Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Tembang Gambuh

Tembang gambuh merupakan salah satu kesenian tembang macapat yang menjelaskan tentang
anak anak muda yang menjalin hubungan baik antar sesama manusia. Tembang gambuh ini
merupakan sesi kehidupan manusia yang telah bertemu dengan lawan jenis yang tepat dan
sesuai. Setelah bertemu kedua insan tersebut akan mendapat doa restu dari orang tua. Kemudian
keduanya menjalin hubungan dan memutuskan untuk melanjutkan hubungan yang lebih sakral
yaitu pernikahan.
Pada gambaran umumnya makna dari tembang gambuh yang akan kita pelajari bukan hanya
menggambarkan hubungan pernikahan dua insan saja. Tembang ini menyuguhkan kesan yang
berbau nasihat nasihat mengenai bagaimana cara untuk membangun rasa persaudaraan, toleransi,
dan kebersamaan yang baik kepada sesama makhluk sosial.
Gambuh berasal dari kata bahasa jawa (tambuh, embuh, jumbuh) yang memiliki makna sesuai,
tepat, dan cocok. Kata gambuh atau tembang gambuh juga dapat dimaknai dengan sebuah
kecocokan atau kesepahaman antara dua insan yang bersatu. Artinya tembang gambuh dapat
ditafsirkan membahas tentang pergaulan sosial secara global. Baik itu pergaulan baik dengan
orang yang lebih tua, teman, tetangga maupun dengan saudara.
Dewasa ini terdapat banyak sekali remaja penerus bangsa yang susah bergaul dengan
masyarakat sekitar. Anak muda lebih sibuk dengan Gadget/Handphone mereka dari pada harus
berinteraksi dengan orang sekitar. Tembang ini diciptakan tidak lain dan tidak bukan untuk
dilestarikan dan untuk pengingat masyarakat sebagai media dalam menasehati anak muda dalam
pergaulan.
Manusia sebagai makhluk sosial harus bisa berinteraksi dengan baik kepada siapapun. Sikap ini
mencerminkan orang jawa yang berbudi luhur, menyayangi yang lebih muda, dan hormat
kepada yang lebih tua.

Asal Usul Tembang Gambuh


Macapat gambuh diperkirakan muncul pada abad ke-15. Dalu tembang ini sangat terkenal
disekitar masyarakat Bali yang pada saat itu terdapat pementasan seni dan aktor teater yang
bernama Panji. Bali merupakan asal pertama dan tempat terkenalnya tembang gambuh. Di
daerah Bali sendiri istilah Gambuh bermakna tarian dramatari. Tembang ini juga termasuk
tembang yang paling tinggi tingkatannya dan merupakan sumber dari semua jenis tarian Bali
klasik.
Pementasan kesenia tembang macapat gambuh diiringi dengan alat musik tradisional Indonesia
yaitu gamelan. Alat musik ini juga salah satu alat musik tradisional orang jawa.

Watak Tembang Gambuh


Dalam kesenian tembang jawa, Tembang gambuh termasuk dalam jenis tembang tengahan
seperti tembang Megatruh, Wirangrong, Jurudhemung dan Balabak. Setiap kesenian tembang
jawa memiliki watak dan karakteristik yang berbeda beda. Perbedaan watak ini berguna sebagai
penanda dan ciri khas dari sebuah kesenian tembang.
Watak tembang gambuh membahas mengenai kekeluargaan, kerukunan, dan kebersamaan
makhluk sosial. Inti watak dari tembang ini adalah menjelaskan nasihat dalam membangun rasa
persaudaraan, kekerabatan dan saling menjaga kerukunan antara manusia satu dengan manusia
lainnya. Sedangkan Karakteristik dari tembang ini adalah tidak ragu-ragu, wajar, dan jelas.
Dari watak dan karakter ini membuat tembang gambuh di alih fungsikan sebagai media untuk
menyampaikan Pitutur (nasihat) dan pesan moral kepada khalayak umum khususnya kaum
muda. Dengan penyampaian pesan moral ini, maka secara tidak langsung sudah melestarikan
salah satu kesenian tembang jawa.
Paugeran (Aturan)
Paugeran adalah aturan yang dipakai pada tembang macapat. Dari seluruh tembang macapat
terdapat paugeran yang berbeda beda dari setiap isi judulnya. Paugeran ini digunakan sebagai
penanda sebuah tembang dan menjadi sebuah ciri khas yang dimiliki oleh kesenia tembang
macapat.
Perlu kamu ketahui yang dimaksud dengan paugeran tembang merupakan aturan-aturan yang
dipakai pada tembang. Aturan ini mencakup tentang jumlah baris, jumlah suku kata, serta vokal
tembang. Termasuk isi nya berupa guru lagu, guru wilangan, dan guru gatra.
Berikut Adalah Aturan Tembang Gambuh :
1) Memiliki Guru Lagu (Vokal atau Huruf)
(U, U, I, U, O) Artinya adalah pada lirik yang pertama tembang ini berakhir dengan vokal
huruf “U”, dilirik yang kedua berakhir dengan vokal huruf “ I “, dan seterusnya hingga lirik ke 5
yang berakhir di vokal huruf “O”.
2) Memiliki Guru Wilangan (Jumlah Suku Kata)
(7, 10, 12, 8, 8) Artinya adalah pada lirik yang pertama tembang gambuh berjumlah 7 suku kata,
dilirik yang kedua berjumlah 10 suku kata dan seterusnya hingga lirik yang ke 5 berjumlah 8
jumlah suku kata.
3) Memiliki Guru Gatra (Baris Setiap Bait)
(5 Baris) Artinya adalah setiap tembang gambuh ini terdapat 5 baris setiap baitnya. Satu bait
berisi 5 baris tembang gambuh dengan memerhatikan aturan guru lagu dan guru wilangan
tembang ini.

Fungsi dan Tujuan Tembang


Kegunaan inti dari kesenian tembang macapat gambuh adalah sebagai Pitutur (nasihat) yang
baik kepada seluruh masyarakat kususnya bagi para penerus bangsa. Umumnya tembang ini
ditampilkan dalam pementasan acara kesenia budaya umum, seperti pameran budaya, karawitan,
ceramah, dagelan jawa, dan pewayangan. Hal ini karena, waktu yang tepat dalam melestarikan
budaya jawa dan disisipkan nasihat baik sebagai pengingat akan kehidupan sosial manusia yang
damai.
Amanat tembang ini yang paling sering terlihat adalah menggambarkan bagaimana cara
menjalin hubungan baik dengan manusia lain. Dalam membangun hubungan yang baik, manusia
harus timbul rasa persaudaraan, kekerabatan dan saling menjaga kerukunan sesama manusia. Inti
dari isi kesenian tembang gambuh dipaparkan untuk memberi nasihat baik dan petunjuk untuk
menjadi manusia yang selayaknya.

Contoh Tembang Gambuh


Permisalan dari kesenian tembang ini terdapat banyak tema yang bermacam macam jenisnya.
Kita juga bisa memprakterkan hikmah dan pelajaran dari tembang ini karena tidak hanya anak
muda saja yang memerlukan nasihat, orang dewasa bahkan orang tua pun juga memerlukan
nasihat yang baik.
Berikut Adalah Contoh Tembang Macapat Gambuh :
1) Tema Tata Krama
Tutur bener puniku…
Sayektine apantes tiniru…
Nadyan metu saking wong sudra papeki…
Lamun becik nggone muruk…
Iku pantes siro anggo…

Artinya :
Ucapan benar yaitu…
Yang pantas untuk ditiru…
Meskipun dari orang yang derajatnya lebih rendah…
Namun jika pengajarannya baik…
Maka pantas ditiru…
2) Tema Sosial
Ayo warga podo mersudi…
Rukun gawe santosa satuhu…
Ayo gotong royong aja gawe serik…
Teguh raya bersatu…
Mbangun jiwa nuswantara…

Artinya :
Ayo warga kita harus berusaha…
Rukun membuat sentosa seluruhnya…
Ayo bergotong royong jangan membuat onar…
Teguh agar bersatu…
Membangun jiwa nusantara…
3) Tema Nasehat
Ing wong urip puniku…
Aja nganggo ambek kang tetelu…
Anganggowa rereh ririh ngati-ati…
Den kawangwang barang laku…
Kang waskitha solahing wong…

Artinya :
Dalam sebuah kehidupan manusia…
Jangan sampai memiliki ketiga watak tersebut…
Milikilah sifat yang sabar, bijaksana dan berhati-hati…
Selalu intropeksi diri pada tingkah laku…
Pandailah membaca perilaku orang lain…
KLIPING
TEMBANG MACAPAT GAMBUH

Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Alfin Kurniawan


Kelas : VIII A
No. Absn : 20

SMP 07 PGRI GEMUH


TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Anda mungkin juga menyukai