Anda di halaman 1dari 9

KEASLIAN UANG DALAM MATA UANG RUPIAH

DISUSUN OLEH

GUSDAN YAFFIE DANANG J

(11160645)

STIE BANK BPD JATENG

AKUNTANSI

2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Semarang, September 2017

Gusdan Yaffie D
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia masih diresahkan dengan uang Rupiah palsu yang beredar
di masyarakat. Dunia politik, bisnis dan ekonomi yang beragam jenisnya
memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar, dan ini
dapat membuat manusia untuk menghalalkan segala cara demi
mendapatkan keuntungan besar tersebut, salah satunya adalah melakukan
kejahatan dengan media uang palsu.
Dengan masih adanya peredaran uang palsu tersebut, maka dapat
memberikan pengaruh dan dampak negatif bagi masyarakat sebagai pelaku
ekonomi dan juga bagi negara secara nasional. Dampak bagi negara secara
nasional adalah terganggunya stabilitas ekonomi negara dan krisis
kepercayaan dari negara asing. Dampak bagi masyarakat adalah
terganggunya kesejahteraan dan kelangsungan hidup mereka, karena tidak
dapat dipungkiri bahwa uang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Uang Rupiah palsu disebarkan dengan bermacam-macam modus,
seperti menyebarkannya pada suatu kesempatan dalam kampanye politik,
investasi bisnis, sampai dengan menyebarkan uang palsu ke dalam
lingkungan masyarakat melalui toko-toko kecil yang tidak memiliki alat
pendeteksi uang palsu, sehingga pelaku kejahatan dapat dengan mudah
menyebarkan uang palsu.
Uang Rupiah palsu memang dibuat semirip mungkin dengan uang
yang aslinya, sehingga tidak jarang masyarakat sering terkelabuhi dengan
kemiripan tersebut. Sehingga masyarakat perlu mengetahui ciri-ciri uang asli
dan uang palsu.

B. Rumusan Masalah
 Ciri-ciri uang asli
 Bagaimana cara mengetahui keaslian suatu uang
BAB II
PEMBAHASAN

Pasal 20 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia


sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 memberikan
mandat bagi Bank Indonesia untuk mengeluarkan dan mengedarkan Uang Rupiah serta
mencabut, menarik dan memusnahkan uang dimaksud dari peredaran.
Dalam rangka menjaga kualitas uang beredar di masyarakat, Bank Indonesia
menerapkan kebijakan untuk mengganti/menukar uang tidak layak edar dengan uang
yang layak edar. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga Uang Rupiah yang beredar berada
dalam kualitas yang baik sehingga mudah dikenali ciri-ciri keasliannya
Uang Rupiah memiliki ciri-ciri berupa tanda-tanda tertentu yang bertujuan
mengamankan uang Rupiah dari upaya pemalsuan. Secara umum, ciri-ciri keaslian uang
Rupiah dapat dikenali dari unsur pengaman yang tertanam pada bahan uang dan teknik
cetak yang digunakan, yaitu :

 Tanda Air (Watermark) dan Electrotype


Pada kertas uang terdapat tanda air berupa gambar yang akan terlihat
apabila diterawangkan ke arah cahaya.
 Benang Pengaman (Security Thread)
Ditanam di tengah ketebalan kertas atau terlihat seperti dianyam sehingga
tampak sebagai garis melintang dari atas ke bawah, dapat dibuat tidak
memendar maupun memendar di bawah sinar ultraviolet dengan satu
warna atau beberapa warna.
 Cetak Intaglio
Cetakan yang terasa kasar apabila diraba.
 Gambar Saling Isi (Rectoverso)
Pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan pada bagian
muka dan belakang beradu tepat dan saling mengisi jika diterawangkan ke
arah cahaya.
 Tinta Berubah Warna (Optical Variable Ink)
Hasil cetak mengkilap (glittering) yang berubah-ubah warnanya bila dilihat
dari sudut pandang yang berbeda.
 Tulisan Mikro (Micro Text)
Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan
menggunakan kaca pembesar.
 Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink)
Hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendar di bawah sinar
ultraviolet.
 Gambar Tersembunyi (Latent Image)
Teknik cetak dimana terdapat tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari
sudut pandang tertentu.

Terdapat cara lain yang mungkin lebih efektif untuk mengetahui keaslian suatu
uang, yaitu sering dikenal dengan sebutan 3 (Dilihat, Diraba, Diterawang).
 Dilihat :
 Warna uang terlihat jelas dan terang
 Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang Rupiah
Kertas pecahan Rp100.000, Rp50.000 dan Rp20.000. Khusus untuk
pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna bila dilihat
dari sudut pandang tertentu
 Diraba :
 Hasil cetak akan terasa kasar bila saat diraba
 Kode Tuna Netra (Blind Code) berupa pasangan garis di sisi kanan dan
kiri uang yang akan terasa kasar bila diraba (Tactile)
 Diterawang :
 Tanda air (watermark) berupa gambar pahlawan dan ornamen pada
pecahan tertentu
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Keaslian uang Rupiah dapat dikenali melalui ciri-ciri yang terdapat baik pada bahan
yang digunakan untuk membuat uang (kertas, plastik, atau logam), desain dan warna
masing-masing pecahan uang, maupun pada teknik pencetakannya.
Sebagian ciri-ciri yang terdapat pada uang Rupiah tersebut, selain berfungsi sebagai ciri
untuk membedakan antara satu pecahan dengan pecahan lainnya, dapat berfungsi juga
sebagai alat pengaman dari ancaman tindak pidana pemalsuan uang. Alat pengaman
tersebut terdiri dari alat pengaman yang kasat mata, kasat raba, dan pengaman yang baru
terlihat dengan menggunakan alat bantu berupa sinar ultra violet (UV lights), sinar infra
merah (infra red lights), kaca pembesar (loupe), dan alat plastik tertentu untuk melihat
scramble image.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bi.go.id/id/iek/mengenal-rupiah/Contents/Default.aspx
Boediono, 1990, Ekonomi Moneter, BPFE, Yogyakarta.
Materi Penataran Ciri-Ciri Keaslian Uang Rupiah, Bank Indonesia

Anda mungkin juga menyukai