NOMOR : 173/DIR-SK/RSCMD/XI/2018
1
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN SERTA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN RUMAH SAKIT
DI
RUMAH SAKIT CITRA MEDIKA DEPOK
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----
Menimbang : a. bahwa lingkungan hidup yang berada di rumah sakit perlu dijaga
kelestariannya sehinggga tetap mampu menunjang pelaksanaan
kegiatan di dalam serta disekitar rumah sakit;
b. bahwa setiap kegiatan yang dilakukan di dalam rumah sakit ada
yang menggunakan bahan berbahaya dan beracun serta
menghasilkan limbah bahan berbahaya dan beracun;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
butir b,perlu ditetapkan suatu Panduan tentang pengelolaan bahan
dan limbah bahan berbahaya dan beracun;
d. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada konsideran butir b dan
c, perlu ditetapkan Peraturan Direktur Tentang Pemberlakukan
Panduan Pengelolaan Bahan dan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun di Rumah Sakit Citra Medika Depok;
2
Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2019 Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan di rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.14 Tahun 2013 Tentang
Simbol B3
5. Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun.
3
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CITRA MEDIKA DEPOK
TENTANG PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN DAN LIMBAH
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI RUMAH SAKIT CITRA
MEDIKA DEPOK
KEDUA : Panduan Pengelolaan Bahan dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
di Rumah Sakit Citra Medika Depok sebagaimana dimaksud dalam
diktum kesatu, tercantum dalam lampiran Peraturan ini.
KETIGA : Panduan Pengelolaan Bahan dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
di Rumah Sakit ini harus dibahas sekurang-kurangnya 3 ( tahun ) sekali
dan apabila diperlukan dapat dilakukan perubahan sesuai dengan
perkembangan yang ada
Ditetapkan di : Depok
Pada Tanggal : 29 September 2018
4
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL…………………………………………………………….. 1
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CITRA MEDIKA DEPOK….. 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………... 5
BAB 1 DEFINISI……………………………………………………….. 6
BAB 2 RUANG LINGKUP................................................................... 8
A. Ruang Lingkup Pengelolaan Limbah B3………………….. 8
B. Tempat Pelaksanaan Panduan Pengelolaan B3 …………... 8
BAB 3 TATALAKSANA…………………………………………….. 9
1. Panduan Identifikasi B3………………………………….. 9
2. Panduan Penyimpanan Dan Pengemasan B3……………... 10
3. Panduan Penanganan Tumpahan B3………………….. 15
4. Panduan Pemasangan Simbol dan Label B3……………… 18
5. Panduan Pembuangan Limbah B3……………………… 30
6. Panduan Pembuangan Sementara Limbah B3………….. 31
BAB 4 PENUTUP……………………………………….. 32
5
PANDUAN PENGELOLAAN
BAHAN SERTA LIMBAH BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
RUMAH SAKIT CITRA MEDIKA DEPOK
BAB I
DEFINISI
1. Lingkungan Rumah Sakit Citra Medika Depok adalah semua area didalam dan
diluar gedung yang merupakan tempat kegiatan dan aktifitas Rumah Sakit Citra
Medika Depok sesuai batas wilayah dan area Rumah Sakit Citra Medika Depok
2. Masyarakat Rumah Sakit adalah : semua orang yang berada di dalam area Rumah
Sakit tanpa terkecuali.
3. Tempat pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan yang dilakukan Pemerintah dan masyarakat, seperti rumah sakit,
Puskesmas, praktik dokter, praktik bidan, toko obat atau apotek, pedagang farmasi,
pabrik obat dan bahan obat, laboratorium, dan tempat kesehatan lainnya, antara lain
pusat dan/atau balai pengobatan, rumah bersalin, Balai Kesehatan Ibu dan Anak
(BKIA).
4. Pegawai adalah peneliti, teknisi, atau petugas yang secara langsung atau tidak
langsung menggunakan bahan berbahaya beracun
5. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah bahan
yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup,
dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya;
6. Pengelolaan B3 adalah kegiatan yang menghasilkan, mengangkut, mengedarkan,
menyimpan, menggunakan dan atau membuang B3;
7. Penyimpanan B3 adalah teknik kegiatan penempatan B3 untuk menjaga kualitas dan
kuantitas B3 dan atau mencegah dampak negatif B3 terhadap lingkungan hidup,
kesehatan manusia, dan makhluk hidup lainnya;
8. Pengemasan B3 adalah kegiatan mengemas, mengisi atau memasukkan B3 ke dalam
suatu wadah dan atau kemasan, menutup dan atau menyegelnya;
9. Pengumpulan Limbah B3 adalah kegiatan mengumpulkan Limbah B3 dari Penghasil
Limbah B3 sebelum diserahkan kepada Pemanfaat Limbah B3, Pengolah Limbah
B3, dan/atau Penimbun Limbah B3.
6
10. Sistem Tanggap Darurat adalah sistem pengendalian keadaan darurat yang meliputi
pencegahan, kesiapsiagaan, dan penanggulangan kecelakaan serta pemulihan kualitas
lingkungan hidup akibat kejadian kecelakaan Pengelolaan Limbah B3.
11. Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan klasifikasi B3;
12. Label adalah uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3;
13. Pengangkutan B3 adalah kegiatan pemindahan B3 dari suatu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan sarana angkutan;
14. Kimia toksik adalah bahan kimia beracun, yang bahayanya terhadap kesehatan
sangat bergantung pada jumlah zat tersebut yang masuk ke dalam tubuh.
15. Bahan kimia korosif/iritan adalah bahan kimia yang mampu merusak berbagai
peralatan dari logam dan apabila bahan kimia ini mengenai kulit akan menimbulkan
kerusakan berupa iritasi dan peradangan kulit.
16. Bahan kimia eksplosif adalah bahan kimia mudah meledak.
17. Bahan kimia oksidator adalah bahan kimia yang dapat menghasikan oksigen dalam
penguraian atau reaksinya dengan senyawa lain, bersifat reaktif dan eksplosif serta
sering menimbulkan kebakaran.
18. Limbah bahan kimia adalah bahan kimia baik padat, cair, dan gas bekas pakai yang
karena sifatnya tidak dapat digunakan lagi.
19. Nilai Ambang Batas (NAB) adalah konsentrasi dari zat, uap atau gas dalam udara
yang dapat dihirup selama 8 jam/hari selama 5 hari/minggu, tanpa menimbulkan
gangguan kesehatan yang berarti.
20. Tempat dan sarana laboratorium adalah tempat yang digunakan untuk melakukan
kegiatan yang menggunakan bahan kimia serta dilengkapi sarana sebagai
kelengkapan laboratorium, misal ruang asam, glove box, fumehood, meja kerja,
exhaust fan, dan sebagainya.
7
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup manajemen ini adalah panduan menyangkut Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun dan Limbahnya bagi pegawai Rumah Sakit Citra Medika
Depok. Ruang lingkup sarana kerja, sebagai tempat pengelolaan bahan berbahaya d a n
b e r a c u n peralatan,dan pekerja yang merupakan unsur dalam melaksanakan kegiatan
dengan menggunakan bahan kimia :
A.Ruang lingkup pengelolaan bahan berbahaya dan beracun mencakup panduan tentang
1. Identifikasi B3
2. Penyimpanan Dan Pengemasan B3
3. Penanganan tumpahan B3
4. Pemasangan simbol dan label B3
5. Pembuangan limbah B3
6. Panduan Pembuangan Sementara Limbah B3
BAB III
TATA LAKSANA
Tatalaksana Panduan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun adalah panduan
pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) meliputi : Tatalaksana bahan berbahaya
dan beracun mencakup : Standart operasional prosedur identifikasi B3, pengadaan B3,
penyimpanan B3, pemasangan simbol dan label B3 penggunaan B3, penanganan B3,
8
dan Standart operasional prosedur penanganan tumpahan dan terpapar B3, hingga proses
pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan pihak ke III yang telah
memperoleh izin dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan sesuai dengan peraturan
perundang – undangan yang berlaku.
1. Panduan identifikasi B3
Tata laksana megidentifikasi atau inventarisasi bahan berbahaya dan beracun
dengan melakukan telusur tiap bahan kimia tersebut apakah termasuk dalam daftar
atau golongan B3 sebagai lampiran Peraturan Pemerintah No.:74 / Tahun 2001 ,
sbb :
1) Mudah meledak (explosive);
2) Pengoksidasi (oxidizing);
3) Sangat mudah sekali menyala (extremely flammable);
4) Sangat mudah menyala (highly flammable);
5) Mudah menyala (flammable);
6) Amat sangat beracun (extremely toxic);
7) Sangat beracun (highly toxic);
8) Beracun (moderately toxic);
9) Berbahaya (harmful);
10) Korosif (corrosive);
11) Bersifat iritasi (irritant);
12) Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment);
13) Karsinogenik (carcinogenic);
14) Teratogenik (teratogenic);
15) Mutagenik (mutagenic).
9
Bila bahan kimia tidak termasuk atau belum masuk dalam daftar seperti dalam
lampiran PP. No. : 74/Tahun 2001, tentang Pengelolaan B3, maka cara
Identifikasi dilakukan melalui Uji karakteristik B3 meliputi :
1) mudah meledak;
2) mudah terbakar;
3) bersifat reaktif;
4) beracun;
5) menyebabkan infeksi; dan
6) bersifat korosif.
10
f) Pelatihan karyawan.
a. penyimpanan Umum B3
1. Penyimpanan sementara limbah B3 sebelum diangkut adalah 2(dua) hari
pada temperatur lebih besar dari 0oC atau 90 (Sembilan puluh) hari pada
temperatur sama dengan atau lebih kecil dari 0oC sejak limbah dihasilkan
dan 90 (Sembilan puluh) hari untuk limbah b3 yang dihasilkan 50(lima
puluh)kg per hari atau lebih dan 180(seratus delapan puluh hari) untuk
limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg perhari
2. Tata letak dan pengaturan penempatan B3 mempertimbangkan sbb :
i. Pemisahan dan pengelompokan untuk menghindari reaktivitas
ii. Penyusunan tidak melebihi batas maksimum (anjuran industri) agar
tidak roboh dan rapi
3) Khusus bahan dalam wadah silinder / tabung gas bertekanan ditempatkan yg
aman, tidak lembab, dan aman dari sumber panas
4) Selain petugas dilarang masuk, dan harus menggunakan APD
5) Penyimpanan B3 dilengkapi dengan Simbol dan /label B3 (Label isi, safety,
resiko bahaya) serta cara pencegahan dan pertolongan pertama
b.Penyimpanan B3 golongan gas Medis
Memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pewadahan dan penandaan
Mengikuti pola pewadahan dan penandaan yang berlaku dengan benar dan
akurat sesuai dengan jenis dan tingkat bahaya
2. Kondisi ruangan
Bahan konstruksi tahan terhadap api, getaran, tersedia penangkal petir
Pengaturan suhu/panas/ cahaya,suhu sejuk dan kering,hindari cahaya
langsung matahari,hindarkan instalasi listrik, sumber panas,hindarkan
kenaikan suhu,pengaturan udara ventilasi baik sehingga udara tersalur
dengan baik dan suhu ruangan tetap optimal
3. Tata penyimpanan
a) Wadah disimpan pada posisi tegak
b) Jarak antara wadah dengan dinding ½ dari tinggi wadah
c) Cukup jarak antara 1 dengan lainnya
d) Jumlah wadah dalam tiap ruangan dibatasi
11
e) Wadah kosong diberi tanda dan dipisahkan dari ada isinya
4) Kesiapan penanggulangan
a) Dilakukan oleh petugas yang ahli dalam penanggulangan bahaya gas
Medik
b) Tersedia alat pemadam kebakaran
c) Tersedia P3K
5) Lokasi
a) Lebih kurang 3x radius yang dapat dijangkau gas tersebut tanpa
tiupan angin kuat
b) Jauh dari pemukiman penduduk, jalan raya yang padat
6) Penanganan tekhnis pada bongkar muat
Mengikuti pola penanganan tehnis B3 yang berlaku sesuai dengan jenis dan
tingkat bahaya
7) Penanggulangan kasus bahan berbahaya
8) Bila terjadi tumpah, bocor hingga mencemari lingkungan, korban langsung
dsb maka harus mengikuti pola penanganan yang berlaku sesuai dengan
jenis dan tingkat bahaya
4. Penyimpanan B3 Explosif
13
Menggunakan kemasan anti bocor / mengikuti pola pewadaan dan
penandaan B3 yang berlaku sesuai dengan jenis dan tingkat bahaya
2) Kondisi ruangan
a) Bahan dan konstruksi bangunan
b) Tahan terhadapB3 yang disimpan
c) Kedap air
d) Lantai cekung agar limbah tidak mengalir keluar
e) Tertutup rapat dan dapat dikunci
B.Panduan Pengemasan Limbah B3
Sebelum disimpan, limbah B3 perlu dikemas terlebih dahulu. Tujuan pengemasan
adalah agar setiap jenis limbah sebelum disimpan telah ditandai dengan sistem
label yang sesuai dengan jenis karakteristik limbah, serta telah ditempatkan dalam
kontainer yang sesuai pula. Sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya
kecelakaan atau kesalahan dalam penanganan limbah B3.Pengemasan yang baik
akan mempermudah pengawasan oleh petugas sebelum diserahkan kepada pihak ke
3. Persyaratan pengemasan :
1. Kondisi baik, tidak rusak, dan bebas dari pengkaratan serta kebocoran.
2. Disesuaikan dengan karakteristik limbah B3 yang akan dikemasnya à segi
keamanan dan kemudahan dalam penanganannya.
3. Kemasan dapat terbuat dari bahan plastik (HDPE, PP atau PVC) atau bahan
logam
(teflon, baja karbon, SS304, SS316 atau SS440) dengan syarat bahan kemasan
yang dipergunakan tersebut tidak bereaksi dengan limbah B3 yang
disimpannya.
4. Tidak boleh disimpan secara bersama-sama dalam satu kemasan.
5. Jumlah pengisian limbah dalam kemasan harus mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya pengembangan volume limbah, pembentukan gas atau
terjadinya kenaikan tekanan.
6. Kondisi yang tidak layak (misalnya terjadi pengkaratan, atau terjadi kerusakan
permanen) atau jika mulai bocor.
7. Terbuat dari bahan yang dapat mengemas Limbah B3 sesuai dengan
karakteristik Limbah B3 yang akan disimpan;
8. Mampu mengungkung Limbah B3 untuk tetap berada dalam kemasan.
14
9. Memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan saat
dilakukan penyimpanan, pemindahan, atau pengangkutan; dan
10. Berada dalam kondisi baik, tidak bocor, tidak berkarat, atau tidak rusak.
11. Kemasan Limbah B3 wajib dilekati Label Limbah B3 dan Simbol Limbah B3.
12. Label Limbah B3 paling sedikit memuat keterangan mengenai:
a. nama Limbah B3;
b. identitas Penghasil Limbah B3;
c. tanggal dihasilkannya Limbah B3; dan
d. tanggal Pengemasan Limbah B3.
16
a) Membaringkan dan memposisikan pekerja yang terkontaminasi
dengan posisi kepala menengadah dan miring ke arah mata yang
terkontaminasi
b) Membersihkan segera bahan kimia yang mengenai mata dengan
sejumlah air yang dingin dan bersih selama 15–20 menit
c) Memastikan air yang di siram menjauhi muka dan tidak
mengenai mata sebelahnya
d) Memastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal ketika
menyiram di sekitar kulit, alis dan kelopak mata
e) Memastiakn pekerja yang terkontaminasi tidak menggosok matanya
f) Membawa pekerja yang terkontaminasi ke Poli Pegawai dan
Instalasi Rawat Darurat bila memerlukan pertolongan medis lebih
jauh Melaporkan kejadian kecelakaan kerja ke Panitia K3 Rumah
Sakit melalui Poli Pegawai
g) Petunjuk Gambar Membersihkan Mata dengan air Shower
17
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup
lainnya.
2) Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan klasifikasi B3.
3) Label adalah uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan
jenis B3.
4) Kemasan adalah wadah atau tempat yang bagian dalamnya terdapat B3 dan
dilengkapi penutup.
5) Tempat penyimpanan kemasan B3 adalah bangunan atau dalam bentuk lain
yang digunakan untuk menyimpan kemasan B3.
b. Panduan Umum pemasangan Simbol
1) Setiap kemasan B3 wajib diberikan simbol sesuai dengan klasifikasinya dan
label sesuai dengan jenis dan klasifikasinya.
2) Setiap tempat penyimpanan kemasan dan alat pengangkutan B3 wajib diberi
simbol B3.
3) Bentuk dasar, ukuran dan bahan
a) Simbol berbentuk bujur sangkar diputar 45 derajat sehingga membentuk
belah ketupat berwarna dasar putih dan garis tepi belah ketupat tebal
berwarna merah (lihat gambar A). Simbol yang dipasang pada kemasan
b) disesuaikan dengan ukuran kemasan. Sedangkan simbol pada kendaraan
pengangkut dan tempat penyimpanan kemasan B3 minimal berukuran
25 cm x 25 cm.
18
(1) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah meledak(explosive),
sebagaimana gambar (1).
19
lainnya, terutama bahanbahan yang sifatnya mudah terbakar meskipun dalam keadaan
hampa udara.
20
kebakaran yang terus menerus dalam 10 detik. Padatan yang hasil pengujian ”Seta
Closed Cup Flash Point Test”-nya menunjukkan titik nyala kurang dari 40oC;
Aerosol yang mudah menyala;
Padatan atau cairan piroforik; dan/atau
Peroksida organik.
21
Gambar (5). : Simbol B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar silang
berwarna hitam. Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan baik berupa padatan, cairan
ataupun gas yang jika terjadi kontak atau melalu inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan
bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu.
22
Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan tunggal dapat
menyebabkan iritasi pernafasan,mengantuk atau pusing;
Sensitasi pada kulit yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit; dan/atau
Iritasi/kerusakan parah pada mata yang dapat menyebabkan iritasi serius pada mata
23
Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat berbahaya bagi lingkungan (dangerous for
environment), sebagaimana gambar (8).
Gambar (8) : Simbol B3 klasifikasi berbahaya bagi lingkungan (dangerous for the
environment)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar pohon
dan media lingkungan berwarna hitam serta ikan berwarna putih. Simbol ini untuk
menunjukkan suatu bahan yang dapat menimbulkan bahaya terhadap lingkungan. Bahan
kimia ini dapat merusak atau menyebabkan kematian pada ikan atau organisme aquatic
lainnya atau bahaya lain yang dapat ditimbulkan, seperti merusak lapisan ozon (misalnya
CFC = Chlorofluorocarbon), persistent di lingkungan (misalnya PCBs = Polychlorinated
Biphenyls).
24
Gambar (9) : Simbol B3 klasifikasi bersifat karsinogenik, teratogenik dan mutagenik
(carcinogenic, tetragenic,mutagenic).
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar kepala
dan dada manusia berwarna hitam dengan gambar menyerupai bintang segi enam berwarna
putih pada dada. Simbol ini menunjukkan paparan jangka pendek, jangka panjang atau
berulang dengan bahan ini dapat menyebabkan efek kesehatan sebagai berikut:
karsinogenik yaitu penyebab sel kanker
teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan
pertumbuhan embrio;
mutagenic yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan kromosom yang berarti
dapat merubah genética;
toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik;
toksisitas terhadap sistem reproduksi; dan/atau
gangguan saluran pernafasan.
Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat bahaya lain berupa gas bertekanan (pressure
gas), sebagaimana gambar (10).
25
Gambar (10) : Simbol B3 klasifikasi bersifat gas bertekanan
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah.Simbol berupa gambar tabung
gas silinder berwarna hitam. Simbol ini untuk menunjukkan bahaya gas bertekanan yaitu
bahan ini bertekanan tinggi dan dapat meledak bila tabung dipanaskan/terkena panas atau
pecah dan isinya dapat menyebabkan kebakaran.
26
Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik pada alat
angkut/kendaraan, mudah penggunaannya, dan tahan lama;
Simbol yang dipasang harus satu macam simbol yang sesuai dengan klasifikasi B3
yang diangkutnya;
Ukuran minimum yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm atau lebih besar, sebanding
dengan ukuran alat angkut yang digunakan;
1) Terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan, air, hujan, dan/atau
bahan kimia yang mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik,
kertas, atau plat logam) serta menggunakan bahan warna simbolyang
dapat berpendar (flourenscence);
2) Dipasang disetiap sisi dan di bagian muka alat angkut serta harus dapat
terlihat dengan jelas dari jarak lebih kurang 30 meter; dan
3) Simbol tidak boleh dilepas dan diganti dengan symbol lain sebelum
muatan B3 dikeluarkan dan alat angkut yang digunakan dibersihkan dari
sisa B3 yang tertinggal.
Simbol pada tempat penyimpanan kemasan B3. Tempat penyimpanan kemasan B3
harus ditandai dengan simbol dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik pada
tempat penyimpanan
kemasan B3, mudah penggunaannya dan tahan lama. Simbol juga terbuat dari
bahan yang tahan terhadap air, goresan dan bahan kimia yang mungkin
mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas, atau plat logam);
Simbol dipasang pada bagian luar tempat penyimpana kemasan B3 yang tidak
terhalang
Jenis simbol yang dipasang harus sesuai klasifikasi B3
Pernyataan Bahaya :
Identitas Pemasok Klasifikasi B3
Fisik, Kesehatan dan Lingkungan
Gambar 6 a. Label B3
2)Pengisian Label
28
Label diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca, tidak mudah terhapus dan dipasang pada
setiap kemasan B3. Pada label wajib dicantumkan informasi minimal sebagai berikut :
No Jenis Farmasi Penjelasan Pengisian
1 Nama B3; Nama dagang B3/Nama bahan
Komposisi, No.CAS/No kimia.
UN; Komposisi atau formulasi bahan
Produsen kimia.
Informasi lengkap mengenai
penghasil.
2 Simbol Disesuaikan dengan klasifikasi B3
29
Simbol
Label
30
pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah B3, dengan persetujuan
Kepala instansi yang bertanggung jawab.
c Dalam pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun disertai dengan
bukti dokumen pembuangan limbah B3 berupa manifest limbah B3
BAB IV
PENUTUP
Buku panduan pengelolaan B3 ini dibuat dengan tujuan Rumah Sakit Citra Medika
Depok melakukan penanganan B3 yang diperlukan dalam pelayanan medis dan limbah B3
yang dikeluarkan akibat dari proses pelayanan medis di Rumah Sakit sesuai dengan
Peraturan Mentri Lingkungan Hidup No.56 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan agar tidak menjadi sumber polusi dan penularan penyakit sehingga
dapat memberikan perlindungan bagi kesehatan, keselamatan manusia serta perlindungan
kelestarian lingkungan hidup sekitarnya.
Dengan melakukan kegiatan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun ini
sekaligus bisa mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja bagi
petugas yang ada dilingkungan Rumah Sakit Citra Medika Depok.
31
Lampiran 1.
Lampiran 1
32
Lampiran 2
LOKASI B3 DI RUMAH SAKIT CITRA MEDIKA DEPOK
33
5 Kamar Operasi, Formalin Mengiritasi mata, pencernaan, kulit.
Kamar Sterilisasi (Formaldehyde Korosif bagi mata, kulit, dan
solution 37%) karsinogenik
34
9 Kamar Operasi Hillon Methyl methacrylate Sangat mudah menyala
Monomer
12 Kamar Sterilisasi, Cydex Opa ortho-Phthalaldehyde Mengiritasi mata, kulit dan pernapasan.
Kontak langsung dengan kulit
Kamar Operasi (1,2–
menyebabkan perubahan warna
benzenedicarboxaldehy
sementara.
de
35
13 Kamar Sterilisasi, Stabimed Laurylpropylene Korosif, mudah menyala, berbahaya
Klinik Gigi, Kamar diamine jika tertelan, menyebabkan luka
Operasi terbakar saat kontak dengan mata.
36
17 Laboratorium Xylol Sangat mudah sekali menyala
37
21 Laboratorium Immersion Oil Benzyl Benzoate Berbahaya jika ditelan, beracun bagi
organisme air mungkin karena efek
yang lama.
38
26 Radiologi, Klinik Gigi Developer Diethylenetriamine Dapat mengiritasi saluran pernapasan.
Pentaacetic Acid Na5 Berbahaya jika tertelan karena
Hydroquinone menyebabkan rasa tidak nyaman.
Pottasium Carbonate Menyebabkan iritasi kulit dan paparan
39
30 Klinik Gigi Arsen Berbahaya dalam kasus pencernaan dan
pernapasan.
Mengiritasi jika kontak dengan kulit,
mata dan pernapasan
40
34 House Keeping Karbol Sangat mudah menyala dan korosif
41
LAMPIRAN 3
LAPORAN DAFTAR B3 DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH AHMAD DAHLAN KOTA KEDIRI DAN PENYIMPANANNYA
Microshield Dipisahkan dari rak obat, untuk Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
pemakaian luar, tersedia wastafel dengan sumber air untuk mencuci.
Ethylchloride Belum dipisahkan dari rak obat Harus disimpan di tempat terpisah dari
farmasi. tempat penyimpanan perbekalan farmasi
Mudah Menyala
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
42
Presept Disimpan pada bagian terpisah Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
dengan obat oral, suhu ruangan mendapat petukaran udara yang baik.
normal, ada pertukaran udara yang Tersedia tempat untuk mencuci.
baik, tersedia wastafel.
Baygon Terpisah dari rak obat. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan farmasi
Mudah Menyala
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Softaman Dipisahkan dari rak obat, untuk Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
pemakaian luar. Tersedia wastafel dengan sumber air untuk mencuci.
pada ruangan.
2 Gudang Oksigen Disimpan dekat dengan infuse, Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
Logistik suhu ruangan normal, tidak ada mendapat petukaran udara yang baik
pertukaran udara yang baik
2 Kamar Alkohol 70% Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah dari
Operasi KO, terpisah dari obat dan alkes tempat penyimpanan perbekalan farmasi
Sangat mudah menyala yang lain. Sudah tersedia Apar di lain, mudah dilokalisir bila terjadi
KO kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Atropin Rak obat bagian injeksi, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel dengan sumber air untuk mencuci.
43
Hydrogen Rak obat Depo Farmasi di KO, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
peroxide 3% tersedia wastafel dengan sumber air untuk mencuci.
Oksigen Disimpan dekat dengan infuse, Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
suhu ruangan normal, ada mendapat petukaran udara yang baik
pertukaran udara yang baik
Formalin Disimpan pad rak yang dipisahkan, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
(Formaldehyde pada tempat sejuk, mendapat dengan sumber air untuk mencuci.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
solution 37%) pertukaran udara yang baik, tidak
mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
kena sinar matahari langsung dan
kena sinar matahari langsung dan jauh dari
jauh dari sumber panas.
Tersedia wastafel pada ruangan. sumber panas
Hibiscrub Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Hillon Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah dari
KO, terpisah dari obat dan alkes tempat penyimpanan perbekalan farmasi
yang lain. Sudah tersedia Apar di lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Sangat mudah menyala
KO kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Ethylchloride Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah dari
KO, terpisah dari obat dan alkes tempat penyimpanan perbekalan farmasi
Mudah Menyala
yang lain. Sudah tersedia Apar di lain, mudah dilokalisir bila terjadi
KO kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
44
Presept Disimpan pada ruangan dengan Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
suhu normal, ada pertukaran udara mendapat petukaran udara yang baik
yang baik
Cydex Opa Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Softaman Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Stabimed Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Tersedia Apar. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Mudah Menyala
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
3 Kamar Formalin Disimpan pad rak yang dipisahkan, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Sterilisasi (Formaldehyde pada tempat sejuk, mendapat dengan sumber air untuk mencuci.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
solution 37%) pertukaran udara yang baik, , tidak
mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
kena sinar matahari langsung dan
kena sinar matahari langsung dan jauh dari
jauh dari sumber panas.
Tersedia wastafel pada ruangan. sumber panas
Paraformaldehyde Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
45
Cydex Opa Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk dan mencuci.
Stabimed Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Tersedia Apar. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Detergent Alkali Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
(9L) Limbah langsung diolah di IPAL dengan sumber air untuk mencuci.
Bleach Klorin Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
4 Laundry ( 10 L )
dengan sumber air untuk mencuci.
Softener ( 14 L ) Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
5 Laboratorium Xylol Letak Apar tidak jauh dari ruangan. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan lainnya,
mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
46
Alkohol 90% Letak Apar tidak jauh dari ruangan. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan lainnya,
mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Wright’s stain Tersimpan terpisah dari reagen lab Harus disimpan di tempat terpisah dari
yang lain. Letak Apar tidak jauh tempat penyimpanan perbekalan lainnya,
dari ruangan. mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
mendapat pertukaran udara yang baik,
tidak kena sinar matahari langsung dan
jauh dari sumber panas
Immersion Oil Ruangan adalah tempat yang Harus disimpan di tempat yang sejuk,
sejuk, mendapat pertukaran udara mendapat pertukaran udara yang baik,
yang baik, tidak kena sinar tidak kena sinar matahari langsung dan
matahari langsung dan jauh dari jauh dari sumber panas
sumber panas
Methanol Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Ruangan adalah tempat yang
dengan sumber air untuk mencuci.
sejuk, mendapat pertukaran udara
yang baik, tidak kena sinar Harus disimpan di tempat yang sejuk,
matahari langsung dan jauh dari mendapat pertukaran udara yang baik,
sumber panas tidak kena sinar matahari langsung dan
jauh dari sumber panas
47
Sulfa Lyzer Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
Stromatolyser- Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
4DS Dye dengan sumber air untuk mencuci.
Softaman Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
Baygon Tersedian apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah dari
ruangan. tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
48
Barium Sulfat Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Ruangan adalah tempat yang sejuk, dengan sumber air untuk mencuci.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
mendapat pertukaran udara yang
mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
baik, tidak kena sinar matahari
kena sinar matahari langsung dan jauh dari
langsung dan jauh dari sumber
sumber panas.
panas.
Baygon Tersedian apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah dari
ruangan. tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Mudah Menyala kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Softaman Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
Klinik Gigi Arsen Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Ruangan adalah tempat yang sejuk,
dengan sumber air untuk mencuci.
mendapat pertukaran udara yang Harus disimpan di tempat yang sejuk,
baik, tidak kena sinar matahari mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
langsung dan jauh dari sumber kena sinar matahari langsung dan jauh dari
panas sumber panas.
Eugenol Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
49
Formocresol Ruangan adalah tempat sejuk, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
mendapat pertukaran udara yang dengan sumber air untuk mencuci.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
baik, tidak kena sinar matahari
mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
langsung dan jauh dari sumber
kena sinar matahari langsung dan jauh dari
panas.
Tersedia wastafel pada ruangan. sumber panas
Spritus Tersedian apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah dari
House
ruangan. tempat penyimpanan perbekalan farmasi
6
Keeping
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Mudah Menyala
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Presept Suhu ruangan normal, ada Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
pertukaran udara yang baik, mendapat petukaran udara yang baik.
tersedia wastafel. Tersedia tempat untuk mencuci.
Karbol Tersedia wastafel untuk mencuci Harus disimpan di tempat terpisah dari
pada ruangan. Letak apar tidak tempat penyimpanan perbekalan farmasi
50