Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN MATERI

MATA KULIAH SANITASI KAWASAN PESISIR


TENTANG
HUTAN MANGROVE

Dosen Pengampuh : ibu Agnes T. Watung, S,Pd, SKM, M.Si

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki garis pantai sepanjang 54.716 km,
terpanjang ke-2 di dunia setelah Kanada. Garis pantai ini berupa hutan bakau yang sebagian
besar tumbuh tepian pantai atau rawa. Mangrove di Indonesia umumnya tumbuh berjajar rapi
mengikuti tepi pantai yang ada.
Hutan Mangrove dikenal juga dengan “tidal forest / coastal woodland /
vloedbosschen / hutan payau (dalam bahasa Indonesia)”. Kata Mangrove merupakan
gabungan / kombinasi antara bahasa Portugis “Mangue” dan Bahasa Inggris “grove”. Hutan
Mangrove merupakan tipe hutan yang tumbuh di daerah pasang surut, terutama di daerah /
kawasan pantai yang terlindung, laguna, dan muara sungai yang tergenang pada saat air
pasang dan bebas dari genangan saat air surut. Komunitas tumbuhan ini bertoleransi terhadap
garam. Tumbuhan Mangrove merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di
darat dan di laut.
Hutan Mangrove merupakan suatu ekosistem kompleks dari flora dan fauna pada
daerah yang terkena pasang dan surut air laut. Hutan Mangrove ini biasanya ditemukan di
sepanjang pantai daerah tropis dan subtropic, antara 32°LU dan 38°LS. Hutan Mangrove
tumbuh subur dan luas di daerah delta (bagian dari wilayah pesisir yang terjadi jika terdapat
cukup sedimen yang tertangkap, baik berupa sedimen primer dari hulu sungai maupun
sedimen sekunder yang dibawa oleh arus laut) dan aliran sungai yang besar dengan muara
yang lebar.
Hutan Mangrove yaitu hutan yang tumbuh di daerah pantai. Umumnya terdapat di
daerah teluk dan muara sungai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
 Tidak terpengaruh oleh iklim
 Dipengaruhi pasang surut air laut
 Tergenang air laut
 Tanah rendah pantai
 Hutan tidak memiliki struktur tajuk
 Jenis pohon terdiri dari Api-Api (Avicennia sp.), Pedada (Sonneratia sp.), Bakau
(Rhizophora sp.), Lacang (Bruguiera sp.), Nyirih (Xylocarpus sp.), dan Nipah (Nypa sp.)
Dari beberapa pengertian Hutan Mangrove di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
Hutan Mangrove atau Hutan Bakau adalah hutan yang tumbuh pada daerah rawa-rawa berair
payau yang letaknya berada di garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut, serta
juga terdapat di daerah pantai sekitar muara sungai.
Keberadaan Hutan Mangrove memiliki fungsi bagi ekosistem hutan, air dan alam
sekitarnya. Berikut beberapa fungsi dari Hutan Mangrove, yaitu:
A. Fungsi Fisik
1) Pelindung terhadap bencana alam:
 mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai
 menahan air laut agar tidak mengikis tanah di garis pantai (menjaga garis pantai
tetap stabil
 mencegah instrusi air laut karena dapat memberikan batasan sehingga gelombang
air laut dapat dipecah ketika melewati hutan mangrove dan masuknya air asin ke
pori-pori tanah atau daratan dapat diminimalisir/diperkecil sehingga tidak terjadi
kelangkaan air tawar di kawasan pantai.
 mencegah erosi dan abrasi pantai
 menahan badai / angin kencang dari laut
2) Pengendapan lumpur (menahan sedimen) sehingga memungkinkan terbentuknya
lahan baru (island initiator);
3) Penambah unsur hara;
4) Penambat racun;
5) Mencegah berkembangnya tanah asam sulfat;
6) Memelihara iklim mikro;
7) Menyerap semua kotoran yang berasal dari sampah manusia maupun kapal yang
berlayar di laut;
8) Memelihara proses-proses dan sistem alami;

B. Fungsi Biologi
1) Sumber daya alam dalam kawasan (In-Situ) dan luar kawasan (Ex-Situ);
2) Sumber plasma nutfah / sumber daya genetik (keanekaragaman dalam suatu spesies);
3) Habitat biota laut;
4) Sumber makanan bagi spesies hutan mangrove;
5) Habitat satwa seperti kera, buaya, ular dan burung.

C. Fungsi Kimia
1) Menghasilkan oksigen;
2) Menyerap karbon dioksida;
3) Menyerap dan mengolah limbah beracun dan semua jenis logam berbahaya.

D. Fungsi Ekonomi
1) Penghasil kayu, seperti kayu bakar, arang dan bahan bangunan;
2) Penghasil bahan baku industri, seperti pulp, tannin, kertas, tekstil, makanan, obat-
obatan, kosmetik, dll;
3) Penghasil bibit ikan, nener, kerang, kepiting, bandeng melalui pola tambak
silvofishery;
4) Sebagai tempat wisata, penelitian, dan pendidikan.

Manado, 11 Februari
2023
Mahasiswa,
Dianty Suci Ramadhany
NIM: 711345121013

Anda mungkin juga menyukai