Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN KAWASAN TANPA ROKOK DI LINGKUNGAN

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III BALIKPAPAN

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III BALIKPAPAN


TAHUN 2018
BAB I
DEFINISI

A. PENETAPAN KAWASAN TANPA ROKOK


Peraturan bersama Menteri Kesehatan dan Mentri Dalam Negeri Nomer
188/MENKES/PB/I/2011 Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kawasan Tanpa Rokok mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan kawasan
tanpa rokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan
merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankkan dan atau
mempromosikan produk tembakau.
Penetapan kawasan tanpa rokok merupakan upaya perlindungan yang efektif
dari bahaya asap rokok, memeberikan ruang dan lingkungan yang bersih dan
sehat bagi masyarakat serta melindungi kesehatan masyarakat secara umum
dari dampak buruk merokok baik langsung maupun tidak langsung. Penetapan
kawasan tanpa rokok ini perlu diselenggarakan di lingkungan Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III Balikpapan. Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Balikpapan
selain sebagai tempat kerja juga merupakan fasilitas pelayanan kesehatan.
Pengembangan kawasan tanpa rokok mempunyai landasan hukum yaitu
Peraturan Pemerintah RI Nomor 81 tahun 1999 dan Nomor 38 tahun 2000
tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan, perihal Kawasan Tanpa Rokok
pasal 23, 24 dan pasal 26 tentang peran masyarakat. Landasan hukum tersebut
yaitu :
1. Pasal 23
Tempat umum dan atau tempat kerja yang spesifik sebagai tempat
penyelenggaraan upaya kesehatan, proses belajar mengajar, arena kegiatan
anak, kegiatan ibadah dan angkutan umum dinyatakan sebagai kawasan
tanpa rokok.
2. Pasal 24
Pimpinan atau penanggung jawab tempat umum dan tempat kerja harus
mengupayakan terbentuknya kawasan tanpa rokok.
3. Pasal 26
Masyarakat termasuk setiap orang yag memproduksi rokok dan setiap orang
yang memasukan rokok ke dalam wilayah Indonesia, memiliki kesempata
untuk berperan seluas – luasnya dalam rangka mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal melalui terbentuknya kawasan tanpa rokok pada
tempat umum, tempat kerja dan angkutan umum.

B. MANFAAT KAWASAN TANPA ROKOK


Manfaat kawasan tanpa rokok di fasilitas pelayanan kesehatan dan tempat
kerja adalah sebagai berikut :
1. Fasilitas pelayanan kesehatan
a. Menciptakan tempat yang sehat, nyaman dan aman
b. Pengunjung tidak terganggu asap rokok
c. Memberi citra yang positif
d. Mengurangi resiko terjadinya kebakaran
e. Menegakkan etika merokok
2. Tempat kerja
a. Menciptakan tempat kerja yang sehat, nyaman dan aman
b. Karyawan tidak terganggu asap rokok ketika bekerja
c. Memberi citra yang positif
d. Mengurangi resiko kebakaran
e. Menegakkan etika merokok
f. Biaya pemeliharaan kesehatan untuk karyawan berkurang
g. Biaya pemeliharaan sarana kerja kantor berkurang
h. Meningkatkan produktivitas kerja dan menurunkan tingkat absensi
karyawan.
i. Membantu karyawan untuk berhenti merokok.
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan kawasan tanpa rokok di lingkungan Rumah Sakit Bhayangkara Tk.


III Balikpapan mencakup definisi dari kawasan tanpa rokok, manfaat kawasan tanpa
rokok dan tata laksana dalam menjalankan kawasan tanpa rokok di lingkungan
Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Balikpapan.
Dalam hal ini semua pihak yang berada di lingkungan rumah sakit mulai dari
staff medis dan non medis, seluruh pengunjung rumah sakit dan seluruh pasien
rumah sakit ikut berperan dalam mentaati perataturan yang dibuat untuk mencapai
kawasan tanpa rokok. Dengan cara tidak merokok pada saat berada di area Rumah
Sakit Bhayangkara Tk. III Balikpapan.
BAB III
TATA LAKSANA

A. LANGKAH – LANGKAH MENGEMBANGKAN KAWASAN TANPA ROKOK

KEGIATAN TEMPAT UMUM TEMPAT KERJA


1. ANALISIS SITUASI Kajian : Kajian :
Para penentu kebijakan/ a. Apakah ada larangan a. Apakah ada larangan
pimpinan di tempat umum, merokok? merokok?
tempat kerja dan angkutan b. Kapan peraturan dibuat b. Kapan peraturan dibuat dan
umum perlu mengkaji ulang dan mengapa dibuat? mengapa dibuat?
tentang kebijakan yang ada c. Apa yang dilakukan c. Apa yang dilakukan
dan bagaimana sikap dan pengelola dan pengunjung karyawan dan pengunjung
perilaku khalayak sasaran melihat larangan tersebut? melihat larangan tersebut?
(karyawan, pengunjung, d. Apakah pegelola dan d. Apakah karyawan
pengemudi, dan pengunjung mentaati? mentaati?
penumpang) terhadap e. Apakah ada ruangan e. Apakah ada ruangan
kebijakan Kawasan Tanpa khusus untuk merokok? khusus untuk merokok?
Rokok. Kajian ini untuk f. Bila belum ada kebijakan f. Bila belum ada kebijakan
memperoleh data sebagai ambil keputusan untuk ambil keputusan untuk
dasar membuat kebijakan mengembangkan mengembangkan Kawasan
Kawasan Tanpa Rokok Tanpa Rokok
g. Apa keuntungan
perusahaan bila
mengembangkan kawasan
tanpa rokok?
h. Bagaimana peran serikat
pekerja dalam mewujudkan
Kawasan Tanpa Rokok?
2. MEMBUAT KEBIJAKAN Dasar untuk mengembangkan Dasar untuk mengembangkan

KAWASAN TANPA kebijakan : kebijakan :

ROKOK a. Tentukan tujuan dengan a. Tentukan tujuan dengan


jelas jelas
b. Pembuatan pesan yang b. Pembuatan pesan yang
jelas tentang tempat yang jelas tentang tempat yang
boleh dan tidak boleh boleh dan tidak boleh
merokok merokok
c. Pesan yang jelas tentang c. Pesan yang jelas tentang
pelanggaran pelanggaran
d. Fokus pada bahaya d. Fokus pada bahaya
merokok dan etika merokok dan etika merokok
merokok e. Fokus pada kesehatan dan
e. Fokus pada kesehatan dan keselamatan umum
keselamatan umum f. Kaitkan kawasan tanpa
f. Kaitkan kawasan tanpa rokok dengan nilai – nilai
rokok dengan nilai – nilai yang mendukung aset
yang mendukung aset perusahaan
tempat umum. g. Penyuluhan kawasan tanpa
g. Penyuluhan kawasan rokok
tanpa rokok h. Pengadaan media promosi
h. Pengadaan media promosi Kawasan Tanpa Rokok
Kawasan Tanpa Rokok
3. SOSIALISASI a. Sosialisasi kebijakan a. Sosialisasi kebijakan
KEBIJAKAN KAWASAN Kawasan Tanpa Rokok Kawasan Tanpa Rokok

TANPA ROKOK b. Sosialisasi tugas dan b. Sosialisasi tugas dan


penanggung jawab dalam tanggung jawab manager
pelaksanaan Kawasan dan pengawas dalam
Tanpa Rokok pelaksanaan Kawasan
Tanpa Rokok
4. MEMANTAPKAN Urutkan kebijakan Kawasan Umumkan kebijakan Kawasan

KEBIJAKAN Tanpa Rokok melalui saluran Tanpa Rokok melalui saluran


standart tempat umum, seperti standart pada perusahaan
tanda larangan merokok, seperti surat edaran, poster,
poster, pengumuman newsletter, tanda larangan
merokok.

B. EVALUASI KAWASAN TANPA ROKOK


KAWASAN TANPA ROKOK
EVALUASI
TEMPAT UMUM TEMPAT KERJA
1. EVALUASI JANGKA a. Adanya tanda – tanda a. Adanya tanda – tanda

PENDEK 4 – 6 BULAN Kawasan Tanpa Rokok Kawasan Tanpa Rokok


yang dipasang yang dipasang
b. Adanya tempat untuk b. Adanya tempat untuk
mematikan rokok ketika mematikan rokok ketika
memasuki Kawasan Tanpa memasuki Kawasan Tanpa
Rokok Rokok
c. Adanya ruangan khusus c. Adanya ruangan khusus
untuk merokok untuk merokok
d. Adanya tempat umum d. Adanya tempat kerja tanpa
tanpa asap rokok asap rokok
2. EVALUASI JANGKA a. Kebijakan Kawasan Tanpa a. Kebijakan Kawasan Tanpa
PANJANG 1 – 3 TAHUN Rokok diterima dan Rokok diterima dan
dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh manager
pengelola dan pengunjung dan karyawan
tempat umum b. Dipatuhi dan dimanfaatkan
b. Dipatuhi dan dimanfaatkan fasilitas yang mendukung
fasilitas yang mendukung Kawasan Tanpa Rokok
Kawasan Tanpa Rokok c. Tidak ada penjual rokok di
c. Tidak ada penjual rokok di sekitar tempat kerja
sekitar tempat umum d. Pemahaman Kawasan
Tanpa Rokok bertambah
baik
e. Karyawan tidak merokok
bertambah banyak
f. Konflik perokok dan bukan
perokok menurun
g. Semua karyawan tidak
merokok di Kawasan Tanpa
Rokok
BAB IV
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai