Anda di halaman 1dari 3

B.

Bedah tembang Kinanthi

a.) Tembang Kinanthi berasal dari kata ‘kanthi’ yang berarti menggandeng atau menuntun. Filosofi
Tembang Kinanthi dalam hidup mengisahkan kehidupan seorang anak yang masih kecil sehingga masih
perlu dituntun hingga nantinya dapat berjalan sendiri dengan baik di dunia. Tembang Kinanthi
merupakan urutan tembang keempat dalam khasanah tembang Jawa Macapat. Tembang ini merupakan
gambaran fase dimana manusia telah menginjak masa dewasa dan kental akan labelling sebagai ‘masa
mencari jati diri’.Di masa ini manusia juga sedang giat-giatnya untuk meraih cita-cita sehingga
memerlukan tuntunan dari orang yang lebih mengerti. Hal ini juga sesuai dengan asal bahasa kata
kinanthi yaitu kanthi yang berarti nggandheng atau menuntun.

b.) Arti Makna Tembang Kinanthi adalah tembang yang menggambarkan seorang anak menuju usia
dewasa. .Secara biologis usia ini adalah usia emas untuk masa belajar sehingga manusia mudah sekali
menangkap dan meniru hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Di sisi lain usia tersebut adalah masa ketika
manusia harus berjuang keras untuk mencapai cita-citanya di masa depan. Karena itu tembang Kinanthi
hadir dan berusaha memberikan petuah agar masa ini dapat dilalui dengan sukses.

c.) Watak Tembang Kinanthi

Penciptaan tembang Kinanthi ditujukan untuk remaja yang akan menuju dewasa sehingga watak
tembang ini juga menyesuaikan agar dapat dengan mudah diterima. Beberapa watak tembang kinanthi
sangat khas seperti:

• senang

• kasmaran

• asih (penjagaan)

• nuansa kebahagiaan

• kasih dan sayang

• keteladanan hidup

d.) Dalam kehidupan masyarakat tembang kinanthi telah digunakan untuk beberapa keperluan,
beberapa diantaranya adalah:

1.)digunakan sebagai nasehat hidup (mituturi)

2.)untuk memberi wejangan kepada para pemuda (piwulang)


3.)sebagai ungkapan kasih sayang

4.)sebagai ungkapan cinta

5.)sarana untuk surat menyurat

saat ini banyak digunakan untuk lagu-lagu di radio, sebagai hiburan masyarakat

6.pengiring pementasan seni.

e.)Kaidah (Paugeran/ Wewaton) Tembang Kinanthi

Kaidah bisa disebut juga sebagai aturan. Aturan ini mengikat agar penciptaan tembang Kinanthi yang
baru tidak melenceng. Kaidah tembang juga bisa disebut dengan ciri-ciri tembang. Ciri-ciri tembang akan
membedakan satu tembang dengan tembang lainnya.

Ada tiga macam kaidah atau tembang Kinanthi yang sering keluar dalam ujian sekolah:

• Guru Gatra

Guru gatra adalah sebutan untuk jumlah baris pada setiap bait tembang. Dalam tambang macapat
jumlah baris dapat bermacam macam mulai dari 4 baris sampai 10 gatra.

Sedangkan untuk tembang Kinanthi jumlah gatranya ada 6. Jadi ketika ada pertanyaan ‘ana pira guru
gatra ing tembang macapat Kinanthi?’ kamu tidak perlu bingung, gatranya ada 6.

• Guru Wilangan

Guru wilangan merupakan jumlah suka kata dalam setiap baris. Jumlah suku kata ini bermacam-macam
untuk setiap tembang, mulai dari 5 sampai 12 kecap suku kata.Guru Wilangan Pada tembang Kinanthi
terdiri atas 8 suku kata pada semua gatranya, jadi lirik lagunya akan terlihat rata. Biasanya ditulis seperti
ini: 8-8-8-8-8-8.

• Guru Lagu

Apakah kamu mengetahui istilah saja dalam pantun? Nah, guru lagu dengan sajak ini hampir sama.
Keduanya sama-sama mengatur jatuhnya suara vokal pada akhir gatra atau baris. Bedanya, jika sajak
dalam pantun adalah a-b-a-b maka sajak pada tembang macapat dapat beragam sesuai dengan
paugeran dasarnya. Untuk guru lagu tembang Kinanthi sendiri adalah u-i-a-i-a-i.

Dari ketiga kaidah (paugeran / wewaton) tembang kinanthi diatas secara umum biasa ditulis dengan 6
gatra: 8u, 8i, 8a, 8i, 8a, 8i .
Karina Ignatia, 2018, _interpretasi tembang Kinanti_, Diyono. 1992. Tuntunan Lengkap Tembang
Macapat.Sukoharjo: Candra Karya.

Anda mungkin juga menyukai