Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fitria Siska Damayanti

Nim : 06052682327011

Prodi/Jurusan : S2 PendidikanFisika
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Nama Dosen : Dr. Sardianto Markos Siahaan, M.Si., M.Pd

Resume Filsafat Ilmu (Oleh Dr. Karlina Supelli)

Filsafat ilmu mempunyai artian yang sangat luas, Dr. Karlina membagi 4 bagian
persoalan umum tentang filsafat ilmu, berikut ini 4 bagiannya:
4 bagian persoalan umum:
1. Ilmu Pengetahuan dan Filsafat Ilmu
2. Apa yang dipelajari Ilmu (Ontologi Ilmu)
3. Pengetahuan Ilmiah, Kebenaran Ilmiah dan justifikasinya (Epistemologi dan Metodologi)
4. Ilmu, Masyarakat dan Tanggung Jawab Ilmiah (Aksiologi)

Setiap masyarakat ilmiah baik sebagai komunitas ilmiah maupun individu mempunyai tanggung
jawab dari bidang ilmu alam atau bidang ilmu yang lain. Tanggung jawab ilmiah menjadi
perdebatan yang sangat keras di abad ke-19. Ilmu berkembang dengan sangat pesat pada abad 19
dengan temuan-temuan yang menarik minat masyarakat umum. Kemudian kalangan teolog
mencoba untuk menggabungkan penemuan ilmiah dengan ajaran-ajaran iman, sehingga hal ini
pun menjadi perdebatan yang sangat keras sampai di Inggris yaitu pada anggota The Royal
Society of Students (kumpulan para intelektual akademisi ilmuwan seniman budayawan dan lain-
lain).

 Apakah itu Filsafat Ilmu?


 Apakah Ilmu? Apa bedanya degan sastra?politik?agam?

Menurut Quain yaitu seorang pemikir filsafat ilmu yang menganut naturalisme. Quain
berpendapat filsafat ilmu hanya kelanjutan dari ilmu yang menekankan fakta dan melahirkan
eksperimen filosofi. Kemudian, apakah ilmu pengetahuan?
Dr. Karlina tidak bisa mendefinisikan ilmu karena ilmu adalah sesuatu yang kami kerjakan. Dr.
Karlina mengambil sebuah cerita dari buku Richard Feyman tentang “What Is Science
(1999,189-185)’’. Richard Feyman menceritakan proses evolusi makhluk-makhluk hidup yang
kemudian muncul suatu masa makhluk-makhluk yang dapat belajar dari pengalamannya sendiri
atau pengalaman makhluk lain, bahkan dapat mengajarkannya kepada makhluk lain tetapi pada
mulanya tidak efisien sehingga belum tersebar ke generasi berikutnya pengetahuan itu sudah
lenyap. Kemudian di lanjutkan barangkali ada suatu masa ketika kecepatan belajar sekelompok
makhluk dari spesies tertentu yang meningkat sehingga apa yang dipelajari diteruskan kepada
generasi berikutnya maka lahirlah kelompok itu yang memungkinan mengumpulkan
pengetahuan. Setelah proses tertentu ditemukanlah cara untuk menghindar dari kelemahan
dengan mencari tahu untuk tahu apa sebetulnya duduk perkaranya dan sampai pada kesimpulan
yang ternyata berbeda dengan kesimpulan yang di dapat dari leluhur. Jadi, menurut (Feynman
1999,185) Sains adalah buah penemuan bahwa memeriksa kembali segala sesuatu melalui
pengalaman yang dijalani sendiri merupakan hal berharga dan tidak perlu selalu percaya dengan
pengalaman sebelumnya.
Menurut Dr. Karlina Sains dalam artian yang sederhana adalah suatu cara untuk mengetahui
yang dimulai dengan keraguan untuk menemukan suatu kesimpulan yang lebih teruji. Sains
dapat berupa produk dan juga berupa proses.

Mengkaji dan merefleksikan ilmu melalui perspektif filsafat.

Pertanyaan Immanuel Kant seorang filsuf abad ke-18 yang sangat terkenal refleksi tentang yang
ada apa saja yang ada? ada yang terjangkau secara indrawi ada yang tidak terjangkau secara
indrawi.

Bidang refleksi filsafat berikut:

 Pengetahuan
1) Epistemologi
2) Filsafat Ilmu
 Nilai
1) Etika
2) Estetika
 Yang ada
1) Metafisika
2) Ontologi

Perkembangan Abad Pertengahan

1. Trivium 3 jalan : (Kemampuan berbahasa, berpikir) Termasuk sastra, teks-teks suci,


logika dan jurisprudensi
2. Quadrivium
4 jalan : (Kemampuan seni, matematika, pengetahuan alam) Termasuk
Geografi dan sejarah alam
 Sains Saat ini
1. Real : Ilmu Kealaman (Hayati ataupun Nonhayati), Sosial, Berprilaku, Humanior
Mencakup:  Konsep, Teori, Eksperimen, Metod, Validasi (Peran Fisafat Ilmu)
 Aplikasi Praktis (Ilmu Terapan, Ilmu Rekayasa, Teknologi)
2. Formal : Logika, Matematika, Statistik
Dasar Perkembangan Filsafat Ilmu

Ide dasar filsafat ilmu berkembang : diibaratkan dalam satu dunia berisi macam-macam gejala
yang dapat dijelaskan dan juga dimengerti melalui bidang ilmu.
Pernah muncul pertanyaan Bagaimana bidang ilmu yang berbeda dapat saling berhubungan ?
ilmuwan mengerti konteks setiap ilmu punya terminologinya sendiri.
Adakah bahasa ilmiah Terpadu? Adakah ilmu terpadu bahwa semua bidang ilmu yang bervariasi
memiliki dasarnya sama ? (pencarian akan ilmu terpadu, logika terpadu itu bahkan masih
berlanjut sampai sekarang)
Contoh satu teori terpadu yang menjelaskan seluruh alam semesta dalam pencarian sekarang
peristiwa alam gerhana matahari ditafsirkan secara politik (Perang Lidya Medes sebelum
masehi) dan juga ditafsirkan sebagai peristiwa kebudayaan.

Hirarki Data-Informasi-Pengetahuan
Data memberi kita informasi dan informasi kemudian menghasilkan
suatu pengetahuan (bagaimana kita membedakan dan tidak tenggelam dalam informasi)
Kebenaran ilmiah sangat bergantung pada updating data data (penguatan terhadap teori). Baru-
baru ini muncul kemungkinan gaya fisika kelima yang tidak terduga sebelumnya akan
mengubah standar fisika untuk mengetahui misteri yang belum terpecahkan, dimana sebelumnya
fisika hanya mempunyai 4 gaya : gravitasi, elektromagnetik, nuklir lemah, nuklir kuat.

Relevansi Ilmu- Dunia Kehidupan


Ada keaneka ragaman gejala yang dikemukakan melalui berbagai “bahasa” salah satunya adalah
Bahasa Keilmuan. Aneka gejala yang semula tampak tidak saling berhubungan dapat dimengerti
secara sistematik melalui teori yang telah teruji.

Paradigma bingkai pendekatan ilmiah yang disepakati


1) Ontologi : Elemen basit yang diteorikan, asumsi yang melandasi
2) Epistemologi : Bagaimana elemen dipahami (proposisi, konsep; unsur a priori &
posteriori)
3. Metodologi : Bagaimana teori yang sah dibentuk menurut Ont & Epist
4. Metode : Teknik penelitian dan pengujian
5. Dampak Etis

Ontologi dan Metafisika: Struktur Realitas


1. Empiris:
Peristiwa yang dialami/diamati, contoh: ketika kita merasa kurang sehat kemudian
mengecek suhu tubuh dengan thermometer sehingga kita mengetahui kita demam atau
tidak (sistem dialami dan diukur/diamati)
2. Aktual (Sesuatu yang terjadi tetapi belum tentu diamati) :
Peristiwa dan Non-peristiwa, contoh : pohon tumbang di tengah hutan dan tidak ada yang
melihat
3. Real :
Interaksi, mekanisme, dan proses menyebabkan munculnya gejala di tingkat empiris.
(Sebab akibat yang ingin di cari sains)
Bagi orang beriman ada realitas transenden, terlepas dari empiris dan aktual, lebih luas
dari yang real. Transen: melampaui. Ketika kita membahas ilmu maka realitas transenden ini
dikurung. Ada atau tidak ada realitas transenden, tidak masuk ke dalam bahasan ilmu.
Pembahasan tentang Tuhan masuk di dalam refleksi Newton terhadap realitas.
Berlangsung sampai abad ke-19.

Ontologi Teori : wujud basit dan interaksinya seperti; apa itu gen, DNA, tindakan, agen, struktur,
kehendak, dll

Epistemologi Ilmu
Yang dipelajari sains adalah realitas dalam kawasan ilmu dengan batas pengetahuan ilmiah
yaitu ruang dan waktu. Sumbernya akal budi dan pengalaman.
Cirinya; 1) sistematis dalam teori, 2) dapat dipertanggungjawabkan lewat metode, 3) objektif-
intersubjektif, 4) justifikasi kebenaran ilmiah.

Ilmu Pengetahuan : Salah satu cara sistem epistemik untuk menelaah kawasan relalitas dengan
cara tertentu. Sistem Epistemik dibagi menjadi dua :
1. Realitas Fisis (Hukum-hukum alam)
2. Realitas transenden (Prinsip Non-Naturalistik)

Anda mungkin juga menyukai