Anda di halaman 1dari 9

PENGELOLAAN LIMBAH B3

PENGELOLAAN LIMBAH B3 di PT. UNITEX BOGOR

Dibuat :

NIDYA NORHAFIZAH

NIM. H1E115018

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGAN

BANJARBARU

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang berkat rahmat serta hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengelolaan
limbah B3 dengan judul “PENGELOLAAN LIMBAH B3 di PT. UNITEX BOGOR”
ini.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih sebesar-


besarnya kepada Bapak M. Firmansyah, ST., MT,dan ….. sebagai dosen
pengajar yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan pembuatan tugas
ini dan terimakasih juga kepada keluarga dan teman-teman teknik lingkungan
yang telah membantu memberi ide dan mendukung. juga menyadari bahwa
dalam pembuatan tugas ini terdapat banyak kekurangan, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun guna
perbaikan yang akan datang. Semoga tugas yang telah di buat ini
mendatangkan manfaat bagi semua.

Banjarbaru, Desember 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

2
3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dalam satu dasa warsa ini dikenal sebagai penghasil tekstil yang
besar disamping India dan Pakistan. Dalam proses produksi industri tekstil
banyak menggunakan bahan kimia dan air. Bahan kimia yang digunakan antara
lain untuk proses pencucian, pemutihan, dan pewarnaan. Akibat dari itu
pencemaran lingkungan menjadi masalah bagi masyarakat yang tinggal disekitar
industri tekstil. Mengingat pentingnya industri tekstil sebagai penghasil devisa
negara dan perlunya perlindungan lingkungan, maka diperlukan adanya
teknologi pengolah limbah tekstil yang handal. Salah satu contoh pengolahan
limbah tekstil yang hingga saat ini beroperasi adalah pengolahan limbah tekstil
milik P.T. Unitex di Bogor.

Gagasan unit pengolah limbah tekstil di PT. Unitek lahir dari Presiden
Direktur Mr. S. Okabe karena pada tahun tersebut belum ada perusahaan yang
dapat dijadikan contoh dalam pengolahan air limbah. Kemudian rancang
bangunnya dilaksanakan oleh perusahaan induknya di Jepang, yaitu Unitika Ltd.
Dalam perkembangan selanjutnya terus mengalami perbaikan dan penambahan
sejalan dengan peningkatan produksi. PT. Unitek merupakan pabrik tekstil
terpadu. Proses produksinya meliputi pemintalan (spinning), pertenunan
(weaving), pencelupan (dyeing) dan penyelesaian akhir (finishing). Pada
umumnya polutan yang terkandung dalam limbah industri tekstil dapat berupa
padatan tersuspensi, padatan terlarut serta gas terlarut. Karakteristik limbah
pada umumnya bersifat alkalis (pH = 7), suhunya tinggi serta berwarna pekat.
Untuk menghilangkan polutan tersebut, diperlukan pengolahan yang dapat
memisahkan dan menghancurkan polutan yang terkandung didalamnya.

Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian,


prosespenghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan, merserisasi,
pewarnaan, pencetakandan proses penyempurnaan. Proses penyempurnaan
kapas menghasil kan limbah yanglebih banyak dan lebih kuat dari pada limbah
dari prosesSumber utama limbah B3 pada industri tekstil adalah penggunaan zat
warna. Beberapazat warna dikenal mengandung Cr, seperti senyawa Na2Cr2O7
atau senyawa Na2Cr3o7.Industri batik menggunakan senyawa Naftol
yang sangat berbahaya. Senyawa lain dalamkategori B3 adalah H2O2 yang
sangat reaktif dan HClO yang bersifat toksik.Beberapa tahap proses pada
industry kulit ini menghasilkan limbah B3 antara lainwashing, soaking, dehairing,
lisneasplatting, bathing, pickling dan degreasing. Tahapselanjutnya meliputi
tanning, shaving, dan polishing. Proses tersebut menggunakanpewarna yang
mengandung Cr dan H2SO4. Hal inilah yang menjadi pertimbangan
untukmemasukkan industrikulit dalam katagori penghasil limbah B3.

4
1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Mamfaat Penelitian

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Sampah

2.1.2 Sumber Timbulan dan, Komposisi sampah

2.1.3 Pengelolaan Sampah.

2.1.4 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu

2.1.5 Tempat Pemprosesan Akhir Sampah

2.2 Studi Pustaka

6
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Mengidentifikasi Kondisi Eksisting Unit Pengelolaan Sampah (UPS)


TPAST Hutna Panjang

3.2. Mengevaluasi Unit Pengolahan Sampah (UPS) TPAST Hutan


Panjang.

3.3. Merencanakan Unit Pengelolaan Sampah(UPS) TPAST Hutan


Panjang

3.4. Lokasi dan Waktu Perencanaan

3.5. Kerangka Penelitian

7
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai