Anda di halaman 1dari 15

STUDI PUSTAKA

Disusun untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Pengelolaan Limbah B3

Dosen Pembimbing:

MUHAMMAD FIRMANSYAH, ST., MT

Disusun Oleh:

Nidya Norhafizah (H1E115018)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGAN
BANJARBARU

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpah kan rahmat dan nikmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas
Makalah tentang pengelolaan limbah B3 di di PT. United Tractors ini dengan baik
meskipun Saya sebagai penulis menyadari banyak kekurangan di dalamnya.Penulis
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan mengenai pengelolaan limbah B3.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada bapa Muhammad Firmansyah, S.T.,


M.T selaku dosen mata kuliah pengelolaan limbah B3 yang telah mempercayakan
tugas pembuatan makalah yang berjudul pengelolaan limbah B3 di PT. United
Tractors. Saya selaku penulis menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi isi maupun penulisannya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
waktu mendatang.

Penulis, Desember 2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................2
3.3 Tujuan Penulis ................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................3
2.1 Pengertian Limbah B3 .........................................................................................3
2.2 Jenis dan kerakteristik limbah B3 di PT. United Tractors ...................................4
2.2.1 Jenis Limbah B3 di PT. United Traktors ......................................................4
2.2.2 Kerakteristik Limbah B3 di PT. United Tractors .........................................4
2.3 Penyimpanan, Pengelohan, Serta Pengelolaan, Limbah B3 Di PT. United
Tractors ......................................................................................................................6
2.3.1 Penyimpanan limbah B3 dari oli di PT. United Tractors .............................6
2.3.2 Pengolahan dan Pengololaan Limbah B3 PT. United Tractor......................7
BAB III PENUTUP .....................................................................................................11
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................11
3.2 Saran .................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan fenomena yang terjadi disaat sekarang ini, dimana keadaan


lingkungan disekitar kita yang cukup memprihatinkan, sudah semestinya kita awali
dari sekarang untuk mulai melakukakan usaha-usaha untuk memperbaiki keadaan
lingkungan agar tidak semakin parah. Menurut penelitian dari banyak ahli hampir
dari 70% lingkungan disekitar kita telah tercemar, terutama dampak yang diakibatkan
oleh Bahan Berbahaya dan Beracun.

Bahan Berbahaya dan Beracun atau disingkat dengan B3 ini merupakan akibat
dari semakin berkembangnya industri-industri saat sekarang ini. Industri tersebut
selain menimbulkan banyak keuntungan juga memberikan kerugian yang banyak
pula. Pembuangan limbah yang sembarangan akan menimbulkan bahaya bagi
lingkungan sekitarnya. Proses pengambilan maupun pembuangan ini bila tidak
terkendali, menimbulkan dampak terhadap lingkungan yang dapat merugikan bagi
kehidupan manusia itu sendiri, antara lain gangguan kesehatan, gangguan
kenyamanan, gangguan ekonomi dan sosial. Dalam hal tersebut diatas yang perlu kita
cermati adalah bahwa alam mempunyai daya dukung dan daya tampung yang
terbatas. Bila pengelolaannya tidak seimbang maka kelestarian lingkungan juga akan
terganggu.

Untuk menghindari terjadinya pencemaran terhadap lingkungan sekitar industri,


maka PT. United Tractors Tbk juga telah membangun unit instalasi pengolahan air
limbah produksi dan re-use (IPAL&re-useproduksi). Dalam PT. United tractors
limbah bukan berarti tidak dapat dimanfaatkan kembali, melainkan limbah tersebut
dapat diolah kembali sebagai mana mestinya. Limbah organik yang terdapat di PT.
United Tractors ini dapat dikelola kembali misalnya saja menjadi pupuk kompos.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan limbah B3 ?
2. Apa saja jenis dan kerakteristik limbah B3 di PT. United Tractors ?
3. Bagaimana penyimpanan, pengolahan di PT. United Tractors ?

3.3 Tujuan Penulis


1. Untuk mengetahui pengertian itu limbah B3.
2. Mengetahui apa saja jenis dan kerakteristik limbah B3 di PT. United Tractors.
3. Mengetahui cara penyimpanan, pengolahan di PT. United Tractors.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Limbah B3

Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Sedangkan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu usaha
dan/ atau kegiatan yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun. Limbah B3
diketahui karena sifat, konsentrasi, dan/ atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup,
dan/ atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup lain.

Secara umum, pengertian, ketentuan atau pengelolaan limbah B3 telah diatur


atau ditetapkan di dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH) dan Peraturan
pemerintah No 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3 (PP Limbah B3).

Limbah B3 (Bahan Berbahaya & Beracun) menurut PP 101 tahun 2014 pada
pasal 1 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung zat, energi,
dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak
lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.

Karena hal tersebut, maka wajib bagi penghasil untuk melakukan pengelolaan
terhadap limbahnya yang dihasilkan tersebut. Adapun terkait pengelolaan, pada pasal
11 PP No. 101 tahun 2014 dijelaskan bahwa kegiatannya adalah meliputi
pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan
dan/atau penimbunan. Pengelolaan Limbah B3 ini bertujuan untuk mencegah,
menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan, memulihkan kualitas
lingkungan tercemar, dan meningkatan kemampuan dan fungsi kualitas lingkungan.

3
2.2 Jenis dan kerakteristik limbah B3 di PT. United Tractors

2.2.1 Jenis Limbah B3 di PT. United Traktors

United Tractors (UT/Perusahaan) adalah distributor peralatan berat terbesar


dan terkemuka di Indonesia yang menyediakan produk-produk dari merek ternama
dunia seperti Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, Tadano, dan Komatsu Forest.
Tidak hanya menjadi distributor peralatan berat terbesar di Indonesia, Perusahaan ini
juga memainkan peran aktif di bidang kontraktor penambangan dan baru-baru ini
telah memulai usaha pertambangan batu bara. PT. United Tractors menjalankan
berbagai bisnisnya melalui tiga unit usaha yaitu mesin konstruksi, kontraktor
penambangan dan pertambangan. Sehingga Jenis-jenis limba b3 yang dihasilkan oleh
PT. United Tracrors adalah oli bekas, solar, bensin,dan cat.

2.2.2 Kerakteristik Limbah B3 di PT. United Tractors

Oli bekas yang merupakan salah satu limbah bahan berbahaya dan beracun
(B3) banyak dihasilkan dari bengkel mobil atau motor. Oli banyak digunakan sebagai
pelumas mesin mobil dan kebanyakan penghasilnya banyak yang masih sembarangan
menampung oli bekas. Oleh karena itu, karena disinyalir mengandung limbah B3,
maka dikeluarkan surat BLH No. 458.41/PPL-B3/2009 tentang imbauan pengelolaan
oli bekas agar semua pemilik atau pengusaha bengkel kendaraan bermotor bisa
mengelola limbah dengan baik.

Pengelolaan oli/minyak pelumas bekas tidak bisa dilakukan dengan


sembarangan karena sudah jelas disebutkan oli termasuk limbah Bahan Berbahaya
Beracun yang tentu saja berbahaya bila terpapar pada makhluk hidup. Disebutkan
dalam Peraturan pemerintah No 101 Tahun 2014 (PP Limbah B3) tentang
Pengelolaan Limbah B3, bahwa pengelolaan limbah B3, termasuk di dalamnya
minyak pelumas bekas adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi,

4
penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan
penimbunan limbah B3.

Menurut PP Limbah B3 Oli bekas bersumber dari : Sumber Tidak Spesifik.


Minyak pelumas bekas dari sumber tidak spesifik merupakan Limbah B3 yang pada
umumnya bukan berasal dari proses utamanya, tetapi berasal dari kegiatan antara lain
pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan korosi atau inhibitor korosi, pelarutan
kerak, dan pengemasan. (Penjelasan Pasal 3 Ayat (3) Huruf a). Kode limbah minyak
pelumas bekas menurut eraturan pemerintah No 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah B3 adalah : B105d.

Kategori Berbahaya untuk Minyak pelumas bekas menurut peraturan


pemerintah No 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3 adalah kategori (2).
Limbah B3 kategori 2 merupakan Limbah B3 yang mengandung B3, memiliki efek
tunda (delayed effect), dan berdampak tidak langsung terhadap manusia dan
lingkungan hidup serta memiliki toksisitas sub-kronis atau kronis. (Penjelasan Pasal 3
Ayat (2) Huruf b Peraturan pemerintah No 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah B3).

Oli bekas juga termasuk dalam limbah B3 yang mudah terbakar sehingga bila
tidak ditangani pengelolaan dan pembuangannya akan membahayakan kesehatan
manusia dan lingkungan. Pengelolaan oli bekas ini berupaya agar oli bekas yang
dihasilkan tidak mencemari lingkungan dan sifat oli bekas menjadi lebih tidak
berbahaya. Selain itu, pengelolaan oli bekas bertujuan untuk menciptakan lingkungan
yang sehat bagi masyarakat. Selain itu, apabila penanganan oli bekas dilakukan
dengan baik, maka akan bisa memberikan keuntungan bagi pihak pengelola oli bekas
dan juga pengurangan biaya produksi bagi industri yang memanfaatkan kembali oli
bekas sebagai pelumas berbagai peralatan, karena oli bekas masih bisa dimanfaatkan
untuk pelumas lagi dengan cara pemakaian yang berbeda dari sebelumnya. Begitu
pula dengan solar dan bensin, karena minyak juga termasuk limbah B3 seperti tabel
dibawah ini.

5
Table 1.1 Karakteristik Solar

SOLAR
Struktur Kimia C10 s/d C20
Catena Number 40 s/d 55
Angka Oktan 8 s/d 15
Masa Jenis 0.832 kg/l
Sumber Minyak bumi
Heating value 35.677-36.235kJoule per liter
Fase Cair
Emisi Sulfur,NO, karbon monoksida dan petikel
padat
Sumber: Hadiwijoto, S. (1983)

Table 1.2 Karakteristik Bensin

Bensin
Struktur Kimia C4 s/d C12
Catena Number 5 s/d 20
Angka Oktan 0.71-0.77 kg/l
Masa Jenis Minyak bumi
Sumber 30.382-34.382
Heating value Cair
Fase Mengasilkan gas buangan berbahaya
Emisi
Sumber: Hadiwijoto, S. (1983)

2.3 Penyimpanan, Pengelohan, Serta Pengelolaan, Limbah B3 Di PT. United


Tractors

2.3.1 Penyimpanan limbah B3 dari oli di PT. United Tractors

PT. United Tractors ini limbah B3 tidak langsung dibuang begitu saja
melainkan disimpan terlebih dahulu di suatu tempat penyimpanan yang aman untuk
menyimpan limbah B3 tersebut. Contoh dari limbah B3 tersebut seperti yang sudah
disebutkan diatas seperti oli, solar, bensin, cat. Seperti gambar di bawah ini adalah
tempat penyimpanan oli bekas diamana dalam ruangan ini orang yang tidak
bersangkutan dilarang memasuki area ini, sebab ruangan ini merupakan tempat
penyimpanan barang-barang berbahaya dan beracun.

6
Gambar 1.1 Tempat penyimpanan dan simbol limbah B3
Sumber: Hadiwijoto, S. (1983)

2.3.2 Pengolahan dan Pengololaan Limbah B3 PT. United Tractor

Pada tahap awal pengolahan limbah yang dilakukan di IPAL ini adalah unit
pemisahan minyak. Pada tahap ini terdiri dari pengolahan awal (primary treatment)
yakni proses awal pemisahan minyak dan penghilangan pasir (grit removal)
kemudian proses pemisahan minyak dengan cara fisika-kimia (physico-chemical oil
seperation) dilanjutkan dengan pengolahan sekunder menggunakan proses biologis
misalnya biofilter. Proses pemisahan minyak tersebut sangat penting untuk dilakukan
karena jika konsentrasi minyak di dalam air limbah masih tinggi maka dapat
mengganggu proses pengolahan air limbah secara biologis serta mengakibatkan biaya
pengolahan menjadi mahal.

Pemisahan minyak (preliminary oil separation) atau pemisahan minyak


secara gravitasi (gravity oil seperation) ini adalah merupakan proses tahap awal dari
seluruh proses pengolahan air limbah industri PT. United Tractors Tbk. Tujuan dari
pemisahan oli dan minyak adalah untuk menghilangkan oli dan senyawa hidrocarbon
lainnya di dalam proses emulsi mekanik. Air yang dihasilkan harus bebas oli &
minyak sehingga dapat dialirkan ke proses pemurnian fisika-kimia yang sederhana
sehingga kebutuhan zat kimia yang ditambahkan lebih ekonomis.

Tujuan kedua adalah untuk menghilangkan pasir dan tanah (alluvia) yang
tidak dikehendaki dalam proses pemurnian fisika-kimia, yang dapat mempersulit

7
pengumpulan, pengkonsentrasian, serta dapat mengganggu porses tahap akhir
pembuangan lumpur minyak atau oli yang mengambang.

Pemisahan oli atau minyak biasanya dilakukan tanpa adanya penambahan


bahan kimia. Proses ini dirancang untuk menyamakan konsentrasi sisa hydrocarbon
(HC) pada inlet proses pemurnian fisika-kimia dengan cara menurunkan laju aliran
puncak HC yang masuk. Konsentrasi HC tak larut di dalam air limbah bervariasi dari
20 mg/l hingga 150-200 mg/l (pada industri petrokimia) tergantung pada seberapa
halus emulsi yang terjadi. Secara prinsip konsentrasi HC di dalam air limbah tidak
dapat diantisipasi atau dihitung. Pendekatan tertentu dapat dilakukan, tetapi hanya
untuk kasus efluent limbah yang sederhana misalnya limbah dari deballasting atau
produced water.

Proses pemisahan oli & minyak ini dilakukan dengan cara gravitasi alami,
dimana butiran oli/minyak naik dengan kecepatan keatas yang ada yang dibatasi oleh
berat jenisnya (specific gravity).Ada dua jenis pemisah yang sering ditemukan, yaitu :

1. Settler separators, minyak langsung dikumpulkan dari permukaan air. Yang


termasuk dalam metoda tersebut adalah pemisah minyak API (American
Petroleum Institute) longitudinal (longitudinal API separators) dan pemisah
minyak API bentuk bulat (circular separators).
2. Lamella separators atau plate separators, dimana minyak dikumpulkan secara
langsung oleh permukaan bagian bawah plate miring dan kemudian terangkat
ke permukaan. Plate tersebut mempunyai dua fungsi. Dengan adanya plate ini
butiran minyak menempuh jalur pendek dan memberikan efek menyatu
(coalescence effect). Kedua fungsi ini sangat dipengaruhi oleh jarak antar
lamella (plates).

Untuk IPAL PT. United Tractors Tbk ini menggunakan jenis settler separator,
karena oli yang terkandung di dalam limbah relatif mudah untuk dipisahkan dan
teknologinya relatif lebih sederhana namun dapat diterapkan dengan efektif di sini.
Secara detail gambar oil separator IPAL PT. United Tracktor tersebut dapat dilihat

8
seperti pada Gambar 1.2. dan 1.3. Unit oil trap ini juga dilengkapi dengan bak
pemekat oli, dan juga pompa untuk pemindahan oli.

Gambar1.2. Oil Trap IPAL.


Sumber: Hadiwijoto, S. (1983)

9
Gambar 1.3. Oil Trap IPAL dan Sarana Pengumpul Oli
Sumber: Hadiwijoto, S. (1983)

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari penjelasan diatas bahwa limbah B3 seperti oli, bensin,
solar, dll yang terdapat di PT. United traktor tidak langsung dibuang melainkan
disimpan ditempan penyimpanan khusus yang tidak sembarang orang dapat
memasukinya kerena sifat dan karakteristik dari oli bekas itu tersendiri yang termasuk
dalam bahan berbahaya dan beracun. Pengolahan limbah yang dilakukan di IPAL
adalah unit pemisahan minyak/Oli.

3.2 Saran
Diperlukan adanya pengelolaan limbah B3 yang lebih khusus, karena masih
ada beberapa syarat dari pengelolaan limbah B3 yang belum di penuhi. Alangkah
baiknya kalo pengelolaan limbah B3 ini lebih dikhususkan. Seperti pengangkutan
sisa-sisa hasil limbah B3.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hadiwijoto, S. (1983). Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Penerbit Yayasan


Idayu.Jakarta Biro Bina Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. 1998.
Laporan.
http://artikel-teknologi.com/perbandingan-karakteristik-beberapa-bahan-bakar.
diakses pada Desember 2018

https://www.google.com/search?q=penelolaaan+limbah+b3+d+pt+united+tractor&
ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b.

diakses pada Desember 2018

Peraturan pemerintah No 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3 (PP


Limbah B3).

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup (UUPPLH) .

12

Anda mungkin juga menyukai