dan pemahaman kosa kata si Kecil juga
semakin luas. Pada usia ini, si Kecil sudah mampu mengingat nama teman di
sekolah dan sudah dapat berbicara dengan kalimat sederhana yang berisi 3
sampai 4 kata.
O Ketika sudah bersosialisasi dengan teman sekitar, si Kecil akan mulai
mempertanyakan banyak hal kepada Mama. Oleh karena itu, Mama harus sabar
menjawab setiap pertanyaan yang ada agar rasa ingin tahu si Kecil tidak
berkurang seiring berjalannya waktu.
O Usia 4-5 tahun
O Tahap perkembangan Bahasa anak usia dini
memasuki tahap akhir yaitu pada usia 4-5 tahun.
Pada usia ini, Si Kecil sudah dapat berbicara
menggunakan kalimat kompleks dengan jelas, bisa
membedakan banyak warna dan bentuk serta mulai
belajar bercerita.
O Sebagian kecil anak pada usia 4-5 tahun sudah bisa
memberikan opini terhadap suatu kejadian,
mengajukan pertanyaan hingga memberikan saran
Tahapan Perkembangan Kognitif Anak Usia
Dini

Kognitif dapat diartikan sebagai kemampuan untuk


mengerti sesuatu. Perkembangan kognitif mengacu
kepada kemampuan yang dimiliki seorang anak untuk
memahami sesuatu. Salah satu tokoh psikologi yang
mengemukakan teori tentang tahapan perkembangan
kognitif (cognitive theory) manusia adalah Jean Piaget.
Menurut Piaget, anak-anak memiliki cara berpikir
berbeda dari orang dewasa. Piaget membagi tahapan
perkembangan kognitif anak usia dini dalam empat
tahap.
O Tahap sensorimotor (0-24 bulan)
O Setiap bayi lahir dengan refleks bawaan dan dorongan untuk
mengeksplorasi dunianya. Oleh karena itu, pada masa ini,
kemampuan bayi terbatas pada gerak refleks dan panca inderanya.
Berbagai gerak refleks tersebut kemudian berkembang menjadi
kebiasaan-kebiasaan. Pada tahap perkembangan kognitif awal ini,
si Kecil belum dapat mempertimbangkan kebutuhan, keinginan, atau
kepentingan orang lain, sehingga ia dianggap “egosentris”.
O Pada usia 18 bulan, si Kecil juga sudah mampu menciptakan simbol-
simbol dalam suatu benda serta fungsi beberapa benda yang tak
asing baginya. Si Kecil pun kini mampu melihat hubungan
antarperistiwa dan mengenali mana orang asing dan mana orang
terdekatnya.
 
O Tahap praoperasional (2-7 tahun)
O Pada masa ini, anak mulai dapat menerima rangsangan, meski masih
sangat terbatas. Si Kecil pun sudah masuk ke dalam lingkungan
sosial. Ciri tahapan ini adalah anak mulai bisa menggunakan operasi
mental yang jarang dan secara logika kurang memadai.
O Tahap operasional konkret (7-11 tahun)
O Pada masa ini, anak sudah mampu melakukan pengurutan dan
klasifikasi terhadap objek maupun  situasi tertentu. Kemampuan
mengingat dan berpikir secara logis si Kecil pun makin meningkat. Ia
mampu memahami konsep sebab-akibat secara rasional dan sistematis
sehingga si Kecil mulai bisa belajar matematika dan membaca. Pada
tahapan ini pula sifat “egosentris” si Kecil menghilang secara perlahan.
Ia kini sudah mampu melihat suatu masalah atau kejadian dari sudut
pandang orang lain.
 
O Tahap operasional formal (mulai umur 11 tahun)
O Pada masa ini, anak sudah mampu berpikir secara abstrak dan
menguasai penalaran. Ia dapat menarik kesimpulan dari informasi yang
tersedia. Ia dapat memahami konsep yang bersifat abstrak seperti cinta
dan nilai. Si Kecil juga bisa melihat kenyataan tidak selalu hitam dan
putih, tetapi juga ada “gradasi abu-abu” di antaranya. Kemampuan ini
penting, Mam, karena akan membantunya melewati masa peralihan dari
masa remaja menuju fase dewasa atau dunia nyata.
Tahapan perkembangan sosial

Perkembangan sosial anak adalah kemampuan anak


dalam bekerja sama dan berinteraksi dengan orang-
orang di sekitarnya. Misalnya, ia mampu memberi
perhatian terhadap penjelasan guru di sekolah, atau
mampu berganti aktivitas dari yang satu ke yang lain
secara mudah. Psikolog Anna Surti Ariani MPsi
mengatakan, melalui kemampuan sosial, anak
diharapkan antara lain mampu menyelesaikan
pertengkaran, punya rasa peduli, dan mau sabar
menunggu.
O Bulan Ke-1
O pertama, perkembangan sosial maupun emosi bayi memang masih belum terlalu
nampak atau sangat terbatas. Namun perlu diketahui bahwa si kecil sudah bisa
bersosialisasi dengan sekitar meski hanya dengan kontak mata, tangisan, maupun
gerakan tubuh ketika dia mendengar suara yang sangat tidak asing untuknya seperti
suara ibu dan ayahnya.
O  
O Bulan Ke-2
O Pada bulan kedua, si kecil dapat dibilang terdapat peningkatan dalam emosionalnya,
ia sering kali memberikan respons berupa senyuman. Dan pada bulan ini dia sudah
dapat memandangi orang-orang sekitarnya maupun lingkungannya, dan juga dia
sudah dapat menikmati jika diajak berinteraksi ataupun marah ketika dia merasa
tidak nyaman.

O Bulan Ke-3
O Di bulan ketiga, si kecil juga sudah dapat memulai sebuah interaksi dengan ibu,
ayah, maupun orang-orang terdekatnya. Interaksinya hampir sama dengan bulan
kedua, ia bakal melempar senyum yang sangat menggemaskan disertai menggumam
ketika diajak berinteraksi ataupun mengajak berinteraksi dengan memandang orang
tersebut. Dan perlu diketahui pada bulan ketiga ini dia sudah mulai mampu untuk
menirukan beberapa ekspresi.
O Bulan Ke-4
O Di bulan keempat, si kecil dapat mengetahui yang sesama dengannya atau sesama
bayi, ia dapat merasakan atau dapat tertarik dengan sesama bayi. Jika ia bertemu
sesama bayi maka dia akan memunculkan ekspresi senang dan antusias.

O Bulan Ke-5
O Memasuki bulan lima, bayi sudah bisa dikatakan dapat membedakan orang-orang
sekitar, ia sudah mulai mengetahui mana orang lain, dan mana anggota keluarganya.
Ketika ia bertemu keluarganya, responsnya akan aktif dan bebas, berbeda dengan saat
bertemu orang baru, mereka cenderung diam sambil berusaha untuk mengenali siapa
orang yang mengajaknya berinteraksi. Pada bulan ini juga dapat dikatakan kalau bayi
sudah dapat menyampaikan keinginannya maupun sebuah tolakan dengan jelas. Hal
tersebut sangat amat membantu ibunya maupun siapapun yang merawatnya.

O Bulan Ke-6
O Pada usia enam bulan, kita makin dibuatnya tersenyum dengan tingkah laku si kecil
yang makin ekspresif. Si kecil sudah bisa bermain dengan orang-orang sekitarnya dan
dapat merespons dengan baik. pada bulan ini juga sudah mulai nampak karakter si
kecil.
Terima kasih

mohon maaf apabila ada


kekurangan

Anda mungkin juga menyukai