Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


Dibuat Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja

Dosen Pengampu: Farida Wahyuni S.Si,M.Si

Disusun Oleh:

Nauval Nurdedi Syadid Alfaris


211104130

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN KESEHATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN MALANG WIDYA CIPTA HUSADA

TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Salam sejahtera Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Karena rahmat dan karunianya-Nya, akhirnya “Makalah Limbah B3” ini dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Malakah limbah B3 merupakan salah satu makalah tugas mata kuliah Kesehatan
dan Keselamatan Kerja. Atas penyusunan makalah ini saya berharap dapat
mengupas tetang Limbah B3 yang ada disekitar kita. Hal ini semata-mata untuk
menambah pengetahuan Maha siswa akan bahaya limbah B3. Sebagaimana
dimaklumi bahwa banyak maha siswa yang tidak mengetahui apa itu Limbah B3
dan bagaimana cara pengolahannya.

Meskipun sudah diupayakan dengan maksimal, makalah ini pastilah tidak lepas
dari kekurangan, sebagaimana pepatah “tak ada gading yang tak retak”. Oleh
karena itu, saran dan masukan dari berbagai pihak sangat saya harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
2.1 Pengertian Limbah B3...............................................................................3
2.1.1 Pengertian Limbah..............................................................................3
2.1.2 Sumber Limbah B3.............................................................................4
2.1.2.1 Limbah B3 dari Sumber tidak Spesifik...............................................4
2.1.2.2 Limbah B3 dari Sumber Spesifik........................................................4
2.1.2.3 Limbah B3 dari Bahan Kimia,Tumpahan, Bekas Kemasan................4
2.2 Karakteristik Limbah B3...........................................................................4
2.2.1 Mudah Meledak...................................................................................5
2.2.2 Mudah Terbakar..................................................................................5
2.2.3 Bersifat Reaktif....................................................................................6
2.2.4 Bersifat Beracun..................................................................................7
2.2.5 Menyebabkan Infeksi..........................................................................7
2.2.6 Bersifat Korosif...................................................................................7
2.3 Bahan Bahan yang Mengandung B3 dalam Rumah Tangga.....................7
2.4 Sistem Pembuangan Limbah B3...............................................................8
2.5 Disenfeksi.................................................................................................12
2.6 Dekontaminasi..........................................................................................12
2.6.1 Tujuan Dekontaminasi.......................................................................12
2.6.2 Proses Dekontaminasi........................................................................13
BAB III PENUTUP......................................................................................14
3.1 Kritik dan Saran........................................................................................14
3.2 Kesimpulan...............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Limbah merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan manusia. Taukah


anda berasal dari mana limbah disekitar kita? Limbah berasal dari berbagai
sumber, contohnya : rumah tangga, dan industry/pabrik. Limbah bisa berupa
padatan, cairan ataupun gas. Ketiga limbah tersebut sama-sama berbahaya.
Tidak hanya isinya namun juga wadah atau kemasannya juga menjadi
limbah, seperti : plastic, kertas ataupun kaleng.

Seiring dengan berjalannya waktu, limbah semakin hari semakin meningkat


jumlahnya. Limbah sangatlah berbahaya bagi kehidupan manusia atau
makhluk hidup lainnya. Banyak orang membuang, menimbun, bahkan
menyimpan limbah dengan jumlah yang banyak serta tidak dikelola dengan
baik. Ternyata limbah-limbah tersebut termasuk limbah B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun). Pada penulisan makalah ini, akan mengupas semua
tentang limbah B3 dan bagaimana system pembuangannya yang baik.

1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud Limbah B3?
b. Apa saja karakteristik Limbah B3?
c. Bahan-bahan apa saja yang mengandung limbah B3?
d. Bagaimana system pembuangan Limbah B3?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui karakteristik Limbah B3
b. Untuk memberitahukan bahan apa saja yang mengandung limbah B3
c. Memberikan informasi system pembuangan limbah B3

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Limbah B3

Limbah B3 dikarakterisasikan berdasarkan beberapa parameter, yaitu total


solids residu (TSR), kandungan fixed residu (FR), kandungan volatile solids
residue (VSR), kadar air (sludge moisture content), volume padatan, dan
karakter atau sifat B3 (toksisitas, sifat korosif, sifat mudah terbakar, sifat
mudah meledak, beracun, dan sifat kimia serta kandungan senyawa kimia).

Contoh limbah B3 adalah logam berat, spt Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pd, Mn, Hg,
danZn serta zat kimia, seperti pestisida, sianida, sulfide dan
fenol. Cddihasilkan dari lumpur dan limbah industry kimia
tertentu. Hg dihasilkan dari industry klor-alkali, industry cat, kegiatan
pertambangan, industry kertas, dan pembakaran bahan bakar
fosil. Pb dihasilkan dari peleburan timah hitam dan accu. Logam-logam berat
pada umumnya bersifat racun sekalipun dalam konsentrasi rendah. Limbah
B3 dapat diidentifikasi menurut sumber, uji karakteristik, dan uji toksikologi.

2.1.1 Pengertian Limbah

Limbah adalah bahan sisa dari suatu kegiatan atau prosuksi, baik dalam
skala kecil (rumah tangga) maupun skala besar (pabrik). Dalam PP 18/1999
Jo. PP 85/1999, Pasal 1 (ayat 2) dijelaskan pengertian Limbah B3. Limbah
bahan berbahaya dan beracun, disingkat limbah B3, adalah sisa suatu usaha
atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun karena sifat
konsentrasi atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup, dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lain.

3
2.1.2 Sumber Limbah B3

Limbah b3 dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dari rumah


tangga, pasar, apotik, pabrik, rumah sakit, dan laboratorium. Menurut PP
85/1999, jenis limbah b3 dapat dibedakan berdasarkan sumbernya. Dalam
lampiran PP 85/1999, dijelakan jenis limbah b3 menurut sumbernya sebagai
berikut.

2.1.2.1 Limbah b3 dari sumber tidak spesifik

Limbah b3 ini pada umumnya bukan berasal dari proses utamanya, tetapi
berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan korosi
(inhibitor korosi), pelarutan kerak, atau pengemasan. Contohnya adalah asap
kendaraan bermotor dan asap dari cerobong pabrik.

2.1.2.2 Limbah b3 dari sumber spesifik

Limbah ini berasal dari sisa proses suatau industry atau kegiatan yang
secara spesifik dapat ditentukan berdasarkan kajian ilmiah. Contohnya
mercuri, arsen, dan deterjen.

2.1.2.3 Limbah b3 dari bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, bekas kemasan dan
buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.

Limbah ini berasal dari produk yang tidak memenuhi spesifikasi yang
ditentukan atau tidak dapat dimanfaatkan kembali. Limbah ini memerlukan
pengolahan, hal yang sama juga berlaku.

2.2 Karakteristik Limbah B3

Sebelum membahas karakteristik limbah B3, kita perlu mengetahui


mengapa limbah tersebut sangat berbahaya. Diantara alasannya adalah;

4
i) Dapat menyebabkan pengaruh buruk terhadap terjadinya atau
meningkatnya kematian dan sakit yang serius.
ii) Berpotensi menimbulkan bahaya bterhadap kesehatan manusia dan
lingkungan apabila disimpan, diangkut, dimanfaatkan, diolah, ditimbun
dan dibung dengan tidak benar atau tidak dikelola.

Adapun karakteristik limbah B3 ada enam, yaitu mudah meledak, mudah


terbakar, bersifat reaktif, bersifat beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat
korosif.

2.2.1 Mudah Meledak

Limbah yang mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan tekanan
standar (25oC, 760mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan fisika
dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi dengan cepat dapat
merusak lingkungan.
2.2.2 Mudah Terbakar

Limbah yang mudah terbakar adalah limbah-limbah yang mempunyai


salah satu sifat-sifat sebagai berikut

(a) Limbah yang berupa cairan

Limbah yang berupa cairan akan mudah terbakar apabila:

(i) Mengandung alcohol kurang dari 24% volume dan mempunyai titik nyala
kurang dari 60oC
(ii)Terjadi kontak dengan api, percikan api, atau sumber nyala lain pada
tekanan udara 760mmHg
(b)Limbah berupa padatan

Limbah pada termperatur dan terkanan standar (25oC, 760mmHg) mudah


menyebabkan kebakaran, seperti melalui gesekan, penyerapan uap air, atau
perubahan kimia secara spontan. Limbah padat apabila terbakar dapat

5
menyebabkan kebakaran yang terus menerus dalam waktu lama. Apabila nilai
titik nyala limbah < 40oC, berarti karakteristik mudah terbakar

c) Limbah yang bertekanan mudah terbakar


d) Limbah pengoksidasi

Apabila waktu pembakaran limbah sama atau lebih pendek dari waktu
pembakaran senyawa standar, berarti karakteristik mudah terbakar.

2.2.3 Bersifat Reaktif

Limbah rektif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena


melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organic peroksida yang tidak
stabil dalam suhu tinggi. Limbah ini mempunyai sifat-sifat berikut:

i) Pada keadaan normal, tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan


tanpa peledakan
ii) Dapat bereaksi hebat dengan air
iii)Apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan,
menghasilakn gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang
membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan
iv)Merupakan limbah sianida, sulfide, atau amoniak yang pada kondisi pH
antara 2 dan 12,5 dapat menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam
jumlah yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan
v) Mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (25 oC,
760mmHg)
vi)Menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau
limbah organic peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi

6
2.2.4 Bersifat Beracun

Limbah beracun adalah limbah yang mengandung pencemaran dan bersifat


beracun bagi manusia atau lingkungan. Limbah B3 dapat menyebabkan
kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh, baik melalui
pernafasan, kulit, maupun mulut

2.2.5 Menyebabkan Infeksi

Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang


terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti
bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang
terkena infeksi.

2.2.6 Bersifat Korosif

Limbah korosif adalah limbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat


berikut:

i) Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit


ii) Menyebabkan proses pengaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan
laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperature pengujian
55oC
iii)Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam atau
lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa

2.3 Bahan bahan yang mengandung B3 dalam rumah tangga

Pada mulanya, banyak orang yang menyambut gembira dengan penemuan


bahan-bahan dan senyawa kimia. Dengan berjalannya waktu, ternyata
ditemukan pula dampak negatifnya. Untuk itu, limbah B3 dan B3 perlu
dikelola dengan baik dan benar, baik pada saat masih digunakan maupun
setelah tidak digunakan lagi.

7
Rumah adalam tempat tinggal dan berfungsi sebagai tempat pembinaan
anggota. Segala hal yang berkaitan dengan aktifitas manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya di rumah tanggga diharapkan dapat dikelola
dengan baik. Dengan demikian, dampak dari limbah B3 di dalam rumah
tangga dapat dikelola dengan baik. Oleh karena itu, setiap orang mempunyai
hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.

Sumber sampah di dalam rumah tangga

Kamar mandi/cuci: pembungkus sabun,


Kamar tidur: kaleng hairspray, kaleng wadah sabun cair, pembungkus
obat nyamuk, lampu TL, tisu, kapas, shampoo, wadah pasta gigi, wadah
botol/wadah kosmetik, abu, dan debu deterjen, dan wadah pemutih pakaian

Ruang keluarga: bekas beterai,


spidol/tinta bekas, kaleng obat nyamuk,
lampu TL, abu, debu, sisa dan
pembungkus makanan, kertas, serta obat Ruang tamu: lampu TL, abu, debu, sisa
kadaluarsa dan pembungkus makanan serta kertas

Dapur: sisa dan pembungkus makanan,


lampu TL, botol/wadah sabun cuci, Garasi: oli bekas, kaleng/wadah
wadah minyak tanah dan debu pembersih mobil, debu, aki bekas

Ruang makan: sisa dan pembungkus Taman/kebun: daun-daun, kertas,


makanan dan debu plastic, dan pembungkus makanan

2.4 Sistem pembuangan limbah B3

System pembuangan limbah B3 melalui beberapa tahap. Hal ini


disebabkan limbah B3 sangat berbahaya jika terkontaminasi dengan manusia
atau makhluk hidup yang lain. Pengelolaan limbah B3 adalah serangkaian
kegiatan yang mencangkup penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan,
pengolahan limbah B3, dan menimbun hasil pengolahan.

8
Penyimpanan adalah enyimpanan sementara limbah B3 di dalam lokasi
kegiatannya sebelum diserahkan kepada pengumpul atau pengolahan limbah
B3. Penyimpanan ini dilakukan oleh penghasil limbah B3, baik perorangan
maupun badan usaha.

Syarat tempat penyimpanan limbah B3 adalah

i) Dibuat dengan kapasitas yang sesui dengan jumlah B3 yang akan disimpan
ii) Tempat penyimpanan bebas banjir
iii) Secara geologi, dinyatakan stabil
iv)Perancangan bangunan disesuaikan dengan karakteristik limbah
v) Perencanaan upaya pengendalian pencemaran lingkungan

Pengumpulan adalah proses mengumpulan limbah B3. Proses ini dapat


dilakukan oleh perorangan atau badan usaha dari penghasil limbah B3 dengan
maksud menyimpan untuk kemudian diserahkan kepada pengolah limbah B3.

Syarat-syarat sebagai pengumpul limbah B3 adalah

1) Memperhatikan karakteristik limbah B3


2) Mempunyai laboratorium yang dapat mendeteksi karakteristik limbah B3
3) Mempunyai lahan minimum satu hektar
4) Memiliki fasilitas untuk penanggulangan terjadinya kecelakaan
5) Konstruksi dan bahan bangunan disesuaikan dengan karateristik limbah B3
6) Jauh dari sumber air
7) Bukan merupakan daaerah tangkapan air
8) Jauh dari fasilitas pemukiman penduduk atau fasilitas umum

Pengangkutan adalah proses untuk memindahkan limbah B3 dari penghasil ke


pengumpul atau ke pengolahan termasuk ke tempat penimbun akhir dengan
menggunakan alat angkut yang dilakukan oleh suatu badan usaha

9
Pengolahan adalah proses untuk mengubah karakteristik dan komposisi
limbah B3 menjadi tidak berbahaya dan tidak beracun. Jika memungkinkan,
mengolah agar limbah B3 dimurnikan atau di daur ulang

Persyaratan pengolahan limbah B3 meliputi;

i) Lokasi pengolahan limbah


ii) Fasilitas pengolahan limbah
iii)Penanganan limbah B3 sebelum diolah
iv)Pengolahan limbah B3
v) Hasil pengolahan limbah B3

Sebelum melakukan pengolahan terhadap limbah B3, dilakukan uji analisa


kandungan/parameter fisika atau kimia dan biologi guna menetapkan
prosedur yang tepat dalam pengolahannya. Setelah hasilnya diketahui, tahap
selanjutnya adalah menentukan pilihan proses pengolahan limbah B3 yang
dapat memenuhi kualitas dab baku mutu pem,buangan atau lingkungan yang
ditetapkan

Ada banyak metode pengolahan limbah B3 di industry. Tiga diantaranya yang


paling popular adalah chemical conditioning, solidification/stabilization,
dan incineration.

2.4.1 Chemical Conditioning

Tahapan yang harus dilalui adalah mengurangi volume limbah dengan cara
meningkatkan kandungan padatan, menstabilkan senyawa organic dan
menghancurkan pathogen, serta menghilangkan atau mengurangi kandungan
air dan sekaligus mengurangi volume lumpur. Setelah itu, limbah dibuang ke
tempat pembuangan akhir, yaitu sanitary landfill, crop land, atau injection.

10
2.4.2 Solidification/Stabilization

Stabilisasi dapat didefinisikan sebagai proses penghancuran limbah


dengan bahan tambahan (zat aditif). Tujuannya adalah untuk menurunkan
kadar zat pencemar dari limbah dan mengurangi toksinasi limbah tersebut.
Adapun solidifikasi didefinisikan sebagai proses pemadatan suatu bahan
berbahaya dengan penambahan zat aditif. Kedua proses tersebut sering kali
terkait sehingga dianggap mempunyai arti yang sama

2.4.3 Incineration

Teknologi insenerasi (pembakaran) adalah alternatifyang menarik dalam


pengolahan limbah B3. Insenerasi mengurangi volume san massa limbah
hingga sekitar 90% (volume) dan 75% (berat). Teknologi ini sebenarnya
bukan solusi final dari system pengolahan limbah padat. Pada dasarnya,
proses ini hanya memindahkan limbah dari bentuk gas yang tidak kasat mata.
Prosses ini menghasilkan energy dalam bentuk panas. Kelebihan alat
insenerasi adalahg dapat menghancurkan sebagian besar komponen limbah
B3, limbah berkurang dengan cepat, dan menggunakan lahan yanf relating
kecil.

Aspek terpenting dalam system isenerasi adalah nilai kandungan energy


(heating value) limbah. Selain menentukan kemampuan dalam
mempertahankan berlangsungnya prose pembakaran, heating value juga
menentukan banyaknya energy yang diperoleh dari system ini. Banyak jenis
insenerator (alat insenerasi), diantaranya rotary kiln, multiple hearth, fluidized
bed, open pit, single chamber, multiple chamber, aqueous waste injection,
dan starved air unit

Dari jenis insenerastor tersebut, rotary kiln mempunyai kelebihan daripada


yang lainnya. Alat ini dapat mengolah limbah padat, cair, dan gas secara
simultan.

11
2.5 Disenfeksi

Desinfeksi adalah proses menghilangkan sebagian besar atau semua


mikroorganisme patogen kecuali spora bakteri yang terdapat di permukaan
benda mati (non-biologis, seperti pakaian, lantai, dinding) (Centers for
Disease Control and Prevention, CDC).

Desinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebanyakan organisme


patogen pada benda atau instrumendengan menggunakan campuran zat kimia
cair yangbersifat nonselektif.

2.6 Dekontaminasi

Dekontaminasi yaitu suatu upaya yang dilakukan untuk


memusnahkan/mematikan mikroorganisme yang pathogen sehingga aman
untuk penanganan selanjutnya.

Dekontaminasi adalah langkah pertama menangani perlatan,perlengkapan,


sarung tangan dan benda-benda lainnya yang terkontaminasi.Dekontaminasi
adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuanuntuk memutus rantai
penularan infeksi dengan mengurangi tingkat kontaminasi microbial pada
intrumen bedah.

2.6.1 Tujuan Dekontaminasi

1. Untuk meminimalkan jumlah mikroorganisme serta risiko infeksipada


petugas apabila secara tidak sengaja terluka saat membersihkan alat-alat
sehingga mengurangi kontaminasi padatangan.

2. Mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien ataupermukaan


lingkungan.

3. Untuk membuang kotoran yang tampak.

12
4. Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat (Mikroorganisme).

5. Untuk menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung denganalat


pensteril atau desinfektan.

6. Untuk melindungi personal dan pasien.

2.6.2 Proses Dekontaminasi


A. Petugas harus menggunakan alat-alat pelindung antara lain
sarungtangan dan masker

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kritik dan Saran

Demikian paparan mengenai Limbah B3 yang menjadi pokok bahasan


makalah saya, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan, karena
terbatasnya pengetahuandan kurangnya rujukan atau resensi yang ada
hubungannya dengan makalah ini.

Saya berharap pembacamau memberikan kritik dan saran yang


membangun kepada saya demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah
ini berguna bagi saya pada khususnya juga para pembaca.

3.2 Kesimpulan

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa limbah B3 (Bahan Berbahaya


dan Beracun) banyak disekitar kita, seperti: plastic, kaleng ataupun kertas.
Limbah B3 berbahaya karena mempunyai karakteristik mudah meledak,
mudah terbakar, bersifat reaktif, bersifat beracun, menyebabkan infeksi dan
bersifat korosif. Oleh karena itu, menyimpan, menimbun atau menggunakan
daur ulang dari limbah B3 harus dikelola dengan baik serta ngengan volume
yang pas. Kalau tidak begitu, limbah tersebut akan menyebabkan penyakit
yang sangat merugikan masyarakat. Ada beberapa system penanggulangan,
yaitu: chemical conditioning, solidification/stabilization, dan incineration.

14
DAFTAR PUSAKA

Supardi, Imam.2003.Lingkungan Hidup Kelestariannya.Bandung: PT ALUMNI


Memanik, Karden Eddy Sontang. 2007. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta:
Jambatan

Syamsudin dkk.2009. Pendidikan Lingkungan Hidup. Gersik: Tiga Serangkai

15

Anda mungkin juga menyukai