Anda di halaman 1dari 8

Jawaban Pertanyaan Hasil Diskusi

Mata Kuliah Ilmu Pendidikan


Pengampu : Dr. Ribut Purwaningrum, M.Pd.
Kelas A
Kelompok 2
1. Annisa Nur Hidayah ( K1220015 )
2. Arinda Oktariski S ( K1220017 )
3. Azizah Nur Imani ( K1220019)
4. M. Furqon Al Maarif (K1220043)
5. Shofiana Putrib K ( k 1220077 )

Kelompok 1
Aisyah Salma Rosyidah ( K1220007)
Pertanyaan:
1. Apa Perbedaan bahan pelajaran gymnastyics dan muzis ?
Jawab : )

a) Gymnastis

Gymnastis adalah Pendidikan jasmani diberikan di Palestra, tempat bergulat, lempar cakram,
melompat, lempar lembing (Pentathlon dan Pancalomba).

b) Muzis

Muzis dilakukan untuk pembentukan rohani. Pembentukan rohani dilakukan dengan


membaca, menulis, berhitung, bernyanyi dan musik.

Kelompok 3
Clarissa Nindytya Cahya ( K1220021 )
Pertnayaan :
1. Apa saja metode-metode yang digunakan pada masa Ancient Greek and Roman dalam
mengembangkan pendidikan ?
Jawab :
Metode pendidikan masa Ancient Greek : dalam pendidikan utamanya membaca, diberikan
dengan metode mengeja (sintetis murni) dan menulis dilakukan pada batu tulis yang dibuat
dari lilin (Djumhur, 1976: 32).
Metode pendidikan masa Roman : Dalam organisasi sekolah, sesudah sekolah permulaan
yang memberikan pelajaran-

pelajaran pokok, anak kemudian mengunjungi sekolah menengah, di mana diajarkan

bahasa Yunani, baru kemudian bahasa Latin. Setelah itu pelajaran dilanjutkan ke
Sekolah Tinggi. Mata pelajaran yang diberikan adalah:

a. trivium: gramatika (bahasa), filosofi, dan retorika;

b. quadrivium: musik, geometri, arithmetika, dan astronomi. Ketujuh mata pelajaran

tersebut dinamai “Artes Liberalis yang tujuh”.

2. Muh. Aditya Wisnu Wardhana ( K1220045)


Pertanyaan :
1. Mengapa Kelompok Sofist berpendapat bahwa manusia adalah ukuran segala sesuatu,
maksudnya ?
Jawab :
Karena manusia selalu melihat segala sesuatu dari dalam nilai kegunaan dan kerugian. Kaum
Sofist mengajarkan sesuatu yang mungkin menurut ukuran kita saat ini biasa saja, tetapi
untuk orang-orang dulu sangatlah berharga dan penting untuk diajarkan.

Kelompok 4
Dewi Anggita Sari (K1220043)
Pertanyaan :
1. Di slide ke-5 tentang Athena kan di situ disebutkan bahwa kaum sSofist adalah kelompok
orang yang tidak mengakui kebeenaran mutlak dan berlaku umum,. Mereke berpendapat
bahwa manusia adalah ukuran segala sesuatu. Maksudnya dari kebenaran mutlak dan berlaku
umum itu yang bagaimana ? dan manusia adalah ukuran segala sesuatu itu maksudnya yang
seperti apa?
Jawab :
Maksud dari tidak mengakui kebenaran mutlak berlaku umum adalah kaum sofist tidak
mengakui kebenaran yang hakiki/mutlak dan sejati, sesuatu yang dapat melihat dan
menyatakan keseluruhan realitas secara objektif, apa adanya. Kemudian kebenaran mutlak itu
mempunyai sifat universal ( berlaku bagi semua orang, tidak ada perkecualian ), kekal ( lintas
waktu dan ruang, tidak berubah-ubah, tidak berganti ), integral (tidak ada konflik di dalamnya
) dan tanpasalah ( bermoral tinggi, suci ). Sedangkan manusia sendiri bukan kebenaran
mutlak, karena ia tidak memenuhi syarat-syaratnya. Manusia bukan kebenaran mutlak karena
ia makhluk ciptaan yang terbatas, bersifat subjektif dan dikuasai oleh ruang dan waktu.
Bersifat subjektif artinya terhadap objek yang sama manusia mempunyai sudut pandang atau
pendapat yang berbeda-beda.

Pertanyaan :
2. Di slide ke-8 tentang perkembangan pendidikan Romawi kuno
di situ disebutkan bahwa bangsa rumah mempunyai kelebihan dari bangsa lain seperti ilmu
hukum pemerintahan dan teknik.kelebihan ilmu hukum yang dimiliki bangsa Roma itu
kelebihan ada apa saja ?. Dan teknik di sini yang dimaksud itu seperti apa apakah teknik
memerintah atau yang bagaimana?
Jawab :
Kelebihan Hukun Bangsa Romawi
Hukum dalam arti ilmu pengetahuan yangb disebut ilmu hukum berasal dari Bangsa
Romawi. Bangsa Romawi menganggap mempunyai hukum yang paling baik dan sempurna
bila dibandingkan dengan hukum yang ada dan berkembang di negara lain.
Bangsa Romawi mempunyai kitab undang-undang Hukum Romawi ( KUH-Romawi )
yang diciptakan diciptakan pada masa Caisar Yustinianus yaitu “Institutions Yutinanane”.
Adapun tujuan dilakukannya kodifikasi hukum adalah agar tercipta kepastian hukum.
Dalam mempelajari dan menyelidik hukum Romawi,
bangsa-bangsa Eropa, seperti Perancis, Belanda, Jerman,
Inggris mempelajarinya melalui 4 cara, yaitu :
▪Secara Teoritis;
Secara teoritis (theoritische Receptie), yaitu mempelajari hukum Romawi sebagai Ilmu
Pengetahuan, dalam arti setelah mahasiswa dari negara yang bersangkutan mempelajari dan
memperdalam hukum Romawi kemudian di bawa kenegaranya untuk dikembangkan lebih
lanjut, baik dalam kedudukan dia sebagai pegawai di pengadilan ataupun badan-badan
pemerintah lainnya.
▪Secara Praktis;
Secara praktis (praktiche Receptie) karena menganggap hukum Romawi ini lebih tinggi
tingkatnya dari hukum manapun di dunia, bangsa-bangsa Eropa Barat mempelajarinya dan
melaksanakan atau menggunakan. Hukum Romawi ini dalam kehidupannya sehari-hari
dalam negaranya.
▪Secara Ilmiah;
Secara Ilmiah (Wetenschappetyk Receptie), Hukum Romawi yang telah dipejari oleh para
mahasiswa hukum dikembangkan lebih lanjut di negara asalnya melalui perkuliahan
perkuliahan di perguruan tinggi. Hal ini karena tidak sedikit mahasiswa yang telah
mempelajari hukum tersebut setelah kembali ke negaranya bekerja sebagai
dosen.

▪Secara Tata Hukum.


Secara Tata Hukum (Positiefrechttelyke Receptie), di mana setelah Perguruan-Perguruan
Tinggi di Jerman dan Perancis, dan negara-negara tersebut dalam membuat dan
melaksanakan Undang-undang selalu mengambil dasar dari hukum Romawi dijadikan
Hukum Positif dalam negaranya masing-masing, wa;au demikian tentu saja penerimaan
hukum ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi negaranegara tersebut.

Teknik pada bangsa Romawi menyangkut dari apa yang telah Bangsa Romawi temukan yang
mayoritas ada pada teknik ilmu pengetahuan. Hal itu dibuktikan dengan penemuan-penemuan
diantaranya :
1. Mneciptakan Konstruksi bangunan berbentuk lengkung
2. Membangun selokan dan sistem sanitasi
3. Menciptakan jalan yang rapi dan tertata
4. Menciptakan sistem kalender atau penanggalan
5. Menciptakan beton yang kuat
6. Menciptakan surat kabar yang pertama
7. Menciptakan alatr untuk pembedahan

Kelompok 5
Ike Nur Baeti NIM K1220037
Pertanyaan :
Oke saya Ike Nur Baeti NIM K1220037 dari kelompok 5 izin bertanya Pada slide urutan ke-3
kan dijelaskan beberapa perbedaan pada masa Yunani kuno, Contoh perbedaan dasar dan
tujuan pada masa yuniani kuno?

Jawab :

Kedua negara Athena dan Sparta dalam masa Yunani Kuno memiliki perbedaan yaitu:

-Sistem pemerintahan Athena adalah oligarki demokratis sementarwa sistem pemerintahan


Sparta adalah otokratis militerisme.

-Sistem pemerintahan Sparta terdiri atas Eklesia atau dewan rakyat, dewan Ephoroi atau
dewan pengawas dan juga Gerusia atau dewan penasehat. Sementara sistem pemerintahan
Athena terdiri atas  Archon atau kepala pemerintahan dan juga boule (semacam DPR) sebagai
yang menetapkan archon, pengawas archon dan menghukum jika archon bersalah

Tujuan dalam pendidikan:

-Sparta: pendidikan adalah membentuk tentara pembela negara serta warga Negara

-Athena: membentuk warga negara dengan jalan pembentukan jasmani dan rohani yang
harmonis

Kelompok 6
Raditya Abel Yudanta ( K1220061 )
Pertanyaan:
Maksud dari pemikiran Seneca tentang pendidikan anak adalah untuk menyikapi kehidupan
bukan legalitas itu apa?
Jawab :
Pemikiran Seneca tentang pandidikan anak adalah belajar untuk menyikapi kehidupan bukan
legalitas, itu dimaksud karena Seneca memiliki pepatah tentang pendidikan yaitu panjang
jalan menuju perintah singkat jalan menuju teladan. Jadi memulai perbuatan akan membuat
anak memahami sesuatu. Artinya mengajarkan anak mengenai pendidikan bukan untuk
bidang sekolah/akademik namun untuk cara anak bersikap di kehidupannya. Terlebih lagi
beberapa petunjuk tentang pengajaran yang diberikan Seneca adalah:
1. Kita mengajar tidak untuk sekolah, tetapi untuk kehidupan,
2. Panjang jalan melalui perintah, singkat jalan melalui teladan,
3. Dengan mengerjakan, kita menjadi paham.

Kelompok 7

1. Ngifat Khoerunnisa (K1220053)


Pertanyaan :
Dijelaskan oleh kelompok Anda bahwa pembentukan muzis akan dipelajari artes liberalis /
seni bebas yang salah satunya adalah trivilum. Apakah trivilum tersebut diajarkan pada
pendidikan Indonesia di era sekarang dan jika diajarkan apa manfaat tersebesarnya yang
berpengaruh bagi perkembangan sistem pendidikan di Indonesia sendiri?
Jawab :

Ya, trivilum tersebut diajarkan pada pendidikan Indonesia, namun tidak hanya pada era
sekarang namun pada era lalu juga. Banyak sekali manfaatnya. Ajaran trivium ( 3 ajaran),
yaitu Gramamatica (cara berbicara), Rhetorica (tata bahasa), dan Dialektika (ilmu mengenai
cara berpikir secara logis dan bertukar pikiran secara ilmiah). Gramamatica di Indonesia
sendiri telah diberikan saat usia sekolah dasar, dari pembelajaran gramamatica peserta didik
akan mendapatkan kemampuan berbahasa yang sebagai media penyampaian untuk
perkembangan ilmu yang lain. Kemudian dialektika pada usia sekolah menengah pertama. Di
tahap ini, logika sebagai sebuah ilmu tersendiri perlu diperkenalkan. Subjek yang diberikan
sebenarnya masih sama dengan tahap gramatika. *Yang membedakan adalah cara
belajarnya.* Pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana” harus ditumbuhkembangkan di tahap
ini. Matematika, misalnya, sudah bisa mulai memasukan aljabar dan geometri. Yang terakhir
retorika, saat usia sekolah menengah atas, peserta didik diharapkan sudah mampu melakukan
sistesis dari apa yang telah mereka sebelumnya. Kemudian peserta didik diharapkan memiliki
kemampuan memilah informasi, mana yang penting dan tidak penting, mana yang relevan
dan tidak relevan, menjadi kegiatan sehari-hari, serta kemampuan orasi dan menulis
diharapkan telah mencapai tahap tertinggi. Sebagai sebuah tonggak final, anak diharapkan
dapat membuat sebuah tulisan komprehensif mengenai sebuah topik, yang kemudian diujikan
di depan pengajar.

Liberal arts, yang mengusung kata liberal yang berarti membebaskan, khususnya


setelah trivium diharapkan dapat membentuk anak didik yang:

(1)   mampu membaca dan menyimak dengan baik

(2)   mampu berpikir dengan jernih dan mengekspresikan dirinya secara persuasif

(3)   mampu menempatkan dirinya dalam ruang, waktu, dan budaya dalam relasinya dengan
dunia luar

(4)   mampu mengapresiasi dan belajar dari perbedaan antara dirinya dan orang di tempat dan
masa yang berbeda

(5)   mampu menikmati keindahan yang terpapar di hadapannya

(6)   mampu belajar secara mandiri dan berkelanjutan, dengan menggunakan lima


kemampuan di atas

(7)   mengevaluasi dan mengarahkan semua ilmu yang dipelajarinya menuju ke kebenaran sejati
(Wes Callihan, dalam Schola Classical Tutorials).

2. Noerzada Febriana (K1220055)


Pertanyaan :
Jelaskan apa yang dimaksud dari kedudukan wanita di Sparta bebas, baik di dalam maupun di
luar rumah?
Jawab :
Karena kaum wanita di sparta dilindungi oleh Negara. Kemudian kebebasan dalam hal
pendidikan. Menenun kain dalah keahlian wanita sparta, berlatih dan lomba lari seperti kaum
lelaki. Dan yang paling terkenal kaum Sparta berani mengencam lelaki Athens dengan
ketajaman akal dan pikiran.
Wanita Sparta jiuga diberikan hal kebebasan memiliki dan mengusahakan tanah.

Kelompok 8
Rika Cahyani Setyaningrum (K1220067)
Pertanyaan :
Mengapa pendidikan ratio dan kemanusiaan pada zaman romawi baru menjadi prioritas dan
pendidikan ratio dan kemanusiaan seperti apa?
Jawab :
Karena masuknya hellenisme yaitu aliran kebudayaan yang diciptakan oleh ahli-ahli filsafat
Yunani (Hellas). Sejak saat itu bangsa Romawi mulai menyadari arti penting ilmu
pengetahuan. Dengan demikian maka tujuan pendidikan mengalami perubahan: untuk
pembentukan manusia yang harmonis. Pendidikan ratio dan kemanusiaan (humanitas)
menjadi prioritas. Organisasi sekolah yang dibentuk meliputi:

- Sekolah rendah: pelajarannya membaca, menulis, dan berhitung. Musik dan menyanyi tidak
mendapat perhatian;

-Sekolah menengah: pelajarannya ilmu pasti, ilmu filsafat, dan kesusasteraan klasik;

-Sekolah tinggi: diberikan keahlian pidato, hkum, dan undang-undang.

Kelompok 9
1.Rhesita Aisyah Putri Kusumaningrum (K1220065)
Pertanyaan :
a. Aku mau tanya antara sparta sama athena itu ada persamaan sistem pendidikan gak? Kalau
ada persamaannya apa?
Jawab :
Ada persamaannya yaitu pada pembelajaran athena itu ada Gymnastis.
Gymnastis untuk pembentukan jasmani. Pendidikan jasmani diberikan di Palestra, tempat
bergulat, lempar cakram, melompat, lempar lembing (Pentathlon dan Pancalomba).
Kemudian di Sparta juga membentuk jasmani.
Jadi kesimpulnanya baik Sparta maupun Athena sama-sama terdapat pendidikan jasmaninya

b. Sistem pendidikan romawi kuno sama yunani kuno itu lebih bagus yang mana dan
alesannya apa?
Jawab :
Menurut kelompok kami, sistem pendidikan Romawi kuno lebih bagus karena sistem
pendidikan Romawi kuno ini lebih tertuju pada perbuatan dalam lapangan kesusastraan tidak
menciptakan apa-apa hanya meniru. Mereka mempunyai pesona cukup terhadap penerimaan
ilmu alam dari bangsa Yunani. Bangsa Roma mempunyai kelebihan dari bangsa lain seperti
ilmu hukum, pemerintahan dan teknik.

Sedangkan sistem pendidikan Yunani kuno :


a. Sparta : menanamkan sifat-sifat yang harus dimiliki tentara, seperti keberanian,
ketangkasan, kekuatan, cinta tanah air, dan tunduk pada disiplin selalu mendapat perhatian.

b. Athena memiliki sistem pendidikan dengan lingkup materi atau bahan pelajaran terbagi
atas dua bagian: gymnastis dan muzis. Gymnastis untuk pembentukan jasmani, sedangkan
muzis untuk pembentukan rohani. Pendidikan jasmani diberikan di Palestra, tempat bergulat,
lempar cakram, melompat, lempar lembing (pentathlon atau pancalomba).

Yunani mengutamakan membentuk seseorang yang mencari pengetahuan dengan tujuan


untuk mencapai kebendaan semata (intelektual-materialistis). Kepentingan negara harus
tunduk kepada kepentingan perseorangan.

Jadi bangsa Roma tahu bagaimana cara memerintah, sedangkan bangsa Yunani tahu
bagaimana cara memikirkan dunia.

2. Shofi Hanifah (K1220075)


Pertanyaan :
Apa alasan pendidikan ratio dan kemanusiaan (humanitas) dijadikan prioritas? ✅
Jawab :
Pada zaman Romawi Baru, Hellenisme adalah aliran kebudayaan yang diciptakan oleh ahli-
ahli filsafat Yunani (Hellas). Sejak saat itu bangsa Romawi mulai menyadari arti penting ilmu
pengetahuan. Dengan demikian maka tujuan pendidikan mengalami perubahan yaitu untuk
pembentukan manusia yang harmonis.Oleh karena itu,pendidikan ratio dan kemanusiaan
(humanitas) menjadi prioritas.

Kelompok 10
: Ilyun Nafisah (K1219043)
Pertanyaan :
a. Saya ingin bertanya. Jika Ada, apa pelajaranya yang bisa anak muda jaman sekarang ambil
dari bagaimana ' belajarnya' orang Yunani yang melihat dunia dan orang Roma yang lebih
unggul dalam pemerintahan?
Jawab :
Melihat dari belajaranya bangsa Yunani yang sudah dikatakan sebagai pencetus berbagai
pemikiran. Maka kita lihat bahwa anak muda sekarang perlu berani mengambil tindakan,
berani mencoba dan mengungkapkan ide walau pada akhihrnya belum tentu ide kita diterima
orang dengan baik. Seperti akhir kisah dari beberapa tokoh Yunani yang yang harus
menerima hukuman mati.

Kekaisaran Romawi terbukti sebagai kekeaisaran yang pernah berjaya dan melanggang
buana selama 500 tahun. Sebagai generasi muda maka kuta perlu menengok dari suksesnya
Kaisar Romawi dalam melangkahkan kebijakan pemerintahnya diantaranya :
a. Octavius Agustus yang berhasil menaklukan mesir, membawa kesejahteraan dan
membangun kota dengan indah, membangun kepolisian, membangun pemadam
kebakaran dan badan administrasi yang baik.
b. Trajan, orang militer yang suskses dan berkat kemampuannya mampu memperluas
sampai tingkat terbesarnya. Kemudian dia memperkejakan Apollodorus yang
berbakat, dan mendatangkan arsitek dari Damaskus. Dia juga mendevaluasi koin
Romawi perak untuk membiayai rampasan perang.
c. Hardian, seorang yang terkenal akan bentengnya yang megah yang aahli dan terdidik
dalam mempromosikan filsafat Yunani.

b. Bisa tolong sebutkan tokoh masa itu yang paling Anda kagumi dan alasannya.
Jawab :
Alexander Agung, Helenisme. Karena pada masa beliaukebudayaan Romawi telah menyebar
sampai penjuru dunia. Yang dinamakan Helenisme, yaitu corak kebudayaan baru yang
dihasilkan dari kebudyaan Yunani dan Romawi. Dan pada mas ini juga muncul disiplin ilmu
seperti matematika, fisika, astronomi, geografi, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai