Dosen Pembimbing
Mutiara Salsabila,S.Pi.,Si
Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
LIMBAH B3 " dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Kami
tersusunnya makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah yang dibuat buat
belum sepenuhnya sempurna, untuk itu saya berkenan menerima kritik dan
buat semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL...........................................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG......................................................................................3
B. TUJUAN............................................................................................................9
BAB II PEMBAHASAN
A. STUDY KASUS PENGOLAHAN LIMBAH................................................10
B. METODE PENGOLAHAN............................................................................15
C. TAHAP PERIZINAN PENGOLAHAN LIMBAH B3...................................20
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN...............................................................................................28
B. SARAN...........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................30
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
biasanya hal tersebut umumnya disebabkan oleh perbuatan manusia. Hal tersebut
sesuai dengan Peraturan Menteri No. 06 Tahun 2021 tentang Tata Cara dan
dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik
Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu
3
selanjutnya disebut Amdal adalah kajian mengenai dampak penting pada
Lingkungan Hidup dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan, untuk
Hidup dari Usaha dan/atau Kegiatannya di luar Usaha dan/atau Kegiatan yang
wajib Amdal atau UKL-UPL. Setiap Orang adalah orang perseorangan atau
badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.
4
Pemanfaat Limbah B3 adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
produk yang dapat digunakan sebagai substitusi bahan baku, bahan penolong,
dan/atau bahan bakar yang aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
(lima puluh persen) hewan uji. Uji Toksikologi Lethal Dose-50 yang selanjutnya
5
disebut Uji Toksikologi LD50 adalah uji hayati untuk mengukur hubungan dosis-
respon antara Limbah B3 dengan kematian hewan uji yang menghasilkan 50%
Produk Samping adalah produk sekunder yang dihasilkan dari suatu proses
bersifat pasti, dapat digunakan secara langsung tanpa proses lebih lanjut dan
memenuhi syarat dan/atau standar produk. Kontrol Mutu adalah suatu proses
dengan standar, dengan menggunakan indikator kualitas yang jelas dan pasti.
Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut Tim Ahli adalah para ahli yang
B3 dari Pengelolaan Limbah B3, penetapan Limbah sebagai Limbah B3, dan
Festronik adalah dokumen elektronik yang memuat pernyataan serah terima dan
yang selanjutnya disebut Silacak adalah sistem elektronik yang berfungsi untuk
6
menyebarkan informasi elektronik tentang riwayat perjalanan pengangkutan
Limbah B3. Multimoda adalah penggunaan lebih dari satu alat angkut Limbah
Tracking adalah sistem untuk menentukan posisi suatu objek dengan bantuan
Tailing adalah zat padat berbutiran halus dan/atau zat cair yang tersisa dari
adalah lapisan imajiner air laut diantara lapisan atas dan lapisan dibawahnya
dimana suhu air laut cenderung turun sebesar 0,1°C/m (nol koma satu derajat
celcius per meter) dengan bertambahnya kedalaman laut. Lumpur Bor adalah
fluida yang dipakai dalam pengeboran yang terdiri dari bahan dasar atau bahan
aditif, atau hasil campuran bahan dasar dan bahan aditif. Serbuk Bor adalah
potongan buangan dari batuan formasi dan limbah cair yang diakibatkan dari
informasi adanya abnormalitas fetus yang terjadi karena pemberian sediaan uji
adalah kenaikan massa air laut dari suatu lapisan dalam ke lapisan permukaan
perairan laut.
Garis Pantai adalah garis yang merupakan batas pertemuan antara bagian
laut dan daratan pada saat terjadi air laut pasang tertinggi. Ekspor Limbah B3
7
adalah kegiatan mengeluarkan Limbah B3 dari daerah pabean Negara Kesatuan
dahulu dari otoritas negara eksportir kepada otoritas negara penerima sebelum
yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam
tinggi madya yang membidangi urusan pengelolaan Limbah B3 dan Limbah non
B3.
8
B. TUJUAN
1) Tujuan umum
2) Tujuan Khusus
Tahap perizinan
9
BAB II
PEMBAHASAN
Pengelolaan Limbah B3 yang mana dalam peraturan ini juga tercantum daftar
lengkap limbah B3 baik dari sumber tidak spesifik, limbah B3 dari sumber
Toksikologi LD50.
perlu dilakukan dengan seksama, sehingga setiap orang atau pelaku usaha yang
10
pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan. Untuk
Bekasi, Jawa Barat.Nelson sebelumnya divonis satu tahun dan apabila denda
tidak dibayar maka hukumannya menjadi kurungan satu tahun. "Tapi baru
kemarin ini, kami terima (pembayaran denda) dari terdakwa," Kepala Seksi
Lingkungan Hidup. "Karena lokasi perusahaan terdakwa ada di sini maka kasus
11
mengembalikan pendapatan
12
ke kas negara," ujar Taufik.Nelson sebelumnya sempat ditahan pada
izin perusahaan.
tanpa izin, kemudian melakukan penyimpanan di area yang tidak memiliki izin,
hingga minyak pelumas bekas yang terdampak pada kontaminasi tanah dari
logam berat seperti arsen, barium, chrom, hexavalen, tembaga, timbal, merkuri,
masyarakat. "Kasus seperti ini menjadi atensi khusus kami, ini merupakan
adalah:
13
1. Mudah meledak
Bahan ini mudah meledak bahkan saat diletakkan pada suhu dan
bereaksi dan menghasilkan gas dengan suhu serta tekanan tinggi yang
Bahan ini berupa padatan atau cairan yang sangat mudah terbakar.
3. Beracun (toxic)
(extremely toxic).
4. Berbahaya
Bahan ini bisa berwujud padat, cair, atau gas yang jika terhirup
5. Korosif
14
terbakar, membuat besi berkarat, dan memiliki pH sama atau kurang
dari 2 untuk limbah B3 yang bersifat asam, dan sama atau lebih besar
Bahan ini berwujud padat maupun cair yang jika terjadi kontak
menyebabkan peradangan.
8. Karsinogenik
9. Teratogenik
embrio.
10. Mutagenik
15
B. METODE PENGOLAHAN LIMBAH B3
menghasilkan limbah B3
B3
a. Termal
pengetahuan teknologi
yang dilakukan meliputi baku mutu Emisi, standar efisiensi pembakaran dengan
nilai paling sedikit mencapai 99,99%, Dan standar efisiensi penghancuran dan
dioxins
16
Dalam hal limbah B3 yang akan diolah berupa polychiorinated
dan Anorganik analisa organik dan organik dilaksanakan sesuai dengan baku
mutu TCLP.
berikut:
logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun; dengan membubuhkan
bahan kimia tertentu yang diperlukan tergantung jenis dan kadar limbahnya.
bentuk fisik dan/atau senyawa kimia dengan menambahkan bahan pengikat atau
menurunkan laju migrasi bahan pencemar dari limbah serta untuk mengurangi
17
suatu bahan berbahaya dengan penambahan aditif. Kedua proses tersebut
seringkali terkait sehingga sering dianggap mempunyai arti yang sama. Contoh
metoda in-drum mixing, in-situ mixing, dan plant mixing. Peraturan mengenai
merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi
utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan
18
thickening) dengan memberikan aliran udara ke atas (air flotation).
dalam air agar tidak mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat membran
menggunakan kembali air yang diolah. Biaya instalasi dan operasinya sangat
tercampur dalam limbah, sehingga pelarut terpisah dan dapat diisolasi kembali.
Evaporasi didasarkan pada sifat pelarut yang memiliki titik didih yang berbeda
19
3. .Metode Pengolahan secara Biologi
Kedua proses ini sangat bermanfaat dalam mengatasi pencemaran oleh limbah
B3 dan biaya yang diperlukan lebih murah dibandingkan metode kimia atau
fisik. Namun, proses ini juga masih memiliki kelemahan. Proses bioremediasi
relatif lama untuk membersihkan limbah B3, terutama dalam skala besar. Selain
ekosistem.
20
C. TAHAP PERIZINAN PENGOLAHAN LIMBAH B3
memuat :
berusaha terbit.
dimanfaatkan
dimanfaatkan;
21
9. Sistem tanggap darurat limbah B3 berupa dokumen
meliputi :
lingkungan hidup.
B3
nasional, dan/atau
penyimpanan limbah B3
penyimpanan limbah B3
22
limbah B3 yang dimiliki.
23
Persetujuan pelaksanaan uji coba Pemanfaatan Limbah B3 harus
1. Identitas pemohon;
Fungsi Lingkungan Hidup; dan Dokumen rencana uji coba peralatan, metode,
Menteri melakukan verifikasi paling lama 45 (empat puluh lima) hari kerja.
hari kerja sejak hasil verifikasi diketahui; atau apabila permohonan persetujuan
24
pemohon untuk memperbaiki dokumen.Persetujuan pelaksanaan uji coba
Pemanfaatan Limbah B3 berlaku paling lama 1 (satu) tahun dan tidak dapat
memuat:
diujicobakan;
25
Mengajukan permohonan izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan
Limbah B3.
Identitas pemohon;
26
Dokumen mengenai tempat Penyimpanan Limbah B3;
perundang-undangan.
27
kerja sejak permohonan diterima.Setelah permohonan dinyatakan lengkap,
Pemanfaatan Limbah B3 paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak hasil verifikasi
diumumkan melalui media cetak dan/atau media elektronik paling lama 1 (satu)
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
adalah hal yang penting dan mendasar. Banyak hal yang yang
tersebut
atas 2 kategori yaitu: (1) efek akut, dan (2) efek kronis. Efek akut dapat
pernafasan, kerusakan pada kulit, dan kematian. Sementara itu, efek kronis
29
B. Saran
adalah hal yang penting dan mendasar. Banyak hal yang yang
tersebut
atas 2 kategori yaitu: (1) efek akut, dan (2) efek kronis. Efek akut dapat
30
DAFTAR PUSTAKA
31