“Disusun dalam Rangka Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu pada Mata
Kuliah Sanitasi Industri dan K3”
Dosen Pengampuh:
Bongakaraeng, SKM, M.KES
NIP.
Oleh:
Dianty Suci Ramadhany
NIM: 711345121013
Segala puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha
Esa karena atas berkat dan rahmat-NYA sehingga saya dapat menyelesaikan
masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
dengan rendah hati saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak agar nantinya dapat menjadi suatu pembelajaran
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih. Semoga tulisan dalam bentuk
makalah yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi setiap pembacanya.
Manado, 12 Februari
2023
Penulis,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6
A. Definisi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)............................................6
B. Identifikasi Sumber dan Jenis Limbah B3..............................................................8
C. Karakteristik Limbah............................................................................................16
D. Dampak................................................................................................................17
E. Pengelolaan Limbah B3 Industri..........................................................................22
BAB III PENUTUP.....................................................................................................43
A. Kesimpulan..........................................................................................................43
B. Saran....................................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................44
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara/air menjadi kurang atau
baik industri minyak dan gas bumi, pertanian, industri kimia, industri
logam dasar, industri jasa, dan jenis aktivitas manusia lainnya yang dapat
1
menghasilkan limbah dan akan meningkatkan pencemaran pada perairan,
yang dihasilkan dari kegiatan industri tersebut, ada limbah yang bersifat
tahunnya. Jika limbah dari Industri tidak diolah dengan baik akan
2
didukung, ditopang, atau dirangsang oleh faktor-faktor lingkungan. Jenis-
atau bahkan melakukan penanganan limbah B3 yang salah dan tidak tepat,
maka dampak dari limbah B3 tersebut akan semakin meluas dan akan
dimasa yang akan datang. Kita tidak akan tahu seberapa parah kelak
dampak tersebut akan terjadi, namun seperti kata pepatah “Lebih Baik
3
Peraturan-peraturan tentang masalah pengelolaan limbah telah
sesuai dengan tingkat industrialisasi yang tinggi. Namun, hingga saat ini
4
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja jenis limbah yang tergolong bahan berbahaya dan beracun
industri?
C. Tujuan
5
BAB II PEMBAHASAN
bahan sisa (limbah) dari suatu kegiatan proses produksi yang mengandung
berbahaya dan atau beracunyang karena sifat dan atau konsentrasinya dan
6
Substance Control, limbah B3 didefinisikan sebagai limbah dengan
dan lingkungan.
substance that will, or may, result in adverse effect on the health or safety
employees.
Act) adalah limbah (Solid) atau gabungan berbagai limbah yang karena
7
Department of Environment and Energy Australia (DEA) memiliki
definisi tersendiri dan lebih detil tentang limbah B3. Menurut DEA,
1. Sumber Spesifik
8
Limbah B3 sisa proses suatu industri atau kegiatan yang secara
contohnya:
a) Industri Pupuk
Sulfida/senyawa ammonia
Sisa zat pewarna dan zat kimia lain menjadi momok mengerikan
dari limbah industri yang satu ini. Zat pewarna yang ada dalam air
c) Industri Kertas
9
Di industri kertas, ada proses percetakan dan pewarnaan yang juga
tinta/pewarna lainnya.
d) Industri Kimia
10
Limbah industri logam dan elektronika umumnya lekat kaitannya
11
g) Industri Plastik
memiliki titik leleh yang rendah. Karena itulah, logam yang satu
h) Industri Elektroplating
12
jika dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber air bersih untuk
Sebab, jika terjadi kontak langsung antara kulit dan mata dapat
borok.
a) Pelarut Terhalogenisasi
Tetrakloroetilen
Klorobenzen
Karbon tetraklorida
Dimetilbenzen
Aseton
Metanol
c) Asam/Basa
PCB’s
13
Pelumas bekas
Contohnya:
Asetamida (D3002)
Aseton (D3004)
Asetonitril (D3005)
a) pelarut terhalogenasi
14
2. Limbah B3 dari B3 kadaluwarsa, B3 yang tumpah, B3 yang tidak
B3
b) pabrik pestisida
dll.
d) pabrik petrokimia
nikel dari proses peleburan bijih nikel, slag timah putih dari proses
peleburan timah putih (Sn), sludge IPAL proses pengolahan air limbah
15
unsur logam berat, seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, dan zat kimia lainnya yang
hitam, dll. Limbah B3 ini memiliki sifat akumulatif dan beracun sehingga
menjadi:
1. Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada
dan flokulasi.
organik.
C. Karakteristik Limbah
16
2. Mudah terbakar, yaitu bahan padat, cair, uap, atau gas yang menyala
3. Bersifat reaktif, yaitu limbah yang pada keadaan normal tidak stabil,
4. Beracun, yaitu bahan beracun yang dalam dosis kecil dapat membunuh
dan kolera.
6. Bersifat Korosif, yaitu bahan padat atau cair yang dapat membakar
D. Dampak
padahal di samping itu adanya industri juga berdampak pada aspek lain
17
masyarakat yang tinggal di kawasan perindustrian, mengolah
udara, tanah, serta masih banyak lagi, di mana tidak jarang juga
a) Air Pollution
b) Water Pollution
aliran air seperti ke sungai, danau atau bahkan laut. Dampak yang
maupun laut. Bahkan lebih jauh lagi bila air yang biasa dikonsumsi
18
manusia terkontaminasi limbah maka dapat menjadikan penyakit
c) Land Pollution
19
industri bisa terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Proses
tanah. Sedangkan proses secara tidak langsung, berupa air dan tanah
kebakaran, reagen, zat korosif) dan tidak langsung (toksik akut dan
20
Bagian tubuh manusia sangat sensitif terhadap efek residu B3,
seperti:
dan pertumbuhan.
bayi yang baru lahir dari ibu yang mengkonsumsi ikan tersebut.
21
Minamata menyebabkan penderitanya tidak bisa menyesuaikan
lebih spesifiknya polusi udara. Penyakit ini terjadi akibat emisi gas
c) Penyakit itai-itai (rasa sakit pada seluruh tubuh dan tulang yang
setempat.
22
Limbah B3 tidak bisa dibuang sembarangan ke lingkungan karena
hidup lain. Hingga kini, produksi limbah bahan berbahaya dan beracun
berat, sianida, pestisida, cat dan zat warna, minyak, pelarut, dan zat kimia
berbahaya lainnya.
padat, cair, ataupun gas memiliki potensi merusak kesehatan manusia dan
dalam tanah, maka limbah akan mencemari sumber air, air tanah serta
kulit manusia atau termakan oleh binatang laut, misalnya ikan, yang
23
Mutagenik (mengakibatkan kerusakan kromosom)
rantai makanan).
limbah B3.
24
Limbah B3 yang dihasilkan oleh suatu industri memiliki dampak
ini memiliki daya rusak lingkungan yang jauh lebih berat dibandingkan
lingkungan hidup.
1. Pengurangan
lebih efisien.
25
2. Penyimpanan
dimaksud meliputi:
disimpan.
26
Dokumen yang menjelaskan tentang tempat penyimpanan limbah
B3.
penyimpanan limbah B3
Pasal 297.
27
3. Pengumpulan
hari atau lebih disimpan paling lama 180 hari sejak limbah B3
dihasilkan.
Pasal 309.
28
4. Pengangkutan
kategori 2.
Identitas pemohon
lingkungan hidup
29
5) Prosedur bongkar muat limbah B3.
Pasal 314.
5. Pemanfaatan
Ketersediaan teknologi
30
Untuk dapat melakukan pemanfaatan limbah B3, industri wajib
berlaku.
Pasal 341
6. Pengolahan
dengan cara:
1) Termal, meliputi:
99,99%.
31
mutu stabilisasi dan solidifikasi berdasarkan analisis organik dan
anorganik.
teknologi.
pengendap.
32
thickening) dengan memberikan aliran udara ke atas (air
flotation).
33
pembakaran perlu dilakukan pengendalian agar gas beracun
34
keuntungan yang besar dimana limbah normal maupun limbah
35
organik beracun, dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang
termoplastik.
36
Selain solidifikasi / stabilitasi, proses pengolahan secara
37
menjadi gumpalan-gumpalan yang dapat diendapkan, disaring,
atau diapungkan.
dan fitoremediasi.
tanah.
38
merupakan proses alami sehingga membutuhkan waktu yang
Pasal 365.
7. Penimbunan
39
dengan persyaratan sesuai perundang-undangan yang berlaku.
limbah B3 berupa:
1. Penimbunan akhir
2. Sumur injeksi
Bebas banjir
Bukan daerah resapan air tanah, terutama yang digunakan untuk air
minum.
40
Catatan: Pembahasan lebih detail dan rinci mengenai kegiatan
Pasal 389.
aspek, yaitu:
41
karena itu, proses ini disebut zero waste dan telah diperluas ke
42
Dengan melakukan pengelolaan limbah B3 dengan baik dan
benar, serta tepat, maka kita sudah turut menyelamatkan diri dan
43
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
kehidupan yang lebih baik, dan yang tak kalah pentingnya yaitu untuk
B. Saran
baik.
44
DAFTAR PUSTAKA
45