Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan
rahmat dan kemuliaan serta kemudahan yang diberikan kepada kita semua, sehingga
dengan ijin Nya Panduan Pengelolaan Bahan Serta Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) RSU. Bhakti Yudha dapat terselesaikan.
Panduan pengelolaan B3 ini dibuat dengan tujuan Rumah Sakit Umum Bhakti
Yudha melakukan penanganan B3 yang diperlukan dalam pelayanan medis dan limbah
B3 yang dikeluarkan akibat dari proses pelayanan medis di Rumah Sakit sesuai dengan
peraturan dan perundangan, agar tidak menjadi sumber polusi dan penularan penyakit
sehingga dapat memberikan perlindungan bagi kesehatan, keselamatan manusia serta
perlindungan kelestarian lingkungan hidup sekitarnya.
Dengan melakukan kegiatan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun ini
sekaligus bisa mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja bagi
petugas yang ada dilingkungan Rumah Sakit Umum Bhakti Yudha.
Semoga Panduan Pengelolaan Bahan Serta Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) RSU. Bhakti Yudha ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebaik-baiknya,
serta mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di RS. Bhakti Yudha.
1. Lingkungan Rumah Sakit Umum Bhakti Yudha Depok adalah semua area di dalam
dan di luar gedung yang merupakan tempat kegiatan dan aktifitas Rumah Sakit
sesuai batas wilayah dan area Rumah Sakit Umum Bhakti Yudha.
2. Masyarakat Rumah Sakit adalah semua orang yang berada di dalam area Rumah
Sakit tanpa terkecuali.
3. Tempat pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan pemerintah dan masyarakat,
seperti Rumah Sakit, Puskesmas, praktik dokter, praktik bidan, toko obat atau
apotek, pedagang farmasi, pabrik obat dan bahan obat, laboratorium, dan tempat
kesehatan lainnya, antara lain pusat dan/atau balai pengobatan, rumah bersalin, Balai
Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA).
4. Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,vbergerak
atau tetap, dimana tenaga kerja melakukan pekerjaan atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha, dan dimana terdapat sumber atau sumber-
sumber bahaya
5. Pegawai adalah peneliti, teknisi, atau petugas yang secara langsung atau tidak
langsung menggunakan bahan berbahaya beracun.
6. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah bahan
yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup,
dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya.
7. Pengelolaan B3 adalah kegiatan yang menghasilkan, mengangkut, mengedarkan,
menyimpan, menggunakan dan atau membuang B3.
8. Penyimpanan B3 adalah teknik kegiatan penempatan B3 untuk menjaga kualitas dan
kuantitas B3 dan atau mencegah dampak negatif B3 terhadap lingkungan hidup,
kesehatan manusia, dan makhluk hidup lainnya.
9. Pengemasan B3 adalah kegiatan mengemas, mengisi atau memasukkan B3 ke dalam
suatu wadah dan atau kemasan, menutup dan atau menyegelnya;
10. Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan klasifikasi B3.
A. Identifikasi B3
Untuk dapat mengelola B3 dengan baik dan benar maka perlu diketahui klasifikasi
B3 tersebut. Klasifikasi B3 Klasifikasi B3 dalam Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2008 adalah sebagai berikut :
1. Mudah meledak (explosive)
2. Pengoksidasi (oxidizing)
3. Sangat mudah sekali menyala (extremely flammable)
4. Sangat mudah menyala (highly flammable)
5. Mudah menyala (flammable)
6. Amat sangat beracun (extremely toxic)
7. Sangat beracun (highly toxic)
8. Beracun (moderately toxic)
9. Berbahaya (harmful)
10. Bersifat iritasi (irritant)
11. Korosif (corrosive)
12. Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)
13. Karsinogenik (carcinogenic)
14. Teratogenik (teratogenic)
15. Mutagenik (mutagenic)
16. Bahaya lain berupa gas bertekanan (pressure gas).
Salah satu hal penting dalam pengelolaan B3 adalah pemberian simbol dan label.
Pemberian simbol dan label sangat penting untuk mengidentifikasi sekaligus
mengklasifikasikan B3, yang nantinya akan sangat berguna sebagai informasi
penting dalam pengelolaannya. Identifikasi yang digunakan untuk penandaan B3
terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu simbol dan label. Setiap kemasan B3 wajib diberikan
simbol sesuai dengan klasifikasinya dan label sesuai dengan jenis dan klasifikasinya.
Setiap tempat penyimpanan kemasan dan alat pengangkutan B3 wajib diberi simbol
B3. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 3 tahun 2008, maka
tata cara pemberian simbol dan label B3 adalah sebagai berikut :
1. Simbol B3
a. Bentuk dasar, ukuran dan bahan
1) Simbol berbentuk bujur sangkar diputar 45 derajat sehingga membentuk
belah ketupat berwarna dasar putih dan garis tepi belah ketupat tebal
berwarna merah (lihat gambar 1)
b. Jenis simbol B3
Simbol B3 merupakan gambar yang menunjukan klasifikasi B3 yang terdiri
dari 10 (sepuluh) jenis simbol yang dipergunakan, yaitu :
1) Mudah meledak (explosive)
4) Beracun (toxic)
6) Iritasi (irritant)
2. Label B3
Label B3 merupakan uraian singkat yang menunjukkan antara lain
klasifikasi dan jenis B3. Penggunaan Label B3 tersebut dilakukan informasi
tentang produsen B3, identitas B3 serta kuantitas B3. Label harus mudah
terbaca, jelas terlihat, tidak mudah rusak, dan tidak mudah terlepas dari
kemasannya.
1) Bentuk, warna dan ukuran.
Label B3 berbentuk persegi panjang dengan ukuran disesuaikan dengan
kemasan yang digunakan, ukuran perbandingannya adalah panjang :
lebar = 3:1, dengan warna dasar putih dan tulisan serta garis tepi
berwarna hitam, sebagaimana gambar 12 berikut :
Limbah B3 harus disimpan dalam kemasan dengan simbol dan label yang jelas.
Terkecuali untuk limbah benda tajam dan limbah cairan, Limbah B3 dari kegiatan
fasilitas pelayanan kesehatan umumnya disimpan dalam kemasan plastik, wadah
yang telah diberi plastik limbah, atau kemasan dengan standar tertentu seperti
antibocor. Cara yang paling tepat untuk mengidentifikasi Limbah sesuai dengan
kategorinya adalah pemilahan Limbah sesuai warna kemasan dan label dan
simbolnya.
1. Simbol Limbah B3
a. Bentuk dasar
Simbol Limbah B3 Simbol Limbah B3 berbentuk bujur sangkar diputar 45o
(empat puluh lima derajat) sehingga membentuk belah ketupat. Pada keempat
sisi belah ketupat tersebut dibuat garis sejajar yang menyambung sehingga
membentuk bidang belah ketupat dalam dengan ukuran 95% ( sembilan puluh
Bergantung pada jenis dan karakteristik Limbah B3, maka beberapa wadah atau
kemasan Limbah B3 yang biasa digunakan antara lain: drum baja, wadah fleksibel,
hopper, drum plastik, tangki, dan jumbo bag.
Gambar 26. Contoh pemberian simbol dan label pada wadah atau kemasan drum
plastik
C. Penyimpanan B3
1. Penyimpanan Umum B3
a. Setiap penanggung jawab pengangkutan, penyimpanan, dan pengedaran B3
wajib menyertakan Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data
Sheet)
b. Pengelolaan tempat penyimpanan B3 wajib dilengkapi dengan sistem
tanggap darurat dan prosedur penanganan B3
c. Tempat penyimpanan B3 wajib memenuhi persyaratan untuk lokasi dan
konstruksi bangunan.
d. Gudang tempat penyimpanan B3 dibuat agar aman dari pengaruh alam dan
lingkungan :
1) Memiliki sirkulasi udara dan ventilasi baik
2) Suhu ruangan terjaga konstan dan aman
3) Aman dari gangguan biologis (tikus, rayap, dan lain-lain)
e. Tata letak dan pengaturan penempatan B3 mempertimbangkan sebagai
berikut :
1) Pemisahan dan pengelompokan untuk menghindari reaktivitas
2) Penyusunan tidak melebihi batas maksimum (anjuran industri) agar tidak
roboh dan rapi
3) Dibuatkan lorong dan terjaga agar alat angkat dan angkut dapat lewat
4) Khusus bahan dalam wadah silinder / tabung gas bertekanan ditempatkan
yang aman, tidak lembab, dan aman dari sumber panas (listrik, api
terbuka, dan lain-lain)
f. Program “House keeping” secara periodik (Kebersihan, Kerapihan dan
Keselamatan)
g. Sarana K3 disiapkan dan digunakan. Sarana keselamatan Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) paling sedikit meliputi:
3. Penyimpanan B3 Explosif
a. Pewadahan dan penandaan
Mengikuti Pola pewadahan dan penandaan B3 dengan benar dan teliti sesuai
dengan macam dan tingkat bahaya
b. Kondisi ruangan
1) Bahan & kondisi bangunan memiliki kontruksi yang kuat, tahan ledakan,
tahan api, tahan gempa
2) Lantai tidak lembab, bersih, bebas karat, bebas debu
3) Kedap air
4) Pintu dari bahan yg baik dan kuat disertai kunci
5) Terhindar dan terlindung dari getaran, dilengkapi dengan penangkal petir
6) Ruangan diberi tanda peringatan untuk B3 gol Eksplosif dan
pemberitahuan dilarang merokok.
6. Penyimpanan B3 Beracun
a. Pewadahan dan penandaan
Menggunakan kemasan anti bocor / mengikuti pola pewadaan dan penandaan
B3 yang berlaku sesuai dengan jenis dan tingkat bahaya
b. Kondisi ruangan
1) Bahan dan konstruksi bangunan
2) Tahan terhadapB3 yang disimpan
3) Kedap air
4) Lantai cekung agar limbah tidak mengalir keluar
5) Tertutup rapat dan dapat dikunci.
D. Penggunaan B3
1. Perencanaan dan penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam
penggunaan B3 harus memperhatikan sebagai berikut :
E. Penanganan B3
Hal umum Penanggulangan Kecelakaan dan Keadaan Darurat
1. Setiap orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 wajib menanggulangi
terjadinya kecelakaan dan atau keadaan darurat akibat B3.
2. Melakukan kegiatan pengelolaan B3 wajib mengambil langkah-langkah :
a. Mengamankan (mengisolasi) tempat terjadinya kecelakaan;
b. menanggulangi kecelakaan sesuai dengan prosedur tetap penanggulangan
kecelakaan;
c. melaporkan kecelakaan dan atau keadaan darurat kepada aparat Pemerintah
Kabupaten/Kota setempat; dan
d. Aparat Pemerintah Kabupaten/Kota setempat, setelah menerima laporan
tentang terjadinya kecelakaan dan atau keadaan darurat akibat B3
sebagaimana dimaksud wajib segera mengambil langkah-langkah
penanggulangan yang diperlukan.
3. Kewajiban sebagaimana dimaksud, tidak menghilangkan kewajiban setiap orang
yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 untuk :
a. Mengganti kerugian akibat kecelakaan dan atau keadaan darurat; dan atau
F. Penanganan tumpahan B3
1. Ketentuan Umum mengatasi Tumpah
Harus dipahami bahwa tumpahan pada area kerja harus dibersihkan karena dapat
menyebabkan kecelakaan akibat kontak dengan bahan tumpahan. Kecelakaan
yang ditimbulkan antara lain : keracunan akibat menghirup uap bahan tersebut,
korosif dan dapat menimbulkan kebakaran dan ledakan jika bereaksi dengan
bahan-bahan mudah terbakar, serta menyebabkan kontaminasi oleh mikroba
(untuk bahanbahan mikrobiologi).
2. Penanganan B3 tumpah secara umum adalah :
a. Identifikasi / kenali lokasi terjadinya tumpah, jumlah bahan yang tumpah,
sifat kimia dan fisika tumpahan, sifat bahaya dan risiko tumpahan dan
mengetahui teknik aman penanganannya.
b. Pastikan penggunaan alat pengaman diri (khususnya sarung tangan, pelindung
mata/muka dan pelindung pernafasan bila perlu).
c. Cegah tumpahan meluas dan hentikan sumber tumpahan jika hal tersebut
aman dilakukan.
d. Tangani (di tempat) dengan cara yang tepat.
e. Secara umum proses yang dilakukan adalah netralisasi. Netralisasi dapat
menggunakan basa (soda ash/lime) untuk tumpahan yang bersifat asam dan
larutan asam asetat untuk tumpahan yang bersifat basa. Bahan yang paling
umum digunakan untuk keadaan darurat apabila terjadi tumpahan adalah
pasir, tanah, natrium karbonat dan kapur.
f. Bekas tumpahan bahan kimia di area kerja dapat dibersihkan dengan air,
sabun detergen, atau pembersih lain yang sesuai dengan bahan pengotornya.
Untuk penanganan yang lebih tepat dapat dilihat di dalam “Material Safety Data
Sheet” (MSDS).
G. Pembuangan limbah B3
Limbah B3 yang terdapat didalam TPS LB3 RS Bhakti Yudha dikirim ke pihak
ketiga yang telah mendapat ijin untuk melakukan pengolahan limbah B3 dari KLH.
3. Pemilahan
Pemilahan merupakan tahapan penting dalam pengelolaan Limbah. Beberapa
alasan penting untuk dilakukan pemilahan antara lain:
1) Pemilahan akan mengurangi jumlah Limbah yang harus dikelola sebagai
Limbah B3 atau sebagai Limbah medis karena Limbah non-infeksius telah
dipisahkan;
2) Pemilahan akan mengurangi Limbah karena akan menghasilkan alur Limbah
padat (solid waste stream) yang mudah, aman, efektif biaya untuk daur ulang,
pengomposan, atau pengelolaan selanjutnya;
3) Pemilahan akan mengurangi jumlah Limbah B3 yang terbuang bersama
Limbah nonB3 ke media lingkungan. Sebagai contoh adalah memisahkan
merkuri sehingga tidak terbuang bersama Limbah nonB3 lainnya; dan
4) Pemilahan akan memudahkan untuk dilakukannya penilaian terhadap jumlah
dan komposisi berbagai alur Limbah (waste stream) sehingga memungkinkan
fasilitas pelayanan kesehatan memiliki basis data, mengidentifikasi dan
memilih upaya pengelolaan Limbah sesuai biaya, dan melakukan penilaian
terhadap efektifitas strategi pengurangan Limbah.
Pemilahan pada sumber (penghasil) Limbah merupakan tanggung jawab
penghasil Limbah. Pemilahan harus dilakukan sedekat mungkin dengan sumber
Limbah dan harus tetap dilakukan selama penyimpanan, pengumpulan, dan
pengangkutan. Untuk efisiensi pemilahan Limbah dan mengurangi penggunaan
kemasan yang tidak sesuai, penempatan dan pelabelan pada kemasan harus
(a) (b)
Gambar 28. (a). Volume paling tinggi pengisian kantong limbah medis (3/4), dan (b).
Larangan pemadatan Limbah medis dengan tangan atau kaki.
Jenis B3 : ……………………………………………………
Jumlah
Persediaan Awal Penambahan Penyaluran Persediaan Akhir/Sisa
Keseluruhan
No. Keterangan
Tgl/Bln/ Berat/Vol Tgl/Bln/ Berat/Vol Berat/Vol Tgl/Bln/ Unit Berat/Vol Tgl/Bln/ Berat/Vol
Thn (kg/liter) Thn (kg/liter) (kg/liter) Thn Pengguna (kg/liter) Thn (kg/liter)
a c d e f g:(d+f) h i j k l : (g - j )
4. Jenis Tumpahan *)
: Cair / Padat
*)
9. Korban yang terkontaminasi B3 : Ada / Tidak
Jika ada, maka buat berita acara kecelakaan kerja
Hari/Tgl : ....................................................
Lokasi : ....................................................
HASIL PENGAMATAN
NO. KOMPONEN PENGAMATAN KETERANGAN
YA TIDAK
A. Ketersediaan Dokumen
1. IK Penggunaan B3
2. MSDS untuk setiap B3
3. Data B3 yang tersedia up to date
B. Penyimpanan B3
1. Penyimpanan B3 di atas permukaan lantai menggunakan palet
2. Penyimpanan B3 di dalam ruangan/lemari tertutup
3. Penyimpanan B3 dikelompokan sesuai dengan jenisnya
4. Bahan kimia yang mudah terbakar disimpan dalam ruang/lemari tahan api
5. Terdapat simbol/label dan tanda peringatan bahaya pada ruang/lemari penyimpanan B3
6. Terdapat simbol/label dan tanda peringatan bahaya pada wadah/kemasan B3
7. Simbol/label yang terpasang dalam keadaan baik/tidak robek atau rusak
8. Simbol/label yang terpasang sesuai dengan karakteristik B3 di dalamnya
9. Tercantum tanggal kadaluarsa pada wadah/kemasan B3
10. Bahan kimia yang sudah dibuka tercantum tanggal
11. Tersedia MSDS lengkap sesuai jenis B3 di tempat penyimpanan
C. Petugas
1. Menggunakan APD lengkap (sarung tangan, masker, pelindung muka)
2. APD yang digunakan dalam kondisi baik / tidak rusak
3. APD yang tidak dipakai disimpan pada tempatnya
D. Pengetahuan Petugas
1. Petugas mengetahui kebijakan, SPO dan instruksi kerja yang berlaku
2. Petugas mengetahui bagaimana cara mendapatkan MSDS
3. Petugas mengetahui bagaimana mengatasi tumpahan dan alur pelaporannya
4. Petugas mengetahui bagaimana melakukan tindakan P3K bila terjadi kecelakaan kerja
5. Petugas mengetahui arah evakuasi dan tanggap darurat bila terjadi kebakaran, bencana dan
keadaan darurat
6. Petugas mengetahui bagaimana cara pembuangan limbah B3
7. Petugas bekerja sesuai prosedur dan instruksi kerja
HASIL PENGAMATAN
NO. KOMPONEN PENGAMATAN KETERANGAN
YA TIDAK
E. Peralatan Keamanan
1. APD petugas tersedia
2. Fasilitas eye shower tersedia
3. APAR tersedia
4. Spill Kit tersedia
5. Ada arah evakuasi
F. Kejadian tumpahan / kontaminasi B3
1. Terdapat kejadian tumpahan B3
2. Terdapat korban petugas yang terkontaminasi B3
3. Terdapat kerusakan fasilitas akibat kontaminasi B3
Bulan : ……………………….
JUMLAH WADAH/TEMPAT SIMBOL
NO JENIS BAHAN MSDS KETERANGAN
PEMAKAIAN/HARI PENYIMPANAN B3
Jenis B3 : ……………………………………………………
Jumlah
Persediaan Awal Penambahan Penyaluran Persediaan Akhir/Sisa
Keseluruhan
No. Keterangan
Tgl/Bln/ Berat/Vol Tgl/Bln/ Berat/Vol Berat/Vol Tgl/Bln/ Unit Berat/Vol Tgl/Bln/ Berat/Vol
Thn (kg/liter) Thn (kg/liter) (kg/liter) Thn Pengguna (kg/liter) Thn (kg/liter)
a c d e f g:(d+f) h i j k l : (g - j )
Ka.Ruangan/Unit
(...................................................)