Anda di halaman 1dari 10

NAMA : DIANTY SUCI RAMADHANY

NIM : 711345121013
PRODI : D-III SANITASI

KEWIRAUSAHAAN
MATERI 9
“ANALISIS BISNIS USAHA JASA DAN/ATAU PRODUK
KESEHATAN LINGKUNGAN”

Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan suatu barang dan/atau jasa yang


memerlukan adanya kreativitas dan inovasi secara terus menerus untuk menemukan sesuatu
yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas dan inovasi tersebut pada
akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak. Setiap pikiran dan langkah
wirausahawan adalah sebuah bisnis.
Usaha artinya kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk
mencapai suatu maksud. Usaha juga berarti bahwa pekerjaan memerlukan perbuatan,
prakarasa, ikhtiar dan daya upaya untuk mencapai sesuatu. Jasa adalah pemberian suatu
kinerja atau tindakan tak kasat mata dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya jasa
diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, di mana interaksi antara pemberi jasa dan
penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut. Dalam pengertian yang lain, jasa adalah
setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada
dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak mengakibatkan kepemilikan
sesuatu untuk pemenuhan kepuasan konsumen. Norman (1984) Jasa lebih dan sekadar hasil
sesuatu yang tak terhalang, dan jasa merupakan interaksi sosial antara produsen dan
konsumen. Sedangkan produk adalah komoditas berupa barang yang berwujud fisik (bisa
dilihat dan disentuh) yang siap dibeli oleh para pelanggan dengan harga tertentu. Singkatnya,
jasa adalah jasa adalah fasilitas atau manfaat (yang tidak berwujud fisik) yang diberikan ke
konsumen dan tidak menciptakan suatu kepemilikan, hanya dapat dirasakan hasilnya.
Sedangkan produk adalah barang yang dapat dirasakan secara fisik, dapat dimiliki, dan dijual
kembali.
Jadi, usaha barang dan jasa adalah suatu kegiatan usaha yang mengerahkan pikiran
dan tenaga dan/atau suatu produk sehingga suatu pihak merasakan kepuasan dari pelayanan
usaha tersebut.
Analisis usaha adalah sebuah analisa yang berupa kegiatan melakukan perencanaan,
meriset, memprediksi, mengevaluasi kegiatan usaha atau bisnis. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui atau menghindari segala kemungkinan buruk yang terjadi ketika proses bisnis
dijalankan, karena dalam sebuah usaha pasti memiliki risiko. Risiko yang terburuk pun dapat
diminimalisir bahkan diantisipasi dengan melakukan analisis usaha. Analisis tersebut juga
bisa digunakan untuk meningkatkan keuntungan dan tujuan utama sebuah bisnis. Sebuah
analisa yang baik biasanya akan memperlihatkan analisis sebuah bisnis dari semua aspek dan
data yang bisa dipertanggungjawabkan. Mulai dari faktor internal hingga faktor eksternal.
Faktor internal biasanya berhubungan dengan proses produksi, penentuan harga, bahan baku,
dan jobdesk dari karyawan. Kemudian untuk faktor eksternal akan berhubungan dengan
pemasaran ke pelanggan, saluran distribusi, geopolitik, dan masih banyak lagi.
Dengan melakukan sebuah analisa usaha maka risiko terjadinya kegagalan dapat
diatasi dan hambatan dalam sebuah usaha dapat diprediksi serta ditanggulangi sebelum
menimbulkan kerugian yang besar. Berikut adalah beberapa cara / hal mendasar yang bisa
dilakukan dalam menganalisa usaha:
1. Tentukan Peluang Usaha dengan Analisis SWOT, yakni analisis secara keseluruhan
mulai dari kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities), dan
hambatan/ancaman (Threats). Analisis ini dilakukan untuk melihat potensi yang dapat
dikembangkan dalam sebuah usaha. Selain kekuatan, kelemahan dari sebuah usaha dapat
diantisipasi dengan mencari jalan keluar terlebih dahulu. Kemudian untuk kesempatan
dan hambatan/ancaman merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh sebuah bisnis.
2. Antisipasi Ancaman Bisnis Terlebih Dahulu dengan Inovasi, setelah melakukan
analisis SWOT, dalam analisis usaha penting untuk mempersiapkan diri dengan solusi
dari semua tantangan yang ada. Dengan melakukan tindakan pencegahan dan mitigasi
akan resiko-resiko yang terjadi, sebuah bisnis akan dapat bertahan bahkan dalam kondisi
sulit pun. Biasanya tantangan berupa kesempatan dan hambatan bisnis yang ada terjawab
melalui inovasi-inovasi baru. Inovasi tersebut merupakan bentuk antisipasi pengusaha
terhadap ancaman-ancaman bisnis yang mungkin akan terjadi pada usahanya.
3. Tentukan Target Pasar, dalam sebuah usaha, menentukan target pasar adalah hal yang
wajib dilakukan. Walaupun target pasar untuk sebuah bisnis bisa semua kalangan, namun
ada baiknya bila target pasar dikategorikan berdasarkan rentang umur, pekerjaan, dan
minat. Hal ini diperlukan untuk membuat konten promosi dan pemasaran yang tepat
sasaran. Setelah mengetahui segmen pasar, maka akan semakin mudah untuk merambah
kalangan tersebut dengan media social ataupun media lainnya.
4. Hitung Anggaran Biaya, dalam sebuah bisnis tentu harus merencanakan anggaran dana
yang dibutuhkan. Mungkin untuk usaha jasa tidak membutuhkan banyak anggaran,
namun untuk usaha produk harus dihitung anggaran mulai dari proses produksi hingga
barang sampai ke tangan pelanggan. Hal yang harus diperhitungkan dalam sebuah usaha
produk adalah biaya untuk bahan baku, tenaga karyawan, biaya pemasaran, biaya energi
yang dibutuhkan seperti listrik, gas, kayu bakar, dsb. Lalu menghitung laba yang
ditargetkan. Kemudian biaya pemasaran, biasanya diperuntukan untuk menjaring pasar
yang lebih luas. Tak lupa biaya yang dikeluarkan untuk proses pendistribusian seperti
pengiriman. Serta, biaya untuk maintenance database pelanggan yang pernah membeli
produk atau jasa. Semua biaya tersebut harus dirinci secara detail.
5. Rencanakan dan Lakukan Promosi, perlu dilakukan dengan baik dan tepat sasaran
agar biaya untuk pemasaran dan promosi tidak dikeluarkan dengan sia-sia. Karena
promosi dan pemasaran tersebut sebenarnya dilakukan untuk meningkatkan angka
penjualan demi menaikkan nilai laba yang ditargetkan sebelumnya. Bila promosi dan
pemasaran dilakukan tidak terarah dan tidak direncanakan dengan matang, maka akan
menghasilkan hal yang sia-sia dan hanya menjadi pemborosan terhadap biaya yang
dikeluarkan.
6. Minta dan Terbuka Terhadap Kritik dan Saran dari Konsumen, hal tersebut akan
menambah nilai plus bagi sebuah bisnis. Karena konsumen / pelanggan akan merasa
diperhatikan dan bernilai bagi sebuah bisnis. Saran dan kritik pelanggan biasanya akan
menjawab tantangan bisnis yang ada sekaligus menentukan arah perkembangan bisnis
yang lebih baik. Selain itu, dengan meminta saran dan kritik pelanggan akan
meningkatkan customer engagement sehingga mampu meningkatkan brand awareness
sebuah bisnis di masyarakat.
7. Melakukan Evaluasi Setiap Bulan, dari semua poin analisis usaha, jangan lupa untuk
melakukan evaluasi setiap bulannya, mulai dari proses produksi, distribusi, pemasaran,
dan penjualan, serta evaluasi dari pelanggan berupa kritik dan saran yang membangun
juga harus diperhatikan demi keberlangsungan usaha. Evaluasi yang rutin setiap bulan
akan menjadi tolak ukur seberapa efektifkah proses bisnis yang saat ini telah dilakukan.
Hasil evaluasi dari bulan ke bulan akan menunjukkan hasil mengenai seberapa efektifkah
cara-cara yang saat ini dipakai dalam sebuah proses bisnis.
Usaha barang dan jasa yang berperan dalam bidang Kesehatan Lingkungan sangat
banyak dan bervariasi, salah satu contohnya adalah pengolahan sampah dan limbah. Sampah
dan limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestic yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungan karena dapat merugikan dan tidak memiliki nilai ekonomis.Namun, ketika ada
orang yang mampu memanfaatkan situasi ini, maka akan menjadi ladang wirausaha. Selain
itu, juga merupakan usaha untuk mengurangi dampak limbah itu sendiri terhadap lingkungan
maupun kesehatn manusia, sehingga kita bisa mendapatkan dua manfaat sekaligus.
Dalam hal ini, ada banyak bisnis usaha jasa dan produk-produk yang dapat
menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi, khususnya dalam bidang Kesehatan Lingkungan.
Berikut beberapa contoh usaha yang dapat dimanfaatkan, yaitu:
1. Produksi dan Menjual Kompos dari Hasil Pengolahan Sampah
Kompos adalah hasil penguraian segala sisa organik yang kita hasilkan sehingga
menjadi pupuk organik yang bersumber dari sampah rumah tangga, sampah tanaman,
sampah pasar dan lain-lain yang dibuat melalui proses pengomposan oleh populasi
berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik
ataupun anaerobik. Beberapa manfaat kompos bagi beberapa aspek, diantaranya:
a) Aspek Ekonomi:
 Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan sampah
 Mengurangi volume/ukuran sampah
 Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya
b) Aspek Lingkungan:
 Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah
 Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
 Aman bagi lingkungan serta manusia karena tidak menimbulkan residu pada hasil
panen
c) Bagi Tanah / Tanaman:
 Meningkatkan kesuburan tanah
 Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
 Meningkatkan kapasitas serap air tanah
 Memperbaiki kondisi kimia, fisika dan biologi tanah
 Memperbaiki kehidupan organisme / mikroba tanah
 Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
 Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
 Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
 Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
 Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah
 Mengurangi pencemaran tanah akibat bahan kimia
A. Analisis SWOT
a) Strength
 Ketersediaan sampah rumah tangga, pasar, sisa tumbuhan / tanaman yang
cukup memadai dan tidak terbatas sebagai bahan baku kompos dan
pengembangannya
 Belum ada pesaing di wilayah setempat
 Upah tenaga kerja murah, bahkan bisa dilakukan sendiri tanpa tenaga kerja
 Kualitas produk pupuk organik yang baik untuk tanah dan tanaman
 Kebutuhan akan pupuk kompos oleh para petani, pekebun, dan para pecinta
tanaman lainnya semakin lama semakin meningkat
b) Weakness
 Hasil pengolahan cukup lama (± 8 minggu) dikarenakan sarana yang dimiliki
masih sangat sederhana
 Reaksi dalam penyediaan unsur hara lebih lambat dibanding pupuk kimia
 Respon tanaman lebih lambat
 Dalam proses pembuatan pupuk organik masih tergantung dengan kondisi
alam
c) Opportunities
 Potensi pemasaran produk cukup besar
 Peluang usaha dengan probabilitas tinggi
 Mendukung proyek pemerintah
 Merupakan investasi yang menggiurkan
 Belum banyak produsen pupuk kompos (belum banyak pesaing)
 Meningkatkan struktur dan unsur hara pada tanah
 Tingginya permintaan pupuk organik di pasar
 Pasar tersedia untuk hasil produk pupuk organik
 Ketersediaan kredit usaha untuk mengembangkan usaha pupuk organik
d) Threats
 Pesaing produk pupuk organik dari wilayah lain
 Persaingan dengan pengusaha pupuk organik lain dalam memperoleh bahan
baku
 Dalam proses pembuatan pupuk organik masih tergantung dengan kondisi
alam
 Produk mudah dicontoh oleh pesaing
 Persaingan dengan pupuk anorganik padat
 Persepsi masyarakat tentang pupuk kompos
 Gambaran pemasaran tidak baik di masyarakat

B. Target Pasar
1. Petani
2. Pekebun
3. Ibu Rumah Tangga
4. Orang-orang yang suka bercocok tanam

C. Estimasi Anggaran Biaya (Cost)


KEBUTUHAN BIAYA JUMLAH
Sarana Pengolahan:
1. Rumah Kompos
 Semen 74.000,- /sak (50 kg) x3 = 222.000
 Batako (bisa juga dibuat sendiri) 8000,- /pcs x100 = 800.000
 Ayakan dari:
 Kawat Jaring 18.000,- /m x1 = 18.000
 Kayu ±15.000,- /balok x4 = 60.000
2. Dekomposer / Komposer
 Ember bekas - -
 Kabel Ties 2.500,- /pack x1 = 2.500
 Kawat 5000,- /ikat x1 = 5000
Sampah (sisa makanan, daun-daun, - -
ranting, dsb)
Kantong Plastik 1.650,- x200 = 330.000
Tali Plastik (Jika perlu) 10.000,- x5 = 50.000
Bioaktivator EM4 25.000,- /liter x1 = 25.000
TOTAL 347.500,- 1.512.500
Pendapatan (omset):
Jika kita bisa mengoptimalkan usaha kompos hingga mencapai minimal 1 ton (1000
kg) kompos per bulan dengan harga Rp 6.000,- per kilogram maka omset yang akan
kita peroleh bisa mencapai Rp.6.000.000,- dari omset tersebut, kita akan
mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp.4.487.000,-.

2. Teknologi Tepat Guna Saringan Air Sedimentasi (Sediment Filter)


Filter sedimen ini dapat menyaring sejumlah polutan yang membuat air menjadi
keruh. Namun demikian, beberapa mikroorganisme, mineral serta senyawa organik lain
di dalam air akan tetap berada dalam air. Jadi, air yang dihasilkan dari filter ini harus
melalui proses pemurnian lainnya sebelum dapat dikonsumsi dengan aman.
Untuk penggunaan rumah tangga, air baku yang sudah disaring menggunakan
filter sedimen ini sudah dapat digunakan untuk kebutuhan MCK, merawat tanaman dan
lain sebagainya. Hal ini karena sudah cukup jernih bebas dari kontaminan seperti pasir,
tanah, tanah liat serta beberapa macam material organic lain. Selain itu, filter ini juga
dapat menyaring sejumlah kecil zat besi, mangan dan hydrogen sulfide.
A. Analisis SWOT
a) Strength
 Aman, hemat biaya, mudah dan sederhana dibuat
 Biaya pembuatan murah
 Belum banyak pesaing di wilayah setempat
 Bisa dilakukan sendiri tanpa tenaga kerja
 Kualitas saringan baik dan efektif
 Banyak kalangan yang membutuhkan
 Mengurangi / meminimalkan kekeruhan air
b) Weakness
 Harus rutin dibersihkan agar bisa bekerja dengan baik kembali
 Belum ampuh menghilangkan bakteri dan logam berat tertentu
c) Opportunities
 Potensi pemasaran produk cukup besar
 Peluang usaha dengan probabilitas tinggi
 Belum banyak produsen saringan sedimentasi (belum banyak pesaing)
 Banyaknya daerah di Indonesia, termasuk manado yang kesusahan air bersih,
apalagi di dataran rendah yang rawan banjir
d) Threats
 Adanya pesain baru
 Produk mudah dicontoh oleh pesaing
 Persaingan dengan saringan yang lebih modern
 Persepsi masyarakat tentang saringan sedimentasi sederhana
 Belum banyak diketahui / dikenal dengan baik oleh masyarakat

B. Target Pasar
1. Masyarakat kalangan menengah ke bawah
2. Masyarakat daerah dataran rendah apalagi yang rawan banjir
3. Masyarakat yang susah memperoleh air bersih (yang di daerah tempat tinggalnya
airnya keruh)

C. Estimasi Anggaran Biaya (Cost)


KEBUTUHAN BIAYA JUMLAH
Fitting Pipa PVC:
 Tutup CO Pipa 4” 30.000,- x50 = 1.500.000
 Dop Pipa 4” 5.000,- x50 = 250.000
 Dop Pipa ½” 1.600,- x50 = 80.000
 Sock drat luar ½” 1.800,- x100 = 180.000
 Sock drat dalam ½” 1.200,- x100 = 120.000
 Knee sock ½” 1.900,- x150 = 285.000
Pipa PVC 4” 102.000,- x5 = 510.000
Pipa PVC ½” 28.000,- x5 = 140.000
Tap kran / mata kran ½” 17.500 x50 = 875.000
Filter dakron 25.000,- (1m x 1m) x5 = 125.000
TOTAL 347.500,- 4.065.000
Pendapatan (omset):
Jika kita bisa mengoptimalkan usaha kompos hingga mencapai minimal 50 penjualan
saringan sedimentasi per bulan dengan harga Rp 125.000,- per kilogram maka omset
yang akan kita peroleh bisa mencapai Rp.6.250.000,- dari omset tersebut, kita akan
mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp.2.185.000,-.

3. Daur Ulang Sampah Plastik menjadi Bahan Baku Jadi (Biji Plastik)
Sampah plastik merupakan salah satu sampah yang sulit untuk terurai,
membutuhkan waktu hampir satu abad untuk dapat terurai sempurna oleh alam. Oleh
karena itu, diperlukan proses penggilingan sampah plastik. Proses ini merupakan bagian
terpenting dalam sistem daur ulang sampah plastik sekaligus menjadi jembatan agar
sampah plastik nantinya bisa dimanfaatkan. Penggunaan sampah plastik yang terus
mengalami peningkatan tentu akan dapat ditangani dengan adanya usaha pengolahan
sampah plastik. Usaha pengolahan sampah plastik merupakan sebuah usaha yang mampu
menghasilkan juga memberikan untung terhadap kelestarian lingkungan.
A. Analisis SWOT
a) Strength
 Permintaan pasar yang tidak sedikit
 Ada target pasar yang jelas
 Bahan baku sangat mudah untuk didapatkan
 Konsumsi plastik yang meningkat
 Memiliki nilai jual yang berpotensi tinggi
 Mendukung peningkatan kualitas lingkungan dan pencegahan kerusakan
lingkungan oleh sampah plasti, serta pelestarian dan kebersihan lingkungan
 Sangat propektif dengan respon positif oleh berbagai kalangan masyarakat
 Dalam prosesnya tidak mengenal waktu dan juga musim (tidak
berketergantungan kepada musim)
 Hasil pengolahannya bermanfaat
b) Weakness
 Kemungkinan mengganggu masyarakat sekitar lantaran bau limbah tidak enak
 Modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha pengolahan sampah plastik
ini terbilang cukup fantatstis / cukup banyak
 Membutuhkan lahan yang cukup luas untuk dijadikan lokasi dalam
penyimpanan plastik-plastik bekas dan juga hasil biji plastik tentunya
 Membutuhkan lebih dari 1 atau 2 tenaga kerja
c) Opportunities
 Peluang usaha dengan probabilitas tinggi
 Dapat mendukung dan bekerja sama dengan pemerintah setempat
 Dapat bekerja sama dengan perusahaan swasta
 Merupakan investasi yang menggiurkan
 Tingginya permintaan biji plastik di pasar
 Pemasok banyak
 Lingkungan sekitar yang memadai
d) Threats
 Pesaing bisnis biji plastik yang tidak sedikit dan meningkat
 Persaingan dengan pengusaha biji plastik lain dalam memperoleh bahan baku
 Adanya potensi pesaing baru
 Produk mudah dicontoh oleh pesaing
 Kemungkinan daya tawar konsumen yang tinggi

B. Target Pasar
 Pabrik-pabrik yang memang membutuhkan biji plastik sebagai bahan baku

C. Estimasi Anggaran Biaya (Cost)


KEBUTUHAN BIAYA
Biaya Tetap:
1. Sewa tempat usaha Rp. 450.000,-
2. Depresiasi peralatan Rp. 250.000,-
3. Pembelian bahan baku (2 kwintal) Rp. 2.000.000,-
4. Biaya listrik Rp. 150.000,-
5. Biaya telepon Rp. 300.000,-
Gaji pegawai (40rb x 4 org x 30 hari) Rp. 4.800.000,-
TOTAL Rp. 7.950.000,-

Pendapatan (omset):
Jika kita bisa mengoptimalkan usaha pengolahan sampah plastik hingga mencapai
minimal 10 ton (10.000 kg) biji plastik per bulan dengan harga Rp 5.000,- per
kilogram maka omset yang akan kita peroleh bisa mencapai Rp.50.000.000,- dari
omset tersebut, kita akan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp.42.050.000,-.
Dengan keuntungan per bulan mencapai angka puluhan juta, dalam satu bulan kita
sudah bisa balik modal.

Selain yang disebutkan diatas, masih banyak lagi peluang jenis usaha yang dapat
dilakukan yang berhubungan dengan bidang Kesehhatan Lingkungan, misalnya seperti:
1. Pembuatan dan Penjualan Batako
2. Pembuatan dan Penjualan Kloset Jongkok Leher Angsa
3. Pembuatan dan Penjualan Berbagai Macam Furniture Mebel (Meja, Kursi, dsb)
4. Sebagai Jasa Konsultan Lingkungan Hidup (Konsultan IPAL, Konsultan AMDAL,
Konsultan Bangunan/Konstruksi, Konsultan Sanitasi, dsb)
5. dan masih banyak lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Fransiska Putri. 2019. “ANALISIS KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN


USAHA PUPUK ORGANIK (Studi Kasus : Desa Mekar Sari, Kecamatan
Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera Utara)”. SKRIPSI.
Medan : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SUMATERA UTARA.
Haris Abi Afifi, dkk. 2022. “ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JASA
TRANSPORTASI ONLINE (STUDI PADA USTREET LAMPUNG)”. Jurnal
Kompetitif Bisnis Vol.1 No.9. Lampung : Ilmu Administrasi Bisnis, FISIP,
Universitas Lampung.
Henry Gunawan. 2016. “FORMULASI STRATEGI BISNIS PADA PT. DUTA WARU
KENCANA DENGAN PENDEKATAN SWOT ANALYSIS”. AGORA Vol. 4,
No. 1. Surabaya : Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen,
Universitas Kristen Petra.
Heri Susanto, dkk. 2017. “Pengembangan Model Bisnis Daur Ulang Sampah Plastik di CV
Majestic Buana Group”. Jurnal Manajemen IKM Vol.12 No.1.
Syamsuddin. 2022. “STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN
PUPUK KOMPOS DENGAN ANALISIS SWOT (STUDI KASUS: TUNAS
MANDIRI KOTA PALOPO)”. Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Vol.10, No.2. Palopo : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto.

Anda mungkin juga menyukai