DIANA DAUL
12413004
Dianadaul060193@gmail.com
Universitas Katolik Widya Mandala Madiun
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia- FKIP
ABSTRACT
Research there eight short story in the short story of Compass selection
2013 aims to describe the background, plot of characters, themes, and mandates
descriptively qualitative research results. research result (1) the setting of the
three aspects of a place setting, time setting, social setting. Background occurs in
the morning, afternoon, afternoon, and evening. While the social setting occurs in
the middle class and upper middle class society. (2) there are six short stories
with progressive grooves and two regressive short stories. (3) figures are parents,
teens, and children are described dramatically and expositoryly. (4) there are
major themes and minor themes, and (5) the message teaches us to always do
good, think positive, and be grateful for what we have.
Keywords: Short story, Background, Groove, People, Theme, and the Message.
1
2
ABSTRAK
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Mulyasa (2010: 34) menyatakan tujuan pengajaran sastra dalam kurikulum
SMA (KTSP) adalah siswa dapat keterampilan berbahasa, meningkatkan
pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, dan menunjang
pembentukan watak.
2. Pembatasan Masalah
Cerpen sebagai karya yang utuh dibangun dari dua unsur utama yaitu
unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Peneliti memusatkan unsur intrinsik meliputi:
latar, alur, tokoh, tema, dan amanat. selanjutnya yang termasuk unsur ekstrinsik
adalah unsur-unsur yang ada di luar seperti situasi politik yang berpengaruh dalam
proses penciptaan.
3. Rumusan Masalah
6. Bagaimana cerpen Aku Pembunuh Munir karya Seno Gumira Ajidrma tentang
latar, alur, tokoh, tema, dan amanat Cerpen Pilihan Kompas 2013?
7. Bagaimana cerpen Klub Solidaritas Suami Hilang karya Intan Paramaditha
tentang latar, alur, tokoh, tema, dan amanat Cerpen Pilihan Komps 2013?
8. Bagaimana cerpen Lelaki Ragi dan Perempuan Santan karya Damhuri
Muhammad tentang latar, alur, tokoh, tema, dan amanat dalam Cerpen
Pilihan Kompas 2013?
4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui dan mendeskripsikan cerpen Alesia karya Sungging Raga tentang
latar, alur, tokoh, tema, dan amanat dalam Cerpen Pilihan Kompas 2013.
2. Mengetahui dan mendeskripsikan cerpen Serigala di Kelas Almira karya
Triyanto Triwikromo tentang latar, alur, tokoh, tema, dan amanat dalam
Cerpen Pilihan Kompas 2013.
3. Mengetahui dan mendeskripsikan cerpen Malam Hujan Bulan Desember
karya Guntur Alam Tentang latar, alur, tokoh, tema, dan amanat dalam
Cerpen Pilihan Kompas 2013.
4. Mengetahui dan mendeskripsikan cerpen Trilogi karya A Muttaqin tentang
latar, alur, tokoh, tema, dan amanat dalam Cerpen Pilihan Kompas 2013.
5. Mengetahui dan mendeskripsikan cerpen Pengacara Pikun karya Gerson
Poyk tentang latar, alur, tokoh, tema, dan amanat dalam Cerpen Pilihan
Kompas 2013.
6. Mengetahui dan mendeskripsikan Aku, Pembunuh Munir karya Seno Gumira
Ajidarma tentang latar, alur, tokoh, tema, dan amanat dalam Cerpen Pilihan
Kompas 2013.
7. Mengetahui dan mendeskripsikan Klub Solidaritas Suami Hilang karya Intan
Paramaditha tentang latar, alur, tokoh, tema, dan amanat dalam Cerpen
Pilihan Kompas 2013.
5
B. Kajian Pustaka
A. Pengertian Cerpen
1. Pengertian Cerpen
Dalam kajian pustaka ini, dibahas beberapa teori yang relevan dengan
penelitian yang dilakukan. Teori-teori tersebut meliputi (1) pengertian dan macam
cerpen, (2) ciri-ciri cerita pendek, (3) unsur-unsur pembangun cerita pendek,
terutama unsur yang menjadi sasaran peneliti, yakni: (a) latar, (b) alur, (c) tokoh,
(d) tema, (e) amanat.
Banyak ahli sastra di Indonesia merumuskan cerita pendek. Mereka
berpendapat dengan argumentasinya masing-masing. Berikut ini dikemukakan
kutipan mengenai pengertian cerita pendek yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
1. Latar
a. Pengertian latar
Aminuddin (1987: 67) mengatakan bahwa (setting) adalah latar peristiwa
dalam karya fiksi, baik berupa tempat, waktu, maupun peristiwa, serta memiliki
fungsi fisikal dan fungsi psikologis.
a. Unsur latar
Nurgiyantoro (1998: 227) mengatakan bahwa terdapat tiga unsur dalam
latar, yaitu tempat, waktu, dan sosial.
1) Latar Tempat
Latar tempat mengacu lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan
dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang digunakan berupa tempat-
tempat dengan nama tertentu, inisial, dan mungkin lokasi tertentu tanpa
nama jelas. Latar tempat nama jelas, biasanya hanya penyebutan jenis
dari sifat umum tempat-tempat tertentu, misalnya desa, sungai, jalan,
hutan, kota, kecamatan, dan sebagainya.
2) Latar Waktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya
peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah
“kapan” tersebut biasanya dihubungkan dengan faktual, waktu yang ada
kaitannya atau dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah.
3) Latar Sosial
latar sosial cenderung berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial
masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata
cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam
lingkungan yang cukup kompleks seperti kebiasaan hidup, adat istiadat,
tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir, dan bersikap. Di
samping itu, latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh
yang bersangkutan, misalnya rendah, menengah, dan atas.
8
2. Alur
a. Pengertian
Semi (1988: 43) mengungkapkan bahwa alur adalah struktur rangkaian
kejadian dalam cerita yang disusun sebagai sebuah interrelasi fungsional yang
sekaligus menandai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi.
b. Jenis-Jenis Alur
Menurut Nurgiyantoro (1998: 153) alur dapat dibedakan menjadi tiga
kriteria, yaitu alur berdasarkan urutan waktu, berdasarkan jumlah alur, dan
berdasarkan kepadatan alur.
Berdasarkan kriteria alur dibedakan menjadi dua alur kronologis dan
tak kronologis. Alur kronologis (lurus/maju) yaitu alur yang peristiwa-
pristiwanya disusun secara urut, misalnya alur awal, alur tengah, dan alur
akhir, sedangkan alur tak kronologis disebut alur sorot-balik, mundur,
atau flash-back adalah urutan cerita tidak di mulai dari tahap awal,
melainkan mungkin dari tahap tengah atau tahap akhir, baru kemudian
tahap awal cerita dikisahkan. Alur campuran terjadi karena dalam karya
sastra (cerpen dan novel) tidak ada yang mutlak beralur lurus-kronologis
atau sebaliknya sorot baik. Secara garis besar alur cerpen atau novel
mungkin progresif, tetapi di dalamnya betapun kadar kejadiannya
terdapat adengan-adengan sorot balik. Demikian pula sebaliknya. Cerita
yang langsung menyuguhkan adegan-adegan konflik, padahal pembaca
belum dibawa masuk-mengetahui situasi dan permasalahan yang
menyebabkan terjadinya konflik baru kemudian peristiwa-peristiwa yang
secara kronologis diceritakan sesudahnya.
c. Pembagian Alur
3. Tokoh
a. Pengertian
Karya fiksi merupakan ciptaan pengarang meskipun dapat juga
merupakan gambaran dari orang-orang yang hidup di alam nyata. Wiyatmi
(2006: 30) mengatakan bahwa tokoh adalah tokoh-tokoh itu memiliki
“kehidupan” atau berciri “hidup”, atau memiliki derajat lifelikeness
(kesepertian kehidupan). Sementara Aminuddin (1987: 79) mengatakan tokoh
adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa
itu mampu menjalin suatu cerita.
b. Jenis-jenis Tokoh
Para tokoh yang terdapat dalam suatu cerita memiliki peranan yang
berbeda-beda. Seorang tokoh memiliki peranan penting dalam suatu cerita
disebut dengan tokoh inti atau tokoh utama. Selanjutnya tokoh yang memiliki
peranan tidak penting karena pemunculannya hanya melengkapi, melayani,
mendukung pelaku utama disebut tokoh tambahan atau tokoh pembantu.
Seperti yang di kemukakan oleh Nurgiyantoro bahwa peranan tokoh dibedakan
menjadi dua tokoh utama dan tokoh tambahan (1998: 176).
4. Tema
a. Pengertian Tema
Harymawan dalam (Wiyatmi, 2006: 49) tema merupakan rumusan
intisari cerita sebagai ladasan idiil dalam menentukan arah tujuan cerita .
Selanjutnya Sumardjo dan Saini K.M (1986: 56) dalam bukunya Apresiasi
kesusastran, mengemukakan tema adalah ide yang ada pada sebuah cerita.
Nurgiyantoro dalam bukunya Teori Pengkajian Fiksi mengemukakan tema
adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita.
“Tema disaring dari motif-motif yang terdapat dalam karya yang
bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik,
dan situasi tertentu. Tema dalam banyak hal bersifat “mengikat”
kehadiran atau ketidakhadiran peristiwa-konflik-situasi tertentu,
termasuk berbagai unsur intrinsik yang lain, karena hal-hal tersebut
haruslah bersifat mendukung kejelasan tema yang ingin disampaikan.
Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita itu. Tema
mempunyai generalisasi yang umum, lebih luas, dan abstrak”.
11
b. Macam-macam Tema
Nurgiyantoro (1998: 77) menyebut pengkategorian berdasarkan tiga
sudut pandang yaitu pengolongan dikhotomis yang bersifat tema tradisional dan
tema nontradisional dan penggolongan dari tingkat keutamaannya yaitu tema
mayor dan minor.
1) Penggolongan dikhotomis bersifat tema tradisional dan tema
nontradisional
a. Tema Tradisional
Tema tradisional adalah tema yang menunjuk pada tema yang
hanya ”itu-itu” saja, dalam arti ia telah lama dipergunakan dan dapat
digunakan dalam berbagai cerita, termasuk cerita lama.
b. Tema Nontradisional
Tema nontradisional adalah tema yang mungkin tidak sesuai
dengan harapan pembaca, bersifat melawan arus, mengejutkan bahkan
mengesalkan, mengecewakan, atau berbagai reaksi afektif yang lain.
2) Berdasarkan Tingkat Keutaman Tema
a. Tema Mayor
Tema mayor adalah makna pokok sebuah cerita atau gagasan
dasar umum karya sastra (novel dan cerpen).
b. Tema Minor
Tema minor adalah makna yang hanya terdapat pada bagian-
bagian tertentu cerita dapat diidentifikasikan sebagai makna bagian
atau makna tambahan dalam sebuah cerita.
5. Amanat
a. Pengertian
Menurut Sudjiman (1984: 5) amanat adalah pesan yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar. Wiyatmi (2006: 49)
amanat adalah pada dasarnya merupakan pesan yang ingin disampaikan
pengarang kepada pembaca atau penonton.
12
a. Jenis Amanat
Karya sastra yang bentuk seperti cerpen, novel, dan roman tentunya ada
amanat atau pesan yang disampaikan pengarang tidak terlepas dari persoalan
hidup manusia. Nurgiyantoro (1998: 323) mengemukakan jenis pesan moral
yaitu:
Dapat mencakup masalah hubungan manusia dengan diri sendiri,
hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial termasuk
dengan lingkungan alam, dan hubungan manusia dengan Tuhannya.
Persoalan manusia dengan diri sendiri dapat berwujud eksistensi diri,
harga diri, rasa percaya, takut, maut, rindu, dendam, kesepian,
keterombang-ambing antara beberapa pilihan, dan lain-lain yang lebih
bersifat melibat ke dalam diri dan kejiwaan seorang individu. Persoalan
manusia dengan manusia lain dapat berwujud persahabatan yang kokoh
ataupun rapuh, kesetiaan, penghianatan, kekeluargaan dan yang
berkaitan dengan hubungan sosial. Persoalan manusia dengan
Tuhannya dapat berwujud keyakinan, manusiawi, dan keagamaan.
juga terjadi dalam penyampaian pesan moral. Artinya, moral yang ingin
disampaikan, atau diajarkan, kepada pembaca itu dilakukan secara langsung
dan ekspilisit. Pengarang, dalam hal ini, tampak bersifat menggurui pembaca,
secara langsung memberikan nasihat dan petuahnya. Dilihat dari segi
kebutuhan pengarang yang ingin menyampaikan sesuatu kepada pembaca,
teknik penyampaikan sesuatu kepada pembaca, teknik penyampaian langsung
tersebut komunikatif. Artinya, pembaca memang secara mudah dapat
memahami apa yang dimaksudkan. Pembaca tidak usah sulit-sulit menafsirkan
sendiri dengan jaminan belum tentu pas. Namun, perlu ditegaskan bahwa
hanya pembaca yang kurang berkualitas, atau lebih ekstrem: pembaca yang
bodoh, saja yang mau digurui secara demikian lewat bacaan “sastra”. pembaca
yang kritis akan menolak cara itu. Pengarang bukanlah “guru” bagi pembaca,
di samping karya sastra bukan merupakan buku pelajaran tentang etika yang
memungkinkan pengarang dapat leluasa menyampaikan ajarannya. Adanya
pesan moral yang bersifat langsung dalam sebuah karya sebenarnya justru
dapat dipandang sebagai membodohkan pembaca.
C. Metode Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Penelitian merupakan suatu kegiatan mengumpulkan, mengolah,
menganalisis, dan menyajikan data yang dilakukan secara sistematis dan
objektif untuk memecahkan masalah. Salah satu unsur yang penting dalam
penelitian adalah penggunaan metode. Sudjana (1988: 52) menyatakan bahawa
metode adalah lebih menekankan kepada strategi, proses, pendekatan dalam
memilih jenis, karakteristik, serta dimensi ruang dan waktu dari data yang
diperlukan.
Penelitian ini merupakan penelitian yang secara khusus bertujuan
menemukan latar, alur, tokoh, tema, dan amanat dalam kumpulan Cerpen
Pilihan Kompas 2013. Jenis penelitian yang sesuai dengan digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Artinya data yang dianalisis dan
dihasilkan berbentuk deskripsi fenomena; dan data yang terkumpul berupa
kutipan paragraf bukan angka-angka atau koefisien tentang hubungan
antarvariabel.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan sehingga tidak memerlukan
tempat penelitian khusus. Penelitian dapat dilakukan di rumah dan
perpustakaan Universitas Katolik Widya Mandala Madiun. Waktu penelitian
ini tidak memerlukan waktu khusus. Penelitian ini dapat dilakukan sewaktu-
sewaktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
15
cerpen Alesia, (2) cerpen Serigala di Kelas Almira, (3) cerpen Malam
Hujan Bulan Desember, (4) cerpen Trilogi, (5) cerpen Pengacara Pikun
(6) cerpen Aku, Pembunuh Munir (7) cerpen Klub Solidaritas Suami
Hilang (8) cerpen Lelaki Ragi dan Perempuan Santan.
f) Peneliti menyimpulkan hasil analisis.
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Latar Tenpat
Latar menyangkut tiga aspek, yaitu tempat, waktu, dan sosial. Latar tempat
terjadi lingkungan sekolah, kampus, rumah, dan tempat umum lainya, latar
terjadi pada waktu pagi, siang, sore, dan malam hari. Sedangkan latar
2. Alur
Hilang”.
3. Tokoh
tokoh, dan teknik ekspositori melalui uraian secara langsung berupa ciri
fisik tokoh.
18
4. Tema
5. Amanat
selalu berbuat baik, berpikir positif, dan mensyukuri apa yang kita miliki.
tempat terjadi di rumah, dan tempat umum lainnya. Latar waktu di pagi
hari dan malam hari, latar sosial masyarakat kelas menengah ke atas. Alur
A. Saran
Pada akhir penelitian ini, peneliti memberikan saran bagi pembaca,
pengajaran sastra dan peneliti selanjutnya, adapun saran-saran tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Bagi pembaca
Dengan hasil penelitian ini, disarankan kepada pembaca untuk
membaca buku kumpulan cerpen tersebut dan dapat menikmati,
menghargai, dan mengapresiasi karya sastra khususnya cerpen, serta
dapat menumbuhkan rasa ingin tahu tentang unsur-unsur intrinsik
karya sastra, khususnya cerpen.
terbatas pada analisis latar, alur, tokoh, tema, dan amanat masih ada
hasil penelitin ini disarankan dapat menjadi inpirasi bagi guru bahwa
E. Daftar Pustaka
Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi karya sastra. Bandung: C.V. Sinar Baru.
Arikunto, Suharsimi. 1983. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Bina Aksara.
Jassin, H B. 1961. Analisa Sorotan atas Cerita Pendek. Jakarta: Gunung Agung.
Kompas. 2014. Cerpen Pilihan Kompas 2013. Jakarta.