a. Hutan Bakau
Hutan Bakau
Hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah pasang surut atau tepi laut
(pesisir). Tumbuhan bakau bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan
yang hidup di darat dan di laut. Umumnya bakau mempunyai sistem perakaran yang
menonjol (akar napas/pneumatofor), sebagai suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang
miskin oksigen atau anaerob.
Hutan bakau tumbuh di pantai-pantai landai dan berlumpur yang terkena pasang surut.
Hutan bakau sangat penting karena menjadi tempat bagi berbagai jenis ikan dan udang. Hutan
bakau juga dapat melindungi daratan dari pengaruh abrasi dan dapat menjadi penampung
banjir dari pedalaman daratan. Hutan bakau dapat ditemui di Pantai Papua, Sumatra bagian
timur, dan sepanjang pesisir Kalimantan.
Peran dan manfaat hutan bakau:
Melindungi pemukiman penduduk dari terpaan badai dan angin dari laut
Tempat hidup dan berkembang biak berbagai satwa liar seperti ikan, udang, kepiting,
burung, monyet, dsb.
Menghasilkan bahan-bahan alami yang bernilai ekonomis seperti kayu untuk bahan
bangunan, bahan perahu dan kayu bakar
Membiarkan wilayah pesisir tandus dan gersang tanpa adanya upaya penghijauan (misal
dengan tanaman bakau)
Indonesia memiliki kawasan pesisir sangat luas yang ditumbuhi berbagai jenis tanaman
pantai seperti hutan bakau (Indonesia merupakan negara tropis dengan hutan bakau terluas di
dunia, sekitar 3,2 juta ha). Namun sangat disayangkan, sejak pertengahan tahun 1980-an,
hampir sebagian besar kawasan pesisir di Indonesia telah mengalami kerusakan cukup parah
terutama diakibatkan oleh pengalihfungsian hutan pantai menjadi lahan pertambakan dan
peruntukan lainnya.
Untuk mengembalikan fungsi, manfaat serta jasa-jasa lingkungan ekosistem hutan bakau
dan hutan pantai lainnya, diperlukan upaya-upaya rehabilitasi dan pengelolaan pesisir yang
tepat dan benar, salah satunya adalah dengan menerapkan konsep tambak ramah lingkungan
atau sering disebut sebagai budidaya tambak yang melestarikan bakau sebagai jalur hijau
atau penanaman mangrove di tambak (silvofishery).
b. Hutan Rawa
Hutan Rawa adalah hutan yang tumbuh dan berkembang pada kawasan atau wilayah
yang selalu tergenang air tawar. Hutan rawa juga biasanya terdapat di belakang hutan payau
atau mangrove. Secara periodik hutan rawa juga terbentuk pada daerah-daerah yang terletak
di dekat aliran sungai bila adanya hujan yang selalu tergenang.
Hutan rawa meliputi daerah rawa-rawa dengan berbagai jenis tumbuhan seperti beluntas,
pandan, dan ketapang. Jenis hutan ini banyak terdapat di pantai timur Sumatra, Kalimantan
Barat, dan Kalimantan Tengah.
Jenis-jenis Hutan Rawa adalah :
1. Hutan rawa gambut, yaitu hutan rawa yang terbentuk dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan
yang proses penguraianya sangat lambat sehingga tanah gambut memiliki kadungan
bahan organik yang sangat tinggi. Hutan rawa gambut terletak di daerah pesisir sebagai
lahan basah pesisir dan lahan basah daratan di belakang hutan bakau.
2. Hutan rawa air tawar, yaitu hutan rawa yang memlliki permukaan tanah yang kaya akan
mineral dan biasanya di tumbuhi oleh tanaman hutan yang cukup lebat. Biasanya terletak
di antara dua sungai dan jauh ke pedalaman. Berada di antara hutan rawa gambut dan
hutan dataran rendah.
3. Rawa tanpa hutan, yaitu wilayah rawa yang merupakan bagian dari ekosistem dari rawa
hutan, akan tetapi hanya di tumbuhi tumbuhan kecil seperti rumput air dan semak
belukar.
Berdasarkan aktivitas yang terjadi pada hutan rawa, Hutan Rawa dapat
dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu :
1) Hutan Rawa Primer, yaitu hutan yang nampak diseluruh daerah berawa-rawa, termasuk
rawa gambut yang belum menampakkan tanda penebangan.
2) Hutan Rawa Sekunder, yaitu hutan yang nampak diseluruh daerah berawa-rawa yang
telah menampakkan bekas penebangan.
Manfaat hutan rawa antara lain sebagai berikut :
1. Sebagai sumber cadangan air.
3. Mencegah terjadinya intrusi air laut ke dalam air tanah dan air sungai.
2. Mencegah terjadinya banjir.
4. Sebagai Sumber energi.
5. Sebagai sumber makanan nabati maupun hewani.
Ciri-Ciri Hutan Rawa adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
yang buruk
Tegakan hutan selalu hijau, dengan tajuk yang terdiri dari beberapa strata.
Memiliki pohon-pohon yang tingginya bisa mencapai 40 m ke atas.
Tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang berakar lutut dan tunasnya terendam air.
Airnya asam dan bagian dasar rawa terdapat banyak gambut.
Terdapat pada tempat yang memiliki sungai-sungai besar, seperti di Kalimantan dan
Sumatra.
Spesies-spesies pohon yang banyak terdapat dalam ekosistem hutan rawa antara lain,
Hutan rawa
c. Sabana
Sabana adalah padang rumput yang diselingi pepohonan dan banyak terdapat semak
belukar. Sabana umumnya dijumpai di Nusa Tenggara.
Sistem biotik ini biasanya terbentuk di antara daerah
tropis
dan
subtropis.
Beberapa benua yang memiliki padang sabana di antaranya adalah Afrika, Amerika Selatan,
dan Australia. Kurangnya curah hujan menjadi pendorong munculnya sabana. Sehingga
sabana dikenal juga padang rumput tropis. Iklimnya tidak terlalu kering untuk menjadi gurun
pasir, tetapi tidak cukup basah untuk menjadi hutan.
Suhu udara di daerah sabana tetap sama sepanjang tahun, yaitu hangat. Tetapi sabana
mempunyai dua musim yang sangat berbeda, yaitu musim kering dan musim basah. Pada
musim
kering,
hanya
ada
inci
curah
hujan. Bahkan
di
antara
bulan
Desember dan Februari tidak ada hujan sama sekali. Namun di musim kering, cuaca terasa
lebih dingin. Sedangkan pada musim panas, sabana mendapat banyak air hujan. Di Afrika,
musim hujan dimulai pada bulan Mei dan curah hujan mencapai 15 hingga 25inci sepanjang
waktu.
Ciri sabana:
terdapat
padang
rumput
yang
diselingi
semak
belukar.
Persebaran: di daerah yang bersuhu tinggi dengan curah hujan sedikit. Misalnya di nusa
tenggara barat, nusa tenggara timur, dan sulawesi tengah.
d. Hutan Musim
Hutan ini dinamai hutan musim karena memiliki perbedaan kondisi pada musim hujan
dan kemarau yang cukup mencolok. Tumbuhan yang ada di hutan musim pada musim
kewarau biasanya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh lebat kembali.
Tumbuhan yang mengalami peristiwa ini di antaranya pohon jati dan pohon kapok. Hutan ini
biasanya terdapat di daerah bertemperatur tinggi. Hutan musim banyak terdapat di Jawa
Tengah, Jawa Timur, sampai Nusa Tenggara.
Hutan Jati
Jenis ini sering disebut hutan homogeny karena tumbuhannya terdiri atas satu jenis
tanaman. Jenih hutan ini banyak terdapat di jawa tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara
Barat. ciri hutan ini adalah:
a)
b)
c)
d)
hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki keragaman hayati yang melimpah, dan
menjadikannya paru-paru dunia yang utama (dunia berutang pada Indonesia karena hal ini)
sekaligus tempat hidup berbagai spesies hewan dan tumbuhan.