EKOLOGI LANJUTAN
Oleh :
Egi Nurul Rahma : 20221310002
HUTAN PANTAI
Hutan pantai adalah ekosistem yang terletak di daerah pesisir antara daratan dan
perairan. Hutan pantai terdiri dari berbagai spesies pohon mangrove yang tumbuh di wilayah
yang tergenang air asin, seperti muara sungai, rawa-rawa pesisir, atau daerah pasang surut.
Istilah hutan pantai sendiri pertama kali dibuat oleh Whitford (1991). Selain itu, hutan pantai
dapat dipahami sebagai vegetasi dari pantai berpasir yang berkembang di sekitar wilayah
pantai pasir dan terletak pada daerah beriklim tropis. Kawasan ini terbentuk oleh gelombang
dan hembusan angin sehingga tercipta gundukan. Hutan pantai di Indonesia memiliki peranan
penting untuk melindungi stabilitas pada pesisir. Namun, berbeda dengan jenis hutan lainnya,
hutan pantai mempunyai tumbuhan khas dengan dua jenis vegetasi, pes-caprae dan
baringtonia. Hutan pantai dapat disebut sebagai vegetasi litoral dengan perkembangan pada
wilayah pesisir berperairan dangkal dekat dengan karang.
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan, dengan jumlah pulau yang tercatat
menurut Badan Informasi Geospasial (BIG) yaitu sejumlah 16.771 pulau dengan garis pantai
hingga 54.716 km yang menjadikan Indonesia dengan garis pantai terpanjang di dunia. Pada
setiap pulau tersebut memiliki formasi atau bagian hutan yang berbeda antara satu dengan
yang lain.
Hutan pantai memiliki vegetasi pantai yang berada pada tanah berpasir dan berbatu di
bagian atas garis pasang. Keberadaannya tersebar di sepanjang pantai dengan luas sekitar 3,3
juta hektar tanpa tergenang oleh pasang surutnya air laut.
Ciri-ciri hutan pantai secara spesifik diantaranya sebagai berikut:
- Tidak dipengaruhi oleh kondisi iklim.
- Terdapat pada tanah rendah di kawasan pantai.
- Berkembang pada tanah yang kering (tanah pasir, berbatu karang, dan lempung)
- Pepohonan di kawasan hutan ditumbuhi oleh epyphi.
- Biasa ditemui di wilayah selatan pantai Pulau Jawa, barat daya pantai Sumatera, pantai
Sulawesi dan pantai Bali.
- Terdapat beragam tanaman yang berkumpul dan berkelompok pada habitat tertentu.
Tanah pasir
Hutan pantai mengacu pada ekosistem hutan yang terletak di sepanjang garis pantai
dan dipengaruhi oleh pengaruh laut. Selain tumbuhan mangrove, hutan pantai juga dapat
mencakup berbagai jenis tumbuhan seperti pohon palem pantai, pohon ketapang, semak
belukar, rumput pantai, dan lain-lain.
Tumbuhan dalam hutan pantai umumnya memiliki adaptasi untuk bertahan di
lingkungan pesisir, termasuk toleransi terhadap angin, pasir yang terus-menerus terhembus,
dan kelembaban yang tinggi. Mereka mungkin memiliki akar yang kuat atau sistem akar
dangkal yang menyebar luas untuk menahan pasir atau mendapatkan sumber air.
DAFTAR PUSTAKA
Samin, A. N., Chairul dan E. Mukhtar. 2016. Analisis vegetasi tumbuhan pantai pada
kawasan wisata Pasir Jambak, Kota Padang. Jurnal Biocelebes. 10 (2): 32-42.
Tuheteru, F. D. dan Mahfudz. 2012. Ekologi, Manfaat & Rehabilitasi, Hutan Pantai
Indonesia. Balai Penelitian Kehutanan Manado. Manado, Indonesia. 178 hal.
HUTAN HUJAN TROPIS
Hutan hujan tropis, juga dikenal sebagai hutan tropis basah, adalah salah satu
ekosistem terkaya dan paling kompleks di Bumi. Mereka terletak di daerah dengan iklim
tropis, yang meliputi sebagian besar wilayah di sekitar khatulistiwa. Hutan ini memiliki
keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dan memberikan berbagai manfaat ekologis,
sosial, dan ekonomi bagi manusia.
Hutan hujan tropis ditandai oleh curah hujan yang tinggi sepanjang tahun dan suhu
yang hangat. Mereka terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu lapisan kanopi (canopy), lapisan
tengah, dan lapisan bawah. Lapisan kanopi terdiri dari pohon-pohon tinggi yang saling
berbenturan untuk menciptakan kanopi yang rapat. Ini menciptakan kondisi naungan yang
konstan di bawahnya. Lapisan tengah terdiri dari pohon-pohon yang lebih pendek dan semak-
semak, sedangkan lapisan bawah terdiri dari tumbuhan pohon kecil, pakis, dan rerumputan.
Referensi:
Whitford, H. (1991). Ecology of tropical rain forests. 2nd Edition. Oxford University Press.