Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KESELAMATAN PROSES

“PENGERTIAN DASAR B3 DAN LIMBAH B3”

OLEH
RUIZ BERNARD DERVERCELLI
NPM : (217053022)
KELAS A5

PRODI D4K3
JURUSAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS BALIKPAPAN
BALIKPAPAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat tuhan ang maha esa.  Berkat  limpahan  dan
rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini guna memenuhi
tugas  mata kuliah Keselamatan Proses..

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui upaya untuk


memahami tentang PENGERTIAN DASAR B3 DAN LIMBAH B3

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu,  kepada  dosen  pembimbing  kami meminta  masukannya 
demi  perbaikan  pembuatan  makalah  kami di  masa  yang  akan  datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Balikpapan, 17 Maret 2023


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
2.1 Pengertin Dasar B3................................................................................................6
2.2 Jenis – jenis limbah B3...........................................................................................7
2.3 Karakterisasi Limbah B3.......................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan...........................................................................................................11
3.2. Saran.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi yang makin berkembang, penggunaan bahan kimia


dalam kehidupan sehari-hari semakin bertambah. Penggunaan bahan kimia
dapat membantu proses produksi sebuah barang namun juga dapat
menimbulkan efek yang cukup membahayakan juga terhadap manusia
ataupun lingkungan sekitar ini. Penggunaan bahan kimia digunakan di
berbagai industri misalnya industri makanan, tekstil, elektronik dan juga
lainnya. Dalam proses produksi tersebut akan menimbulkan limbah oleh
karena itu perlu adanya penanganan limbah secara tepat. Setiap bahan baku
yang diolah senantiasa akan menghasilkan produk dan hasil samping berupa
limbah. Limbah yang dibuang langsung tentunya bukan merupakan bagian
dari minimisasi limbah karena hal ini akan menambah volume limbah yang
ada di tempat pembuangan. Dengan minimisasi limbah, limbah yang timbul
dapat diolah terlebih dahulu seperti dengan daur ulang, sistem pengolahan
limbah tertentu sebelum akhirnya limbah tersebut dibuang sehingga tidak
akan mencemari lingkungan ( Nastiti, 2004).
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dibuang langsung ke dalam
lingkungan dapat menimbulkan bahaya terhadap lingkungan dan keselamatan
manusia serta makhluk hidup lainnya. Limbah B3 memiliki sifat dan
karakteristik yang berbeda dengan limbah pada umumnya, terutama karena
sifatnya yang tidak stabil. Kestabilan bahan B3 tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor luar seperti temperatur, tekanan atau gesekan, tercampur
dengan bahan lain. Sehingga dapat memicu sifat bahan B3 seperti sifat reaktif,
eksplosif, mudah terbakar atau sifat racunnya. Mengingat resiko tersebut,
perlu diupayakan agar setiap kegiatan industri dapat menghasilkan limbah B3
yang seminimal mungkin dan mencegah masuknya limbah B3 ke lingkungan
kerja (PP 85 tahun 1999).
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka makalah ini di buat yang
bertujuan untuk mempelajari dan memahami terkait Limbah B3 jenis-jenisnya
serta karakteristik Limbah B3.

1.2 Rumusan Masalah


a)  Apa pengertian dasar B3 dan limbah B3 ?
b) Apa saja jenis-jenis limbah B3 ?
c) Bagaimana simbol dan pelabelan limbah B3 ?
d) Bagaimana karakterisasi limbah B3 ?

1.3 Tujuan Penulisan


a) Untuk mengetahui pengertian dasar B3 dan limbah B3.
b) Untuk mengetahui jenis-jenis limbah B3.
c) Untuk mengetahui simbol dan pelabelan limbah B3.
d) Untuk mengetahui karakterisasi limbah B3.
e) Tujuan utama dilakukan Inspeksi adalah untuk melihat langsung
pengelolaanlimbah B3 yang dilakukan perusahaan apakah sudah
sesuai dengan peraturan perundanganyang berlaku dan penulisan
laporan inpeksi ini adalah salah satu syarat yang harus dibuat
seorang pengawas K3.
Di dalam sebuah perusahaan
seperti pabrik bagusnya
diberikan pengaman yang
efisien dan pelindung diri.
Dan juga pekerja di pabrik
tersebut diberikan
pengalaman
dan pengetahuan agar selalu
berhati-hati dalam bekerja
dan adanya kebijakan yang
dibuat oleh PT PPI untuk
keselamatan pekerja di
pabrik kertas
tersebut.Sehingga
dengan penglaman
kecelakaan ini tidak
terulang lag
Di dalam sebuah perusahaan
seperti pabrik bagusnya
diberikan pengaman yang
efisien dan pelindung diri.
Dan juga pekerja di pabrik
tersebut diberikan
pengalaman
dan pengetahuan agar selalu
berhati-hati dalam bekerja
dan adanya kebijakan yang
dibuat oleh PT PPI untuk
keselamatan pekerja di
pabrik kertas
tersebut.Sehingga
dengan penglaman
kecelakaan ini tidak
terulang lag
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertin Dasar B3

a) Pengertian Dasar B3 dan Limbah B3


Peraturan Pemerintah No 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah B3, Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat
B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat,
konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup,
dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.

b) Definisi menurut OSHA (Occupational Safety and Health of the


United State Government) B3 adalah bahan yang karena sIfat kimia
maupun kondisi fisiknya sangat berpotensi menyebabkan gangguan
pada kesehatan manusia, kerusakan dan atau pencemaran lingkungan.
Sedangkan limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Limbah
B3 sendiri adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung B3. Limbah B3 adalah limbah atau bahan yang
berbahaya, karena jumlah atau konsentrasinya dapat menyebabkan
atau secara signifikan dapat memberikan kontribusi terhadap
peningkatan penyakit, kematian dan berbahaya bagi kesehatan
manusia atau lingkungan jika tidak benar-benar diolah atau dikelola
atau dibuang (Utami, 2018). Limbah B3 adalah limbah padat yang
bersifat potensial mengancam terhadap kesehatan masyarakat atau
lingkungan (Vanguilder, 2018)

c) Tata ruang kerja yang baik adalah tata ruang kerja yang dapat
mencegah timbulnya gangguan keamanan dan keselamatan kerja bagi
semua orang di dalamnya.
Barang- barang dalam ruang kerja harus ditempatkan sedemikian rupa 
sehingga dapat dihindarkan dari gangguan yang ditimbulkan oleh
orang-orang yang berlalu lalang disekitarnya. Jalan-jalan yang
dipergunakan untuk lalu lalang juga harus diberi tanda,misalnya
dengan garis putih atau kuning dan tidak boleh dipergunakan untuk
meletakkan barang-barang yang tidak pada tempatnya.
Kaleng-kaleng yang mudah bocor atau terbakar harus ditempatkan di
tempat yang
tidak beresiko kebocoran. Jika perusahaan yang bersangkutan mengelu
arkan sisa produksi berupa uap, maka faktor penglihatan dan sirkulasi 
udara di ruang kerja juga harus diperhatikan sebaiknya dihindari.

2.2 Jenis – jenis limbah B3


Jenis-jenis Limbah B3
Limbah B3 di bagi menjadi 2 berdasarkan kategori bahayanya: Kategori 1 dan
kategori 2.
1. Limbah B3 Kategori
Limbah B3 kategori 1 adalah limbah B3 yang memiliki dampak akut (cepat /
tiba-tiba) dan langsung terhadap manusia, serta dampak negatif terhadap
lingkungan hidup.
2. Limbah B3 Kategori 2
B3 kategori 2 adalah limbah B3 yang memiliki efek tidak akut (tunda) dan
memberikan dampak tidak langsung bagi manusia dan lingkungan hidup.
Limbah B3 kategori ini memiliki toksisitas yang cenderung bersifat sub-
kronis atau kronis (jangka panjang).
Menurut peraturan pemerintah no 101 tahun 2014 terdapat 3 sumber limbah
B3 yaitu :
a) B3 dari sumber tidak spesifik;
b) Limbah B3 dari B3 kedaluwarsa, B3 yang tumpah, B3 yang tidak
memenuhi spesifikasi produk yang akan dibuang, dan bekas kemasan B3;
dan
c) Limbah B3 dari sumber spesifik.

3. Simbol dan Pelabelan Limbah B3


Dalam pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, pemberian label
Limbah B3 dan simbol sangatlah penting. Hal ini diatur dalam Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No 14 tahun 2013 tentang
Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Dengan adanya
informasi Simbol dan Label Limbah B3 ini diharapkan masyarakat, pekerja
atau pihak-pihak terkait dapat dengan mudah mengenali informasi dasar
tentang jenis dan karakteristik limbah tersebut.

2.3 Karakterisasi Limbah B3

a. Mudah Meledak
Limbah yang mudah meledak atau explosive adalah limbah yang saat suhu
dan tekanan standar dapat meledak. Kondisi tersebut dapat terjadi sebab
limbah ini bisa menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi melalui
reaksi fisika atau kimia sederhana. Jenis limbah ini sangat berbahaya saat
penanganan, pengangkutan, maupun pembuangan karena bisa menyebabkan
ledakan besar yang tak terduga. Adapun beberapa contoh limbah B3 yang
mudah meledak yaitu asam prikat.

b. Pengoksidasi 
Karakterstik limbah B3 lannya yaitu sampah anorganik berbahaya yang bisa
melepaskan panas karena teroksidasi. Limbah ini dapat menimbulkan api
ketika bereaksi dengan bahan lain. Jika pengelolaan limbah ini tidak
ditangani dengan serius maaka dapat menyebabkan kebakaran besar di
lingkungan tersebut. Contohnya yaitu kaporit.

c. Mudah Menyala 
Limbah B3 juga bisa memiliki sifat yang mudah menyala atau flammable.
Limbah ini adalah sampah berbahaya yang mudah terbakar karena kontak
dengan udara, nyala api, air, atau bahan lain walaupun suhu dan tekanan
standar. Contoh limbah B3 yang mudah menyala yaitu benzena, pelarut
toluena atau pelarut aseton dari industri cat, tinta, pembersih logam, dan
laboratorium kimia.

d. Beracun
Limbah beracun adalah limbah yang mengandung zat beracun bagi makhluk
hidup. Limbah ini dapat menyebabkan keracunan, sakit, bahkan kematikan
jika terjadi kontak pernapasan, kulit, atau mulut. Contoh limbah ini yaitu
limbah pertanian seperti pestisida.

e. Berbahaya 
Limbah berbahaya merupakan limbah dalam bentuk padat, cair, atau gas
yang bisa menyebabkan bahaya bagi kesehatan.
i. Korosif
Karakteristik limbah B3 berikutnya yaitu bersifat korosif. Limbah ini
memiliki ciri bisa menyebabkan iritasi kulit, menyebabkan karat pada baja,
memiliki pH ≥ 2 (jika bersifat asam) dan ≥ 12,5 (jika bersifat basa). Contoh
limbah B3 ini yaitu sisa asam sulfat untuk industri baja, limbah asam dari
abterai dan accu, serta limbah permberih sodium hidroksida di industri
logam.

f. Bersifat Iritasi
Limbah yang bersifat iritasi adalah limbah yang bisa menyebabkan
peradangan ataupun iritasi pernapasan, pusing, dan mengantuk saat terhirup.
Contoh limbah ini yaitu asam formiat dari industri karet.

g. Limbah Berbahaya bagi Lingkungan 


Limbah dengan karakteristik ini yaitu limbah yang bisa menyebabkan
kerusakan di lingkungan dan ekosistem. Contoh limbah B3 yaitu CFC atau
chlorofluorocarbon yang dihasilkan oleh pendingin ruangan. 9. Bersifat
Karsinogenik, Teratogenik, dan Mutagenik Limbah dengan sifat
karsinogenik adalah limbah yang bisa menyebabkan munculnya sel kanker.
Limbah teratogenik merupakan limbah yang dapat mempengaruhi
pembentukan embrio. Sementara itu, limbah mutagenik yaitu limbah yang
menyebabkan perubahan kromosom.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Limbah B3 adalah limbah atau bahan yang berbahaya, karena jumlah atau
konsentrasinya dapat menyebabkan atau secara signifikan dapat memberikan
kontribusi terhadap peningkatan penyakit, kematian dan berbahaya bagi
kesehatan manusia atau lingkungan.

Jenis limbah B3 berdasarkan sumbernya di bagi menjadi 3 yaitu :

a) B3 dari sumber tidak spesifik;


b) Limbah B3 dari B3 kedaluwarsa, B3 yang tumpah, B3 yang tidak
memenuhi spesifikasi produk yang akan dibuang, dan bekas kemasan B3.
c) Limbah B3 dari sumber spesifik.

3.2. Saran

Dengan disusunnya makalah Pengertian Dasar B3 dan Limbah B3 serta


Memahami Simbol dan Pelabelan nya ini, penulis mengharapkan pembaca
dapat mengetahui kajian Pengelolaan dan pengolahan Limbah B3, untuk
mengetahui lebih jauh, lebih banyak, dan lebih lengkap tentang pembahasan
Pengertian Dasar B3 dan Limbah B3 serta Memahami Simbol dan Pelabelan
nya, pembaca dapat membaca dan mempelajari buku-buku dari berbagai
pengarang. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan banyak kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak untuk perbaikan makalah ini kedepannya agar dapat
membangun untuk penulisan makalah-makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Damanhuri, Entri. 2010. Diklat Pengelolaan B3. Bandung. FTSL ITB
Niken Hayudanti Anggarini (2014) Pengelolaan dan Karakterisasi Limbah B3 di Pair
Berdasarkan Potensi Bahaya. Jurnal BETA GAMMA Vol. 5 No. 1
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No 14 Tahun 2013
Anggarini, NH. Sistem Pengolahan Limbah B3. E-Learning Gunadarma. Jakarta: PT
Gramedia; 2015.
Yuliani, endah. PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
(B3) DI
PT. BAYER INDONESIA-BAYER CROPSCIENCE,
SURABAYA PLANT. Skripsi. Surakarta: universitas sebelas maret; 2011

Anda mungkin juga menyukai