Anda di halaman 1dari 6

Tembang Dhandhanggula

Pengertian Tembang Dhandhanggula


Tembang dhandanggula berasal dari kata gegedhangan yang memiliki arti harapan,
angan-angan, dan cita-cita. Sedangkan arti gula yakni manis. Jika digabung, arti dari
dhandhanggula yaitu tembang yang didalamnya berisi cita-cita, harapan, dan angan-angan
yang indah atau manis. Bagi orang jawa, seekor burung gagak diyakini sebagai burung
pembawa kabar kematian dan kesedihan. Hal ini pun merujuk pada arti kata “dhandang” dan
apabila digabung dengan kata “gula” mempunyai arti sebagai sebuah tembang yang
menggambarkan suka duka dalam perjalanan hidup. Dhandanggula ialah lambang dari
sebuah harapan. Maka dari itu, tembang yang menggunakan metrum dhandhanggula
mempunyai isi berupa harapan manis seperti gula. Ada banyak nasihat yang terkandung di
dalamnya. Isi dari tembang dhandanggula ini berupa harapan manis. Harapan yang manis
bisa seperti kebutuhan sandang pangan yang cukup, pasangan yang pengertian atau bahkan
keluarga yang harmonis. Orang yang sudah mencapai tingkat kebahagiaan bisa diibaratkan
dengan syair tembang dhandhanggula. Pada zaman dahulu, nama dhandhanggula ini yaitu
dhandanggendhis yang memiliki arti sama dengan gula.

Watak Tembang Dhandanggula


Setiap tembang macapat mempunyai watak yang berbeda-beda dengan
tembang lainnya. Watak tembang ini merupakan nilai emosional yang terkandung pada lirik
tembang sehingga penyanyi ataupun pendengar bisa merasakan emosi dari syair tembang
tersebut. Sedangkan watak tembang dhandhanggula ini cenderung bersifat umum, yakni
berupa nasihat yang relevan dengan keadaan apapun. Selain itu, watak tembang ini juga
berupa nasihat bagi orang yang sedang merasakan cinta.

Paungeran Dhandanggula
Setiap tembang macapat terikat dengan aturan-aturan tertentu, sehingga pengarang
tidak bisa membuat syair lagu secara sembarangan. Aturan tembang ini biasa disebut dengan
paungeran atau wewaton. Paungeran pada tembang macapat bisa dianggap juga sebagai ciri
tembang, karena paungeran inilah yang yang menjadi pembeda antara tembang satu dengan
tembang yang lain. Paungeran tembang dhandhanggula ini dibuat supaya cakepan atau
liriknya tidak ada perbedaan dengan syair tembang aslinya.
Sama seperti dengan jenis tembang yang lain, paungeran tembang dhandanggula juga terdiri
dari Guru Gatra, Guru Wilangan, dan Guru Lagu.

Guru Gatra Macapat Dhandanggula


Tembang dhandhanggula mempunyai 10 gatra. Maksudnya , setiap lirik tembang ini
harus terdiri dari 10 baris lirik di setiap baitnya.

Guru Wilangan Macapat Dhandanggula


Guru wilangan ialah jumlah suku kata pada sebuah tembang. Guru Wilangan
dhandanggula ialah : 10, 10, 8, 7, 9, 7, 6, 8, 12, 7. artinya baris pertama tembang terdiri atas
10 suku kata, gatra kedua terdiri atas 10 kata, gatra ketiga terdiri atas 8 suku kata, dan begitu
seterusnya. Guru wilangan berpengaruh pada lantunan tembang, sehingga harus disamakan
sesuai dengan paungeran tembang.

Guru Lagu Macapat Dhandanggula


Guru lagu tembang ialah jatuhnya suara vokal dalam akhir baris atau gatra tembang.
Guru gatra macapat dhandanggula ialah i, a, e, u, i, a, u, a, i, a. Artinya, pada baris pertama
huruf vokal berakhiran huruf i, gatra kedua berakhiran huruf vokal a, gatra ketiga berakhiran
huruf vokal e dan begitu seterusnya.

Makna Tembang Dhandhanggula


Tembang dhandanggula juga memberikan banyak sekali nasehat yang dapat kita
ambil. Nasehat ini juga meliputi berbagai macam bidang seperti lingkungan, budi
pekerti, pendidikan, dan lain sebagainya.
Ada beberapa contoh nasehat yang dapay kita ambil antara lain :
 Cara memilih guru
 Keutamaan belajar
 Meneladani tokoh
 Menjaga lingkungan
 Belajar giat
 Menjaga hati orang lain
 Pintar membagi waktu
 Berbuat baik
Contoh Tembang Dhandanggula
 Contoh 1
Angger kowe pengin biji apik
Mula kowe pada akeh maca
Bar kuwe garap soale
Tapi aja kesusu
Gole nggarap ya sing teliti
Nek uwis ngelakokna
Aja lali sukur
Sukur maring Gusti Allah
Nek hasile jebulane urung apik
Kuwe kudu ditrima.
(Fathur Rachman dan Rahman Hilmy)
Piwulang becik tembang kasebut yaiku nek pengin entuk biji/nilai sing apik kudu
akeh maca lan garap latian soal. Nek hasile urung apik, kudu ditrima lan aja lali sukur.
 Contoh 2
Ayo kanca sinau kang becik
Supaya urip ora rekasa
Amarga dadi wong pinter
Uripe dadi mujur
Kaliyan saged dikurmati
Sing penting duwe niat
Aja seneng mlincur
Mirengna guru ngendika
Yen pada duwe ilmu kudu ngajeni
Mula urip ketata.
(Rezky Dwianti dan Rizki Savira)
 Contoh 3
Wong saiki akeh sing ngajari
Tuturane akeh sing do ala
Podo uga tumindake
Ben dina sering weruh
Masyarakat pada nyontoni
Ukum ra ditegakna
Aja ngasih mbanjur
Tuturan lan tumindakan
Sing ra apik nular maring bocah cilik
Nggo generasi bangsa.
(Karya Fabian Roshan dan Fadhiyyafi Zhafran)
Pitutur luhur tembang kasebut yaiku dadi wong kudu tumindak apik.

 Contoh Tembang Dhandhanggula Pendidikan


Sekola urung tempat nu asri
Tempat pikeun urung dialajar
Nyiar elmu soson-soson
Dibimbing bapa guru
Tangtu ibu guru ge hadir
Keur ngajar balerea
Nu butuh ku elmu
Pikeun kamajuan bangsa Sakolah kudune diriksa tarapti
Ku urangsarerea.

Artinya :
Sekolah adalah tempat yang asri
Tempat anak anak belajar
Menimba ilmu yang sangat banyak
dibimbing oleh bapak ibu guru
Ibu gurunya hadir
Mengajari
Ilmu itu dibutuhkan
Untuk kemajuan bangsa seharusnya dibuat sungguh sungguh.

Contoh Tembang Dhandanggula Keteladanan


Yogyanira kang para prajurit
Lamun bisa samiyo anuladha
Duk ing nguni caritane
Andelira sang Prabu
Sasrabau ing Maespati
Aran Patih Suwanda
Lelabuhanipun
Kang ginelung tri prakara
Guna kaya purun ingkang den antepi
Nuhoni trah utama.
Artinya:
Sudah sepantasnya seorang prajurit
Hendaknya dapat meneladani
Seperti cerita pada zaman dahulu,
Kepercayaan Sang Prabu,
Sasrabau di Maespati
Yang bernama Patih Suwondo.
Kebaikannya
Yang diselaputi oleh tiga perkara
Berguna dan dapat dipegang teguh
Meniru keluarga utama.

Contoh Tembang Dhandanggula Lingkungan Hidup


Ayo poro kanco podo resek-resek
Aja mung turan-turon lan dholanan
Becik da nyambut gawe
Rewang kanthi mituhu
Dadio siswa-siswi kang apik
Sukur biso nag desha
Dadi tambah makmur
Yen podho ngramut lingkungan
Apa wae katon sehat serta apik
Bisa jaganing jagat.
Artinya:
Ayo kawan bersih bersih-bersih,
Jangan hanya tidur dan bermain,
Yang bagus adalah selalu berusaha,
bantu bantu dengan sungguh sungguh,
Jadilah siswa yang baik,
Bersyukurlah karena hidup di desa,
Bisa lebih makmur,
Maka, ayo semua ikut merawat lingkungan,
Agar semua terlihat bagus dan baik.

Anda mungkin juga menyukai