Anda di halaman 1dari 50

PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 (BAHAN BERBAHAYA

DAN BERACUN) RUMAH SAKIT

NOMOR : 173/DIR-SK/RSCMD/XI/2018

RS CITRA MEDIKA DEPOK


TAHUN 2018

1
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN SERTA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN RUMAH SAKIT
DI
RUMAH SAKIT CITRA MEDIKA DEPOK

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----

Menimbang : a. bahwa lingkungan hidup yang berada di rumah sakit perlu dijaga
kelestariannya sehinggga tetap mampu menunjang pelaksanaan
kegiatan di dalam serta disekitar rumah sakit;
b. bahwa setiap kegiatan yang dilakukan di dalam rumah sakit ada
yang menggunakan bahan berbahaya dan beracun serta
menghasilkan limbah bahan berbahaya dan beracun;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
butir b,perlu ditetapkan suatu Panduan tentang pengelolaan bahan
dan limbah bahan berbahaya dan beracun;
d. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada konsideran butir b dan
c, perlu ditetapkan Peraturan Direktur Tentang Pemberlakukan
Panduan Pengelolaan Bahan dan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun di Rumah Sakit Citra Medika Depok;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang


Rumah Sakit;
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1087 /Menkes/SK/I/III/2010
tentang Standart Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di Rumah

2
Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2019 Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan di rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.14 Tahun 2013 Tentang
Simbol B3
5. Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun.

3
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PERTAMA : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CITRA MEDIKA DEPOK
TENTANG PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN DAN LIMBAH
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI RUMAH SAKIT CITRA
MEDIKA DEPOK

KEDUA : Panduan Pengelolaan Bahan dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
di Rumah Sakit Citra Medika Depok sebagaimana dimaksud dalam
diktum kesatu, tercantum dalam lampiran Peraturan ini.

KETIGA : Panduan Pengelolaan Bahan dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
di Rumah Sakit ini harus dibahas sekurang-kurangnya 3 ( tahun ) sekali
dan apabila diperlukan dapat dilakukan perubahan sesuai dengan
perkembangan yang ada

KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan, dengan ketentuan apabila


dikemudian hari terdapat kesalahan akan diadakan perbaikan sebagaiman
mestinya

Ditetapkan di : Depok
Pada Tanggal : 29 September 2018

(dr. R. Dwinanto Ariwibowo)


Direktur Rumah Sakit Citra Medika Depok

4
DAFTAR ISI
Halaman

LEMBAR JUDUL…………………………………………………………….. 1
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CITRA MEDIKA DEPOK….. 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………... 5

BAB 1 DEFINISI……………………………………………………….. 6
BAB 2 RUANG LINGKUP................................................................... 8
A. Ruang Lingkup Pengelolaan Limbah B3………………….. 8
B. Tempat Pelaksanaan Panduan Pengelolaan B3 …………... 8
BAB 3 TATALAKSANA…………………………………………….. 9
1. Panduan Identifikasi B3………………………………….. 9
2. Panduan Penyimpanan Dan Pengemasan B3……………... 10
3. Panduan Penanganan Tumpahan B3………………….. 15
4. Panduan Pemasangan Simbol dan Label B3……………… 18
5. Panduan Pembuangan Limbah B3……………………… 30
6. Panduan Pembuangan Sementara Limbah B3………….. 31
BAB 4 PENUTUP……………………………………….. 32

5
PANDUAN PENGELOLAAN
BAHAN SERTA LIMBAH BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
RUMAH SAKIT CITRA MEDIKA DEPOK
BAB I
DEFINISI

1. Lingkungan Rumah Sakit Citra Medika Depok adalah semua area didalam dan
diluar gedung yang merupakan tempat kegiatan dan aktifitas Rumah Sakit Citra
Medika Depok sesuai batas wilayah dan area Rumah Sakit Citra Medika Depok
2. Masyarakat Rumah Sakit adalah : semua orang yang berada di dalam area Rumah
Sakit tanpa terkecuali.
3. Tempat pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan yang dilakukan Pemerintah dan masyarakat, seperti rumah sakit,
Puskesmas, praktik dokter, praktik bidan, toko obat atau apotek, pedagang farmasi,
pabrik obat dan bahan obat, laboratorium, dan tempat kesehatan lainnya, antara lain
pusat dan/atau balai pengobatan, rumah bersalin, Balai Kesehatan Ibu dan Anak
(BKIA).
4. Pegawai adalah peneliti, teknisi, atau petugas yang secara langsung atau tidak
langsung menggunakan bahan berbahaya beracun
5. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah bahan
yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup,
dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya;
6. Pengelolaan B3 adalah kegiatan yang menghasilkan, mengangkut, mengedarkan,
menyimpan, menggunakan dan atau membuang B3;
7. Penyimpanan B3 adalah teknik kegiatan penempatan B3 untuk menjaga kualitas dan
kuantitas B3 dan atau mencegah dampak negatif B3 terhadap lingkungan hidup,
kesehatan manusia, dan makhluk hidup lainnya;
8. Pengemasan B3 adalah kegiatan mengemas, mengisi atau memasukkan B3 ke dalam
suatu wadah dan atau kemasan, menutup dan atau menyegelnya;
9. Pengumpulan Limbah B3 adalah kegiatan mengumpulkan Limbah B3 dari Penghasil
Limbah B3 sebelum diserahkan kepada Pemanfaat Limbah B3, Pengolah Limbah
B3, dan/atau Penimbun Limbah B3.

6
10. Sistem Tanggap Darurat adalah sistem pengendalian keadaan darurat yang meliputi
pencegahan, kesiapsiagaan, dan penanggulangan kecelakaan serta pemulihan kualitas
lingkungan hidup akibat kejadian kecelakaan Pengelolaan Limbah B3.
11. Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan klasifikasi B3;
12. Label adalah uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3;
13. Pengangkutan B3 adalah kegiatan pemindahan B3 dari suatu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan sarana angkutan;
14. Kimia toksik adalah bahan kimia beracun, yang bahayanya terhadap kesehatan
sangat bergantung pada jumlah zat tersebut yang masuk ke dalam tubuh.
15. Bahan kimia korosif/iritan adalah bahan kimia yang mampu merusak berbagai
peralatan dari logam dan apabila bahan kimia ini mengenai kulit akan menimbulkan
kerusakan berupa iritasi dan peradangan kulit.
16. Bahan kimia eksplosif adalah bahan kimia mudah meledak.
17. Bahan kimia oksidator adalah bahan kimia yang dapat menghasikan oksigen dalam
penguraian atau reaksinya dengan senyawa lain, bersifat reaktif dan eksplosif serta
sering menimbulkan kebakaran.
18. Limbah bahan kimia adalah bahan kimia baik padat, cair, dan gas bekas pakai yang
karena sifatnya tidak dapat digunakan lagi.
19. Nilai Ambang Batas (NAB) adalah konsentrasi dari zat, uap atau gas dalam udara
yang dapat dihirup selama 8 jam/hari selama 5 hari/minggu, tanpa menimbulkan
gangguan kesehatan yang berarti.
20. Tempat dan sarana laboratorium adalah tempat yang digunakan untuk melakukan
kegiatan yang menggunakan bahan kimia serta dilengkapi sarana sebagai
kelengkapan laboratorium, misal ruang asam, glove box, fumehood, meja kerja,
exhaust fan, dan sebagainya.

7
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup manajemen ini adalah panduan menyangkut Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun dan Limbahnya bagi pegawai Rumah Sakit Citra Medika
Depok. Ruang lingkup sarana kerja, sebagai tempat pengelolaan bahan berbahaya d a n
b e r a c u n peralatan,dan pekerja yang merupakan unsur dalam melaksanakan kegiatan
dengan menggunakan bahan kimia :

A.Ruang lingkup pengelolaan bahan berbahaya dan beracun mencakup panduan tentang
1. Identifikasi B3
2. Penyimpanan Dan Pengemasan B3
3. Penanganan tumpahan B3
4. Pemasangan simbol dan label B3
5. Pembuangan limbah B3
6. Panduan Pembuangan Sementara Limbah B3

B. Ruang lingkup tempat Pelaksanaan Panduan Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Ruangan-


ruangan antara lain :
1. Instalasi Farmasi
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Bedah Sentral
5. Instalasi Rawat Jalan
6. Radiologi
7. Instalasi Pemeliharaan Sarana
8. Instalasi Sanitasi Lingkungan
9. Gudang

BAB III
TATA LAKSANA
Tatalaksana Panduan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun adalah panduan
pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) meliputi : Tatalaksana bahan berbahaya
dan beracun mencakup : Standart operasional prosedur identifikasi B3, pengadaan B3,
penyimpanan B3, pemasangan simbol dan label B3 penggunaan B3, penanganan B3,
8
dan Standart operasional prosedur penanganan tumpahan dan terpapar B3, hingga proses
pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan pihak ke III yang telah
memperoleh izin dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan sesuai dengan peraturan
perundang – undangan yang berlaku.

A. Tata laksana kelola B3 adalah system manajemen pengelolaan B3 kegiatan meliputi


fungsi - fungsi sbb :
1. Identifikasi B3
2. Penyimpanan dan Pengemasan B3,
3. Penggunaan B3
4. Penanganan tumpahan B3 dan penanggulangan terpapar B3
5. Pemasangan simbol dan label B3
6. Pembuangan limbah B3
7. Pemantauan,
8. Evaluasi dan pelaporan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

1. Panduan identifikasi B3
Tata laksana megidentifikasi atau inventarisasi bahan berbahaya dan beracun
dengan melakukan telusur tiap bahan kimia tersebut apakah termasuk dalam daftar
atau golongan B3 sebagai lampiran Peraturan Pemerintah No.:74 / Tahun 2001 ,
sbb :
1) Mudah meledak (explosive);
2) Pengoksidasi (oxidizing);
3) Sangat mudah sekali menyala (extremely flammable);
4) Sangat mudah menyala (highly flammable);
5) Mudah menyala (flammable);
6) Amat sangat beracun (extremely toxic);
7) Sangat beracun (highly toxic);
8) Beracun (moderately toxic);
9) Berbahaya (harmful);
10) Korosif (corrosive);
11) Bersifat iritasi (irritant);
12) Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment);
13) Karsinogenik (carcinogenic);
14) Teratogenik (teratogenic);
15) Mutagenik (mutagenic).

9
Bila bahan kimia tidak termasuk atau belum masuk dalam daftar seperti dalam
lampiran PP. No. : 74/Tahun 2001, tentang Pengelolaan B3, maka cara
Identifikasi dilakukan melalui Uji karakteristik B3 meliputi :
1) mudah meledak;
2) mudah terbakar;
3) bersifat reaktif;
4) beracun;
5) menyebabkan infeksi; dan
6) bersifat korosif.

2. Panduan Penyimpanan Limbah dan Pengemasan Limbah B3


A. Panduan Umum Tempat Penyimpanan
Hal hal umum tempat penyimpanan, persyaratan mengenai lokasi
penyimpanan bahan berbahaya dan beracun
1) Lokasi tempat penyimpanan yang bebas banjir, tidak rawan bencana dan di
luar kawasan lindung serta sesuai dengan rencana tata ruang
2) Jarak dengan fasilitas umum minimum 50 meter;
3) Syarat lokasi pengolahan di luar area penghasil harus:
a) Jarak dengan jalan utama/tol minimum 150 m atau 50 m untuk jalan
lainnya;
b) Jarak dengan daerah beraktivitas penduduk dan aktivitas umum
minimum 300 m;
c) Jarak dengan wilayah perairan dan sumur penduduk minimum 300 m;
d) Jarak dengan wilayah terlindungi (spt: cagar alam,hutan lindung)
minimum 300 m.
4) Rancangan bangunan disesuaikan dengan jumlah, karakteristik limbah B3
dan upaya pengendalian pencemaran lingkungan.
5) Persyaratan Fasilitas Pengelolaan B3 menerapkan sistem hal2 sbb :
a) Keamanan Fasilitas
b) Pencegahan Terhadap Kebakaran
c) Pencegahan tumpahan
d) Penanggulangan Keadaan Darurat
e) Pengujian peralatan; dan

10
f) Pelatihan karyawan.
a. penyimpanan Umum B3
1. Penyimpanan sementara limbah B3 sebelum diangkut adalah 2(dua) hari
pada temperatur lebih besar dari 0oC atau 90 (Sembilan puluh) hari pada
temperatur sama dengan atau lebih kecil dari 0oC sejak limbah dihasilkan
dan 90 (Sembilan puluh) hari untuk limbah b3 yang dihasilkan 50(lima
puluh)kg per hari atau lebih dan 180(seratus delapan puluh hari) untuk
limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg perhari
2. Tata letak dan pengaturan penempatan B3 mempertimbangkan sbb :
i. Pemisahan dan pengelompokan untuk menghindari reaktivitas
ii. Penyusunan tidak melebihi batas maksimum (anjuran industri) agar
tidak roboh dan rapi
3) Khusus bahan dalam wadah silinder / tabung gas bertekanan ditempatkan yg
aman, tidak lembab, dan aman dari sumber panas
4) Selain petugas dilarang masuk, dan harus menggunakan APD
5) Penyimpanan B3 dilengkapi dengan Simbol dan /label B3 (Label isi, safety,
resiko bahaya) serta cara pencegahan dan pertolongan pertama
b.Penyimpanan B3 golongan gas Medis
Memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pewadahan dan penandaan
Mengikuti pola pewadahan dan penandaan yang berlaku dengan benar dan
akurat sesuai dengan jenis dan tingkat bahaya
2. Kondisi ruangan
Bahan konstruksi tahan terhadap api, getaran, tersedia penangkal petir
Pengaturan suhu/panas/ cahaya,suhu sejuk dan kering,hindari cahaya
langsung matahari,hindarkan instalasi listrik, sumber panas,hindarkan
kenaikan suhu,pengaturan udara ventilasi baik sehingga udara tersalur
dengan baik dan suhu ruangan tetap optimal
3. Tata penyimpanan
a) Wadah disimpan pada posisi tegak
b) Jarak antara wadah dengan dinding ½ dari tinggi wadah
c) Cukup jarak antara 1 dengan lainnya
d) Jumlah wadah dalam tiap ruangan dibatasi

11
e) Wadah kosong diberi tanda dan dipisahkan dari ada isinya
4) Kesiapan penanggulangan
a) Dilakukan oleh petugas yang ahli dalam penanggulangan bahaya gas
Medik
b) Tersedia alat pemadam kebakaran
c) Tersedia P3K
5) Lokasi
a) Lebih kurang 3x radius yang dapat dijangkau gas tersebut tanpa
tiupan angin kuat
b) Jauh dari pemukiman penduduk, jalan raya yang padat
6) Penanganan tekhnis pada bongkar muat
Mengikuti pola penanganan tehnis B3 yang berlaku sesuai dengan jenis dan
tingkat bahaya
7) Penanggulangan kasus bahan berbahaya
8) Bila terjadi tumpah, bocor hingga mencemari lingkungan, korban langsung
dsb maka harus mengikuti pola penanganan yang berlaku sesuai dengan
jenis dan tingkat bahaya

4. Penyimpanan B3 Explosif

1) Pewadahan dan penandaan


Mengikuti Pola pewadaan dan penandaan B3 dengan benar dan teliti sesuai
dengan macam dan tingkat bahaya
2) Kondisi ruangan
a) Bahan & kondisi bangunan memiliki kontruksi yang kuat, tahan
ledakan, tahan api, tahan gempa
b) Lantai tidak lembab, bersih, bebas karat, bebas debu
c) Kedap air
d) Pintu dari bahan yg baik dan kuat disertai kunci
e) Terhindar dan terlindung dari getaran, dilengkapi dengan penangkal
petir
f) Ruangan diberi tanda peringatan untuk B3 gol Eksplosif dan
pemberitahuan dilarang merokok
b. Penyimpanan B3 Gas Mampat
1) Pewadahan dan penandaan
12
Mengikuti polapewadahan dan penandaan yang berlaku dengan benar &
akurat sesuai dengan jenis dan tingkat bahaya
2) Kondisi ruangan
a) Bahan kontruksi tahan terhadap api, getaran, tersedia penangkal
petir
(1) Pengaturan suhu / panas / cahaya
(a) suhu sejuk dan kering
(b) hindari cahaya langsung matahari
(c) hindarkan instalasi litrik, sumber panas
(d) Hindarkan kenaikan suhu
(2) Pengaturan udara
Fentilasi baik sehingga udara tersalur dengan baik dan suhu
ruangan tetap optimal
c. Penyimpanan B3 Cairan Mudah Menyala
1) Pewadahan dan penandaan
a) Wadah/pembukus/kemasan harus dapat melindungi isinya terhadap
saluran dari luar
b) Wadah/pembungkus/kemasan harus dapat bertahan terhadap daya
kemas isinya
c) Wadah harus tertutup dengan kedap / disegel
2) Kondisi ruangan
a) Bahan & konstruksi bangunan :
b) Tahan terhadap B3 yang disimpan (tidak interaksi)
c) Mempunyai ventilasi secukupnya
d) Udaranya harus terisolir dari udara zat atau cairan mudah menyala
3) Beban dari sumber penyebab terjadinya bahaya
a) Wadah, tutup, kran, kemasan harus berfungsi baik
b) Mencegah terjadinya gangguan mekanik
c) Mencegah kotak langsung dengan B3
d) Mencegah kenaikan suhu dan cahaya yang berlebihan
d. Penyimpanan B3 Beracun
1) Pewadahan dan penandaan

13
Menggunakan kemasan anti bocor / mengikuti pola pewadaan dan
penandaan B3 yang berlaku sesuai dengan jenis dan tingkat bahaya
2) Kondisi ruangan
a) Bahan dan konstruksi bangunan
b) Tahan terhadapB3 yang disimpan
c) Kedap air
d) Lantai cekung agar limbah tidak mengalir keluar
e) Tertutup rapat dan dapat dikunci
B.Panduan Pengemasan Limbah B3
Sebelum disimpan, limbah B3 perlu dikemas terlebih dahulu. Tujuan pengemasan
adalah agar setiap jenis limbah sebelum disimpan telah ditandai dengan sistem
label yang sesuai dengan jenis karakteristik limbah, serta telah ditempatkan dalam
kontainer yang sesuai pula. Sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya
kecelakaan atau kesalahan dalam penanganan limbah B3.Pengemasan yang baik
akan mempermudah pengawasan oleh petugas sebelum diserahkan kepada pihak ke
3. Persyaratan pengemasan :
1. Kondisi baik, tidak rusak, dan bebas dari pengkaratan serta kebocoran.
2. Disesuaikan dengan karakteristik limbah B3 yang akan dikemasnya à segi
keamanan dan kemudahan dalam penanganannya.
3. Kemasan dapat terbuat dari bahan plastik (HDPE, PP atau PVC) atau bahan
logam
(teflon, baja karbon, SS304, SS316 atau SS440) dengan syarat bahan kemasan
yang dipergunakan tersebut tidak bereaksi dengan limbah B3 yang
disimpannya.
4. Tidak boleh disimpan secara bersama-sama dalam satu kemasan.
5. Jumlah pengisian limbah dalam kemasan harus mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya pengembangan volume limbah, pembentukan gas atau
terjadinya kenaikan tekanan.
6. Kondisi yang tidak layak (misalnya terjadi pengkaratan, atau terjadi kerusakan
permanen) atau jika mulai bocor.
7. Terbuat dari bahan yang dapat mengemas Limbah B3 sesuai dengan
karakteristik Limbah B3 yang akan disimpan;
8. Mampu mengungkung Limbah B3 untuk tetap berada dalam kemasan.

14
9. Memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan saat
dilakukan penyimpanan, pemindahan, atau pengangkutan; dan
10. Berada dalam kondisi baik, tidak bocor, tidak berkarat, atau tidak rusak.
11. Kemasan Limbah B3 wajib dilekati Label Limbah B3 dan Simbol Limbah B3.
12. Label Limbah B3 paling sedikit memuat keterangan mengenai:
a. nama Limbah B3;
b. identitas Penghasil Limbah B3;
c. tanggal dihasilkannya Limbah B3; dan
d. tanggal Pengemasan Limbah B3.

3. Panduan Penanganan Tumpahan B3


a. Ketentuan Umum mengatasi Tumpah
Harus dipahami bahwa tumpahan pada area kerja harus dibersihkan karena
dapat menyebabkan kecelakaan akibat kontak dengan bahan tum pahan.
Kecelakaan yang ditimbulkan antara lain : keracunan akibat menghirup uap
bahan tersebut, korosif dan dapat menimbulkan kebakaran dan ledakan jika
bereaksi dengan bahan-bahan mudah terbakar, serta menyebabkan kontaminasi
oleh mikroba (untuk bahanbahan mikrobiologi).
b. Penanganan B3 tumpah secara umum adalah :
1) Identifikasi / Kenali lokasi terjadinya tumpah, jumlah bahan yang tumpah ,
sifat kimia dan fisika tumpahan, sifat bahaya dan risiko tumpahan dan
mengetahui teknik aman penanganannya.
2) Pastikan penggunaan alat pengaman diri (khususnya sarung tangan,
pelindung mata/muka dan pelindung pernafasan bila perlu).
3) Cegah tumpahan meluas dan hentikan sumber tumpahan jika hal tersebut
aman dilakukan.
4) Tangani (di tempat) dengan cara yang tepat. (Lihat MSDS)
5) Secara umum proses yang dilakukan adalah netralisasi.
6) Netralisasi dapat menggunakan basa (soda ash/lime) untuk tumpahan yang
bersifat asam dan
7) Larutan asam asetat untuk tumpahan yang bersifat basa.
8) Bahan yang paling umum digunakan untuk keadaan darurat apabila terjadi
tumpahan adalah pasir, tanah, natrium karbonat dan kapur
9) Bekas tumpahan bahan kimia di area kerja dapat dibersihkan dengan air,
sabun detergen , atau pembersih lain yang sesuai dengan bahan
pengotornya.
10) Tetapi untuk penanganan yang lebih tepat dapat dilihat di dalam “Material
Safety Data Sheet” (MSDS).
15
c. Langkah Selanjutnya Setelah Pembersihan tumpahan B3
1) Simpan semua limbah pada tempatnya yang sesuai kemudian tutup untuk
penanganan lebih lanjut
2) Bersihkan pastikan kembali area tersebut telah bersih dan aman.
3) Bersihkan area / meja kerja segera setelah terjadi tumpahan zat/ bahan
kimia.
4) Apabila bahan kimia yang tumpah tersebut cukup/sangat berbahaya, selain
dibersihkan dengan lap, tangan harus dilindungi dengan sarung tangan dan
Alat Pelindung Diri (APD) lainnya : masker dan sepatu pelindung)

d. Panduan penanganan terpapar B3 pada kulit


1) Penanganan bila terjadi Kontaminasi Bahan-bahan Berbahaya pada
Pekerja, Bila Terkena Kulit dan Rambut
2) Membawa segera pekerja yang terkontaminasi menuju sumber air
terdekat dan lepaskan seluruh pakaian yang menutup bagian yang
terkontaminasi
3) Membasahi atau menyiram pekerja yang terkontaminasi dengan air (bila
mungkin air mengali ratau air pancuran atau shower), lihat petunjuk gambar
4) Membersihkan kontaminasi dengan sabun jika ada
5) Mempergunakan sarung tangan/baju pelindung untuk melindungi diri
dari kontaminan bahan kimia yang dibersihkan (beberapabahan kimia
yang melepas uap berbahaya bagi pernafasan, pastikan tidak
menghirupnya)
6) Membawa pekerja yang terkontaminasi ke poli pegawai atau Instalasi
Rawat Darurat bila memerlukan pertolongan medis lebih jauh
7) Melaporkan kejadian kecelakaan kerja ke Panitia K3 Rumah Sakit
melalui Poli Pegawai

8) Petunjuk Gambar membersihkan B3 terpapar pada kulit atau kepala

e. Panduan penanganan terpapar B3 pada mata


1) Penanggulangan Bila Terjadi Kontaminasi Bahan-bahan Berbahaya pada
Pekerja, bila Terkena Mata :

16
a) Membaringkan dan memposisikan pekerja yang terkontaminasi
dengan posisi kepala menengadah dan miring ke arah mata yang
terkontaminasi
b) Membersihkan segera bahan kimia yang mengenai mata dengan
sejumlah air yang dingin dan bersih selama 15–20 menit
c) Memastikan air yang di siram menjauhi muka dan tidak
mengenai mata sebelahnya
d) Memastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal ketika
menyiram di sekitar kulit, alis dan kelopak mata
e) Memastiakn pekerja yang terkontaminasi tidak menggosok matanya
f) Membawa pekerja yang terkontaminasi ke Poli Pegawai dan
Instalasi Rawat Darurat bila memerlukan pertolongan medis lebih
jauh Melaporkan kejadian kecelakaan kerja ke Panitia K3 Rumah
Sakit melalui Poli Pegawai
g) Petunjuk Gambar Membersihkan Mata dengan air Shower

4. Panduan Pemasangan Simbol Dan Label B3


Pemasangan label dan tanda dengan memakai lambang atau tulisan peringatan pada
wadah atau tempat penyimpanan untuk bahan berbahaya adalah tindakan
pencegahan yang esensial. pegawai yang bekerja pada pengelolaan B3 biasanya
belum mengetahui sifat bahaya dari bahan kimia dalam wadah/packingnya,
demikian pula para pengguna di ruaangan dari barang tersebut, dalam hal inilah
pemberian label dan tanda menjadi sangat penting.
Peringatan tentang bahaya dengan simbol dan label merupakan syarat penting
dalam perlindungan keselamatan kerja, namun hal tersebut tidak dapat dianggap
sebagai perlindungan yang sudah lengkap, usaha perlindungan keselamatan lainnya
masih tetap diperlukan.
a. Pengertian yang berkaitan dengan simbol B3 :
1) Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3
adalah bahan yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya
baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau
merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan

17
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup
lainnya.
2) Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan klasifikasi B3.
3) Label adalah uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan
jenis B3.
4) Kemasan adalah wadah atau tempat yang bagian dalamnya terdapat B3 dan
dilengkapi penutup.
5) Tempat penyimpanan kemasan B3 adalah bangunan atau dalam bentuk lain
yang digunakan untuk menyimpan kemasan B3.
b. Panduan Umum pemasangan Simbol
1) Setiap kemasan B3 wajib diberikan simbol sesuai dengan klasifikasinya dan
label sesuai dengan jenis dan klasifikasinya.
2) Setiap tempat penyimpanan kemasan dan alat pengangkutan B3 wajib diberi
simbol B3.
3) Bentuk dasar, ukuran dan bahan
a) Simbol berbentuk bujur sangkar diputar 45 derajat sehingga membentuk
belah ketupat berwarna dasar putih dan garis tepi belah ketupat tebal
berwarna merah (lihat gambar A). Simbol yang dipasang pada kemasan
b) disesuaikan dengan ukuran kemasan. Sedangkan simbol pada kendaraan
pengangkut dan tempat penyimpanan kemasan B3 minimal berukuran
25 cm x 25 cm.

Gambar A: bentuk dasar simbol


c) Simbol harus dibuat dari bahan yang tahan terhadap air, goresan dan
bahan kimia yang akan mengenainya. Warna simbol untuk dipasang di
kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun harus dengan cat
yang dapat berpendar (fluorenscence). Jenis simbol B3
d) Simbol B3 merupakan gambar yang menunjukan klasifikasi B3 yang
terdiri dari 10 (sepuluh) jenis simbol yang dipergunakan, yaitu :

18
(1) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah meledak(explosive),
sebagaimana gambar (1).

Gambar (1) : Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah meledak (explosive).


Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar bom
meledak (explosive/exploded bomb) berwarna hitam. Simbol ini menunjukkan suatubahan
yang pada suhu dan tekanan standar (25 oC, 760mmHg) dapat meledak dan menimbulkan
kebakaran atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu
dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan di sekitarnya.
 Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat pengoksidasi (oxidizing), sebagaimana gambar
Simbol (2) :

Gambar (2) : Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat pengoksidasi


(oxidizing)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Gambar simbol berupa bola api
berwarna hitam yang menyala. Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang dapat
melepaskan banyak panas atau menimbulkan api ketika bereaksi dengan bahan kimia

19
lainnya, terutama bahanbahan yang sifatnya mudah terbakar meskipun dalam keadaan
hampa udara.

 Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah menyala (flammable), sebagaimana


gambar (3)

Gambar (3) : Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudamenyala (flammable)


Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Gambar simbol berupa gambar
nyala api berwarna putih dan hitam. Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki
karakteristik sebagai berikut:
 Dapat menjadi panas atau meningkat suhunya dan terbakar karena kontak dengan
udara pada temperature ambien;
 Padatan yang mudah terbakar karena kontak dengan sumber nyala api;
 Gas yang mudah terbakar pada suhu dan tekanan normal;
 Mengeluarkan gas yang sangat mudah terbakar dalam jumlah yang berbahaya, jika
bercampur atau kontak dengan air atau udara lembab;
 Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala di bawah 0oC dan titik didih lebih
rendah atau sama dengan 35oC;
 Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala 0ᵒC – 21ᵒC;
 Cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan/atau pada titik
nyala (flash point) tidak lebih dari 60oC (140oF) akan menyala apabila terjadi
kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760
mmHg. Pengujiannya dapat dilakukan dengan metode ”Closed-Up Test”;
 Padatan yang pada temperatur dan tekanan standar (25oC dan 760 mmHg) dengan
mudah menyebabkan terjadinya kebakaran melalui gesekan, penyerapan uaair atau
perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan

20
kebakaran yang terus menerus dalam 10 detik. Padatan yang hasil pengujian ”Seta
Closed Cup Flash Point Test”-nya menunjukkan titik nyala kurang dari 40oC;
 Aerosol yang mudah menyala;
 Padatan atau cairan piroforik; dan/atau
 Peroksida organik.

 Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic), sebagaimana gambar (4).

Gambar (4). : Simbol B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic)


Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar
tengkorak dan tulang bersilang Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki
karakteristik sebagai berikut:
 Sifat racun bagi manusia, yang dapat menyebabkan keracunan atau sakit yang
cukup serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut.
Penentuan tingkat sifat racun ini didasarkan atas uji LD50 (amat sangat beracun,
sangat beracun dan beracun); dan/atau
 Sifat bahaya toksisitas akut.

 Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful), sebagaimana gambar (5).

21
Gambar (5). : Simbol B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar silang
berwarna hitam. Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan baik berupa padatan, cairan
ataupun gas yang jika terjadi kontak atau melalu inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan
bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu.

 Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat iritasi (irritant), sebagaimana gambar (6).

Gambar (6). : Simbol B3 klasifikasi bersifat iritasi (irritant)


Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah Simbol berupa gambar tanda
seru berwarna hitam. Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik
sebagai berikut:
 Padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara langsung dan/atau terus
menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan iritasi atau
peradangan;

22
 Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan tunggal dapat
menyebabkan iritasi pernafasan,mengantuk atau pusing;
 Sensitasi pada kulit yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit; dan/atau
 Iritasi/kerusakan parah pada mata yang dapat menyebabkan iritasi serius pada mata

 Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive), sebagaimana gambar (7).

Gambar (7) : Simbol B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive)


Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol terdiri dari 2 gambar
yang tertetesi cairan korosif. Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki
karakteristik sebagai berikut:
 Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit;
 Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dengan laju korosi
> 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55oC; dan/atau
 Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk B3 bersifat asam dan sama atau
lebih besar dari 12,5 untuk B3 yang bersifat basa.

23
 Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat berbahaya bagi lingkungan (dangerous for
environment), sebagaimana gambar (8).

Gambar (8) : Simbol B3 klasifikasi berbahaya bagi lingkungan (dangerous for the
environment)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar pohon
dan media lingkungan berwarna hitam serta ikan berwarna putih. Simbol ini untuk
menunjukkan suatu bahan yang dapat menimbulkan bahaya terhadap lingkungan. Bahan
kimia ini dapat merusak atau menyebabkan kematian pada ikan atau organisme aquatic
lainnya atau bahaya lain yang dapat ditimbulkan, seperti merusak lapisan ozon (misalnya
CFC = Chlorofluorocarbon), persistent di lingkungan (misalnya PCBs = Polychlorinated
Biphenyls).

 Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat karsinogenik, teratogenik dan mutagenik


(carcinogenic, tetragenic, mutagenic), sebagaimana

24
Gambar (9) : Simbol B3 klasifikasi bersifat karsinogenik, teratogenik dan mutagenik
(carcinogenic, tetragenic,mutagenic).
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar kepala
dan dada manusia berwarna hitam dengan gambar menyerupai bintang segi enam berwarna
putih pada dada. Simbol ini menunjukkan paparan jangka pendek, jangka panjang atau
berulang dengan bahan ini dapat menyebabkan efek kesehatan sebagai berikut:
 karsinogenik yaitu penyebab sel kanker
 teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan
pertumbuhan embrio;
 mutagenic yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan kromosom yang berarti
dapat merubah genética;
 toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik;
 toksisitas terhadap sistem reproduksi; dan/atau
 gangguan saluran pernafasan.

 Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat bahaya lain berupa gas bertekanan (pressure
gas), sebagaimana gambar (10).

25
Gambar (10) : Simbol B3 klasifikasi bersifat gas bertekanan
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah.Simbol berupa gambar tabung
gas silinder berwarna hitam. Simbol ini untuk menunjukkan bahaya gas bertekanan yaitu
bahan ini bertekanan tinggi dan dapat meledak bila tabung dipanaskan/terkena panas atau
pecah dan isinya dapat menyebabkan kebakaran.

C. Ketentuan Pemasangan Simbol


Simbol pada kemasan B3 harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik pada
kemasan, mudah penggunaannya, tahan lama, tahan terhadap air dan tahan
terhadap tumpahan isi kemasan B3;
2) Jenis simbol yang dipasang harus sesuai dengan karakteristik bahan yang
dikemasnya atau diwadahinya;
3) Simbol dipasang pada sisi-sisi kemasan yang tidak terhalang oleh kemasan lain
dan mudah dilihat;
4) Simbol tidak boleh terlepas atau dilepas dan diganti dengan simbol lain sebelum
kemasan dikosongkan dan dibersihkan dari sisa-sisa bahan berbahaya dan beracun;
danKemasan yang telah dibersihkan dari B3 dan akan dipergunakan kembali untuk
mengemas B3 harus diberilabel “KOSONG”
Simbol pada kendaraan pengangkut B3. Simbol yang dipasang pada kendaraan pengangkut
B3 harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

26
 Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik pada alat
angkut/kendaraan, mudah penggunaannya, dan tahan lama;
 Simbol yang dipasang harus satu macam simbol yang sesuai dengan klasifikasi B3
yang diangkutnya;
 Ukuran minimum yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm atau lebih besar, sebanding
dengan ukuran alat angkut yang digunakan;
1) Terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan, air, hujan, dan/atau
bahan kimia yang mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik,
kertas, atau plat logam) serta menggunakan bahan warna simbolyang
dapat berpendar (flourenscence);
2) Dipasang disetiap sisi dan di bagian muka alat angkut serta harus dapat
terlihat dengan jelas dari jarak lebih kurang 30 meter; dan
3) Simbol tidak boleh dilepas dan diganti dengan symbol lain sebelum
muatan B3 dikeluarkan dan alat angkut yang digunakan dibersihkan dari
sisa B3 yang tertinggal.
Simbol pada tempat penyimpanan kemasan B3. Tempat penyimpanan kemasan B3
harus ditandai dengan simbol dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
 Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik pada
tempat penyimpanan
 kemasan B3, mudah penggunaannya dan tahan lama. Simbol juga terbuat dari
bahan yang tahan terhadap air, goresan dan bahan kimia yang mungkin
mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas, atau plat logam);
 Simbol dipasang pada bagian luar tempat penyimpana kemasan B3 yang tidak
terhalang
 Jenis simbol yang dipasang harus sesuai klasifikasi B3

D. Ketentuan pemasangan Label


Label B3 merupakan uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3.
Penggunaan Label B3 tersebut dilakukan informasi tentang produsen B3, identitas B3
serta kuantitas B3. Label harus mudah terbaca, jelas terlihat, tidak mudah rusak, dan tidak
mudah terlepas dari kemasannya.
1)Bentuk, warna dan ukuran :
27
 Label B3 berbentuk persegi panjang dengan ukuran disesuaikan dengan kemasan
yang digunakan, ukuran perbandingannya adalah panjang : lebar = 3:1, dengan
warna dasar putih dan tulisan serta garis tepi berwarna hitam, sebagaimana gambar
 Label diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca, tidak mudah terhapus dan
dipasang pada setiap kemasan B3. Pada label wajib dicantumkan informasi

Nama B3/Nama Dagang Nama B3


Komposisi
No CAS/No UN)
Produsen
Informasi Tindakan Penanganan

Keterangan Tamabahan Kata peringatan

Pernyataan Bahaya :
Identitas Pemasok Klasifikasi B3
Fisik, Kesehatan dan Lingkungan

Gambar 6 a. Label B3
2)Pengisian Label

28
Label diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca, tidak mudah terhapus dan dipasang pada
setiap kemasan B3. Pada label wajib dicantumkan informasi minimal sebagai berikut :
No Jenis Farmasi Penjelasan Pengisian
1 Nama B3; Nama dagang B3/Nama bahan
Komposisi, No.CAS/No kimia.
UN; Komposisi atau formulasi bahan
Produsen kimia.
Informasi lengkap mengenai
penghasil.
2 Simbol Disesuaikan dengan klasifikasi B3

3 Kata peringatan Pilih salah satu “bahaya” atau


“awas” sesuai dengan tingkat
resiko
4 Pernyataan bahaya: Menjelaskan simbol secara lebih
- klasifikasi B3. detil sesuai dengan klasifikasi B3.
- fisik, kesehatan, Misal: sangat mudah menyala,
lingkungan. sangat beracun, karsinogenik, dan
lain-lain.
5 Informasi Penanganan Prosedur penanganan kecelakaan
dan darurat
6 Keterangan tambahan Tanggal kadaluarsa.
Tujuan penggunaan.
Jumlah dan isi kemasan atau
kontainer.
7 Identitas pemasok Informasi lengkap mengenai
pemasok

3)Pemasangan label B3.


Label B3 dipasang pada kemasan di sebelah bawah simbol dan harus terlihat dengan jelas.
Label ini juga harus dipasang pada wadah yang akan dimasukkan ke dalam kemasan yang
lebih besar. Contoh pemasangan simbol dan label pada kemasan/wadah, sebagaimana
gambar 6.b.

29
Simbol

Label

Gambar 6.b. : Kemasan B3 dengan symbol dan label

5. Panduan Pembuangan Limbah B3


Limbah B3 yang terdapat didalam TPS LB3 dikirim ke pihak ketiga yang telah
mendapat ijin untuk melakukan pengolahan limbah B3 dari KLH.
Dalam penanganan residu abu pasca pembakaran residu abu dimasukkan
kedalam drum kemudian dilakukan solidifikasi dimana dilakukan pengecoran
dengan spesi semen dan pasir.
Panduan tentang pembuangan limbah B3 :
a. Tiap limbah baik karena rusak, pecah,kadaluarsa maupun sisa hasil proses yg
tidak digunakan harus dibuang pada saluran khusus yg disiapkan atau tempat
sampah khusus B3
b. Jika limbah asam dan Basa harus dinetralkan dahulu sebelum dibuang. Untuk
zat2 logam berbahaya harus diendapkan dahulu hingga buangan aman tidak
lebih ambang
c. Limbah sisa gas yg mudah terbakar harus diamankan
d. Semua wadah/kemasan B3 harus dibakar dg benar
e. Membuang limbah B3 secara manual harus menggunakan APD yg sesuai.
Hati-hati hindari bahaya percikan, jatuh, terpeleset, tersiram, dsb

6. Panduan Pembuangan Sementara Limbah B3


a Penghasil limbah B3 dapat menyimpan limbah B3 yang dihasilkannya paling
lama 90 (sembilan puluh) hari sebelum menyerahkannya kepada pengumpul
atau pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah B3.
b Bila limbah B3 yang yang dihasilkan kurang dari 50 (lima puluh) kilogram
per hari, penghasil limbah B3 dapat menyimpan limbah B3 yang
dihasilkannya lebih dari sembilan puluh hari sebelum diserahkan kepada

30
pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah B3, dengan persetujuan
Kepala instansi yang bertanggung jawab.
c Dalam pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun disertai dengan
bukti dokumen pembuangan limbah B3 berupa manifest limbah B3

BAB IV
PENUTUP

Buku panduan pengelolaan B3 ini dibuat dengan tujuan Rumah Sakit Citra Medika
Depok melakukan penanganan B3 yang diperlukan dalam pelayanan medis dan limbah B3
yang dikeluarkan akibat dari proses pelayanan medis di Rumah Sakit sesuai dengan
Peraturan Mentri Lingkungan Hidup No.56 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan agar tidak menjadi sumber polusi dan penularan penyakit sehingga
dapat memberikan perlindungan bagi kesehatan, keselamatan manusia serta perlindungan
kelestarian lingkungan hidup sekitarnya.
Dengan melakukan kegiatan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun ini
sekaligus bisa mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja bagi
petugas yang ada dilingkungan Rumah Sakit Citra Medika Depok.

31
Lampiran 1.
Lampiran 1

RUMAH SAKIT CITRA MEDIKA DEPOK


FORM PELAPORAN KECELAKAAN KARENA B3

1. Unit terjadinya kecelakaan :

2. Yang terlibat dalam kecelakaan :

3. B3 yang menyebabkan kecelakaan :

4. Kecelakaan yang terjadi :

5. Kronologi terjadi kecelakaan :

32
Lampiran 2
LOKASI B3 DI RUMAH SAKIT CITRA MEDIKA DEPOK

No Lokasi B3 B3 Kandungan Simbol Keterangan


1 Instalasi Farmasi, Alkohol 70% Sangat mudah menyala
Kamar Operasi, klinik
Gigi

2 Instalasi Farmasi, Atropin Mengiritasi mata, kulit, pencernaan dan


Kamar Operasi, IGD pernapasan

3 Instalasi Farmasi, Hydrogen Mengiritasi mata, kulit, pencernaan dan


Kamar Operasi peroxide 3% pernapasan

4 Gudang Farmasi, Oksigen Mengoksidasi, jika kontak dengan


Kamar Operasi, bahan yang dapat menimbulkan api.
Ruangan Perawatan,
IGD, IRJ

33
5 Kamar Operasi, Formalin Mengiritasi mata, pencernaan, kulit.
Kamar Sterilisasi (Formaldehyde Korosif bagi mata, kulit, dan
solution 37%) karsinogenik

6 Kamar Sterilisasi Paraformaldeh Mengiritasi dan korosif pada kulit dan


yde mata

7 Kamar Operasi Hibiscrub Chlorhexidine Mengiritasi kulit, mata dan pernapasan


gluconate 4% b/v setara
dengan Chlorhexidine
gluconate 2% b/v

8 Instalasi Farmasi Microshield Chlorhexidine Mengiritasi kulit, mata dan pernapasan


gluconate 2% b/v

34
9 Kamar Operasi Hillon Methyl methacrylate Sangat mudah menyala
Monomer

10 Kamar Operasi, Ethylchloride Mudah Menyala


Instalasi Farmasi

11 Kamar Operasi, Presept Troclosene Sodium Mengoksidasi jika kontak dengan


Instalasi Farmasi, (NaDCC) bahan yang menghasilkan api.
Jika kontak dengan asam liberat
House Keeping
menyebabkan gas yang beracun.
Mengiritasi mata dan saluran
\
pernapasan. Sangat berbahaya bagi
oraganisme air.

12 Kamar Sterilisasi, Cydex Opa ortho-Phthalaldehyde Mengiritasi mata, kulit dan pernapasan.
Kontak langsung dengan kulit
Kamar Operasi (1,2–
menyebabkan perubahan warna
benzenedicarboxaldehy
sementara.
de

35
13 Kamar Sterilisasi, Stabimed Laurylpropylene Korosif, mudah menyala, berbahaya
Klinik Gigi, Kamar diamine jika tertelan, menyebabkan luka
Operasi terbakar saat kontak dengan mata.

14 Laundry Detergent Menyebabkan iritasi kulit, iritasi serius


alkali ( 9L) pada mata, dapat pula mengiritasi
pernapasan. Beracun bagi kehidupan
dalam air untuk efek yang lama.

15 Laundry Bleach Klorin Korosif dan beracun bagi kehidupan


( 10 L )
dalam air untuk efek yang lama.

16 Laundry Softener Dimethyl ammonium Berbahaya jika tertelan, dan


chloride menyebabkan iritasi pada mata

36
17 Laboratorium Xylol Sangat mudah sekali menyala

18 Laboratorium Alkohol 90% Sangat mudah menyala

19 Laboratorium Wright’s stain Mengiritasi kulit, mata, pencernaan


dan pernapasan.

20 Laboratorium Methanol Mengiritasi kulit, mata, pencernaan


dan pernapasan.
Teratogenik mungkin pada manusia.

37
21 Laboratorium Immersion Oil Benzyl Benzoate Berbahaya jika ditelan, beracun bagi
organisme air mungkin karena efek
yang lama.

22 Laboratorium Kalium Iodida Mengoksidasi, jika kontak dengan


bahan yang dapat menimbulkan api.
Berbahya jika ditelan.
Resiko serius jika terjadi kerusakan
mata.
Mengiritasi pernapasan dan kulit.
23 Laboratorium Sulfa Lyzer Sodium Lauryl Sulfat Mengiritasi kulit, mata, pencernaan dan
pernapasan

24 Laboratorium Stromatolyser-  Ethylene Glycol Irritant


4DS Dye  Methanol

25 Radiologi, Klinik Gigi Fixer  Ammonium Mengiritasi mata


Thiosulphate
 Air

38
26 Radiologi, Klinik Gigi Developer  Diethylenetriamine Dapat mengiritasi saluran pernapasan.
Pentaacetic Acid Na5 Berbahaya jika tertelan karena
 Hydroquinone menyebabkan rasa tidak nyaman.
 Pottasium Carbonate Menyebabkan iritasi kulit dan paparan

 Air yang lama menyebabkan iritasi yang


parah.
27 Radiologi Barium Sulfat Mengiritasi kulit, mata, pencernaan dan
pernapasan. Toksik terhadap organ
target, paparan yang lama
menyebabkan kerusakan organ.

28 Instalasi Farmasi, Baygon Mudah menyala


Radiologi,
laboratorium

29 Kamar operasi, Softaman  Ethanol Mudah terbakar, Beresiko


Instalasi Farmasi,  Propanolol menyebabkan kerusakan serius pada
Laboratorium, Klinik mata.
Gigi, Laundry, IGD

39
30 Klinik Gigi Arsen Berbahaya dalam kasus pencernaan dan
pernapasan.
Mengiritasi jika kontak dengan kulit,
mata dan pernapasan

31 Klinik Gigi Eugenol Dapat mengiritasi jika kontak langsung


dengan kulit, mata, pencernaan dan
pernapasan.

32 Klinik Gigi Formocresol Sangat mudah sekali korosif dengan


kulit jika terjadi kontak.
Toksik, dapat berakibat fatal jika
diserap oleh tubuh.
Bebahaya jika dihirup.
Menyebabkan efek yang tidak dapat
kembali, berakibat karsinogenik.

33 Klinik Gigi Spritus Methyl Alkohol Mudah menyala

40
34 House Keeping Karbol Sangat mudah menyala dan korosif

41
LAMPIRAN 3
LAPORAN DAFTAR B3 DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH AHMAD DAHLAN KOTA KEDIRI DAN PENYIMPANANNYA

UNIT TEMPAT PENYIMPANAN DI SESUAI


NO NAMA B3 SIMBOL B3 STANDAR PENYIMPANAN
KERJA UNIT KERJA STANDAR
1 Instalasi Hydrogen Rak obat bagian bawah, untuk Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Farmasi peroxide 3% pemakaian obat luar, tersedia dengan sumber air untuk mencuci.
wastafel
Alkohol 70% Penyimpanan pada rak depan, Harus disimpan di tempat terpisah dari
OTC, tidak dipisahkan dengan tempat penyimpanan perbekalan farmasi

Sangat mudah menyala


sediaan farmasi yang lain, jauh dari lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Apar kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Atropin Rak obat bagian injeksi, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel dengan sumber air untuk mencuci.

Microshield Dipisahkan dari rak obat, untuk Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
pemakaian luar, tersedia wastafel dengan sumber air untuk mencuci.

Ethylchloride Belum dipisahkan dari rak obat Harus disimpan di tempat terpisah dari
farmasi. tempat penyimpanan perbekalan farmasi

Mudah Menyala
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.

42
Presept Disimpan pada bagian terpisah Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
dengan obat oral, suhu ruangan mendapat petukaran udara yang baik.
normal, ada pertukaran udara yang Tersedia tempat untuk mencuci.
baik, tersedia wastafel.

Baygon Terpisah dari rak obat. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan farmasi

Mudah Menyala
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Softaman Dipisahkan dari rak obat, untuk Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
pemakaian luar. Tersedia wastafel dengan sumber air untuk mencuci.
pada ruangan.
2 Gudang Oksigen Disimpan dekat dengan infuse, Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
Logistik suhu ruangan normal, tidak ada mendapat petukaran udara yang baik
pertukaran udara yang baik
2 Kamar Alkohol 70% Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah dari
Operasi KO, terpisah dari obat dan alkes tempat penyimpanan perbekalan farmasi
Sangat mudah menyala yang lain. Sudah tersedia Apar di lain, mudah dilokalisir bila terjadi
KO kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Atropin Rak obat bagian injeksi, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel dengan sumber air untuk mencuci.

43
Hydrogen Rak obat Depo Farmasi di KO, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
peroxide 3% tersedia wastafel dengan sumber air untuk mencuci.

Oksigen Disimpan dekat dengan infuse, Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
suhu ruangan normal, ada mendapat petukaran udara yang baik
pertukaran udara yang baik
Formalin Disimpan pad rak yang dipisahkan, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
(Formaldehyde pada tempat sejuk, mendapat dengan sumber air untuk mencuci.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
solution 37%) pertukaran udara yang baik, tidak
mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
kena sinar matahari langsung dan
kena sinar matahari langsung dan jauh dari
jauh dari sumber panas.
Tersedia wastafel pada ruangan. sumber panas
Hibiscrub Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.

Hillon Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah dari
KO, terpisah dari obat dan alkes tempat penyimpanan perbekalan farmasi
yang lain. Sudah tersedia Apar di lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Sangat mudah menyala
KO kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Ethylchloride Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah dari
KO, terpisah dari obat dan alkes tempat penyimpanan perbekalan farmasi

Mudah Menyala
yang lain. Sudah tersedia Apar di lain, mudah dilokalisir bila terjadi
KO kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.

44
Presept Disimpan pada ruangan dengan Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
suhu normal, ada pertukaran udara mendapat petukaran udara yang baik
yang baik
Cydex Opa Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Softaman Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.

Stabimed Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Tersedia Apar. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Mudah Menyala
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
3 Kamar Formalin Disimpan pad rak yang dipisahkan, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Sterilisasi (Formaldehyde pada tempat sejuk, mendapat dengan sumber air untuk mencuci.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
solution 37%) pertukaran udara yang baik, , tidak
mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
kena sinar matahari langsung dan
kena sinar matahari langsung dan jauh dari
jauh dari sumber panas.
Tersedia wastafel pada ruangan. sumber panas
Paraformaldehyde Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.

45
Cydex Opa Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk dan mencuci.

Stabimed Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Tersedia Apar. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Detergent Alkali Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
(9L) Limbah langsung diolah di IPAL dengan sumber air untuk mencuci.

Bleach Klorin Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
4 Laundry ( 10 L )
dengan sumber air untuk mencuci.

Softener ( 14 L ) Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.

5 Laboratorium Xylol Letak Apar tidak jauh dari ruangan. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan lainnya,
mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.

46
Alkohol 90% Letak Apar tidak jauh dari ruangan. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan lainnya,
mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.

Wright’s stain Tersimpan terpisah dari reagen lab Harus disimpan di tempat terpisah dari
yang lain. Letak Apar tidak jauh tempat penyimpanan perbekalan lainnya,
dari ruangan. mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
mendapat pertukaran udara yang baik,
tidak kena sinar matahari langsung dan
jauh dari sumber panas
Immersion Oil Ruangan adalah tempat yang Harus disimpan di tempat yang sejuk,
sejuk, mendapat pertukaran udara mendapat pertukaran udara yang baik,
yang baik, tidak kena sinar tidak kena sinar matahari langsung dan
matahari langsung dan jauh dari jauh dari sumber panas
sumber panas
Methanol Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Ruangan adalah tempat yang
dengan sumber air untuk mencuci.
sejuk, mendapat pertukaran udara
yang baik, tidak kena sinar Harus disimpan di tempat yang sejuk,
matahari langsung dan jauh dari mendapat pertukaran udara yang baik,
sumber panas tidak kena sinar matahari langsung dan
jauh dari sumber panas

47
Sulfa Lyzer Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.

Stromatolyser- Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
4DS Dye dengan sumber air untuk mencuci.

Softaman Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.

Baygon Tersedian apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah dari
ruangan. tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi

Mudah Menyala kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi


dengan pemadam api.
Fixer Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Radioloogi
dengan sumber air untuk mencuci.
6
Developer Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Ruangan adalah tempat yang sejuk, dengan sumber air untuk mencuci.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
mendapat pertukaran udara yang
mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
baik, tidak kena sinar matahari
kena sinar matahari langsung dan jauh dari
langsung dan jauh dari sumber
sumber panas.
panas.

48
Barium Sulfat Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Ruangan adalah tempat yang sejuk, dengan sumber air untuk mencuci.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
mendapat pertukaran udara yang
mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
baik, tidak kena sinar matahari
kena sinar matahari langsung dan jauh dari
langsung dan jauh dari sumber
sumber panas.
panas.
Baygon Tersedian apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah dari
ruangan. tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Mudah Menyala kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Softaman Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.

Klinik Gigi Arsen Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Ruangan adalah tempat yang sejuk,
dengan sumber air untuk mencuci.
mendapat pertukaran udara yang Harus disimpan di tempat yang sejuk,
baik, tidak kena sinar matahari mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
langsung dan jauh dari sumber kena sinar matahari langsung dan jauh dari
panas sumber panas.
Eugenol Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.

49
Formocresol Ruangan adalah tempat sejuk, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
mendapat pertukaran udara yang dengan sumber air untuk mencuci.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
baik, tidak kena sinar matahari
mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
langsung dan jauh dari sumber
kena sinar matahari langsung dan jauh dari
panas.
Tersedia wastafel pada ruangan. sumber panas
Spritus Tersedian apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah dari
House
ruangan. tempat penyimpanan perbekalan farmasi
6
Keeping
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Mudah Menyala
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Presept Suhu ruangan normal, ada Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
pertukaran udara yang baik, mendapat petukaran udara yang baik.
tersedia wastafel. Tersedia tempat untuk mencuci.

Karbol Tersedia wastafel untuk mencuci Harus disimpan di tempat terpisah dari
pada ruangan. Letak apar tidak tempat penyimpanan perbekalan farmasi

Sangat Mudah Menyala


jauh dari ruangan. lain, mudah dilokalisir bila terjadi
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.Tersedia tempat untuk
mencuci.

50

Anda mungkin juga menyukai